Gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin
(sentralistik) sebagai satu-satunya penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasi dan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Pemimpin ini tidak mengikutsertakan dan tidak memperbolehkan bawahan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan tidak mentoleransi adanya penyimpangan..
Tipe kepemimpinan yang ditandai dengan perilaku yang
pura-pura menunjukkan sifat demokratis dalam kepemimpinannya. Ia memberi hak dan kuasa kepada bawahan untuk memutuskan sesuatu tetapi sesungguhnya ia dengan perhitungan agar pendapatnya lah yang nanti disetujui dan diterima.
Gaya Kepemimpinan Bebas (Laissez faire) ✓ Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur dirinya sendiri ✓ Pemimpin hanya menentukan kebijaksanaan dan tujuan umum ✓ Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan untuk mencapai tujuan dalam segala hal yang mereka anggap cocok.
Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efesien kepada bawahannya. Terdapat koordinasi pekerjaan semua bawahan dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal dan kerjasama yang baik.
Gaya Kepemimpinan Karismatik Gaya kepemimpinan karismatik dapat diartikan sebagai kemampuan menggunakan keistimewaan atau kelebihan sifat kepribadian dalam mempengaruhi pikiran, perasaan dan tingkah laku orang lain, sehingga dalam suasana batin mengagumi dan mengagungkan pemimpin bersedia berbuat sesuatu yang dikehendaki oleh pemimpin.
Gaya Kepemimpinan Karismatik Gaya kepemimpinan karismatik dapat diartikan sebagai kemampuan menggunakan keistimewaan atau kelebihan sifat kepribadian dalam mempengaruhi pikiran, perasaan dan tingkah laku orang lain, sehingga dalam suasana batin mengagumi dan mengagungkan pemimpin bersedia berbuat sesuatu yang dikehendaki oleh pemimpin.
Gaya Kepemimpinan Paternalistik Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan ciri berikut: • menganggap bawahan sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, • bersikap terlalu melindungi, • jarang memberikan kesempatan bawahan untuk berinisiatif maupun mengambil keputusan sendiri • tidak memberikan kesempatan bawahan mengembangkan imajinasi kreativitas, • selalu bersikap paling tahu dan palilng benar.