Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN TUGAS TUTON

TUGAS TUTON 2
Perkembangan Peserta Didik (MKDK4002)

Nama : Ana Latifatul A’ini


NIM : 857708763
Prodi : PGSD S1
UPBJJ : Semarang

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2021.2
KATA PENGANTAR

Pengerjaan tugas ini bertujuan agar saya lebih memahami


materi tentang Perkembangan Peserta Didik antara lain pengertian
Anak Berkebutuhan Khusus, contoh-contohnya, serta pelayanan yang
dapat diberikan. Serta memenuhi nilai mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik.
PEMBAHASAN

1. Anak berkebutuhan khusus atau anak luar biasa menurut Hallahan dan
Kauffman tahun 1997 adalah anak yang secara signifikan berbeda dalam
beberapa dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya. Mereka dari
aspek fisik, psikologis, kognitif, atau sosial terhambat dalam mencapa
tujuan-tujuan atau kebutuhan dan potensinya secara maksimal dan
memerlukan penanganan yang terlatih dari tenaga profesional. Dalam
latar belakang pendidikan, maka anak berkebutuhan khusus meruakan
anak-anak atau individu dengan hambatan perkembangan yang perlu dan
membutuhkan pelayanan pendidikan yang khusus yang berbeda dengan
anak-anak lain. Pelayanan pendidikan khusus membuat penerimamnya
disebut dengan siswa berkebutuhan khusus.

2. Contoh-contoh anak berkebutuhan khusus adalah


a. Anak berkebutuhan khusus fisik
Contoh anak berkebutuhan khusus fisik adalah anak dengan
gangguan pengelihatan atau tunanetra. Tunanetra adalah suatu
hambatan pengelihatan dalam memperoleh informasi. Anak
tunanetra adalah anak berkebutuhan khusus yang mengacu pada
anak yang kehilangan fungsi pengelihatan atau indera visual.
b. Anak berkebutuhan khusus Autis
Menurut Kanner pada tahun 1943 gangguan autis merupakan
ketidak mampuan individu dalam berinteraksi dengan individu
lainnya, adanya gangguan bahasa yang ditunjkan oleh beberapa
tanda, yaitu : a) penguasaan bahasa yang tertunda, b) acholalia, c
mutest, serta d) pembalikan kalimat, kemudian adanaya aktivitas
bermain yang repetitive dan sereotype, rute keinginan yang kuat,
seta adanya keinginan osesif dalam mempertahankan keteraturan
pada lingkungan.
c. Anak berkebutuhan khusus cerdas istimewa
Anak cerdas istimewa adalah istilah yang digunakan bagi seorang
anak yang memiliki kecerdasan luar biasa atau melebihi rata-rata
kecerdasan anak-anak seusianya

3. Pelayanan-pelayan pendidikan yang bisa diberikan kepada anak


berkebutuhan khusus seperti diatas adalah
a. Pelayanan yang bisa diberikan kepada anak tunanetra adalah
dengan memberikan model pembelajaran dengan mengaktifkan
modalitas perabaan atau taktil melalui penggunaan Braille. Braille
tersebut digunakan sebagai alat bantu pembelajaran bagi siswa
tunanetra yang merupakan suatu sistem pelambangan huruf, kata,
atau simbol-simbol lain yang ada pada tulisan grafis. Disamping
itu, dalam intervensi lain dalam pemberian pelayanan pendidikan
kepada anak tunanetra adalah dengan mengikutsertakan mereka
dalam proses pendidikan formal melalui sekolah khusus seperti
Sekolah Luar Biasa maupun sekolah inklusi.
b. Pelayanan pendidikan yang bisa dibeikan kepada anak autis adalah
dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengikuti
pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan
secarabersama-sama dengan peserta didik lain pada umumnya di
sekolah inklusi. Di sekolah inklusi ini mereka akan belajar bersama
dengan anak lainnya dalam lingkungan yang sama dengan model
pendidikan yang diintegrasikan dengan beberapa terapi di atas dan
tentunya modifikasi kurikulum akan membantu perkembangan
anak-anak autis ini terutama dalam interaksi-komunikasi dan
perilaku dengan lebih baik.
c. Pelayanan pendidikan yang bisa diberikan kepada anak cerdas
istimewa adalah
 Anak cerdas istimewa berprestasi : dengan memberikan
kurikulum yang berdiferensiasi dikembangkan dari kurikulum
umum yang berupaya memberikan pengalaman berlajar
khusus baik materi, proses, dan hasil belajar yang dapat
mengoptimalkan pengembangan potensi anak. Program
pembelajaran yang da[at dikembangkan adalah program
akslerasi, enrichment dan extension.
 Memberikan pendidikan pembeljaran individual siswa akan
mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
belajarnya, penunjang pembelajaran, penyesuaian gaya
belajar, regulasi belajar secara mandiri, dan konseling untuk
pengelolaan emosi dan konsep diri yang positif.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

Kristiana, Ika Febrian dan Widayanti, Costrie Ganes. (2016). Buku Ajar
Anak Berkebutuhan Khusus. Undip Press:Semarang.
Sumantri, Mulyani. (2020). Perkembangan Peserta Didik. Universitas
Terbuka:Tangerang Selatan.

Pekalongan, 29 November 2021

Ana Latifatul A’ini

Anda mungkin juga menyukai