Anda di halaman 1dari 51

UAS DAN TUGAS TEORI AKUNTANSI

Kamis, 13 Oktober 2022, 19:00 WIB

Diajukan Untuk Memenuhi UAS dan Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi

Oleh:

AULIA WIDYA PUTRI

NIM 2111070132

Kelas 1N14A

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA

(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)

PERBANAS

JAKARTA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2022
UAS Teori Akuntansi

Soal 1

Jelaskan tentang definisi laba dan uraikan tentang perbedaan antara laba
akuntansi dengan laba ekonomi

Laba merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya yang telah


dikeluarkan.

 Laba Akuntansi merupakan laba bisnis yang mencakup semua item


pendapatan dan beban sebelum dikurangi beban pajak yang diamanatkan di
bawah kerangka akuntansi. Laba akuntansi ini penting dikarenakan merupakan
salah satu sumber informasi utama yang digunakan oleh investor, karena
mencakup semua pelaporan yang diperlukan baik pendapatan maupun beban.
Dalam laba akuntansi atau Laporan Laba Rugi yang dilampirkan pada laporan
SPT Tahunan PPh Badan dan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang
menggunakan pembukuan, pengertian laba akuntansi adalah sama dengan laba
komersial sebelum pajak penghasilan atau laba sebelum dilakukan koreksi
fiskal dan dikurangi pajak penghasilan yang terutang. Aspek-aspek yang
termasuk dalam perhitungan laba akuntansi adalah Aset yang Disewakan,
Penyesuaian / Penyusutan Nontunai, Tunjangan & Penyisihan, dan kapitalisasi
Biaya Pengembangan.. Dengam demikian, ini mencakup seluruh harga pokok
penjualan, serta semua biaya penjualan, umum dan administrasi, biaya
pembiayaan, dan keuntungan dan kerugian yang direalisasi. Dalam laba
akuntansi berarti semua pendapatan dan biaya telah dihitung dan dilaporkan
termasuk pendapatan yang tergolong objek pajak serta biaya yang boleh
dikurangkan dari penghasilan kena pajak. Laba ini biasanya digunakan dalam
laporan keuangan organisasi, dan biasanya digunakan untuk evaluasi kinerja.
 Laba Ekonomi merupakan ukuran laba yang memperhitungkan biaya
implisit dalam perhitungannya, berbeda dengan laba akuntansi yang hanya
memasukkan biaya eksplisit dan mengecualikan biaya implisit dalam
perhitungannya. Biaya implisit dianggap sebagai biaya peluang dan biasanya
sumber daya perusaaan itu sendiri, misalnya bangunan dan peralatan milik
perusahaan itu sendiri. Laba ekonomi dihitung hanya untuk periode yang
diukur saja. Laba ekonomi akan selalu lebih kecil dibandingkan dengan laba
akuntansi. Perhitungan laba ekonomi sangat bergantung pada modal yang
diinvestasikan, dan oleh karena itu paling berlaku untuk perusahaan dengan
trend asset yang relative stabil. Laba ekonomi ditentukan oleh prinsip ekonomi,
bukan GAAP. Namun demikian, penghitungan keuntungan ekonomi harus
mencakup biaya peluang, nilai sisa, perubahan tingkat inflasi, tarif pajak, dan
tingkat bunga atas arus kas

Soal 2

Uraikan tentang sources of error dan berikan uraian penjelasannya p.140

Sumber-sumber Kesalahan
1. Operasi pengukuran ditetapkan dengan kurang tepat
Aturan untuk menetapkan nomor untuk properti tertentu biasanya terdiri dari
serangkaian operasi. Jumlah operasi mungkin tidak ditentukan dengan benar
dan dengan demikian dapat disalahartikan oleh pengukur. Misalnya,
menghitung laba melibatkan banyak operasi yang sering ditafsirkan secara
berbeda oleh akuntan yang berbeda, seperti klasifikasi beban dan alokasi aset
dan beban. Alasan lain adalah bahwa "kesesuaian" operasi matematika sering
tidak cocok dengan hubungan dunia nyata dari sifat-sifat yang diukur.
2. Pengukur
Pengukur mungkin salah menafsirkan aturan, menjadi bias, atau menerapkan
atau membaca aturan alat pengukur secara tidak benar. Masalah dengan
akuntansi adalah bahwa manajer memiliki kecenderungan tertentu untuk
meningkatkan pendapatan atau basis aset yang dilaporkan, memberikan
tekanan pada akuntan untuk mempengaruhi akuntansi.
3. Instrumen
Banyak operasi memerlukan penggunaan instrumen fisik seperti: Penggaris
atau termometer atau barometer. Ini mungkin rusak. Kesalahan dapat terjadi
bahkan jika produk tersebut bukan produk fisik, tetapi bagan, bagan, tabel
angka, indeks harga, dll. Misalnya, beberapa orang percaya bahwa CPI salah
untuk penyesuaian tingkat harga umum.
4. Lingkungan
Pengaturan di mana proses pengukuran dijalankan dapat mempengaruhi hasil.
Misalnya, kondisi cuaca dapat memengaruhi instrumen dan pengukur. Secara
umum, kebisingan dapat mengalihkan perhatian satu meter, atau dalam
akuntansi, tekanan manajemen dapat memengaruhi pengambilan keputusan
akuntan. Ketika tekanan menciptakan bias di antara akuntan, "kesalahan" itu
disengaja, bukan kebetulan. Jika stres (misalnya dari beban kerja yang berat)
mengganggu dan mengganggu, penyebab kesalahan dapat digambarkan
sebagai 'lingkungan'. Kesalahan acak sering disebabkan oleh faktor
lingkungan. Faktor lainnya adalah lingkungan sekitar tim manajemen
perusahaan. Misalnya, Anda dapat membayar bonus manajer berdasarkan
jumlah keuntungan atau menentukan biaya pinjaman berdasarkan tingkat
hutang (aset/ekuitas).
5. Atribut tidak jelas
Apa yang akan diukur mungkin tidak jelas, terutama jika pengukuran
melibatkan suatu konsep yang tidak dapat diukur secara langsung. Misalnya,
kita ingin mengukur kemampuan mekanik orang, yang bukan merupakan sifat
yang dapat diamati secara langsung. Apa yang kita lihat untuk diukur?
6. Risiko dan ketidakpastian.
Hal ini berkaitan dengan distribusi pengembalian atas aset berwujud.
Misalnya, pengembalian aset berwujud seperti pabrik dan peralatan di masa
depan berisiko tetapi (kurang lebih) homogen dan harga dapat diamati.
Artinya, ketika menentukan harga aset, seseorang mungkin meremehkan atau
melebih-lebihkan jumlah pengembalian tetapi distribusi pengembalian kurang
lebih diketahui (yaitu perkiraan nilai berisiko tetapi risikonya relatif sempit).
Soal 3

Dalam teori akuntansi dikenal terminologi adequate disclosure, fair


disclosure dan full disclosure. Jelaskan ketiga jenis pengungkapan tersebut

 Adequate disclosure (Pengungkapan cukup), yaitu pengungkapan


minimum yang dinyatakan oleh peraturan yang berlaku, dimana angka-angka
yang disajikan dapat diinterpretasikan dengan benar oleh investor.
 Fair disclosure (Pengungkapan wajar) adalah pengungkapan yang secara
tidak langsung merupakan tujuan etis agar memberikan perlakuan yang sama
kepada semua pemakai laporan dengan menyediakan informasi yang layak
terhadap pembaca potensial.
 Full disclosure (Pengungkapan penuh) adalah pengungkapan yang
mengimplikasikan penyajian dari seluruh informasi yang relevan.
Pengungkapan ini sering dianggap berlebihan. Hendriksen berpendapat terlalu
banyak informasi akan membahayakan, karena penyajian atas informasi tidak
penting yang rinci akan mengaburkan informasi yang signifikan dan membuat
laporan sulit untuk diinterpretasikan.

Soal 4

Uraikan perbedaan secara komprehensif antara proprietory theory dengan


entity theory p.258-262

Proprietary theory adalah sebuah teori yang didasarkan pada pemikiran


bahwa proprietor (pemilik) adalah pusat dari seluruh perhatian. Di bawah
pemikiran pandangan ini seluruh konsep akuntansi, prosedur dan aturan
diformulasikan disusun sesuai dengan kepentingan pemilik sebagai dasar
pemikirannya. Tujuan utama teori proprietary adalah untuk menentukan dan
menganalisis kekayaan bersih pemilik karena kepemilikan menggambarkan
kekayaan bersih atas bisnis (kegiatan usaha) dan dapat direpresentasikan
dengan persamaan akuntansi. Konsep ini dimulai dari persamaan akuntansi A
- L = P, di mana pemilikmerupakan pusat kepentingan. Aset diasumsikan
dimiliki oleh pemilik danliabilitas adalah utang pemilik. Konsep ini disebut
konsep kekayaan karena selama umur perusahaan nilai perusahaan sama
dengan investasi awal daninvestasi tambahan ditambah akumulasi laba bersih
dikurangi pengambilan oleh pemilik. Teori ini paling baik diadaptasi oleh
perusahaan perorangan.Tetapi juga cocok untuk perusahaan persekutuan.
Teori Proprietary sangat cocok diterapkan untuk organisasi perusahaan
perseorangan dan firma oleh karena dalam bentuk organisasi ini ada
hubungan personal antara manajemen perusahaan dengan pemilik
perusahaan. Hal ini disebabkan net income ditambahkan setiap periode ke
rekening modal pemilik walaupun perhitngan laba bersih tidak mengukur
kenaikan bersih kekayaan (wealth).Teori propoprietary tidak dapat langsung
digunakan untuk bentuk perusahaan peseroan terbatas seperti halnya untuk
perusahaan perseorangan dan firma. Konsep laba komprehensif yang diadopsi
oleh FASB juga menggunakan dasar teori proprietary yaitu memasukkan
semua item yang mempengaruhi pemilik selama periode itu kecuali
pengambilan deviden dan transaksi modal. Sedangkan Entity Theory (teori
entitas) memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari
pihak yang menanamkan modal kedalam perusahaan dan unit usaha itulah
yang menjadi pusat perhatiaan dan menyajikan informasi yang harus dilayani,
bukan pemilik. Unit usaha (entity) itulah yang dianggap memiliki kekayaan
dan kewajiban perusahaan baik kepada kreditur maupun kepada pemilik.
Teori ini didasarkan pada persamaan ∑A = ∑L + SE, Assets = Ekuitas (liabilities +
Stockholders Equity). Konsep ini memandang bahwa bunga yang dibayarkan
kepada kreditor merupakan pendistribusian laba dan bukan beban.
Sementara itu pajak penghasilan merupakan beban dan bukan
pendistribusian laba. Dalam konsep ini laba bersih perusahaan tidak langsung
merupakan laba bersih bagi pemegang saham, karena yang dianggap sebagai
pemilik adalah pemegang saham dan kreditor. Pendapatan dan beban tidak
langsung merupakan kenaikan dan perununan dari modal pemegang saham.

Soal 5

Menyangkut tentang kewajiban, dikenal apa yang disebut dengan liability


measurement. Berikan penjelasan terperinci tentang hal tersebut p.268

Liability measurement adalah Jumlah yang diakui sebagai kewajiban


diestimasi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan.

