Muh. Abdi Alfatur M. Aswar Sahril Muh. Fajri Syam Afandy Pradana Lapoliwa Ade Nurfadillah Indah S.
K3 LINGKUNGAN KERJA, K3 BAHAN
KIMIA BERBAHAYA DAN K3 KESEHATAN KERJA PADA PERUSAHAAN PT. INDUSTR KAPAL INDONESIA Maksud dan Tujuan a. Sebagai bahan seminar dan salah satu syarat menyelesaikan pelatihan Umum sehingga bisa mengaplikasikan teori dan praktik dilapangan.
b. Mengetahui tugas dan wewenang dari seorang tenaga Ahli K3 Umum
tempatnya bekerja, sehingga dapat memastikan semuanya berjalan secar dalam hal pengambilan keputusan yang tepat sehingga bisa meningkatkan dan memberi kontribusi yang positif bagi perusahaan. c. Tinjauan penerapan pelaksanaan K3 PT. Industri Kapal Indonesia yan dapat memberikan masukan dan saran kepada pihak perusahaan yang sebagai upaya perbaikan. Ruang Lingkup Ruang lingkup laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pengawasan dibidang : 1. K3 Lingkungan Kerja; 2. K3 Bahan Kimia Berbahaya; 3. K3 Kesehatan Kerja. Dasar Hukum 1. K3 Lingkungan Kerja : a. Undang-undang No.1 Tahun 1970 Tentang keselamatan kerja b. Undang-undang No. 3 Tahun 1969 Tentang persetujuan konversi ILO No. 12 dalam perniagaan dan kantor-kantor. c. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1975 tentang keselamatan kerja terhadap d. Peraturan Menteri tenaga kerja dan Transmigrasi No. Per 08/MEN/VII/ Tahu Pelindung diri. e. Peraturan Menteri Tenaga kerja dan transmigrasi No. 05/MEN/2018 Tenta Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja. f. Peraturan Menteri tenaga kerja No. 9 tahun 2016 Tentang keselamatan dan K pekerjaan pada ketinggian . 2. Kesehatan Kerja : a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja. b. Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial c. Peraturan Pemerintah No. 88 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Kerja d. Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan e. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. Per-05/MEN/2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja. f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 02/Men/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyel Kerja. g. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 01/Men/1981 Tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja. h. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 03/Men/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Kerja. i. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.11/Men/VI/2005 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan j. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/Men/1998 Tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja Dengan Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar Jamsostek. k. Peraturan Menteri tenaga kerja dan Transmigrasi No. PER.15/MEN/VII/2008 Tentang P3K Ditempat Kerja. l. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 01/Men/1979 Tentang Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan K3 Bagi Tenaga m. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi No. Per.01/Men/1976 Tentang Kewajiban Latihan Hyperkes Dokter Perusaha n. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-333/MEN/1989 Tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja. o. Keputusan Menteri tenaga kerja dan transmigrasi RI No.Kep-68/MEN/IV/2004 Tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS p. Surat Edaran Menteri Tenaga dan Transmigrasi No.SE.01/MEN/1979 Tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Tempat Makan. q. Surat Edaran Direktur Jenderal Binwasnaker dan K3 No.5/1923/AS.02.03/VI/2020 Tentang Pembinaan K3 dalam masa Pandemi Covid-19 3. K3 Bahan Kimia Berbahaya: a. Undang-undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan dan kesehatan kerja. b. Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2001 tentang pengelolaan bahan berbahaya dan berac c. Peraturan Menteri tenaga kerja No. Per.03/ MEN/1985 tentang keselamatan dan Kesehatan d. Peraturan Menteri tenaga kerja RI No.03/ MEN/1986 tentang keselamatan dan Kesehata kerja yang mengelola pestisida. e. Keputusan Menteri tenaga kerja No. kep. 187/ MEN/1999 tentang pengendalian bahan ditempat kerja. f. