Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

DI PT PRASADHA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI (PPLI)


BIDANG K3 KONSTRUKSI BANGUNAN, K3 INSTALASI LISTRIK DAN K3
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE - 333

KELOMPOK 3

1. Hanif Ammarullah
2. Sekar Zarifa Ningrum
3. Marwan Gemilang Putra
4. Nur Rizkilah
5. Muhammad Nurullah
6. Windah Agustina Br Siburian
7. Riswan Kamal

PENYELENGGARA
PT Garuda Systrain Interindo
Cilegon, 27 Maret 2024
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) adalah perusahaan
Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 1994 dalam menyediakan
layanan pengumpulan, daur ulang, pengolahan dan pembuangan limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbah non B3. Sebesar 95% dari
keseluruhan PPLI dimiliki oleh DOWA dan sebesar 5% dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia. Perusahaan induk PPLI, DOWA Eco-System Co.
Ltd., adalah perusahaan yang didedikasikan untuk pengelolaan lingkungan
dan daur ulang, dan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh DOWA
Holdings Co. Ltd. Grup ini didirikan pada tahun 1884 sebagai perusahaan
pertambangan dan peleburan/pemurnian logam perusahaan di Jepang.
Bisnis DOWA Eco-System berpusat pada daur ulang sumber daya,
pengelolaan limbah, perbaikan tanah, dan konsultasi lingkungan.

Salah satu syarat keselamatan kerja yang mengatur menganai


kosntruksi bangunan, listrik, dan penanggulangan kebakaran adalah
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per.01/Men/1980 tentang K3
Kontruksi, Peraturan Menteri Ketenagakejaan RI No. Per-02/MEN/1989
tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir, Peraturan Menteri
Ketenagakejaan RI No. Per-12/MEN/2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di tempat Kerja, Peraturan Menteri Ketenagakejaan
RI No. 31 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Nomor Per.01/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur
Petir, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 4/MEN/1980 tentang
Syarat- Syarat Pemasangan Pemiliharaan APAR, Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan RI No. 2/1983 tentang Instalasi Alarm Pemadam
Kebakaran Otomatis, dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No Kep
186//MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
Regulasi tersebut sangat penting dalam menganggulangi
permasalahan yang ada di tempat kerja, baik tentang konstuksi bangunan,
listrik, sampai dengan penanggulangan kebakaran. Sebagai salah satu
upaya preventif, perusahaan wajib menerapkan regulasi pada tempat kerja.
Sebagai calon ahli K3 Umum, maka diperlukan kemampuan dalam
menganalisa pelaksanaan K3 diperusahaan.

1.2 Maksud dan Tujuan


1. Mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai penerapan K3 di
perusahaan
2. Sebagai media pembelajaran bagi calon ahli K3 Umum agar mampu
mengidentifikasi, menganalisa dan membuat lapoan hasil temuan saat
pelaksaan kegiatan PKL
3. Menyesuaikan hasil temuan di PT Prasadha Pemunah Limbah Industri
yang merupakan salah satu perusahaan manufaktur dengan regulasi
yang berlaku.
1.3 Ruang Lingkup
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini berorientasi sesuai dengan ruang
lingkup tugas dan fungsi ahli K3 Umum pengawasan peraturan
Perundangan K3 Listik, K3 Konstruksi Bangunan dan K3 Penanggulangan
Kebakaan di PT. Prasadha Pemunah Limbah.
1.4 Dasar Hukum
Beberapa landasan hukum yang dipakai untuk penerapan K3 bidang
Konstruksi Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran di PT.
Prasadha Pemunah Limbah adalah sebagai berikut :
1.4.1 K3 Konstruksi dan Bangunan
a. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
KetenagakerjaanPeraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor
Per.01/Men/1980 tentang K3 Kontruksi
c. Surat Keputusan Bersama Menaker dan MenPU ke 174/1986 dan
Nomor 104/KPTS/1986 tentang K3 pada tempat kegiatan kontruksi
beserta pedoman pelaksanaan K3 pada tempat kegiatan kontruksi
d. Surat edaran Dirjen Binawas Nomor 13/BW/2998 tentang akte
pengawasan proyek kontruksi bangunan
e. Surat Dirjen Binawas Nomor 147/BW/KK/IV/1997 tentang wajib lapor
pekerjaan proyek kontruksi
f. Intruksi Menaker Nomor Inst.01/1992 tentang pemeriksaan keberadaan
unit organisasi K3

