Anda di halaman 1dari 10

PERCOBAAN :

I. Judul Praktikum : Pengaruh Kadar Enzim Terhadap Kecepatan Reaksi


II. Tanggal Praktikum : 19 Januari 2021
III. Tujuan Praktikum : Untuk mengamati pengaruh kadar enzim terhadap
kecepatan
reaksi pengubahan amilum menjadi glukosa.
IV. Dasar Teori :

Enzim (enzyme) merupakan makromolekul yang bekerja sebagai katalis, agen


kimiawi yang mempercepat reaksi tanpa ikut terkonsumsi oleh reaksi. Jika tidak ada
regulasi oleh enzim lalu lintas kimiawi melalui jalur – jalur metabolisme akan macet
totalkarena banyak reaksi kimia yang berlangsung dengan cepat.1

Katalis hanya akan terjadi jika enzim dan substrat membentuk suatu komplek.
Laju reaksi tergantung pada jumlah enzim dan substrat yang berhasil membentuk
kompleks. Jika konsentrasi keduanya tinggi, jumlah kompleks yang mungkin
terbentuk juga tinggi. Jika substrat cukup tersedia, penggandaan konsentrasi enzim
menyebab laju reaksi meningkat dua kali lipat.2

Reaksi enzim dikenal dengan kecepatan hidrolisis, penguraian atau reaksi


katalis lain yang disebut Velocity (V). harga V dari suatu reaksi enzimatis akan
meningkat dengan bertambahnya konsentrasi substrat (S), akan tetapi setelah substrat
meningkat lebih lanjut akan sampai pada kecepatan yang tetap.3

Kemampuan protease dalam mempercepat reaksi dipengaruhi oleh beberapa


faktor yang menyebabkan enzim dapat bekerja dengan optimal dan efisien. Faktor
1
Campbell, dkk, Biologi Edisi 8 Jilid 2, (Jakarta : Erlangga, 2008), hal – 163.
2
Benyamin Lakitan, Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2013), hal – 111.
3
Ganda Putra, “Penentuan Kinetika Enzim Poligalakturonase (PG) Endogenous dari Pulp Biji
Kakao”, Jurnal Biologi, Vol. 11, No. 1, (2009), hal – 42.
utama yang mempengaruhi aktivitas enzim adalah konsentrasi enzim substrat,
senyawa inhibitor dan aktivator, pH serta temperatur lingkungan. Temperatur
mempengaruhi aktivitas enzim, pada temperatur rendah reaksi enzimatis berlangsung
lambat, kenaikan temperatur akan mempercepat reaksi.4

V. Alat dan Bahan :


a. Alat :
1. Mortal
2. Gelas ukur
3. Tabung reaksi
4. Centrifuge
b. Bahan :
1. Larutan amilum 1%
2. Larutan JKJ (lugol)
3. Air secukupnya
4. Kecambah kacang hijau yang baru tumbuh

VI. Cara Kerja :


1. Dipilih 100 kecambah yang baik, ditumbuk dengan penumbuk porselin, lalu
dilarutkan dalam 100 ml aquadest.
2. Diendapkan sebentar, lalu dicentrifuge selama 5 menit. Diambil supernatant
sebagai larutan enzim 100%.
3. Dibuatlah larutan enzim dengan konsenrasi berbeda 25%, 50% dan 75%
dari larutan enzim 100%.
4. Dimasukkan larutan amilum 1% ke dalam 4 buah tabung reaksi, masing –
masing sebanyak 2 ml. lalu ditetesi dengan larutan JKJ, dikocok
sampaiberwarna biru.

4
Tri Noviyanti, “Pengaruh Temperatur Terhadap Aktivitas Enzim Protease dari Daun
Singkong”, Jurnal JKK, Vol. 1, No. 1, (2012), hal – 21.
5. Ditambahkan larutan enzim 25%, 50%, 75% dan 100% ke dalam tabung
reaksi masing – masing sebanyak 5 ml.
6. Dihitung waktu yang diperlukan untuk perubahan berwarna biru menjadi
warna putih (waktu nol dihitung pada saat penambahan enzim).
7. Dibuat grafik hubungan antara kadar enzim dengan waktu perubahan warna.
VII. Hasil Pengamatan :

Gambar : Larutan amilum 2 ml Keterangan


1. Tabung reaksi
2. Larutan amilum

Gambar : Larutan amilum + 2 tetes betadin Keterangan


1. Tabung reaksi
2. Larutan amilum
+ betadin

Gambar : Larutan amilum + betadin + konsentrasi enzim Keterangan


1. Tabung reaksi
2. Larutan amilum
+ betadin +
konsentrasi
enzim

Rumus Pengenceran :
V1 x M1 = V2 x M2
Keterangan :
V1 = Volume enzime yang dibutuhkan (?)
V2 = Volume enzim keseluruhan (5 ml)
M1 = Konsentrasi enzim awal (100%)
M2 = Konsentrasi enzim yang dibutuhkan (25%, 50%, 75%, 100%)

a. 25%
V1 x M1 = V2 x M2 Air yang dibutuhkan :
V1 x 100% = 5 ml x 25% = 5 ml – 1,25 ml
5 x 25 %
V1 = = 3,75 ml
100 %
125 ml
V1 = = 1,25 ml
100
b. 50%
V1 x M1 = V2 x M2 Air yang dibutuhkan :
V1 x 100% = 5 ml x 50% = 5 ml – 2,5 ml
5 x 50 %
V1 = = 2,5 ml
100 %
250 ml
V1 = = 2,5 ml
100
c. 75%
V1 x M1 = V2 x M2 Air yang dibutuhkan :
V1 x 100% = 5 ml x 75% = 5 ml – 3,75 ml
5 x 75 %
V1 = = 1,25 ml
100 %
375 ml
V1 = = 3,75 ml
100
d. 100%
V1 x M1 = V2 x M2 Air yang dibutuhkan :
V1 x 100% = 5 ml x 100% = 5 ml – 5 ml
5 x 100 %
V1 = = 0 ml
100 %
500 ml
V1 = = 5 ml
100