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia No. S KK/II/2004 tentang pemenuhan kewajiban syarat-syarat keselamatan dan Kesehatan kerja dengan potensi bahaya besar. g. Konversi ILO No. 170/1990 tentang Safety in the use of Chemicals. Fakta dan Masalah A. Gambaran Umum Perusahaan Dimulai sebagai Makassar Project Shipyard pada tahun Visi: 1963, adalah 100% dimiliki oleh pemerintah Indonesia, yang Menjadi perusahaan didirikan pada tanggal 29 Oktober 1977. Dikenal sebagai PT. dan engineering IKI dan berkantor pusat di Makassar,Sulawesi Selatan. PT. IKI berdaya saing tinggi adalah galangan kapal terbesar di Indonesia timur yang Misi: memikili dua sektor galangan, yang pertama berada di Selalu meningkatkan Makassar (sebagai pusat) dan yang kedua berada di Bitung, terbaik berdasar pãda Sulawesi Utara.Pemerintah telah menunjuk PT. IKI sebagai tepat waktu, tepat Pusat Industri Maritim untuk Indonesia timur terutama untuk biaya, serta mengutam Kapal Perikanan, Kapal Penumpang, Ferry (Ro-Ro), Cargo pelanggan untuk dan setiap proyek industri terkait.Galangan di Makassar untuk perusahaan. mendukung Pelabuhan Makassar, salah satu dari empat Harbours utama di Indonesia. B. Kondisi di Lapangan Kondisi lapangan pada saat PKL, di bagian pemotongan besi plat, pihak perusa pengawas K3 melakukan pembersihan setelah melakukan aktifitas pemotongan besi ukurannya masing-masing, setelah dilakukan pemotongan besi plat dan besi berhamburan di daerah lingkungan kerja, pihak pengawas mengarahkan pekerja untuk besi plat tersebut di gudang. C. Temuan a. Temuan Positif b. Temuan Negatif 1. K3 Lingkungan Kerja 1. K3 Lingkungan Kerja • Perlengkapan APD di tempatkan pada lokasi • Pekerja tidak menggunakan APD yang mudah di jangkau oleh karyawan • Sampah berserakan • Tersedia toilet bagi karyawan diarea kerja 2. Kesehatan Kerja 2. Kesehatan Kerja • Kotak P3K dalam keadaan koson pertolongan pertama pada saat kecelak • Terdapat Unit Poliklinik di PT. IKI (persero) ditangani 3. Bahan Kimia Berbahaya • Tidak ada tenaga dokter yang standb • Penampungan limbah B3 dan Peyimpanan operasional poliklinik tidak dapat memb Limbah B3 sedang lembur 3. Bahan Kimia Berbahaya • Penampungan limbah B3 tidak rapi, sudah rusak A. Analisa Temuan K3 1. Temuan Positif a. K3 Lingkungan Kerja No Dokumentasi Analisa Saran
1 1. Pengusaha menyediakan APD Penambahan jumlah APD agar dapat
setiap 6 bulan sekali digunakan secara bergantian dan APD 2. APD yang tersedia sudah akan lebih tahan lama standar SNI 3. APD diberikan secara Cuma- Cuma
2 Telah disediakan toilet bagi para Kondisi toilet tetap dipertahankan
karyawan dengan perbandian 1 toilet untuk 20 orang pekerja b. K3 Kesehatan Kerja No Dokumentasi Analisa Saran Dasa
1 Tersedia poliklinik di Poliklinik yang tersedia PP N
lingkungan kerja perlu diperiksa terkait 2019 yang dapat digunakan ketersediaan unsur-unsur Kese oleh seluruh yang diperlukan untuk karyawan menjalankan tugas-tugas pokok pelayanan Kesehatan dan penambahan SDM dalam bidang medis c. K3 Bahan Kimia Berbahaya
No Dokumentasi Analisa Saran
1 Terdapat penampungan Perlunya pembenahan dan
limbah agar dapat dilakukan penempatan wadah pengendalian bahan kimia limbah B3 yang berbahaya 2. Temuan Negatif
a. K3 Lingkungan Kerja
No Dokumentasi Analisa Potensi Bahaya Saran Dasar Huk
1 Terdapat Pekerja akan P2K3 PT IKI agar Permenake
pekerja yang berpotensi lebih meningkatkan No. Per 08 tidak mengalami lagi pengawasannya 2010 Tenta menggunakan gangguan khususnya dalam ini diri pada tameng pada penglihatan pendisiplinan saat proses (katarak penggunaan APD pengelasan No Dokumentasi Analisa Potensi Bahaya Saran Dasar Huk 1 Terpantau tidak Menjadi sumber Menyediakan Undang-un terpeliharanya penularan tempat sampah yang 1970 kebersihan di penyakit jumlahnya lebih kerja pasal lingkungan banyak, ukuran kerja lebih besar dan dibersihkan lalu diangkut
2 Tidak Dapat Penambahan tenaga Undang-Un