K3 Listrik

a. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


b. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Peraturan Menteri Ketenagakejaan RI No. Per-02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
d. Peraturan Menteri Ketenagakejaan RI No. Per-12/MEN/2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat Kerja
e. Peraturan Menteri Ketenagakejaan RI No. 31 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor
Per.01/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
f. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 SNI 0255:2011
1.4.3 K3 Penanggulangan Kebakaran
a. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
b. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
c. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 4/MEN/1980
tentang Syarat-Syarat Pemasangan Pemiliharaan APAR
d. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 2/1983
tentang Instalasi Alarm Pemadam Kebakaran Otomatis
e. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No Kep
186//MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja
f. Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No. Ins.11/m/B/1997
tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan
Kebakaran
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja


- Alur proses produksi (dari bahan baku  hasil akhir)
- Luas Area pabrik
- Jumlah tenaga kerja
- Dll
 Gambaran Umum Tempat Kerja

PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) didirikan pada tanggal


23 Mei 1994, yang bergerak dalam penyedia jasa layanan pengelolaan
sampah terintegrasi yang berlokasi di Jalan Raya Narogong, Desa Nambo,
Kecamatan Klapanunggal Cileungsi Kabupaten Bogor.

Perusahaan ini dirancang dan dibangun untuk mengatasi dampak


lingkungan dan menurunnya kualitas lingkungan hidup akibat pesatnya
industrialisasi namun tidak didukung infrastruktur dan lemahnya penegakan
hukum. Pada awalnya, PT. PPLI dimiliki oleh Bapedal (memiliki 5% saham),
PT. Bimantara Citra (memiliki 25% saham) dan Waste management
Indonesia (70%). Pada tahun 2000, 95% sahamnya dipegang oleh Modern
Asia Enviromental Holdings (MAEH) dan 5% sisanya oleh BUMN.

Waste management Indonesia (WMI) adalah perusahaan Indonesia


yang dimiliki oleh Modern Asia Enviromental Holdings (MAEH) dan
beroperasi di bawah kendali para profesional yang telah berpengalaman di
kawasan Asia. Modern Asia Enviromental Holdings adalah perusahaan
pengolah limbah terkemuka di Asia yang didukung oleh The HSBC Private
Capital Ltd and the management. Pada tahun 2009, MAEH didapatkan oleh
Dowa Eco Sistem Co.LTD., sebuah perusahaan yang berdedikasi untuk
management lingkungan dan recycling dan secara keseluruhan merupakan
cabang dari Dowa Holdings Co.Ltd., perusahaan yang telah berdiri selama
lebih dari 120 tahun sebagai perusahaan penambang dan pemurni logam.
Bisnis ini berpusat pada recycling, waste management, remediasi tanah dan
konsultasi lingkungan.

Sejalan dengan akuisisi MAEH oleh Dowa Eco Sistem, WMI dan
MAEH sekarang menjadi bagian keluarga yang lebih besar. Bisnis Dowa
Grup menawarkan operasi daur ulang terpadu yang meliputi pengumpulan,
daur ulang, pengangkutan dan fasilitas penimbunan. Para ahli yang dimiliki
MAEH membuat PPLI mampu memberikan tingkat pelayanan dan
kenyamanan lingkungan yang konsisten dengan standar internasional dan
memastikan perusahaan atau organisasi konsumen mematuhi peraturan
internasional, ISO 14001 dan ISO 17025 tentang Pengelolaan Laboratorium
serta meminimasi kewajiban lingkungan di masa depan.

1) Alur Proses Produksi


 Profil Limbah: Aerosol, limbah elektronik, limbah laboratorium, limbah minyak,
limbah farmasi, bahan produk yang ditolak, kemasan, limbah baterai basah,
limbah lampu dll.
 Proses pre-penerimaan: laboratorium PT PPLI beroperasi meberikan pelayanan
teknis secara terpadu di Cileungsi, Bogor. Laboratorium terdiri dari laboratorium
fisika dan kimia modern, sepenuhnya diakreditasi oleh KAN untuk Laboratorium
Penguji ISO 17025, dan terdaftar sebagai Laboratorium Lingkungan oleh
Kementerian Lingkungan. Sebelum limbah diterima, sampel dikumpulkan dan
dianalisis di PT PPLI Laboratorium untuk menentukan untuk tepat metode dan
proses pengobatan penanganan bahan limbah pelanggan.
 Transportasi limbah: Semua kendaraan yang masuk dan keluar dimonitor
menggunakan CCTV, GPS & dokumentasi nyata, dan label limbah, bar coding
untuk memastikan transportasi limbah yang aman dan lancar.
 Pengolahan limbah padat: PPLI menawarkan pengolahan dengan metoda
stabilisasi untuk limbah padat yang dikirim dalam bentuk non-stabil. Limbah
berbahaya tidak dapat diurug di landfil sampai dipastikan bahwa limbah secara
fisik dan kimiawi stabil. Proses stabilisasi melibatkan berbagai bentuk pra-
perlakuan kimia, diikuti pencampuran dengan semen portland, abu terbang,
tanah liat penyerap, air, dan reagen lainnya dalam berbagai proporsi untuk
membuat zat yang stabil. Setelah stabil, produk akhir disimpan dengan aman ke
dalam eco-TPA.
 Pengolahan limbah cair: Sebagian besar proses industri menghasilkan limbah
cair dalam berbagai jumlah. Limbah cair mungkin berbahaya atau tidak
berbahaya tergantung pada jenis proses dan bahan baku. PPLI mampu
mengolah berbagai jenis limbah cair yang mengandung kontaminasi tingkat
tinggi. Proses pengolahan dangan menggabungkan kedua proses fisik dan kimia
serta proses biologi. Proses pengolahan limbah cair meliputi:
o Kimia, koagulasi, dan flokulasi
o Dissolved Air Floatation
o Penghilangan padatan dengan fliter tekan
o Reaktor Sequencing Batchi
o Sistem karbon aktif
o Engineered wetlands
 Konversi limbah menjadi Energi: PT PPLI percaya pada pemulihan
energy dan mengambil satu langkah maju, PT PPLI telah
mengembangkan fasilitas yang memungkinkan untuk
mengkonversi limbah menjadi energi yang dapat digunakan
kembali. PT PPLI mampu mengkonversi limbah cair menjadi bahan
bakar sintetis melalui proses yang disebut bahan bakar blending
dan limbah padat menjadi AFR (Bahan Bakar Alternatif dan Bahan
Baku).

 Eco-TPA: Modern hazardous and non-hazardous waste eco-landfill


direkayasa dan dioperasikan oleh para profesional untuk memenuhi
standar Indonesia, Bank Dunia, US- EPA, dan Uni Eropa. Metode
dan bahan yang digunakan dalam layanan ini menjamin bahwa
limbah berbahaya dan tidak berbahaya dikelola dengan baik dan
permanen aman. Monitoring dan audit dengan system
pengamanan lingkungan tingkat tinggi. Fasilitas pembuangan ini
memberikan kepercayaan dan keamanan jangka panjang.
Penutupan dan rencana pasca penutupan dilakukan oleh PT PPLI
sepenuhnya untuk memberikan jaminan jangka panjang. Eco-
Landfill kelas 1 telah difasilitasi di PPLI Cileungsi sejak tahun 1994.
Eco-TPA kelas 2 telah beroperasi sejak 2007. PT PPLI sedang
mengembangkan sebuah sistem di PT PPLI Eco-TPA yang akan
memungkinkan untuk mengkonversi metana gas yang dihasilkan
oleh limbah menjadi listrik yang akan memberdayakan semua
fasilitas PPLI ini.

 Layanan Site: PT PPLI memiliki tim layanan lapangan dengan


lengkap, mampu memenuhi tuntutan pelanggan pada berbagai
proyek lapangan terkait. PT PPLI juga telah mendukung proyek
pengeboran, minyak, gas dan panas bumi, dan layanan terkait
lapangan pelanggan industri sejak tahun 1994. Proyek layanan
lapangan meliputi:

o Pembersihan, penghapusan, dan pemulihan tanah yang


terkontaminasi

o Pemulihan lumpur

o Segregasi dan lain-lain.

 Pengolahan Limbah lanjutan: komitmen PT PPLI sebagai perusahaan


jasa Penanganan Limbah secara Total, PT PPLI juga telah
mengembangkan pengolahan khusus untuk aliran limbah yang sulit,
termasuk, namun tidak terbatas pada: baterai lithium, lampu merkuri,
transformator PCB, baterai akumulator, zat zona depleting,
pengurangan asbes dan laboratorium kimia.
 Pengelolaan limbah pengeboran: terfokus dan pendekatan solusion-
driven untuk proyek pengeboran sektor minyak, gas dan energi panas
bumi yang mengoptimalkan desain, pengiriman, dan pengelolaan
limbah pengeboran di menu layanan terpadu, disesuaikan dengan
sesuai dengan kebutuhan spesifik pelanggan. Hal ini dilengkapi
produk, peralatan, teknologi, dan layanan oleh personil yang sangat
terlatih dan berkualitas.

2) Luas area dan Jumlah Tenaga Kerja


Luas area perusahaan pada PT. PPLI yakni:

1. Luas Area Perusahaan : m²


2. Luas Bangunan : m²
3. Luas Terbuka : m²
4. Sisa Lahan :%
Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja di PT. PPLI (PPLI), yaitu sebanyak (--)
karyawan yang merupakan karyawan tetap dari PT. PPLI dan diambil
dari (--) outsourcing.
A. Karyawan Pria : orang
B. Karyawan Wanita : orang

Luas Area PPLI kurang lebih 6000 hektar untuk kantor pusat
dan cabang. Tenaga kerja di PPLI sejumlah 450 dikantor Pusat dan
selebihnya tersebar dikantor cabang dan lokasi proyek.. Berikut adalah
struktur organisasi PT. PPLI
(GAMBAR ORGANISASI)
Tim Manajemen PPLI bertanggung jawab atas arahan strategis
dan operasional sehari- hari perusahaan. Meliputi semua aspek
operasi, penjualan, strategi layanan, manajemen, dan keuangan, tim
bekerja sama untuk memastikan kesuksesan perusahaan yang
berkelanjutan. Partisipasi aktif mereka dalam operasi sehari-hari
menjadikan PPLI sebagai penyedia layanan pengelolaan sampah
terintegrasi terkemuka.
BAB III

ANALISA

1.5 Analisa Temuan Positif


No Peraturan Perundang-
Dampak/ undangan
Lokasi Temuan
manfaat
(termasuk pasal dan ayat)
1.6 Analisa Temuan Negatif

No Lokasi Potensi Probability/ Pemaparan/ Konsekuensi/ Rating Saran / Perat


Bahaya Peluang Pemajanan Akibat Risiko Rekomendasi Perun
-unda

(terma
pasal
aya

(Disertai
Foto)

Rating Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Konsekuensi (C)

PELUANG (kemungkinan atau peluang kejadian tersebut terjadi) / P


KATEGORI PENJELASAN NILAI
Sangat mungkin terjadi / Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang terjadinya 10
hampir pasti 1 kali dalam 10 kali kesempatan
Mungkin terjadi Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk terjadi 6
(peluang terjadinya 1 kali dalam 100 kali kesempatan)
Tidak biasa namun bisa Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi namun 3
terjadi kemungkinannya tetap ada (peluang terjadinya 1 kali dalam 1000
kali kesempatan)
Kecil kemungkinannya Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu kebetulan 1
(peluang terjadinya 1 kali dalam 10.000 kali kesempatan)
Sangat kecil Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah 0.5
kemungkinannya bertahun-tahun terpapar (peluang terjadinya 1 kali dalam 100.000
kali kesempatan)
Tidak mungkin terjadi Secara praktek tidak mungkin terjadi / hampir tidak muungkin terjadi 0.2
(peluang terjadinya 1 kali dalam 1.000.000 kali kesempatan)
PEMAPARAN (frekwensi dan lamanya pemaparan bahaya tersebut) / E
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Kontinyu Sangat sering atau pekerjaan yang rutin dilakukan 10
Seringkali Terjadinya sekali sampai beberapa kali sehari 6
Kadang-Kadang Sekali seminggu sampai beberapa kali sebulan 3
Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2
Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1
Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5
AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti: cidera, sakit, dll) / C
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100
Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40
Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15
Serius Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota tubuh) 7
Perawatan Medis Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3
Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan pengobatan 1
P3K
Penilaian Resiko
• diatas 400 : Risiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
• 200 – 400 : Risiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen)
• 50 – 200 : Risiko substansial, perlu tindakan perbaikan
• 10 – 50 : Risiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan
• dibawah 10 : Risiko rendah
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pengamatan lapangan yang telah dilakukan


mengenai pengawasan norma K3 Penanggulangan kebakaran, Instalasi
listrik dan Konstruksi Bangunan di PT. PPLi maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :

1. Penerapan dan pengawasan K3 di bidang Penaggulangan kebakaran,


Instalasi listrik dan konstruksi bangunan sudah berjalan dengan baik,
yang di dukung dengan SMK3 yang baik sehingga membuat proses
kegiatan di perusahaan berjalan dengan aman, nyaman dan efektif.
2. Berdasarkan observasi di lapangan pengoperasian pembangkit listrik
tenaga diesel (genset) dengan daya sebesar 455 kVA di perusahaan
masih menggunakan jasa dari pihak ke-3 (vendor).
3. Perusahaan belum memiliki operator genset yang sudah tersertifikasi
sesuai UU No.30 Tahun 2009 Pasal 44 ayat 6 dan Permanaker No. 33
Tahun 2015 Pasal 10 Ayat 1.

4.2 Saran
1. Penerapan dan pengawasan K3 harus terus dipertahankan dan di tingkatkan
demi kesehatan dan keselamatan kerja para karyawan di lingkungan
perusahaan.
2. Menyediakan operator genset yang sudah tersertifikasi di perusahaan untuk
menunjang proses pengawasan dan pelasanaan K3 listrik di lingkungan
perusahaan sesuai UU No.30 Tahun 2009 Pasal 44 ayat 6 dan Permanaker
No. 33 Tahun 2015 Pasal 10 Ayat 1.

- (Point-point berdasarkan hasil temuan)


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai