ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN USIA REMAJA
Oleh :
Naila Fajriati (1411020080)
2016
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Bapak D
2. Usia : 44 tahun
3. Pendidikan :SLTP
4. Pekerjaan : Pekerja bangunan
5. Alamat : Sokaraja tengah
6. Komposisi anggota keluarga
Sering pusing
Ibu S 46
Bpk D th
44 th thtahun
7. Tipe/Bentuk Keluarga :
Keluarga Inti, terdiri dari Ibu, Ayah, dan Anak
8. Suku Bangsa :
Bpk D dan Ibu S berasal dari suku sunda yang mempunyai kebiasaan masak sayur
yang asin dan gurih dan pedas.
9. Agama :
Keluarga Bpk S menganut agama Islam, Ibu S mengajarkan dan memberikan contoh
kepada anak-anaknya agar sholat lima waktu tidak ditinggalkan
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
Saat ini keluarga mengandalkan uang penghasilan dari Bpk D yang dikirim sebulan
sekali
11. Aktivitas keluarga :
Bpk S bekerja di Bandung dan istri serta anak-anaknya bertemu Bpk S setiap kurang
lebih dua bulan sekali, keluarga Bpk S jarang untuk pergi berekreasi, rekreasi paling
pasti dilakukan pada saat Idul fitri.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
12. Tahap Perkembangan Keluarga :
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja,ketiga orang
anaknya tinggal dalam satu rumah, 2 diantaranya masih sekolah dan anak bungsu
masih dalam usia prasekolah. Ibu S sudah menjalankan tugas perkembangan yaitu
menyeimbangkan kebebasan dengan tanggungjawab ketika remaja menjadi dewasa
dan semakin mandiri, Ibu S sudah berkomunikasi secara terbuka antara orangtua
dengan anak-anak.
13. Tahap Perkembangan Keluarga :
Keluarga (Bapak S dan Ibu H) belum memfokuskan hubungan perkawinan anak-
anaknya.
14. Riwayat Keluarga Inti :
Bpk S dan Ibu H menikah atas dasar saling mencintai. Pernikahan terjadi saat Bpk S
berusia 22 tahun dan Ibu H berusia 24 tahun.
15. Riwayat Keluarga Sebelumnya :
Bapak D adalah anak ke empat dari lima bersaudara.. Dari keluarga Ibu S anak 1 dari
empat bersaudara. Ada keluarga yang terkena asam urat yaitu Bpk dari Ibu S.
III. Lingkungan
16. Karakteristik rumah :
Rumah milik sendiri ukuran 12x7 m mengahadap utara, jenis rumah permanen, lantai
rumah keramik. Rumah cukup bersih, anak pertama Ibu S biasa membersihkan rumah
2 X sehari, ventilasi : ada jendela di ruang tamu dan kamar setiap pagi dibuka. Kamar
mandi agak gelap dan pengap. Sumber air yang digunakan adalah pompa air, kualitas
air tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa. Berdasarkan observasi penilaian
rumah sehat.
Denah Rumah :
12 m
Halaman depan
kamar Dapur
Ruang tamu
Kamar Kamar
mandi
Ruang keluarga
Pintu B T
Jendela
S
17. Karakeristik Tetangga dan Komunitas :
Jarak rumah Ibu S berdekatan dengan tetangga. Hubungan dengan tetangga cukup
akrab, terlihat saat perawat berkunjung ada beberapa tetangga yang main ke rumahnya.
Sebagian besar tetangga bekerja sebagai pedagang dan karyawan. Fasilitas posyandu ,
masjid dekat dengan rumah Ibu S. Jarak dari rumah ke Puskesmas adalah 1 Km alat
transportasi yang digunakan sepeda motor.
18. Mobilitas Geografi Keluarga :
Keluarga Ibu S baru tiga tahun tinggal di wilayah
19. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :
Bpk D bekerja di Bandung sering menengok keluarganya yang di Bandung tetapi tidak
bersama anak dan istrinya, namun biasanya pada saat hari raya Idul fitri keluarga Bpk
D mengunjungi keluarganya di Bandung. Bpk D jarang sekali mengikuti kegiatan yang
ada di lingkungan rumahnya karena hanya pulang dua bulan sekali.