terpeliharanya mengakibatkan untuk housekeeping 1970 kebersihan orang yang lingkungan melewati area kerja yang tersebut
28,90% efektif mengalami
peristiwa terjatu
PERTUMBUHAN PENDAPATAN DI 2020
b. K3 Kesehatan Kerja Kinerja No Dokumentasi Analisa Potensi Bahaya Saran 2020 1 Kotak P3K Tidak adanya Presentasi adalah Pengadaan dan alat komu dalam keadaan upaya untuk digunakan sebagai melengkapi media penya peralatan kosong memberikan dan perlengkapan P3K pertolongan pertama secara cepat dan tepat kepada para pekerja
2 Tidak terdapat Tidak terpenuhinya Rekrutmen tenaga
tenaga perawat pelayanan medis medis yang siap yang selalu secara profesional standby tiap waktu standby di poliklinik c. K3 Bahan Kimia Berbahaya
No Dokumentasi Analisa Potensi Bahaya Saran Das
1 Terlihat oli yang Berpotensi Menyediakan Und berceceran dan merusak wadah agar oli kep menempatan yang lingkungan tersebut dapat Kep tidak teratur di area berdasarkan sifat terkendali Ten pekerjaan, kimia dan fisika bah tem huru
2 Kantin tidak sesuai Berpotensi dapat Sebaiknya kantin Men
dengan prosedur, mengakibatkan dioperasikan sesuai dan para tenaga kerja makanan dengan prosedur SE. dibiarkan makan di tercemar dan yang telah tent tempat kerja yang tidak sehat ditetapkan kan ruang lingkupnya mak tidak hygiene. Kesimpulan Setelah kami melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Industri Kapal Indon dengan PT. IKI yang proses praktik kerja lapangan tersebut melalui kegiatan observasi perus observasi dan wawancara langsung bersama dengan Manager HSE. Praktik kerja lapangan terkait kondisi K3 dengan kesimpulan sebagai berikut : 1. PT. Industri Kapal Indonesia dalam penerapan keselataman dan Kesehatan kerja terlaksana dengan baik. Namun, ada beberapa temuan dari kami yang masih belum dengan peraturan perundangan yang berlaku mengenai penerapan keselamatan dan Kese 2. Beberapa hal yang tidak berjalan sesuai dengan aturan perundangan yaitu karena dari setiap pekerja tentang pentingnya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). 3. Dalam hal penerapan K3 lingkungan kerja, K3 Kesehatan kerja dan K3 Bahan Kimi perusahaan PT Industri Kapal Indonesia termasuk dalam kategori kurang, sebab terdapa negative yang Ketika di biarkan terus berlanjut, maka kemungkinan besar akan mengak kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di lingkungan perusahaan dan lingkungan Saran Berdasarkan hasil kunjungan Praktik Kerja Lapangan (PKL) kami di PT Industri Kapal Indonesia (IKI) analisa yang kami lakukan guna untuk meningkatkan Penerapan Budaya K3 serta untuk mematuhi segala perundang- undangan Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan kerja PT. IKI. Dengan ini berikut : 1. Berdasarkan hasil observasi yang telah kami lakukan di PT. IKI masih banyak didapatkan para pekerja yang dengan tidak menggunakan APD, diharapkan kepada pihak K3 di PT. IKI agar selalu mengawasi menggunakan APD saat melakukan pekerjaan demi meminimalisir terjadinya KAK dan PAK demi terciptan aman dan sehat bagi para pekerja tersebut. 2. Diharapkan kepada pihak PT. IKI membuat SOP secara terperinci untuk setiap tahap dalam pengelola pembenahan dan penempatan limbah B3 serta diberikan symbol dan warna yang jelas, dan diharapkan khusus untuk pengangkutan libah B3 tersebut. 3. Diharapkan pihak P2K3 PT. IKI agar lebih meningkatkan lagi pengawasanya serta pengadaan untuk perlengkapan P3K di PT. IKI dan penambahan tenaga medis dalam hal ini dokter yang standby agar medis yang lebih professional jika terjadi kecelakaan kerja dan poliklinik dapat ditutup setelah pekerja aktifitasnya. 4. Pihak PT. IKI agar menyediakan tempat sampah yang jumlahnya lebih banyak, ukuran lebih besar dan dibers 5. Penambahan jumlah APD kepada semua pekerja agar merata. 6. Diharapkan untuk PT. IKI mengoperasikan kantin sebagaimana mestinya dan dioperasikan sesuai denga tetapkan agar para tenaga kerja tidak makan di tempat kerja yang dapat berpotensi mengakibatkan makanan 7. Melakukan evaluasi untuk setiap penerapan K3 diarea kerja agar terciptanya budaya K3 yang aman kecelakaan akibat kerja. TERIMA KASIH