Nyeri : Pasien mengatakan untuk saat ini, nyeri yang dirasakan dibagian perut hingga
punggung
PQRST :
P : Terjadi ketika pasien duduk terlalu lama dan membungkuk
Q : Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk - tusuk
R : Nyeri dibagian perut bawah dan menjalar sampai ke punggung belakang
S : Nyeri yang dirasakan berada pada skala I/A : 4/5
T : Nyeri sudah dirasakan dari awal terdiagnosa penyakit Ca Colon (2 bulan lalu)
Kelelahan : Pasien mengatakan masih bisa beraktivitas seperti biasa namun lebih cepat merasa
lelah karena nyeri yang dirasakan.
Pernafasan : Pasien mengatakan bahwa sekarang sudah tidak merasakan sesak seperti di awal
terdiagnosa penyakit Ca Colon.
Pencernaan : Pasien mengeluh perut kembung, susah BAB dan tinja yang keluar berdarah dan
berwarna hitam gelap, nafsu makan pasien menurun, sering merasa mual dan sakit dibagian ulu
hati.
Tingkat kesadaran : GCS pasien E4M6V5 kesadaran kompos mentis
Data lain :
a) Data subjektif :
- Pasien mengatakan takut dan cemas setiap mau menjalani kemo.
- Pasien mengatakan sangat bersyukur kepada Tuhan masih bisa bangun setiap pagi dan
melihat matahari.
- Pasien mengatakan menjadi susah tidur ketika merasakan nyeri.
- Pasien mengatakan masih sering sedih dan sakit hati mengingat suaminya yang sudah
meninggal 20 tahun lalu dan anak bungsunya yang meninggal 2 tahun lalu.
- Pasien mengatakan masih sering mempertanyakan apa maksud Tuhan dari kepergian anak
bungsunya.
- Pasien mengatakan selalu khawatir dengan efek samping dari kemoterapi.
- Pasien mengatakan merasa gagal menjadi seorang ibu karena sudah tidak dapat bekerja lagi
dan harus membebani anaknya.
b) Data objektif :
- GCS pasien E4M5V6, pasien kompos mentis.
- Hasil TTV pasien : TD :150/86mmHg HR:73 x/menit RR:18 x/menit SpO2:99% Suhu:
36,0℃, + Skor Nyeri.
- Pasien tampak cemas dan raut wajah pasien sedih.
- Mulut pasien beberapa kali bergetar saat bercerita mengenai suami dan anak.
- Pasien tampak meringis dan sesekali memegang perut bagian bawah karena nyeri yang
dirasakan.
- Hasil lab : Hb: 11.1, Hematocrit: 33.2 g/dL, RBC: 3.65, Creatinine : 1.01, Sodium: 135
Dukungan keluarga
+ pasien merupakan seorang ibu janda karena suaminya sudah meninggal brp tahun yang lalu.
Memiliki berapa orang anak? Pasien saat ini tinggal berdua dengan anak sulungnya. Pasien
mengatakan sangat bersyukur diberikan anak yang kuat dan mau merawat dia sampai sekarang.
Pasien bercerita bahwa dikaruniai dua orang anak,namun anak bungsunya meninggal 2 tahun lalu
saat COVID-19. Pasien mengatakan hubunganya yang terjalin antara pasien dengan anaknya sangat
erat dan terbuka. (tentukan kata ganti orang. Mau gunakan DIA atau PASIEN).
Dukungan emosional dan sosial
Pasien mengatakan semenjak sakit dia tidak pernah melibatkan keluarganya yang lain dan hanya
diurus oleh anaknya saja. Pasien mengatakan saat pertama kali terdiagnosa penyakit kanker dia
tidak langsung menginfokan ke keluarga besar karena takut merepotkan dan setelah 1 bulan baru
diceritakan tanpa berharap bantuan apa–apa selain doa dan dukungan.
Kondisi praktikal
Pasien mengatakan sudah tidak lagi bekerja, sebelumnya pasien membuka tempat praktik Bidan di
rumah namun semenjak menderita penyakit, pasien memutuskan menutup praktik dan menjual
rumah dan tinggal di kosan dekat RS. Pasien mengatakan selalu cemas dan takut saat menjalani
kemoterapi karena obat kemo merupakan obat yang keras, pasien juga berkata selalu berdoa untuk
tenaga medis yang merawatnya agar dapat berjalan dengan baik. Pasien mengatakan percaya
bahwa rezeki berasal dari Tuhan dan akan selalu dicukupkan, pasien hanya perlu percaya dan
bergantung sepenuhnya pada Tuhan.
Harapan pasien
Pasien berharap melalui pengobatan di RS pasien bisa dipulihkan dan dapat kembali
bekerja sehingga tidak membebani anak sulungnya. Pasien juga merasa sangat terbantu
dengan adanya BPJS di RS sebagus MRCCC, pasien merasa sangat bersyukur dan
berharap pengobatannya di MRCCC dapat membuat kondisinya lebih baik.
X
Petunjuk Pengisian Format Pengkajian Keperawatan Paliatif
(Diadaptasi dari National Clinical Programme for Palliative Care, 2014)
b) Data objektif :
- Pasien tampak cemas dan
raut wajah pasien sedih.
- Mulut pasien beberapa kali
bergetar saat bercerita
mengenai suami dan anak.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(Susun dalam format P + E + S untuk Diagnosa Keperawatan Aktual
atau P + S untuk Diagnosa Keperawatan Risiko)
Harap menggunakan DIAGNOSA KEPERAWATAN berdasarkan NANDA/ SDKI
DP 1. Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisik d.d pasien tampak meringis, sulit tidur, tekanan darah
meningkat, gelisah.
DP 2. Ansietas b.d Kurang terpapar informasi d.d pasien tampak gelisah, sulit tidur, tekanan darah
meningkat, sulit tidur.
DP 3. Berduka b.d Kematian keluarga atau orang yang berarti d.d pasien merasa sedih, tidak menerima
kehilangan, pola tidur berubah.
+ gangguan fungsi peran
+ distress spiritual????
Edukasi :
- Jelaskan efek samping
dari obat.
R: Agar pasien terinformasi
dan dapat segera melapor
jika muncul tanda – tanda
efek samping obat.
- Menjelaskan teknik
relaksasi nafas dalam.
R: Mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan dokter
terkait pemberian dosis dan
jenis analgesik yang sesuai
dengan indikasi pasien.
R: Pemberian analgesik
sesuai dan efektif untuk
pasien dan tidak mengalami
efek dari overdosis obat.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
(dokumentasikan semua tindakan keperawatan –observasi –tindakan mandiri –tindakan kolaborasi-
edukasi- selama pasien dirawat untuk studi kasus oleh peserta didik –
catatan perawatan 24 jam, baik oleh peserta didik ataupun perawat ruangan)
Pengambilan kasus dan penerapan Asuhan Keperawatan pada pasien tsb diatas, atas
SEPENGETAHUAN, BIMBINGAN dan SUDAH KONSULTASI dengan:
Nama Preseptor/HN/CI:
Tanggal:
Tandatangan: