NIM :20110026
Prodi : S1 Farmasi
Kelas : A (semester 4)
1. Apa sajakah parameter validasi metode analisa sediaan farmasi? Jelaskan masing – masing
makna dari parameter tersebut.
Jawab
Jawab
3. Faktor apa sajakah yang menentukan keberhasilan analisa sediaan farmasi menggunakan
kromatografi cair, khususnya HPLC? Jelaskan masing – masingnya.
Jawab
Faktor yang dapat mempengaruhi kerja HPLC dalam penetapan kadar siprofloksasin dalam
media adalah pH fase gerak, suhu kolom, volume asetonitril dan fase aqueous di fase gerak.
Suhu kolom dapat mempengaruhi waktu retensi dan bentuk puncak kromatogram.
4. Tetapkan metode analisa yang sesuai untuk senyawa asam mefenamat. Jelaskan mengapa
metode tersebut yang dipilih dan jelaskan setiap detail bagian dari metode.
Jawab
Berdasarkan farmakope indonesia edisi ke VI, Metode analisa yang sesuai untuk senyawa asam
mefenamat adalah metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCLT/HPLC).
Asam Mefenamat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%,
C15H15NO2, dihitung terhadap zat kering
5. Tetapkan metode analisa untuk senyawa atorvastatin calcium. Jelaskan detail jawaban seperti
yang diminta pada poin 4.
Jawab
Berdasarkan farmakope indonesia edisi ke VI, Metode analisa yang sesuai untuk senyawa
Atorvastetin calcium adalah metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCLT/HPLC).
Fase gerak Buat campuran heksan P-etanol mutlak P-asam trifluoroasetat P (940:60:1), saring
dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera
pada Kromatografi. Larutan kesesuaian sistem persediaan Timbang saksama sejumlah
Atorvastatin Kalsium BPFI dan Senyawa Sejenis E Atorvastatin BPFI, larutkan dan encerkan
dengan metanol P hingga kadar berturutturut lebih kurang 5 mg per mL dan 37,5 µg per mL.
[Catatan Senyawa sejenis E atorvastatin adalah 3S,5S enansiomer atorvastatin.]