20. Sistem pendukung keluarga :
Anaknya sulungnya suka membantu pekerjaan rumah, seperti menyapu, mencuci dan
menyetrika. Struktur Keluarga
IV. Struktur Keluarga
21. Pola dan Proses Komunikasi :
Komunikasi Ibu S dengan anak-anaknya atau keluarga yang lain baik dan terbuka,
anak yang sulung lebih memilih bertukar pendapat dengan ibunya dibandingkan
dengan temannya. Anak yang kedua lebih dekat dan terbuka dengan Ibunya
dibandingkan dengan Bpk.nya. Ibunya ingin selalu memberikan dukungan dan ingin
selalu memberikan solusi dan motivasi yang baik pada perkembangan anak-anaknya.
22. Struktur Kekuatan :
Apabila ada permasalahan keluarga Ibu S berkompromi dengan anak-anaknya dan Bpk
D untuk mengambil sebuah keputusan
23. Sumber Peran :
Bapak D sebagai kepala keluarga mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya, Ibu S melakukan peran sebagai Ibu memperhatikan dan merawat anak-
anaknyadan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. An. S sebagai seorang anak
yang masih remaja kalau ada waktu luang membantu pekerjaan ibunya.
24. Nilai-nilai dan norma-norma budaya :
Nilai-nilai yang dianut keluarga sesuai dengan nilai atau masyarakat dimana keluarga
tersebut tinggal. Ibu S memberi contoh dan menanamkan nilai-nilai kepada anak-
anaknya untuk hidup bermasyarakat dan beragama, Ibu S selalu mengingatkan kepada
anak-anaknya untuk menghargai dan memperhatikan kepada anak-anaknya
menghargai Bpk D sebagai orang tua meskipun paling tidak pulang satu bulan 2 kali.
V. Fungsi-Fungsi Keluarga
25. Fungsi Afektif :
Semua anggota keluarga antara anak-anak dan orang tua saling menyayangi dan
menghargai Ibu S dan Bpk D sebagai orang tua yang dihormati. Ibu S sering
memberikan hukuman dengan cara menjewer anaknya yang tidak patuh terhadap Ibu
S, contohnya saat waktunya sholat dan makan anak belum pulang maka akan dicari
dan dijemput oleh Ibu S dan menjewernya saat sudah di rumah.
sendi
6. Genetalia
BAB BAB 1x/hari BAB 1x/hari
BAK 3x/hari
BAK BAK 3x/hari
(.............................................)
Anlisa data
Data (DS/D0) Problem
DATA SUBJEKTIF : Domain 7 : hubungan
Ibu S mengatakan tadinya berat merawat anak Peran
sendiri Kelas Peran Pemberi
Ibu S mengatakan terkadang susah atau Asuhan
kewalahan mengurus anaknya khusus nya anak 00061 Ketegangan
kedua karena tingkah lakunya masih sangat labil Peran Pemberi
Ibu S mengatakan jika sudah sangat marah dan Asuhan
asam uratnya kambuh akan memberikan
hukuman dengan menjewer serta mengurangi Sumber : NANDA
uang jajan anak ( An. D) international. Nursing
DATA OBJEKTIF Diagnoses,
Ekspresi wajah ibu S terlihat kesal Definitions and
Classification 2015 –
2017. Hal 297 – 299
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perumusan masalah
a. Ketegangan peran pemberi asuhan
b. Gangguan rasa nyaman
c. Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua
2. Skoring Prioritas
a. Ketegangan preran pemberi asuhan
NO Kriteria skor Pembenaran
1 Sifat masalah resiko 2/3x1 =2/3 Keluarga bapak D mengalami
ketegangan peran dalam
pemberian asuhan ditandai
denangIbu S sering marah marah
kepada anak anaknya
2 Kemungkinan masalah 1/2x2=1 Anak Ibu S mempunyai
dapat diubah sebagian keinginan untuk patuh terhadap
orangtuanya tetapi terkadang jika
main kewarnet suka lupa waktu
3 Potensi masalah untuk 2/3x1= 2/3 Masalah yang lebih lanjut sudah
dicegah cukup terjadi tetapi dengan pemantauan
dari Bpk D dapat memperbaiki
pemberi asuhan
4 Menonjolnya masalah, 1/2x1=1/2 Ketegangan peran pemberi
ada masalah tidak perlu asuhan pada Ibu S perlu diatasi
segera ditangani tetapi tidak segera karena dengan
berjalannya waktu anak anak Ibu
S akan sembuh
Total skor 25/6