Proses Kolerasi Kadar Enzim :


1. Tabung I :2 ml amilum 1% + 2 tetes betadin >biru Dongker+25% enzim >
biru gelap
2. Tabung 2: 2ml amilum 1% + 2 tetes betadin > biru Dongker+ 50% enzim>
biru pudar
3. Tabung 3: 2ml amilum 1% + 2 tetes betadin >biru Dongker + 75% enzim >
biru keputihan
4. Tabung 4: 2ml amilum 1% + 2 tetes betdin > biru Dongker +100% enzim >
putih

Tabel Konsentrasi Enzim

No. Konsenterasi Waktu Warna awal Perubahan warna


1. 25% 31 detik Biru dongker Biru gelap
2. 50% 25 detik Biru dongker Biru pudar
3. 75% 23 detik Biru dongker Biru keputihan
4. 100% 12 detik Biru dongker Putih

Grafik Konsenrasi Enzim

35

30

25

20

15

10

0
25% 50% 75% 100%

VIII. Pembahasan :

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa enzim merupakan


biokatalisator yang mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi. Percobaan ini,dilakukan
pada kecambah kacang hijau. Digunakannya kecambah kacang hijau ini karena
bijinya banyak mengandung zat pati.dan Pati inilah mendapat cadangan makanan dan
proses reaksi pada kecambah yang mudah selain itu mudah didapatkan.

Larutan enzim digunakan dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 25%,


50%,75%, dan 100%, semua larutan enzim ini berwarna putih enzim ini dibuat dari
kecambah kacang hijau yang sudah dipilih berjumlah 100 biji kemudian ditumbuk
dengan menggunakan mortal dan porselin kemudian dimasukkan kedalam gelas ukur
yang sudah diisi aquadest larutan jkj (lugol) diganti dengan Betadine. 2ml amilum
1% ditambah dengan 2 tetes Betadine warnanya berubah menjadi biru Dongker dan
ini dilakukan sama pada 4 tabung reaksi.

Proses korelasi kadar enzim yang dilakukan dengan 2 tetes Betadine ditambah 2
tetes amilum 1%, menghasilkan warna awal buru Dongker ditambah 25%
enzim atau 1,25ml enzim kemudian ditambah air sebanyak 3,75ml
menghasilkan perubahan warna menjadi biru gelap pada waktu 31 detik . Pada
tabung reaksike 2 yang sudah dicampur 2 tetes Betadine dan 2 ml amilum 1%.
Menghasilkan warna awal buru Dongker ditambah 50% enzim atau 2,5ml
enzim kemudian ditambah air sebanyak 2,5ml dan perubahan warna yang
terjadi biru pudar dengan waktu 25 detik. Pada tabung reaksi ke 3 yang sudah
dicampur 2 tetes Betadine dan 2ml amilum 1% menghasilkan warna awal
berwarna biru dongker kemudian dimasukkan 75%enzim atau 3,75ml dengan
ditambah aquades sebanyak 2,5 ml dan perubahan warnanya menjadi biru
keputihan dengan waktu 23detik. Kemudian pada tabung reaksi ke 4
dimasukkan juga 2ml amilum 1% ditambah 2 Betadine menghasilkan warna
awal buru Dongker kemudian ditambah 100% enzim atau sebanyak 5ml enzim
dan tidak lagi ditambah air warna yang dihasilkan. Warna putih dengan waktu
12 detik.

Rumus yang digunakan untuk pengaruh kadar enzim terhadap kecepatan reaksi
yaitu V1.M1=V2.M2, ini dilakukan dalam mencari pengenceran pada tiap-tiap
konsentrasi enzim pada 25% ditambah 3,75 air 50% ditambah 2,5ml air, 75%
ditambah 1,25ml air dan pada 100% ditambah 0ml air. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi enzim yaitu suhu, kelembapan, inhibitor dan aktivator,
konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat. Semakin banyak enzim maka
semakin cepat terjadi proses reaksi dan perubahan warna pun berbeda,
begitupun dengan konsentrasi apabila konsentrasi berbeda maka akan membuat
warna mengalami perubahan.

IX. Kesimpulan :
1. Enzim berfungsi sebagai biokatalisator yang mempercepat laju reaksi tanpa
ikut bereaksi.
2. Larutan enzim yang digunakan dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan
100%.
3. 2 ml amilum 1% ditambah 2 tetes betadin menghasilkan warna biru
dongker.
4. Warna awal biru dongker ditambah 100% enzim menghasilkan perubahan
warna menjadi putih.
5. Faktor yang mempengaruhi enzim adalah suhu, kelembapan, Ph, inhibitor,
aktivator, konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat.
X. Daftar Pustaka :
Campbell, dkk, 2008, Biologi Edisi 8 Jilid 2, Jakarta : Erlangga.
Ganda Putra, 2009, “Penentuan Kinetika Enzim Poligalakturonase (PG)
Endogenous dari
Pulp Biji Kakao”, Jurnal Biologi, Vol. 11, No. 1.
Benyamin Lakitan, 2013, Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan, Jakarta : Raja
Grafindo
Persada.
Tri Noviyanti, 2013, “Pengaruh Temperatur Terhadap Aktivitas Enzim Protease
dari Daun
Singkong”, Jurnal JKK, Vol. 1, No.1.

Anda mungkin juga menyukai