Kerangka ini memberikan sedikit panduan tentang bagaimana mengukur


kewajiban yang memenuhi kriteria definisi dan pengakuan. Berdasarkan IFRS,
metode pengukuran yang paling umum digunakan untuk liabilitas adalah
biaya historis (atau biaya historis yang dimodifikasi). Pengukuran 'Nilai Wajar'
digunakan pada pengukuran awal transaksi yang melibatkan liabilities
sehubungan dengan Sewa IAS 17, IAS 39 Pengakuan dan Pengukuran
Instrumen Keuangan,IFRS 2 Pembayaran Berbasis Saham dan IFRS 3
Kombinasi Bisnis. Dengan demikian, kewajiban yang timbul dari sewa
pembiayaan diakui pada awal berdasar pada nilai wajar dari sewa atau nilai
sekarang dari pembayaran sewa minimum jika lebih rendah. Di tahun-tahun
berikutnya, kewajiban diukur berdasarkan metode biaya diamortisasi yaitu
biaya dari kewajiban pada awal disesuaikan secara tahunan untuk
mencerminkan estimasi nilai saat ini. Saldo kewajiban adalah berdasarkan
metode tingkat bunga efektif amortisasi. Dalam hal sewa pembiayaan,
standar yang memberikan panduan yang jelas untuk menentukan nilai
kewajiban sewa guna usaha. Namun, dalam kasus lain, pengukuran nilai wajar
kewajiban hadir beberapa tantangan. Sebagai contoh, bagaimana kita
memperkirakan nilai wajar suatu kewajiban yang tidak ada nilai pasar. Biaya
historis adalah metode yang paling umum digunakan untuk pengukuran
kewajiban setelah pengukuran awal. Dua contoh penggunaan nilai wajar
untuk pengukuran setelah pengukuran awal adalah kewajiban setelah
berakhirnya masa kerja, seperti pensiun, dan provisi jangka panjang. Kedua
liabilitas ini bersifat jangka panjang dan sangat dipengaruhi oleh nilai waktu
uang

Soal 6

Jelaskan beberapa alasan mengapa entitas cenderung enggan untuk


memperluas pengungkapan

Tujuan pengungkapan dalam laporan keuangan adalah:

 Memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditor, dan


pemakai lainnya dalam mengambil keputusan secara rasional.
 Memberikan informasi untuk membantu investor, kreditor dan pemakai
lainnya menilai jumlah, pengakuan tentang penerimaan kas bersih.
 Memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi suatu
perusahaan.
 Menyediakan informasi tentang hasil usaha (performance keuangan)
suatu perusahaan selama 1 periode.
 Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajer dan direktur
sesuai kepentingan pemilik.
 Untuk membandingkan antar perusahaan dan antar tahun. Untuk
menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan kas keluar dimasa
mendatang.
 Untuk membantu investor dalam menetapkan return dan investasinya.
Perusahaan akan melakukan pengungkapan melebihi kewajiban
pengungkapan minimal jika mereka merasa pengungkapan semacam itu akan
menurunkan biaya modalnya atau jika mereka tidak ingin ketinggalan praktik-
praktik pengungkapan yang kompetitif. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan
akan mengungkapkan lebih sedikit apabila mereka merasa pengungkapan
keuangan akan menampakkan rahasia kepada pesaing atau menampakkan sisi
buruk perusahaan di depan berbagai pihak.

Dampak negative apabila perusahaan memperluas pengungkapan atau


pengungkapan penuh adalah dengan penyajian informasi yang terlalu
berlebihan. Kompetisi yang menjadi dinamis sekali. Beredarnya informasi
penting yang berkaitan dengan strategi bisnis serta rencana perusahaan akan
berakibat merugikan posisi kompetitif perusahaan sendiri. Kemudian juga
entitas merasa pengungkapan yang lebih mendetail akan memperlihatkan
informasi penting yang seringkali bersifat rahasia (contoh: strategi bisnis yang
digunakan oleh entitas) kepada pesaing selain itu juga dapat menunjukkan sisi
buruk perusahaan di depan berbagai pihak, termasuk para stakeholders.

Soal 7

Jelaskan keterkaitan antara laporan posisi keuangan dengan laporan laba-


rugi

Laporan posisi keuangan memiliki keterkaitan dengan laporan laba rugi


melalui laba bersih untuk suatu periode yaitu apakah terjadi kenaikan atau
penurunan dalam ekuitas yang dihasilkan. Pendapatan yang diperoleh entitas
selama periode waktu ditranskripsikan ke bagian ekuitas di neraca.
Pendapatan mewakili peningkatan klaim pemilik terhadap aset. Pendapatan
bukan aset tunai. Melalui akun pendapatan dan ekuitas, neraca dan laporan
laba rugi mencerminkan gambaran keuangan secara keseluruhan. Berikut
merupakan hubungan antara laporan laba rugi, neraca, perubahan modal, dan
arus kas :

a) Angka laba bersih dalam laporan laba rugi ditambahkan ke item baris
laba ditahan di neraca, yang mengubah jumlah ekuitas yang terdaftar di neraca.
b) Angka laba bersih juga muncul sebagai item baris di bagian arus kas dari
aktivitas operasi di laporan arus kas.
c) Perubahan berbagai item baris di neraca bergulir ke item baris arus kas
yang tercantum di laporan arus kas. Misalnya, peningkatan jumlah pinjaman
yang terhutang muncul di bagian kewajiban di neraca (sebagai saldo yang
sedang berjalan) dan di arus kas dari bagian aktivitas pendanaan di laporan arus
kas (dalam jumlah penambahan perubahan).
d) Saldo kas akhir di neraca juga muncul di laporan arus kas.
Pembelian, penjualan, atau disposisi aset lainnya muncul di neraca (sebagai
pengurangan aset) dan laporan laba rugi (sebagai keuntungan atau kerugian,
jika ada)
Soal 8

PT KASOKA di dalam laporan keuangannya menyatakan Laba sebesar Rp 50


juta, akan tetapi arus kasnya ternyata negatif. Bagaimana pandangan
saudara atas kondisi tersebut. Berikan penjelasan saudara

Laporan laba rugi menggambarkan dari kinerja perusahaan terkait dengan


operasional. Sedangkan laporan keuangan arus kas memiliki pengertian
sebagai laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan
dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode. Laporan ini
secara umum berguna (bagi manajer) untuk menilai operasi masa lalu guna
merencanakan aktivitas investasi serta pembiayaan di masa depan.

Proporsi dari penghitungannya laporan arus kas terdiri dari 3 pos. Pertama
dari segi arus kas operasional, arus kas investasi dan arus kas pembiayaan.
Sehingga tidak secara serta merta bahwa kondisi keuangannya memburuk.
Mungkin salah satu penyebab dari negatifnya arus kas nya dari segi investasi
dan pembiaya. Jika hal tersebut maka kinerja perusahaan bagus karena
perusahaan merencanakan untuk melakukan investasi baik untuk
penambahan alat produksi atau aset lainnya.

Soal 9

Berikan uraian yang komprehensif mengenai asset takberwujud yang


dibangun sendiri p.235

Pengakuan Aset Tak Berwujud yang dibangun sendiri atau timbul dari
pengembangan harus dilakukan jika dan hanya jika perusahaan dapat
memenuhi:

- Kelayakan teknis penyelesaian aset tidak berwujud sampai jadi atau


tersedia untuk digunakan atau dijual;

- Niat untuk menyelesaikan aset tidak berwujud lalu menggunakan atau


menjualnya;

- Ketersediaan sumber daya teknis, keuangan dan sumber daya lainnya


yang memadai untuk menyelesaikan pengembangan lalu menggunakan atau
menjual aset tidak berwujud;

- Kemampuan untuk menggunakan atau menjual aset tidak berwujud;

- Kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang dapat


dikapitalisasi pada aset tidak berwujud; dan

- Cara untuk aset tidak berwujud menghasilkan kemungkinan manfaat


ekonomi masa depan.
Soal 10

Dalam hal Revenue Recognition, dikatakan bahwa arus masuk kas yang akan
diterima mestilah probable. Berikan uraian secara komprehensif ( youtube
revenue recognition )

Pendapatan yang diterima harus dapat diperkirakan secara pasti, baik secara
nominal maupun waktu diterimanya. Jenis Pendapatan yang diakui:

1. Terdapat potensial arus kas masuk atau benefit yang akan diterima di
kemudian hari

2. Benefit harus dapat diukur secara andal. Sebagai contoh seorang yang
bekerja di suatu entitas harus mendapatkan kepastian tarif gaji yang akan
diterima.
UTS TEORI AKUNTANSI
1. JAWABAN SOAL 1
Secara historis, ada sejumlah publikasi yang menunjukkan adanya
perpecahan antara komunitas akademik dan komunitas profesional (Bricker and
Previts, 1990; Singleton-Green, 2010). Pembagian awal adalah tentang
bagaimana mendidik akuntan dan kasus untuk pengenalan gelar (Evans, 2010).
Ini terutama berpusat pada konsep bahwa akuntansi adalah tentang ciples
akuntansi atau pendidikan yang lebih luas dari sekedar pelatihan teknis (Bricker
and Previts, 1990) ool tumbuh di negara-negara seperti Inggris dan Australia
pada 1950-an, gelar akuntansi dan pendidikan yang lebih luas mulai ditawarkan.
Sejak saat itu, sebuah kesempatan lebih lanjut dalam pendirian sebuah akademisi
dengan persyaratan yang diadopsi dari sel (misalnya.. Kualifikasi PhD, sebuah
catatan publikasi, konkret tentang disiplin kerja dan teori sebagai dasar untuk
pekerjaan penelitian). Persyaratan ini berbeda dengan akuntan praktik, yang
mempertahankan penekanan pada kualitas profesional dan keterampilan teknis.
Tilt (2010) menangkap 'schism' antara kepentingan akademisi dan
kepentingan praktisi dalam komentar berikut:
 Akademisi dianggap elitis karena mereka berbicara dengan jargon
mereka sendiri; mereka menggunakan rumus matematika
kompleks; mereka menutup pembaca potensial praktisi dengan
melakukan ini; tujuan permainan adalah untuk mempublikasikan
dengan segala cara, Tidak menyebarkan pengetahuan atau
meningkatkan praktik (Baxter, 1988)
 Praktisi dianggap tidak tertarik pada tantangan atau perdebatan
atau ancaman terhadap status quo; mereka enggan
mengungkapkan data mereka, sehingga mereka ingin kita
membantu mereka tetapi mereka tidak akan membiarkan kita ke
perusahaan mereka (Bricker and Previts, 1990)
 Praktisi sering menganggap jargon sebagai pretpenuh semangat
sedangkan akademisi menyarankan bahwa ketika Anda memiliki
ide-ide baru, terminologi baru muncul; rumus matematika sangat
berguna karena merupakan bentuk pendekatan dan membantu
kejelasan pemikiran (Baxter, 1988; Bricker and Previts, 1990;
Leisenring and Johnson, 1994)
Setiap diskusi tentang dampak penelitian pada praktek profesional harus
mencakup pendidikan dalam persamaan. Sebuah segitiga
penelitian/praktik/pengajaran telah menimbulkan berbagai penelitian di sekitar
koneksi ini. Fokus studi tersebut sebagian besar bersifat internal, yaitu pada
apakah penelitian berdampak pada praktik melalui pendidikan akuntansi, kursus
dan melalui siswa yang menjadi lulusan dan praktisi profesional. Hancock et al.
(2010) mempertimbangkan keterampilan yang diperlukan oleh lulusan akuntansi
untuk dapat memperhitungkan masa depan. Apa pun yang mungkin dalam hal
penelitian akuntansi dampak ct telah pada praktek, profesi dan masyarakat jelas
ideal (misalnya, lihat Hopwood, 2007: Scapens, 2008; Williams, 2009; Baxter,
1988; Moehrle et al. 2009; dan Singleton-Green, 2010). ada yang berubah dalam
mempersempit kesenjangan antara akademik dan praktek? Setelah bertahun-
tahun menghasilkan lulusan akuntansi universitas, kami masih diberi tahu bahwa
universitas-universitas berpendidikan dan berfokus pada lulusan yang dapat
menghasilkan rekonsiliasi bank, tetapi tidak dapat berpikir kritis.
2. JAWABAN SOAL 2
Metode ilmiah dalam akuntansi menetapkan bahwa ia harus membahas semua
bidang profesi akuntansi dan masalah lain yang berkaitan dengannya harus dilakukan
dengan metode ilmiah. Untuk itu, mereka harus melakukan berbagai
penelitian/analisis termasuk sinkronisasi komputer, eksperimen, wawancara, dll.
3. JAWABAN SOAL 3
Teori agensi merupakan teori yang menjelaskan hubungan yang terjadi antara
pihak manajemen perusahaan selaku agen dengan pemilik perusahaan selaku pihak
principal. Pihak principal adalah pihak yang memberikan perintah kepada pihak lain
yaitu agen untuk melakukan semua kegiatan atas nama principal. Pemilik perusahaan
yaitu principal selalu ingin mengetahui semua informasi yang mengenai aktivitas
perusahaan, termasuk dalam aktivitas manajemen dalam hal pengoprasian dana yang
di investasikan dalam perusahaan. Melalui laporan pertanggung jawaban yang di
buat manajemen selaku agen, principal mendapatkan informasi yang di butuhkan dan
sekaligus sebagai alat penilaian atas kinerja yang di lakukan agen dalam periode
tertentu. Namun dalam praktiknya adalah kecenderungan pihak agen yaitu
manajemen melakuakan tindakan curang agar laporan pertanggungjawaban yang
sajikan baik dan akan memberikan keuntungan pada pihak principal, sehingga
kinerja yang dilakukan agen terlihat baik. Maka untuk meminimalisir kejadian
tersebut diperlukan bantuan pihak ketiga yang independen, yaitu seorang auditor.
Dengan bantuan dari auditor maka laporan keuangan yang di sajikan oleh agen lebih
dapat di percaya (reliable)
4. JAWABAN SOAL 4
Kerangka Konseptual berkontribusi pada misi IFRS yang dinyatakan Foundation
dan Board, yang merupakan bagian dari IFRS Foundation. Itu misinya adalah untuk
mengembangkan Standar yang membawa transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi
ke pasar keuangan di seluruh dunia. Pekerjaan Dewan melayani kepentingan publik
dengan menumbuhkan kepercayaan, pertumbuhan dan stabilitas keuangan jangka
panjang di ekonomi global. Kerangka Konseptual memberikan dasar peran untuk
Standar yang:
(a) berkontribusi pada transparansi dengan meningkatkan internasional
komparabilitas dan kualitas informasi keuangan, memungkinkan investor dan
pelaku pasar lainnya untuk membuat keputusan ekonomi yang terinformasi.
(b) memperkuat akuntabilitas dengan mengurangi kesenjangan informasi antara
penyedia modal dan orang-orang yang dipercayakan kepada mereka uang
mereka. Standar berdasarkan Kerangka Konseptual menyediakan informasi yang
diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban manajemen. Sebagai sumber dari
informasi yang sebanding secara global, Standar tersebut juga sangat penting
penting bagi regulator di seluruh dunia.
(c) berkontribusi pada efisiensi ekonomi dengan membantu investor untuk
mengidentifikasi peluang dan risiko di seluruh dunia, sehingga meningkatkan
modal alokasi. Untuk bisnis, penggunaan akuntansi tunggal yang tepercaya
bahasa yang berasal dari Standar berdasarkan Kerangka Konseptual menurunkan
biaya modal dan mengurangi biaya pelaporan internasional.
5. JAWABAN SOAL 5
Tujuan dari IASB – FASB konverjensi adalah untuk menghilangkan berbagai
perbedaan antara Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan US
GAAP. Projek yang dikerjakan bersama oleh FASB dan IASB, tumbuh dari
kesepakatan yang dicapai oleh kedua dewan pada Oktober 2002. Peran IASB dan
FASB dalam hal konverjensi yaitu untuk mencapai penyamaan bahasa bisnis.
Proyek konvergensi IASB-FASB sangat penting karena Komisi Sekuritas dan
Bursa AS (SEC) sedang mempertimbangkan apakah akan mengadopsi, atau
mengizinkan IFRS untuk digunakan oleh emiten domestik di Amerika Serikat,
dan mempertimbangkan keberhasilan proses konvergensi sebagai bagian dari
penilaian ini. Para Pemimpin Kelompok 20 (G20) mengeluarkan pernyataan pada
tahun 2009 yang menyerukan konvergensi standar akuntansi di negara-negara
anggota pada tahun 2011. Sementara tenggat waktu awal Juni 2011 belum
terpenuhi, pertemuan G20 berikutnya pada tahun 2012 dan 2013 menegaskan
kembali komitmen tersebut. untuk mencapai konvergensi standar akuntansi.
Pada bulan Oktober 2002, FASB dan IASB mengeluarkan Perjanjian Norwalk,
yang menandai langkah signifikan menuju formalisasi komitmen mereka
terhadap konvergensi standar akuntansi AS dan internasional. Bekerja untuk
menggabungkan berbagai persyaratan akuntansi dan pelaporan keuangan yang
dikembangkan oleh kedua entitas, FASB dan IASB ingin membuat satu set
standar pelaporan keuangan internasional. Di mana mereka sebelumnya memiliki
perjanjian pengukuran dan pengungkapan nilai wajar yang berbeda, IASB dan
FASB sekarang menggabungkan upaya mereka.
Di bawah ini adalah beberapa inisiatif utama yang termasuk dalam Perjanjian
Norwalk 2002:
 Proyek Bersama Antara FASB dan IASB
Ini adalah proyek yang telah disetujui oleh pembuat standar untuk
dilakukan secara bersamaan dengan cara yang terkoordinasi, termasuk berbagi
sumber daya staf dan melakukan segala upaya untuk menjaga proyek bersama
pada jadwal waktu yang sama di setiap Dewan. Untuk proyek-proyek ini, IASB
dan FASB berbagi makalah penelitian dan Dewan — berusaha untuk membahas
masalah yang sama pada rapat Dewan yang waktunya dekat.
 Proyek Konvergensi Jangka Pendek
Konvergensi jangka pendek adalah proyek agenda aktif yang dilakukan
bersama oleh FASB dan IASB — diharapkan menghasilkan satu atau lebih
standar yang akan mencapai konvergensi di area tertentu. Proyek ini terbatas
pada perbedaan antara US GAAP dan IFRS, di mana solusi berkualitas tinggi
tampaknya dapat dicapai.
 Anggota IASB Penghubung di Tempat di Kantor FASB
Memiliki anggota IASB yang hadir penuh waktu adalah salah satu fitur
yang paling terlihat dari operasi harian FASB. Tujuan dari peran tersebut adalah
untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan meningkatkan kerjasama antara
FASB dan IASB.
 Pemantauan FASB dari Proyek IASB
Sama seperti IASB mengawasi operasi FASB, proyek IASB juga
dipantau oleh FASB. Namun, FASB dapat memilih tingkat keterlibatan mereka
berdasarkan tingkat minat mereka pada topik yang dibahas. Serangkaian standar
akuntansi global tidak hanya memudahkan perusahaan untuk mematuhi standar
pelaporan keuangan yang tepat. Namun, itu juga membuat pelaporan keuangan
mereka lebih transparan dan dapat dipahami oleh investor dan badan tata kelola
pasar keuangan lainnya.

Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa perubahan karena kesulitan dan


ketidaksepakatan yang muncul antara Dewan IASB dan FASB. FASB dan IASB
terus bekerja sama untuk meningkatkan komparabilitas dan konsistensi dalam
pelaporan keuangan global.

6. JAWABAN SOAL 6
Dalam pervasive constraint dinyatakan tentang benefit mesti lebih besar daripada
cost. Berikan uraian secara komprehensif.
Jawab :
Cost Benefit (Pervasive Constraint)
Biaya dalam menyediakan suatu laporan keuangan harus ditimbang dengan
benefit yang didapat dari menggunakan laporan tersebut.
AICPA Special Committee membuat batasan untuk membatasi biaya pelaporan
Laporan harus tidak memuat informasi diluar kemampuan manajemen atau yang
mana manajemen bukan sumber terbaik dari laporan tersebut, sebagai contoh
laporan mengenai competitor.
 Manajemen harus tidak diminta untuk menyediakan forecasted financial
statements, manajemen hanya menyediakan informasi yang membantu
user meramalkan sendiri kondisi keuangan perusahaan di masa dating.
 Manajemen harus tidak diminta untuk melaporkan informasi yang secara
signifikan akan merugikan posisi kompetisi perusahaan
 Beberapa elemen dari laporan keuangan harus dilaporkan apabila user dan
manajemen setuju untuk dilaporkan – sebuah konsep flexible reporting.
 Manajemen hanya dibutuhkan melaporkan informasi yang diketahuinya,
ini berarti manajemen tidak berkewajiban mengumpulkan informasi yang
tidak dipunyai, dibutuhkan, dalam menjalankan bisnis.
SUMMARY CHAPTER 1

OVERVIEW OF ACCOUNTING THEORY

Dalam dunia finansial yang sempurna tidak ada permintaan penerbitan laporan keuangan dan
teori akuntansi. Semua informasi tentang nilai aset, pendapatan, dan biaya dapat
diketahui untuk saat ini maupun masa mendatang.
Secara umum, bagaimana aset dan liabilitas diukur? Dengan nilai historis, nilai penjualan,
nilai biaya jika membeli sekarang, atau berdasarkan nilai sekarang dari cash flows
masa mendatang? Apakah kita dapat mengakuinya secara internal atau harus ada
pengakuan dari pihak eksternal? Selanjutnya, apa dampak implementasi perbedaan
sistem pengukuran dalam ekonomi atau pasar untuk setiap stakeholder? Istilah “teori”
dapat digunakan dalam beberapa cara sehingga memiliki beberapa arti. Dalam teks
klasik pada teori akuntansi, Hendriksen menjelaskan definisi “teori” dan “teori
akuntansi” yang sesuai dengan pembahasan sebagai berikut:

1. Dengan seperangkat prinsip hipotetis, konseptual dan pragmatis membentuk


kerangka umum referensi untuk bidang penyelidikan.
2. Penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip luas yang (1) memberikan kerangka
umum referensi dimana praktik akuntansi dapat dievaluasi dan (2) mengarahkan
pengembangan praktek dan prosedur baru.

Teori dapat digambarkan hanya sebagai penalaran logis yang mendasari pernyataan
keyakinan. Apakah teori ini diterima tergantung pada:

• Seberapa baik menjelaskan dan memprediksi realitas.

• Seberapa baik teori itu dibangun

• Bagaimana penerimaan implikasi dari teori untuk scientist, professional dan sosial.

Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan suatu konsep modern jika dibandingkan dengan,
teori-teori yang berasal dari, katakanlah, matematika atau fisika. Chambers
berpandangan bahwa akuntansi telah berkembang dalam mode khusus untuk sesuatu
maksud dari pada sistematis dari teori terstruktur:

“Accounting has frequently been described as a body of practices which have been
developed in response to practical needs rather than by deliberate and systematic
thinking.”
PRE-THEORY
Sebelum formalisasi sistem double-entry di tahun 1400-an, sangat sedikit informasi tentang
teori yang mendasari praktik akuntansi. Selama periode perkembangan dari sistem
double-entry penekanan utama adalah pada praktek. Sebelum 1494, seorang biarawan
Fransiskan, Fra Pacioli, menulis buku pertama untuk mendokumentasikan sistem
akuntansi double-entry seperti yang kita kenal sekarang. Judul karyanya adalah Summa
de Arithmetica Geometria Proportioni et Proportionalita (Ulasan aritmatika, geometri,
dan Proporsi). Selama
300 tahun setelah 1494 mengikuti Pacioli, perkembangan akuntansi terkonsentrasi
memperbaiki praktik. Hal ini disebut sebagai ‘periode pra-teori’. Goldberg
menegaskan:

“No theory of accounting was devised from the time of Pacioli down to the opening of the
nineteenth century. Suggestions of theory appear here and there, but not to the extent
necessary to place accounting on a systematic basis.”

Sampai tahun 1930-an, perkembangan teori akuntansi agak random dan tidak jelas,
berkembang karena mereka dibutuhkan untuk membenarkan praktik-praktik tertentu.
Namun, perkembangan di tahun 1800- an menyebabkan formalisasi praktek ke dalam
buku pelajaran dan metode pembelajaran. Pengenalan undang-undang perpajakan dan
masalah “tething” yang terkait dengan kelahiran korporasi menyebabkan munculnya
peraturan pemerintah tentang pelaporan. Selanjutnya, beberapa pemerintahan dan
perusahaan membuat kebijakan ekonomi berdasarkan angka akuntansi. Juga selama
periode ini, teori ekonomi maju pesat dan mulai dikaitkan dengan permintaan untuk
informasi akuntansi. Perkembangan ini terjadi terutama di Inggris yang kemudian
bergeser ke Amerika Serikat.
Pragmatic accounting

Periode 1800-1955 sering disebut sebagai “general scientific period”. Penekanannya adalah
pada penyediaan suatu framework, berdasarkan pengamatan pada praktik, untuk
menjelaskan apa yang dilakukan akuntan dan mengapa mereka melakukannya. Analisis
empiris bergantung pada pengamatan dunia nyata daripada hanya mengandalkan logika
utama akuntansi pada saat itu adalah penggunaan nilai historis dan aplikasi prinsip
konservatisme. Metode ilmiah diinterpretasikan berdasarkan dari empiris. Pada tahun
1936 American Accounting Association (AAA) merilis Pernyataan Tentatif Prinsip
Akuntansi yang Mempengaruhi Laporan Korporat, tahun 1938 American Institute of
Certified Practising Accountants (AICPA) membuat kajian independen dari prinsip
akuntansi dan merilis Sebuah Pernyataan Prinsip Akuntansi (ditulis oleh. Sanders,
Hatfield dan Moore). Pada tahun yang sama, AICPA membentuk Accounting
Procedures Commitee, yang menerbitkan serangkaian bulletin penelitian akuntansi.
Dasar dari buletin ini (dan publikasi teori akuntansi yang pada saat itu) dirangkum
dalam pengantar Buletin No 43.
“Empat puluh-dua buletin diterbitkan selama periode 1939-1953. Delapan dari laporan ini
adalah terminologi dan 34 lainnya adalah hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
komite prosedur akuntansi yang diarahkan kepada segmen dari praktik akuntansi di
mana permasalahan banyak membutuhkan solusi dan dimana bisnis dan profesi
akuntansi sangat concerned pada masa itu.”
Sebagai hasil dari pendekatan sporadis untuk pengembangan prinsip-prinsip akuntansi,
AICPA membentuk Dewan Prinsip Akuntansi dan menunjuk direktur riset akuntansi
pada tahun 1959. Secara keseluruhan, periode ini fokus pada praktik ‘titik pandang’
akuntansi dan,
sementara penelitian memperoleh momentum selama periode ini, teori untuk menjelaskan
praktik menjadi lebih rinci dan kompleks.
Normative accounting

Periode 1956-1970 dilabeli “masa normatif”. Hal ini disebut periode normatif karena itu
adalah periode ketika teori akuntansi berusaha untuk membangun ‘norma’ untuk ‘best
accounting practice’. Selama periode ini, peneliti kurang peduli tentang apa yang
sebenarnya terjadi dalam praktik dan lebih peduli dalam mengembangkan teori-teori
tentang apa yang seharusnya terjadi.

Teori normatif terkenal karena mengadopsi tujuan (yang ideal) dan kemudian menentukan
cara untuk mencapai tujuan terebut. Mereka memberikan resolusi tentang apa yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Fokus utama dari teori normatif akuntansi
selama 1956-1970 adalah dampakdari perubahan harga pada nilai aset dan perhitungan
laba.

Dua kelompok mendominasi periode normatif – para kritikus akuntansi biaya historis dan
pendukung kerangka kerja konseptual. Ada beberapa overlap antara kedua kelompok,
terutama ketika kritikus biaya historis berusaha untuk mengembangkan teori akuntansi
di mana pengukuran aset dan penentuan pendapatan yang bergantung pada inflasi dan/
atau pergerakan harga tertentu.

Kerangka kerja konseptual adalah teori akuntansi yang terstruktur akuntansi. Kerangka
tersebut dimaksudkan untuk mencakup semua komponen pelaporan keuangan
dandimaksudkan untuk memandu praktik. Sebagai contoh, pada tahun 1965 Goldberg
ditugaskan oleh AAA untuk menyelidiki sifat akuntansi. Hasilnya adalah penerbitan
An Inquiry into the Nature of Accounting yang bertujuan untukmengembangkan
kerangka teori akuntansi dengan menyediakan diskusi tentang sifat dan makna
akuntansi. Satu tahun kemudian, AAA merilis A Statement of Basis Accounting
Theory, dengan tujuan menyatakan memberikan pernyataan terpadu teori akuntansi
dasar yang akan berfungsi sebagai panduan untuk pendidik, praktisi dan orang lain
yang tertarik dalam akuntansi.
Periode normatif mulai menggambar ke sebuah akhir pada awal tahun 1970, dan kini telah
digantikan oleh periode ‘teori ilmiah tertentu’, atau ‘era positif’ (1970-). 2 faktor utama
yang mendorong runtuhnyaperiode normatif adalah:
• Unlikelihood penerimaan dari setiap teori normatif tertentu

• Aplikasi prinsip ekonomi financial, menyebabkan peringatan ketersediaan data dan


metode pengujian
Teori akuntansi normatif menetapkan bagaimana akuntansi seharusnya dilakukan,
merekadidasarkan pada opini subjektif dari akun apa yang harus dilaporkan, dan cara
terbaik untukmelakukannya. Pendapat mengenai tujuan yang tepat dan metode
akuntansi bervariasi antara individu, dan sebagian besar ketidakpuasan dengan
pendekatan normatif adalah bahwa hal itu tidak memberikansarana untuk
menyelesaikan perbedaan-perbedaan pendapat. Henderson, Peirson dan Brown
menjabarkan 2 kritik utama dari teori normatif pada awal tahun 1970:

• Teori normatif tidak melibatkan pengujian hipotesis.


• Teori normatif didasarkan pada penilaian suatu nilai
Teori normatif tidak dapat diuji secara empiris karena tidak mungkin untuk membuktikan
secara empirism apa yang seharusnya. Selanjutnya, asumsi yang mendasari beberapa
teori normatif yang belum teruji,dan itu tidak jelas apakah teori memiliki fondasi yang
kuat. Fakta bahwa teori normatif didasarkan pada nilai penilaian ketidakpuasan
meningkat dengan pendekatan normatif karena menjadi jelas bahwa itu sulit, dan
mungkin mustahil, untuk mendapatkan penerimaan umum dari setiap teori akuntansi
normative tertentu.

Positive Accounting

Ketidakpuasan dengan teori normatif, dikombinasikan dengan meningkatnya akses terhadap


setdata empiris dan pengakuan meningkatnya argumen ekonomi dalam literatur
akuntansi menyebabkanpergeseran ke bentuk ‘baru’ dari empirisme yang beroperasi di
bawah label luas ‘teori positif’. Tujuan teori akuntansi positif adalah untuk
menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi. Sebuah contoh dari teori akuntansi
positif akan menjadi teori yang mengarah ke apa yang dikenal sebagai ‘hipotesis
rencana bonus’.
Teori ini bergantung pada manajer menjadi memaksimalkan kekayaan yang lebih suka
memiliki kekayaan lebih daripada kurang, bahkan dengan mengorbankan para
pemegang saham. Henderson, Peirson dan Brown menjabarkan 2 kritik utama dari teori
normatif pada awal tahun 1970:
· Teori normatif tidak membutuhkan pengujian hipotesis.

· Teori normatif didasarkan pada penilaian suatu nilai

Asumsi yang mendasari beberapa teori normatif belum teruji dan itu tidak jelas apakah
memiliki fondasi yang kuat atau memiliki asumsi tentang kebutuhan akuntansi. Secara
pragmatis, cukup sulit untuk mendapatkan penerimaan secara umum (general
acceptance) untuk teori akuntansi normative tertentu.
Positive accounting

Ketidakpuasan terhadap teori normatif, dikombinasikan dengan meningkatnya akses terhadap


data empiris dan pengakuan meningkatnya argumen ekonomi dalam literatur akuntansi
menyebabkan pergeseran ke bentuk baru dari empirisme yang beroperasi dibawah label
‘teori positif’.

Tujuan teori akuntansi positif adalah menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi. Sebuah
contoh dari teori akuntansi positif akan menjadi teori yang mengarah ke apa yang
dikenal sebagai ‘bonus plan hypothesis’. Teori ini bergantung pada manajer sebagai
pemaksimal-kekayaan yang lebih suka memiliki kekayaan lebih, meskipun dengan
mengorbankan para pemegang saham. Jika manajer dibayar sebagian dengan bonus
berdasarkan laba akuntansi yang dilaporkan, para manajer memiliki insentif untuk
menggunakan kebijakan akuntansi yang memaksimalkan laba/ pendapatan dilaporkan
dalam periode ketika mereka menerima bonus. Teori ini mengarah pada prediksi
(hipotesis) bahwa manajer yang menerima bonus menggunakan metode akuntansi
income-increasing lebih dari manajer yang tidak menerima bonus. Teori tersebut penting
karena menjelaskan efek ekonomi, atau kekayaan, akuntansi dan mengapa akuntansi
penting bagi stakeholder seperti pemegang saham, kreditur dan manajer yaitu semua
yang kekayaan pribadinya dipengaruhi oleh keputusan akuntansi.
Dengan menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi, Watts dan Zimmeiman
menganggap bahwa teori positif membingungkan ketika dikaitkan dengan pilihan
teknik akuntansi. Mereka berpendapat bahwa teori akuntansi positif membantu dalam
memprediksi reaksi dari investor di pasar (seperti pemegang saham) terhadap tindakan
manajemen dan informasi akuntansi yang dilaporkan. Salah satu manfaat dari penelitian
tersebut adalah bahwa hal itu memungkinkan regulator untuk menilai konsekuensi
ekonomi dari berbagai praktik akuntansi. Permasalahan dari teori ini adalah
maksimalisasi kekayaan menjadi jawaban dari semua pertanyaan.

Literatur positif melibatkan hipotesis yang berkembang tentang realitas yang kemudian diuji
dengan mengamati realitas, biasanya berdasarkan asumsi maksimalisasi kekayaan.
Pendekatan ini dikritik yang sebagian besar didasarkan sempitnya pendekatan karena
terkonsentrasi pada agency theory dan asumsi efisiensi pasar. Pendekatan ini
mengakibatkan kebangkitan, terutama di tahun 1980- an, dalam penelitian perilaku.
Penelitian Perilaku terutama berkaitan dengan implikasi sosiologis yang lebih luas
tentang angka akuntansi dan tindakan pelaku utama seperti manajer, pemegang saham,
kreditur, dan pemerintah karena mereka bereaksi terhadap informasi akuntansi. Teori
akuntansi perilaku cenderung berfokus pada pengaruh psikologis dan sosiologis pada
individu dalam penggunaan dan/ atau penyusunan akuntansi.
Recent developments

Kepentingan baik akademik dan profesional dalam pengembangan teori telah cenderung
selaras di masa lalu. Peneliti Akademis dan profesional dalam teori akuntansi
cenderung untuk mengambil pendekatan yang berbeda. Penekanan penelitian akademisi
tetap di bidang teori akuntansi positif, sedangkan profesional berupaya untuk
menyatukan teori praktik akuntansi dan membuatnya lebih bermanfaat, peneliti
akademis berusaha untuk lebih memahami peran dan dampak dari informasi akuntansi.
Pendekatan positif dan normatif tidak bertentangan, karena pemahaman tentang
dampak akuntansi merupakan faktor penentu standar akuntansi yang dipertimbangkan
dalam mengembangkan panduan untuk praktik akuntansi.

Pada bulan Desember 1987, Australian Accounting Research Foundation (AARF) merilis ED
42A-D, “Usulan Pernyataan Konsep Akuntansi”, yang menguraikan tujuan,
karakteristik kualitatif dan aturan untuk definisi dan pengukuran aktiva dan kewajiban.
Hal ini kemudian diikuti oleh ED 46A-B pada Maret 1988, yang menguraikan konsep
entitas pelaporan dan memberikan definisi pengukuran dan pengakuan beban. Pada
tahun 1990, AARF resmi menerapkan dasar kerangka konseptual dalam ‘Statement of
Accounting Concepts’, (SAC) 1 2, dan 3 diikuti pada tahun 1992 dengan SAC 4.
TUGAS LO 3 NORMATIVE THEORIES HAL 28

1. What is a bull market? What is a bear market?

Jawab: Bull market merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi dan
kondisi perkembangan di pasar saham dimana nilai atau harga saham mengalami
peningkatan dalam suatu periode. Namun, tidak ada data atau statistik yang
menentukan kapan pasar resmi masuk dalam bull market, tetapi biasanya bull market
terjadi ketika harga saham naik setidaknya 20% dari level terendah dan ada indikasi
bahwa saham akan terus meningkat setelahnya. Sedangkan Bear market merupakan
kebalikan dari bull market, yaitu suatu kondisi pasar saham di mana harga saham
sedang mengalami penurunan harga secara berkepanjangan.
Biasanya, kondisi ini akan diumumkan bila harga sekuritas turun 20% dari angka
tertingginya.

2. Why would high commodity prices and low interest rates help to maintain share
prices?

Jawab: Karena semakin tinggi harga komoditas yang dijual di pasar maka semakin tinggi pula
laba yang didapatkan. Pendapatan ekspor komoditas yang tinggi dapat memungkinkan
suatu perusahaan untuk membangun cadangannya dan mempertahankan posisi neraca
pembayaran yang kuat sehingga mendorong lebih banyak investasi dan menyebabkan
harga saham naik. Demikian pula, suku bunga rendah akan menghasilkan lebih banyak
belanja konsumen atau investasi dalam saham karena akan ada porsi lebih besar dari
pendapatan sekali pakai yang tersedia untuk dibelanjakan setelah membayar utang dan
bunga, dan kurang insentif untuk berinvestasi dalam sekuritas berbunga karena
pengembaliannya lebih rendah.
Sebaliknya, apabila terjadi kenaikan tingkat suku bunga, maka pergerakan harga saham
akan menurun. Semakin tinggi tingkat bunga perbankan, akan menyebabkan
investor mengalihkan investasinya pada investasi di perbankan, obligasi atau aset-
aset keuangan berpendapatan tetap.

3. What is the theory underlying the advice to buy the 'dips'? Is this a
normative theory? Explain your answer.
Jawab: Teori yang mendasari saran untuk membeli ‘dips' adalah perusahaan dengan harga
saham yang fluktuatif dapat memberikan peluang bagi investor untuk memperoleh
ekuitas dengan harga yang kompetitif karena pasar tidak efisien. Para investor yang
membeli pada harga yang lebih rendah mungkin dapat memperoleh keuntungan dengan
memperdagangkan saham ketika pasar menjadi lebih efisien baik dalam jangka
pendek atau jangka panjang. Saran bahwa investor harus mencari perusahaan dengan
harga saham yang fluktuatif dan 'membeli penurunan', adalah pernyataan normatif,
dalam hal itu mengatur apa yang harus dilakukan investor untuk mencapai laba yang
diinginkan. Di sisi lain, teori bahwa perusahaan akan mendistribusikan dividen yang
lebih tinggi dan dengan demikian
mendorong harga saham mereka meningkat, adalah teori positif karena
menjelaskan/memprediksi pergerakan harga saham dalam kaitannya dengan
peningkatan pendapatan, laba, dan dividen.
QUESTIONS (Halaman 82-83)

1. General acceptance of accounting standards is important to the accounting


profession. By whom does the profession require general acceptance of the
standards, and why is it important to the profession?
Jawab : Sampai pembentukan ASRB dan dukungan legislatif berikutnya untuk standar
akuntansi, kepatuhan terhadap standar akuntansi tidak dapat ditegakkan secara hukum.
Profesi tersebut dapat mengambil tindakan disipliner terhadap anggota karena
ketidakpatuhan. Namun, pemantauan skala besar itu tidak mungkin dilakukan, dan
karena itu disiplin dilakukan secara ad hoc. Masalah penegakan standar tidak
terpengaruh oleh status profesional profesi akuntansi dan juga berarti bahwa proses
penetapan standar memungkinkan hilang dari pihak ketiga. Dengan demikian, profesi
tersebut mencari dukungan legislatif untuk standar guna menegakkan kepatuhan dan
meningkatkan status professional badan akuntansi.
Profesi tersebut tidak ingin kehilangan kendali atas proses penetapan standar ini, namun
berusaha menggunakan undang-undang untuk menegakkan kepatuhan.
Profesi tersebut berusaha membuat standarnya 'diterima secara umum': untuk memastikan
pengendalian hasil akuntansi dan proses peraturan dan untuk mempertahankan
penghalang yang efektif untuk masuk ke profesi akuntansi untuk melegitimasi proses
akuntansi, terutama dalam menghadapi kritik yang meningkat terhadap standar
informasi akuntansi yang dilaporkan meningkatkan status berdasarkan hubungan dengan
dukungan legislatif untuk meningkatkan permintaan akan pernyataan GAAP penuh dan
untuk interpretasi standar akuntansi dan laporan keuangan mengurangi risiko yang
terkait dengan abidance dengan seperangkat peraturan yang disahkan.

2. The standard setting process is highly political. Describe an accounting regulation


that would be politically controversial, and the types of political pressures that
could be brought to bear in the standard setting process.

Jawab : Siswa dapat memilih masalah akuntansi apa pun selama mereka dapat menjelaskan
mengapa itu bersifat politis dalam arti mempengaruhi kekayaan partai dalam proses
politik. Legislasi untuk standar akuntansi mengurangi hasil menjadi salah satu trade-off
politik dari kepentingan yang bersaing. Proses politik, seperti yang diidentifikasi oleh
Watts & Zimmerman (1978), melibatkan persaingan untuk distribusi kekayaan antara
kelompok kepentingan yang berbeda. Di arena akuntansi melibatkan politisi yang
memiliki insentif untuk meningkatkan sumber daya pemerintah dan mempertahankan
posisi politik mereka, perusahaan yang memiliki insentif untuk menghindari biaya
politik, seperti peningkatan pajak atau peraturan, dan pemilih yang partisipasinya
dalam proses politik merupakan fungsi dari biaya penafsiran dan pemrosesan sejumlah
besar informasi. Manajer memiliki insentif untuk mengadopsi prosedur yang akan
mengurangi sensitivitas politik dari pendapatan yang dilaporkan dan/atau
meningkatkan kekayaan pribadi mereka.
3. The text describes a theory of regulatory capture.

(a) What is regulatory capture?

Regulatory capture adalah penguasaan (capture) suatu badan pengatur oleh industri yang
ingin diaturnya, sehingga membuatnya tidak mampu menyeimbangkan kepentingan
yang bersaing ketika membuat pilihan keputusan sosial. Industri kemudian dapat
mengarahkan topik untuk kemungkinan undang-undang dan menolak yang lain, yang
tidak dianggap penting atau untuk kepentingan industri. Walker (1987) berpendapat
bahwa ASRB secara efektif ditangkap oleh profesi akuntansi.

(b) How can standard setting bodies such as the AASB avoid regulatory capture?

 Perluas jumlah anggota di panel dan/atau batasi jumlah anggota yang dapat berasal
dari satu industri. Namun, panel besar mungkin masih melihat kelompok
berkonsentrasi sebagai blok pemungutan suara, dan semakin besar panel, semakin
besar biaya organisasi dan potensi tidak efektifnya pengambilan keputusan yang tidak
efisien.
 Menyediakan dewan dengan sumber daya yang memadai untuk menyebarluaskan
dan meninjau standar sehingga dewan benar-benar mandiri secara finansial.
 Mengadopsi format yang lebih santai untuk standar yang diusulkan. Ini akan
memungkinkan kelompok non-teknis untuk mengajukan standar. Namun,
pendekatan ini juga cenderung menghasilkan standar yang kurang efektif karena
ruang lingkup yang lebih besar untuk salah tafsir.
 Tundukkan dewan dan konstitusi anggotanya untuk ditinjau ulang setiap tahun.

(c) If a standard setting body is 'captured' by the profession, are there any steps
that the government can take to make the body independent? If so, should the
government take those steps? Justify your answer.

Jika sebuah badan pembuat standar 'ditangkap' oleh profesi, adakah langkah yang bisa
diambil pemerintah untuk membuat badan tersebut mandiri? Jika demikian, apakah
pemerintah harus mengambil langkah tersebut? Justifikasi jawaban Anda. Jika AASB
ditangkap atau ada persepsi tangkap, pemerintah harus melakukan peninjauan untuk
menentukan sumber penangkapan. Kemudian, harus mengambil langkah-langkah yang
tepat untuk mengatasi masalah khusus ini. Namun, di mana itu akan berakhir? Orang
akan mengharapkan siklus pengambilan-penyesuaian-penangkapan yang
berkelanjutan. Dewan Pelaporan Keuangan dibentuk sebagai hasil dari reformasi
pengaturan penetapan standar akuntansi sesuai dengan CLERP1. Dewan bertanggung
jawab untuk menetapkan agenda AASB, tetapi tidak terlibat dalam pertimbangan
teknis. Itu pembentukan FRC dirancang untuk memberikan lebih banyak pemangku
kepentingan suara dalam proses penetapan standar akuntansi. FRC terdiri dari anggota
yang mewakili kepentingan seperti entitas publik dan swasta, regulator, direktur, dan
pemegang saham. Reformasi ini mengurangi kemungkinan penangkapan peraturan
karena pihak selain akuntan termasuk dalam pengaturan pengaturan standar akuntansi.
(d) Do you believe that the current international accounting standard setting
arrangements, based around the IASB, are at risk of regulatory capture? Why
or why not?
Struktur IASB dari tahun 2001 bertujuan untuk memastikan Dewan independen. Anggota
diangkat berdasarkan keahlian dan pengalamannya. Mereka tidak mewakili negara dari
mana mereka berasal. Dewan memiliki badan pengawas (Yayasan IASC) yang
bertindak untuk memastikan Dewan dapat beroperasi tanpa campur tangan.
Penggalangan dana adalah tanggung jawab IASC, yang memungkinkan Dewan menjadi
independen dari pihak yang memberikan kontribusi. Sejumlah besar pihak terlibat
dalam operasi IASC dan IASB. Ini termasuk organisasi (perusahaan, audit perusahaan,
badan pemerintah, pembuat standar dan badan profesional) yang menyumbangkan
sumber daya tunai dan personel terampil. Berbagai orang melayani di Dewan, staf
teknis dan komite penasihat. Organisasi-organisasi dan orang-orang ini diambil dari
banyak negara di seluruh dunia, menunjukkan bahwa satu negara atau kelompok
konstituen tidak mungkin mendominasi proses penetapan standar. Namun demikian,
beberapa komentator telah menyatakan keprihatinan bahwa IASB berisiko ditangkap
oleh AS, melalui operasi FASB. Kekhawatirannya adalah bahwa standar IASB akan
sejalan dengan US GAAP tetapi prosesnya akan satu arah. Peserta saat ini dalam
proses penetapan standar menyangkal bahwa IASB ditangkap oleh FASB, meskipun
FASB berpengaruh dalam proses dan hasil IASB. FASB memberikan kontribusi yang
signifikan kepada IASB melalui pekerjaannya pada berbagai proyek IASB. Anggota
IASB menunjukkan fakta bahwa IASB dan FASB bekerja sama dan bahwa
konvergensi melibatkan perubahan pada kedua set standar (US GAAP dan IFRS) tidak
hanya pada standar IASB.

4. In under 500 words, provide an argument for the regulatory approach to standard
setting. Then, in under 500 words, provide an argument for the free-market
approach to standard setting. Finally, analyse the arguments and conclude in
favour of one approach rather than the other (which approach you favour is up
to you, but you must decide which approach is better, at least under a set of
assumed circumstances).
a. In favour of the regulatory approach (and against the free-market approach)

 Sangat tidak mungkin bahwa otoritas yang ada, badan pengatur akan melepaskan
kekuasaan mereka saat ini dalam akuntansi. Oleh karena itu, teori pasar bebas tidak
realistis.
 Teori pasar bebas tidak dapat dijalankan, karena harga keseimbangan yang optimal
secara sosial untuk informasi akuntansi tidak dapat dicapai. Ini benar karena alasan
berikut:
o Informasi akuntansi adalah barang publik. Setelah informasi dirilis, itu tersedia untuk
semua orang, bukan hanya mereka yang membayarnya. Karena tidak semua pengguna
dapat dikenakan biaya untuk informasi tersebut, pemasok akan memiliki sedikit
insentif untuk menyediakannya.
o Sebuah perusahaan memiliki monopoli atas pasokan informasi tentang dirinya sendiri,
dan oleh karena itu perusahaan cenderung untuk memproduksi lebih sedikit dan
menjual dengan harga tinggi.
 Badan pengatur tetap diperlukan meskipun ada pasar bebas, karena akuntan tidak akan
menyetujui prosedur yang digunakan untuk memperoleh informasi yang diinginkan.
Dewan pengawas diperlukan untuk membuat keputusan yang diperlukan.

b. In favour of the free- market approach (and against the regulatory approach)

 Seperti halnya produk lainnya, informasi tentang perusahaan tunduk pada faktor
permintaan dan penawaran, dengan harga sebagai mekanisme operasi. Harga
ekuilibrium dapat ditemukan — ini adalah harga di mana pemasok masih merasa
menguntungkan untuk memberikan informasi, dan pengguna percaya harga sama
dengan manfaat (nilai) dari informasi tersebut.
 Kekuatan pasar bebas akan menentukan jenis data akuntansi yang akan disediakan,
dan oleh karena itu standar apa yang diperlukan untuk mengumpulkan data tersebut.
Dengan cara ini, informasi yang tidak perlu dihindari — yaitu, informasi di mana
biayanya melebihi manfaatnya. Ini dapat ditentukan karena orang tidak akan mau
membayar harganya.

5. If the IASB concludes that the economic consequences of a standard it is about to


approve will disadvantage a powerful lobby group, what should the IASB do
about the situation?
 Pendukung keras pandangan inkrementalis akan berpendapat bahwa IASB harus
menarik proposalnya dan mencari solusi kompromi. IASB perlu politis untuk
kelangsungan hidupnya sendiri, dan kompromi adalah bagian dari permainan politik.
Tergantung pada situasinya, jika lawan terlalu kuat, tindakan yang bijaksana adalah
mundur, karena kemungkinan kekalahannya besar. Selama langkah maju tambahan
dibuat, Dewan berpendapat bahwa profesi akuntansi harus dipenuhi. Serangkaian
langkah tambahan dari waktu ke waktu dapat menghasilkan kemenangan akhirnya.
 Orang lain akan berpendapat bahwa jika proposal memiliki manfaat teoritis, dan
terutama jika ada juga bukti empiris untuk mendukungnya, IASB harus berusaha
untuk menetapkan standar yang diusulkan. Usulan tersebut akan menghasilkan
informasi akuntansi yang lebih relevan dan andal, yang harus menjadi pertimbangan
utama dalam perumusan standar. Incrementalists berpendapat bahwa IASB harus
mundur untuk kelangsungan hidupnya, tetapi demi kelangsungan hidup itu tidak
boleh mundur. Orang-orang mengamati profesi ini untuk melihat apakah profesi itu
menguntungkan kelompok minat khusus. Jika integritas IASB ternoda, kelangsungan
hidupnya akan terancam. Namun, jika dukungan teoritis-empiris untuk proposal
lemah, sikap menunggu dan melihat dapat dibenarkan.
6. How do you think accounting standards should be set? Is that the approach
currently taken by the IASB?
Jawab : Metode yang paling memungkinkan adalah dengan mengenali pentingnya bukti
lingkungan dan ilmiah dalam pengembangan dan penerapan standar. Jika ada banyak
bukti teoretis dan empiris yang mendukung suatu proposal, IASB harus hati-hati
mencoba menentukan standarnya. Menerima dan memahami pendapat dari kelompok
yang berbeda dalam proposal akan membantu IASB, karena standar yang diusulkan
mungkin tidak rasional seperti yang diyakini IASB. Dewan Standar Akuntansi
Internasional independen dalam pengembangan standar akuntansi. Karena dukungan
standar sebagian besar bersifat teoretis dan penjelasan teoretis dapat mengarah pada
perspektif yang berbeda, keberatan yang kuat dianggap serius dan dapat menyebabkan
perubahan dalam standar yang diusulkan. Pada adopsi IFRS, diusulkan agar dampak
ISAR dan komponen tripartit Australia pada IOA diperlakukan lebih sedikit daripada
di lingkungan standar domestik. Dewan Standar Akuntansi Amerika Serikat telah
mengembangkan strategi khusus yang akan menetapkan standar bagi IASB untuk
berkontribusi terhadap dampaknya.

7. 'We should disband national standard setters. They are of no use following the
adoption of international accounting standards'. Explain whether you
agree or disagree with this statement.

Jawab : Orang-orang yang setuju dengan pernyataan ini akan berpendapat bahwa pembuat
standar nasional seperti AASB tidak lagi berperan dalam penetapan standar.
Fungsi penetapan standar dilakukan oleh IASB dan interpretasi dikeluarkan oleh Komite
Interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional (IFRIC). Australia telah membuat
komitmen untuk menggunakan IFRS dan oleh karena itu akan menerima semua
standar yang dikeluarkan oleh IASB. AASB tidak lagi diperlukan karena tidak akan
mengembangkan standar sektor swasta. Interpretasi umum IFRS diperlukan untuk
membantu perusahaan dalam menghasilkan laporan keuangan yang sebanding.
Namun, ini harus berasal dari badan internasional bukan AASB atau badan yang
terkait dengan AASB.

8. What are 'free-riders'? How can a system ensure that those who benefit most from
an accounting standard requiring certain disclosures also bear the greatest
costs of it?

Jawab : Penunggang bebas adalah orang-orang pihak yang menikmati manfaat yang
diperoleh dari upaya kolektif tetapi berkontribusi sedikit atau tidak sama sekali untuk
upaya tersebut. Meskipun informasi dapat dijual kepada orang-orang tertentu saja,
orang lain yang tidak membayar tidak dapat dengan mudah dikecualikan dari
penggunaan informasi tersebut. Contoh free rider adalah analis keuangan dan calon
investor. Perusahaan dapat bertindak untuk membatasi akses ke laporan keuangan
kepada pemegang saham dan pihak terkait. Perusahaan dapat menetapkan sistem
pembayaran pengguna di mana informasi keuangan tersedia
untuk non-pemegang saham dengan dasar biaya-untuk-informasi. Jika biayanya cukup
tinggi, mereka yang membayar cenderung tidak berbagi informasi. Sistem seperti itu
akan sulit untuk dikelola dan dikendalikan dan tidak mungkin berhasil.

9. The setting of accounting standards requires some assessment of economic and


other benefits and costs. What are the ethical issues involved? Is it possible to
avoid ethical issues in developing accounting standards?

Jawab : Akan selalu ada masalah etika yang terkait dengan pengembangan standar akuntansi
karena ada etika yang terlibat dalam memutuskan antara menyediakan informasi yang
secara representasi dapat dipercaya bagi pengguna dan membutuhkan informasi yang
dapat merugikan kepentingan penyusun. Contoh paling jelas dari hal ini adalah di mana
informasi bersifat hak milik (yaitu, informasi yang dapat digunakan pesaing untuk
merugikan perusahaan pelapor) — informasi tersebut mungkin berguna bagi investor
tetapi merugikan perusahaan yang menyediakannya. Selanjutnya, penyediaan
informasi akuntansi tambahan dapat memberikan informasi yang berguna bagi investor
dan pengguna akun lainnya, tetapi mungkin mahal untuk memperoleh data dan
memprosesnya, sehingga membebankan biaya pada perusahaan dan mengurangi nilai
saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang ada. Standar memiliki potensi untuk
mempengaruhi tingkat kekayaan dan distribusinya karena mempengaruhi: keputusan
yang dibuat oleh individu yang bergantung pada akun, persyaratan kontrak yang
bergantung pada angka akuntansi (misalnya, perjanjian utang yang mengharuskan
perusahaan tidak melebihi rasio utang tertentu terhadap total aset berwujud) keputusan
yang dibuat oleh regulator yang mendasarkan penilaian kemampuan untuk membayar
atau kerugian yang dirasakan dari peraturan pada laporan keuangan perusahaan.
Selama akuntansi memiliki konsekuensi ekonomi, beberapa orang mendapatkan
keuntungan dari peraturan tertentu dan yang lain akan rugi. Dengan demikian,
regulasinya tentu memiliki implikasi etis. Bahkan keputusan untuk memastikan bahwa
akun selalu memberikan representasi yang tepat dari keadaan ekonomi perusahaan
melibatkan penilaian etis bahwa kebutuhan atau preferensi pengguna akun lebih
diutamakan daripada preferensi pembuatnya.
Nama : Aulia Widya Putri
NIM : 2111070132
Kelas : Kelas Akuntansi lanjutan Intensif Jakarta
Kumpulan Tugas-tugas Rangkuman BAB 1Teori Akuntansi

Teori Akuntansi Edisi Ke 7

Gambaran Umum Teori Akuntansi

Teori dapat digambarkan hanya sebagai penalaran logis yang mendasari pernyataan keyakinan.
Apakah teori ini diterima tergantung pada:

 Seberapa baik menjelaskan dan memprediksi realitas·


 Seberapa baik teori itu dibangun·
 Bagaimana penerimaan implikasi dari teori untuk scientist, professional dan sosial.
Penting untuk memahami bahwa teori akuntansi tidak terpisah dari realita. Faktanya, tujuan
utamanya adalah untuk menjelaskan praktik akuntansi saat ini dan untuk menyediakan
dasar untuk pengembangan dalam praktek tersebut.
Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan suatu konsep modern jika dibandingkan dengan, teori-
teori yang berasal dari, katakanlah, matematika atau fisika. Chambers berpandangan bahwa
akuntansi telah berkembang dalam mode khusus untuk sesuatu maksud dari pada sistematis
dari teori terstruktur:
“Accounting has frequently been described as a body of practices which have been developed in
response to practical needs rather than by deliberate and systematic thinking.”

Pre-theory

Sebelum formalisasi sistem double-entry di tahun 1400-an, sangat sedikit ditulis tentang teori
yang mendasari praktik akuntansi. Selama periode perkembangan dari sistem double-entry
penekanan utama adalah pada praktek. Itu tidak sampai 1494, seorang biarawan
Fransiskan, Fra Pacioli, menulis buku pertama untuk mendokumentasikan sistem akuntansi
double-entry seperti yang kita kenal. Judul karyanya adalah Summa de Arithmetica
Geometria Proportioni et Proportionalita (Ulasan aritmatika, geometri, dan Proporsi).
Untuk 300 tahun setelah 1.494 risalah Pacioli, perkembangan akuntansi terkonsentrasi
memperbaiki pada praktek. Hal ini disebut sebagai ‘periode pra-teori’. Goldberg
menegaskan:
Tidak ada teori akuntansi yang telah dibuat dari waktu Pacioli pada awal abad kesembilan belas.
Saran teori muncul di sana-sini, tetapi tidak sejauh yang diperlukan untuk menempatkan
akuntansi secara sistematis.
Sampai tahun 1930-an, perkembangan teori akuntansi yang agak khusus untuk sesuatu maksud
dan tidak jelas, berkembang karena mereka dibutuhkan untuk membenarkan praktek-
praktek tertentu. Namun, perkembangan di tahun 1800-an menyebabkan formalisasi
praktek yang ada dalam buku pelajaran dan metode pengajaran. Ekspansi yang cepat dalam
teknologi, disertai dengan pemisahan besar-besaran kepemilikan dari kontrol atas alat-alat
produksi, meningkatkan permintaan untuk manajemen dan informasi akuntansi keuangan.
Secara khusus, pertumbuhan sektor bisnis dan pembangunan jaringan kereta api di
Amerika Serikat dan Inggris meningkatkan permintaan untuk informasi akuntansi rinci,
untuk teknik memperbaiki, dan untuk praktek akuntansi, seperti penyusutan, sifat jangka
panjang aset dan keuangan baru yang tertampung.

Pragmatic accounting

Periode 1800-1955 sering disebut sebagai “general scientific period”. Penekanannya adalah pada
penyediaan suatu framework, berdasarkan pengamatan pada praktik, untuk menjelaskan
apa yang dilakukan akuntan dan mengapa mereka melakukannya. Analisis empiris
bergantung pada pengamatan dunia nyata daripada hanya mengandalkan logika.Focus
utama akuntansi pada saat itu adalah penggunaan nilai historis dan aplikasi prinsip
konservatisme. Metode ilmiah diinterpretasikan berdasarkan dari empiris.
Pada tahun 1936 American Accounting Association (AAA) merilis Pernyataan Tentatif Prinsip
Akuntansi yang Mempengaruhi Laporan Korporat, tahun 1938 American Institute of
Certified Practising Accountants (AICPA) membuat kajian independen dari prinsip
akuntansi dan merilis Sebuah Pernyataan Prinsip Akuntansi (ditulis oleh. Sanders, Hatfield
dan Moore). Pada tahun yang sama, AICPA membentuk Accounting Procedures
Commitee, yang menerbitkan serangkaian buletin penelitian akuntansi. Dasar dari buletin
ini (dan publikasi teori akuntansi yang pada saat itu) dirangkum dalam pengantar Buletin
No 43.
“Empat puluh-dua buletin diterbitkan selama periode 1939-1953. Delapan dari laporan ini adalah
terminologi dan 34 lainnya adalah hasil dari penelitian yang dilakukan oleh komite
prosedur akuntansi yang diarahkan kepada segmen dari praktik akuntansi di mana
permasalahan banyak membutuhkan solusi dan dimana bisnis dan profesi akuntansi sangat
concerned pada masa itu.”
Sebagai hasil dari pendekatan sporadis untuk pengembangan prinsip-prinsip akuntansi, AICPA
membentuk Dewan Prinsip Akuntansi dan menunjuk direktur riset akuntansi pada tahun
1959. Secara keseluruhan, periode ini fokus pada praktik ‘titik pandang’ akuntansi dan,
sementara penelitian memperoleh momentum selama periode ini, teori untuk menjelaskan
praktik menjadi lebih rinci dan kompleks.

Normative accounting

Periode 1956-1970 diberi label ‘masa normatif’. Hal ini disebut periode normatif karena itu
adalah periode ketika teori akuntansi berusaha untuk membangun ‘norma’ untuk
‘praktik
akuntansi terbaik’. Berbeda dengan periode ilmiah umum, selama periode ini, peneliti kurang
peduli tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam praktek dan lebih peduli tentang
pengembangan teori-teori yang ditentukan apa yang harus terjadi. Pada periode sebelum
1956, beberapa penulis menghasilkan karya normatif awal yang terutama berkaitan dengan
isu seputar dasar yang tepat untuk penilaian aset dan klaim pemilik, dan yang termasuk
referensi ke dampak inflasi.
Teori normatif mengadopsi tujuan (yang ideal) sikap dan kemudian menentukan cara mencapai
tujuan yang dinyatakan. Mereka memberikan resolusi tentangapa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan mereka yang telah disebutkan. Fokus utama dari teori normatif
akuntansi selama 1956-1970 adalah dampak dari perubahan harga pada nilai aset dan
perhitungan laba (teori seperti itu sering dilihat sebagai konsekuensi dari tingkat rekor
inflasi yang dialami selama periode ini).
Dua kelompok mendominasi periode normatif – para kritikus akuntansi biaya historis dan
pendukung kerangka kerja konseptual. Ada beberapa tumpang tindih antara kedua
kelompok, terutama ketika kritikus biaya historis berusaha untuk mengembangkan teori
akuntansi di mana pengukuran aset dan penentuan pendapatan yang bergantung pada
inflasi dan / atau pergerakan harga tertentu. Selama periode normatif, gagasan ‘kerangka
kerja konseptual’ adalah teori terstruktur akuntansi. Kerangka tersebut dimaksudkan untuk
mencakup semua komponen pelaporan keuangan dan dimaksudkan untuk memandu
praktik.
Sebagai contoh, pada tahun 1965 Goldberg ditugaskan oleh AAA untuk menyelidiki sifat
akuntansi. Hasilnya adalah penerbitan An Inquiry into the Nature of Accounting yang
bertujuan untuk mengembangkan kerangka teori akuntansi dengan menyediakan diskusi
tentang sifat dan makna akuntansi. Satu tahun kemudian, AAA merilis A Statement of
Basis Accounting Theory, dengan tujuan menyatakan memberikan pernyataan terpadu teori
akuntansi dasar yang akan berfungsi sebagai panduan untuk pendidik, praktisi dan orang
lain yang tertarik dalam akuntansi. Periode normatif mulai menggambar ke sebuah akhir
pada awal tahun 1970, dan kini telah digantikan oleh periode ‘teori ilmiah tertentu’, atau
‘era positif’ (1970-). 2 faktor utama yang mendorong runtuhnya periode normatif adalah:

 Unlikelihood penerimaan dari setiap teori normatif tertentu


 Ketersediaan prinsip ekonomi keuangan dan metode pengujian

Karena teori akuntansi normatif menetapkan bagaimana akuntansi seharusnya dilakukan, mereka
didasarkan pada opini subjektif dari akun apa yang harus dilaporkan, dan cara terbaik untuk
melakukannya. Pendapat mengenai tujuan yang tepat dan metode akuntansi bervarias i
antara individu, dan sebagian besar ketidakpuasan dengan pendekatan normatif adalah
bahwa hal itu tidak memberikan sarana untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan
pendapat. Henderson, Peirson dan Brown menjabarkan 2 kritik utama dari teori normatif
pada awal tahun 1970:

 Teori normatif tidak melibatkan pengujian hipotesis.


 Teori normatif didasarkan pada penilaian suatu nilai.
Teori normatif tidak dapat diuji secara empiris karena tidak mungkin untuk membuktikan secara
empiris apa yang seharusnya. Selanjutnya, asumsi yang mendasari beberapa teori normatif
yang belum teruji, dan itu tidak jelas apakah teori memiliki fondasi yang kuat. Fakta bahwa teori
normatif didasarkan pada nilai penilaian ketidakpuasan meningkat dengan pendekatan
normatif karena menjadi jelas bahwa itu sulit, dan mungkin mustahil, untuk mendapatkan
penerimaan umum dari setiap teori akuntansi normatif tertentu.

Positive Accounting

 Adanya pergeseran menuju bentuk baru empirisme yang disebut teori positif
 Berawal dari periode ‘general scientific’
 Pertujuan untuk menjelaskan praktik akuntansi yang diobservasi serta memprediksi praktik
akuntansi, misalnya hipotesis mengenai bonus plan
 Membantu memprediksi reaksi dari para ‘pemain’, misalnya pemegang saham, terhadap
tindakan yang dilakukan oleh manajer dan terhadap informasi akuntansi

Kekurangan utama dari teori ini yaitu ‘maksimisasi kekayaan’ telah menjadi jawaban dari seluruh
praktik akuntansi dan informasi yang dilaporkan serta amat bergantung pada teori
keagenan dan asumsi ragu-ragu mengenai efisiensi pasar.

Recent developments

Perkembangan akademis dan profesional dalam teori akuntansi cenderung mengambil pendekatan
yang berbeda. Penelitian akademis berfokus pada pasar modal, teori keagenan, dan aspek
perilaku. Profesi telah mencari pendekatan yang lebih normatif - praktik akuntansi apa
yang harus diadopsi.
Kerangka konseptual – dibangkitkan pada 1980-an (menyatakan sifat dan tujuan pelaporan
keuangan, menetapkan kriteria untuk memutuskan antara praktik akuntansi alternative dan
SAC 1-4). Kerangka konseptual – Perkembangan Terbaru (Proyek bersama antara IASB &
FASB dan Harmonisasi internasional praktik akuntansi melalui satu set standar pelaporan
keuangan internasional (IFRS) yang konsisten).
Kerangka konseptual yang mendasari IFRS mendukung langkah menuju: praktik akuntansi yang
menyediakan informasi untuk meningkatkan pengambilan keputusan oleh investor dan
pihak lain; mengakui semua keuntungan dan kerugian dalam periode akuntansi di mana
mereka terjadi; dan pengukuran menggunakan nilai keluar
Nama : Aulia Widya Putri
NIM : 2111070132
Kelas : Kelas Akuntansi lanjutan Intensif Jakarta
Kumpulan Tugas-tugas Teori Akuntansi

TUGAS RESUME PSAK 57 TENTANG PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN


ASET KONTINJENSI

Tujuan PSAK 57 ini adalah untuk mengatur pengakuan dan pengukuran Provisi, Liabilitas
kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Pernyataan ini harus diterapkan oleh
semua entitas dalam akuntansi untuk kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset
kontinjensi, kecuali kewajiban diestimasi dan kontinjensi yang timbul dari:
1. kontrak eksekutori, kecuali jika kontrak tersebut bersifat memberatkan.
Kontrak eksekutori adalah kontrak yang kedua belah pihak terkaitnya belum melaksanakan
kewajiban kontrak atau telah melaksanakan sebagian kewajiban mereka dengan proporsi
yang sama.

2. Jika ada PSAK lain yang mengatur provisi, liabilitas kontijensi atau aset kontijensi tertentu
maka entitas menerapkan PSAK tersebut, seperti beberapa jenis provisi yaitu kontrak
konstruksi, PPh, sewa, imbalan kerja, kontrak asuransi dan imbalan kontijensi.

3. Jumlah yang dicatat sebagai provisi berkaitan dengan pengakuan pendapatan tetapi tidak
mengatur pengakuan pendapatan.
4. Pernyataan ini mengartikan provisi sebagai liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti
serta digunakan di beberapa pos seperti penyusutan, penurunan nilai aset, dan utang ragu-
ragu.
5. Pernyataan lain mengatur perlakuan untuk pengeluaran sebagai aset atau beban, tetapi
pernyataan ini tidak melarang atau mewajibkan kapitalisasi biaya ketika provisi itu
dibentuk.

6. Pernyataan ini diterapkan untuk provisi dalam rangka restrukturisasi.

Aset kontinjensi merupakan aset potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan menjadi pasti
dengan terjadi atau tidaknya satu atau lebih peristiwa di masa depan yang tidak sepenuhnya
berada dalam kendali entitas. Kewajiban hukum merupakan kewajiban yang timbul dari
suatu kontrak, peraturan perundang-undangan atau pelaksanaan produk hukum lainnya.
Kewajiban kontinjensi adalah kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih
pada
masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas atau dalam kendali entitas atau
kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena:
a. tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya yang mengan dung
manfaat ekonomis (selanjutnya disebut sebagai “sumber daya”) untuk menyelesaikan
kewajibannya; atau

b. jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.

Liabilitas kontinjensi merupakan kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa
di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas atau kewajiban kini
yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena:
1. tidak terdapat kemungkinan entitas mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomik (selanjutnya disebut sebagai “sumber daya”) untuk menyelesaikan
kewajibannya; atau
2. jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal

Peristiwa yang mengikat merupakan peristiwa yang menimbulkan kewajiban hukum atau
kewajiban konstrukif yang menyebabkan ekuitas harus menyelesaikan kewajiban tersebut.
Provisi merupakan liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti.

Restrukturisasi merupakan program yang disusun oleh manajemen dan mengubah lingkup
kegiatan usaha entitas; atau cara mengelola usaha.
Kontrak memberatkan adalah kontrak yang biaya tidak terhindarkan untuk memenuhi kewajiban
kontraknya melebihi manfaat ekonomis yang akan diterima dari kontrak tersebut. Jika
entitas terikat dalam suatu kontrak memberatkan, maka kewajiban kini menurut kontrak
tersebut diukur dan diakui sebagai provisi. (PSAK 57 par 66)
PENGAKUAN

Provisi diakui jika:

1. entitas memiliki kewajiban kini, baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif sebagai
akibat peristiwa masa lalu;

2. penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang


mengandung manfaat ekonomik; dan
3. estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Jika kondisi di atas tidak terpenuhi, maka provisi tidak diakui. Entitas tidak diperkenankan untuk
mengakui liabilitas dan aset kontinjensi. Pertimbangan bukti-bukti yang tersedia:
(a) kemungkinannya bahwa kewajiban kini telah ada pada akhir periode pelaporan, entitas
mengakui periode pelaporan, entitas mengakui provisi jika kriteria pengakuan terpenuhi
(b) kemungkinan bahwa kewajiban kini belum ada pada akhir periode pelaporan, entitas
mengungkapkan kewajiban kontinjensi.
(c) Pengungkapan tidak dibutuhkan jika kemungkinan arus keluar sumber daya Remote:
kemungkinan arus keluar sumber daya kecil.

Contoh:

1. Denda atau biaya pemulihan pencemaran lingkungan yang mengakibatkan arus keluar
sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban itu tanpa memandang tindakan entitas pada
masa datang.

2. Biaya kegiatan pasca operasi (operasi decommissioning), instalasi minyak atau instalasi
nuklir sebatas jumlah yang harus ditanggung entitas untuk memperbaiki kerusakan yang
telah ditimbulkan.

PENGUKURAN

Estimasi Terbaik

Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diberikan
untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. (par 36) Estimasi
terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang adalah
jumlah yang secara rasional akan dibayar entitas untuk menyelesaikan kewajibannya pada
akhir periode pelaporan atau untuk mengalihkan kewajibannya kepada pihak ketiga pada
saat itu. Estimasi hasil dan dampak keuangan ditentukan berdasarkan pertimbangan
manajemen entitas, ditunjang dengan pengalaman dari transaksi serupa, serta dalam
beberapa kasus dilengkapi dengan laporan ahli independen.
Risiko dan Ketidakpastian

Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik yang diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. (par 42)
Nilai Kini

Jika dampak nilai waktu uang cukup material maka jumlah Jika dampak nilai waktu uang cukup
material, maka jumlah provisi adalah nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban. (par 45)

Peristiwa Masa Depan

Peristiwa masa depan yang dapat mempengaruhi jumlah yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu kewajiban harus tercermin dalam jumlah provisi jika ada bukti obyektif bahwa
tercermin dalam jumlah provisi jika ada bukti obyektif bahwa peristiwa itu akan terjadi.
(PSAK 57 par 48)

Rencana Pelepasan Aset


Keuntungan sehubungan dengan rencana pelepasan aset tidak boleh dipertimbangkan dalam
menghitung suatu provisi. (PSAK 57 par 51)
PENGGANTIAN

Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga,
maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti
akan diterima jika entitas menyelesaikan kewajiban. Penggantian tersebut diakui sebagai
aset yang terpisah. Jumlah yang diakui sebagai penggantian tidak boleh melebihi nilai
provisi. Dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, beban yang terkait
dengan provisi dapat disajikan secara neto setelah dikurangi jumlah yang diakui sebagai
penggantiannya.

PERUBAHAN DAN PENGGUNAAN PROVISI

 Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan, estimasi terbaik yang paling kini. Jika
arus keluar sumber daya kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi tersebut dibatalkan.
(PSAK 57 par 59)
 Jika kewajiban diestimasi didiskonto, maka nilai tercatatnya akan meningkat pada setiap
periode untuk mencerminkan berlalunya waktu. Peningkatan ini diakui sebagai biaya
pinjaman (PSAK 57 par 60) -> unwinding of the discount
 Provisi hanya dapat digunakan untuk pengeluaran yang berhubungan langsung dengan
tujuan pembentukan provisi tersebut. (PSAK 57 par 61)

PENGUNGKAPAN

Untuk setiap jenis provisi, entitas harus mengungkapkan:

(a) nilai tercatat pada awal dan akhir periode;

(b) provisi tambahan yang dibuat dalam periode bersangkutan, termasuk peningkatan jumlah
pada provisi yang ada;

(c) jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan dibebankan pada provisi selama periode
bersangkutan;

(d) jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama periode bersangkutan; dan

(e) peningkatan, selama periode yang bersangkutan, dalam nilai kini yang timbul karena
berlalunya waktu dan dampak dari setiap perubahan tingkat diskonto.

Entitas harus mengungkapkan uraian singkat mengenai karakteristik kewajiban dan perkiraan saat
arus keluar sumber daya terjadi; indikasi mengenai ketidakpastian saat atau jumlah arus
keluar tersebut jika diperlukan dalam rangka menyediakan informasi yang memadai,
entitas harus mengungkapkan asumsi utama yang mendasari prakiraan peristiwa masa
depan; jumlah estimasi penggantian yang akan diterima dengan menyebutkan jumlah aset
yang telah diakui untuk estimasi penggantian tersebut.
PERBEDAAN ANTARA PSAK 57 VERSI LAMA DENGAN VERSI REVISINYA
CONTOH PERUSAHAAN

Mengutip dari Jurnal (Marsela I, et al. 2020) tentang contoh penerapan PSAK 57 di PT Atlas
Resources Tbk (“Perseroan”)

Berdasarkan laporan keuangan PT Atlas Resources Tbk (“Perseroan”) telah melaksanakan


akuntansi lingkungan khususnya penerapan PSAK No. 57 tentang provisi, utang
kontinjensi dan aset kontinjensi. PT Atlas Resources Tbk (“Perseroan”) melaporkan provisi
sebesar Rp. 1.324.000.000. Dapat disimpulkan bahwa PT Atlas Resouces Tbk ini telah
mengakui kewajiban sebagai liabilitas pada liabilitas konstruktif yang berasal dari aktivitas
yang telah dilaksankan dengan pengukuran pada saat dan setalah pengakuan sebesar nilai
kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak. Perubahan pada pengukuran kewajiban yang
timbul selama tahap produksi juga dibebankan ke beban pokok pendapatan, sementara
peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya
kuangan.

Berikut ini merupakan pemanfaatan provisi untuk restorasi PT Atlas Resource Tbk tahun 2019:
a. Keagamaan
Sebagai bentuk kepedulian, Perseroan mendukung kegiatan keagamaan di lingkungan tambang,
diantaranya:
1) Bantuan pendanaan pembangunan sarana ibadah masyarakat, Masjid Al Amin.
2) Bantuan Qurban sapi untuk masyarakat di sekitar tambang PT GPU.
b. Pendidikan
Perseroan kembali menyalurkan dana bantuan pendidikan secara berkelanjutan kepada siswa
yang tinggal di wilayah sekitar tambang GPU. Bantuan pendidikan ini diberikan kepada 10
orang siswa, mulai dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi. Perseroan juga
mendukung
peningkatan keterampilan secara nyata bagi mahasiswa bidang pertambangan dengan
menyalurkan dana bantuan akomodasi dan transportasi untuk 7 orang mahasiswa yang
melakukan Praktek kerja Lapangan (PKL) dan Penyelesaian Skripsi.
c. Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan
Perseroan mendukung kegiatan-kegiatan sosial, budaya dan kemasyarakatan terutama dalam
rangka pengembangan dan pembinaan masyarakat di sekitar wilayah operasional tambang
Perseroan, diantaranya:
1) Donasi untuk kegiatan hari kemerdekaan RI 2019.
2) Bantuan untuk kegiatan instansi pemerintah dalam rangka penyuluhan ke masyarakat,
termasuk bantuan bahan bakar minyak untuk transportasi Kepala Desa, Camat, Polisi dan
TNI.
3) Bantuan Sepatu safety untuk Komando Rayon Militer (Koramil) Rawas Ilir.
4) Bantuan peresmian dan dukungan kegiatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa
Bumi Makmur Kecamatan Nibung Kabupaten Muratara.
5) Dukungan logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kecamatan Rawas Ilir.
6) Donasi Kegiatan Hari Lingkungan Hidup Kabupaten Muratara 2019.
d. Pemuda dan Olahraga
Perseroan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh organisasi kepemudaan (OKP), organisasi
mahasiswa dan kegiatan olahraga. Dukungan yang diberikan diantaranya:
1) Bantuan kendaraan dan konsumsi untuk kegiatan Jambore Pramuka se-Kabupaten Musi
Rawas Utara di Desa Beringin Makmur II Kecamatan Rawas Ilir Kabupten Muratara.
2) Bantuan Donasi untuk kegiatan Organisasi Pemuda Pancasila Kecamatan Rawas Ilir.
3) Donasi untuk kegiatan Latihan Kepemimpinan Siswa Kabupaten Muratara tahun 2019.
e. Kesehatan
Perseroan melalui GPU melayani masyarakat setempat untuk mendapatkan pengobatan gratis di
klinik Perusahaan, penyediaan ambulans gratis milik perusahaan yang dapat dipergunakan
dalam kondisi darurat serta pengobatan massal gratis di Dusun IV Desa Beringin Makmur
II yang bekerjasama dengan Puskesmas setempat. Selain itu, Perseroan juga menyalurkan
dana kepada Dinas kesehatan Kabupaten Muratara dalam rangka mendukung kegiatan Hari
Kesehatan Nasional.
f. Lingkungan
Di bidang lingkungan, Perseroan melanjutkan dan memperluas cakupan program CSR yang telah
berjalan dari tahun-tahun sebelumnya yakni penghijauan di wilayah desa yang terletak di
sekitar SBL. Penghijauan yang dilakukan berada di daerah dusun 1 dan dusun 3 desa Pulai
Gading. Wilayah desa yang dicakup program penghijauan cukup luas, dan karena
terbatasnya kapasitas nursery yang dimiliki Perseroan, maka program ini dilakukan secara
bertahap sampai seluruh wilayah desa yang gundul terkena erosi air hujan dapat tercakupi
seluruhnya. Perseroan juga melaksanakan pengembangan kelompok tani dalam
membudidayakan kayu produktif. Masyarakat diberikan penyuluhan mulai dari menanam,
merawat hingga menuai manfaaat ekonominya. Lebih jauh, Perseroan juga memfasilitasi
pembentukan koperasi unit desa dalam rangka membantu masyarakat untuk memasarkan
hasil usaha tersebut.
Nama : Aulia Widya Putri
NIM : 2111070132
Kelas : Kelas Akuntansi lanjutan Intensif Jakarta
Kumpulan Tugas-tugas Teori Akuntansi

TUGAS RESUME REVENUE RECOGNITION

Pengakuan pendapatan (Revenue recognition) adalah penghasilan dari sebuah entitas diakibatkan
oleh kegiatan normal perusahaan. Kegiatan normal perusahaan merupakan core business.
Contoh core business perusahaan manufaktur, pendapatan bagi perusahaan yaitu ketika
berhasil menjual produk utamanya. Karena ada saatnya perusahaan manufaktur memiliki
produk yang bukan produk utama. Sedangkkan untuk perusahaan dagang, saat menjual
barang dagangannya. Pendapatan dapat diakui jika memenuhi kriteria:
- Jumlahnnya harus ditentukan secara valid
- Potensi arus kas masuk ke entitas harus besar peluangnya

Contoh: Menjual barang dagang pada PT SBC tetapi belum jelas kapan dibayar, peluang
menerima pendapatan tidak jelas.
Sales inventory terjadi apabila ada perpindahan benefit dari penjual ke pembeli dan juga
perpindahan resiko. Titik pengakuan pendapatan sangat penting karena pengakuan untuk
mengatur laba di periode tertentu. Jika barang masih dalam perjalanan dan transaksi sudah
terjadi, ada 3 kondisi resiko:
1. FOB Shipping Point: Jika barang sudah tidak ada di gudang penjual, peralihan resiko ada
di pembeli.
2. FOB Destination: Peralihan hak dan resiko akan terjadi bila barang berada di gudang
pembeli.
3. Asuransi: Resiko barang ada di pihak asuransi apakah asuransi ada ditangan pembeli atau
penjual sesuai kesepakatan.
Titik pengakuan pendapatan sangat penting karena pengakuan pendapatan dapat dijadikan alat
bagi manajemen untuk mengatur laba/pendapatan di periode tertentu. Pencatatan ketika
menjual:
1. Perpetual inventory
|| Kas
Penjualan
|| HPP
Persediaan
2. Periodik inventory
|| Kas/Piutang
Penjualan

*Barang konsinyasi tidak boleh dicatat sebagai penjualan.

Sales service: Penjualan jasa dicatat sebagai pendapatan ketika entitas sudah menyelesaikan
jasanya. Contoh: dokter, tukang cukur, tukang pijat, dll.
Sales rental aset (pendapatan dari penyewaan aset): Mengakui pendapatannya proposional dengan
waktu penggunaan aset. Contoh: rental atas kendaraan, atas alat berat (trakindo utama),
sewa apartemen, dll.
Misal: PT ABC menyewakan aset untuk tiga tahun sebesar Rp 3.000.000,- maka diawal
penerimaan dicatat :
Pemilik Gedung:

|| Kas 3.000.000

Pendapatan Sewa Diterima Dimuka 3.000.000

Untuk akhir tahun pertama

|| Pendapatan sewa diterima dimuka 1.000.000

Pendapatan sewa 1.000.000

*Ketika perusahaan menerima penerimaan dimuka untuk sewa aset itu bukan pendapatan,
melainkan hutang.
Setelah berlalunya waktu, hutang dialihkan menjadi pendapatan. Pencatatan jurnal sebagai
berikut:
|| Hutang

Pendapatan

*Ketika Gedung disewakan, masih milik kita. Penyusutan dilakukan oleh pemilik aset,
sedangkan Penyewa tidak berhak untuk melakukan penyusutan.
Jenis sewa guna usaha (leasing):

- Operating lease, Contoh: rental mobil 1 minggu, apartemen 2/3 bulan


- Capital lease: Tanggung jawab barang beralih kepada si penyewa
Di akhir masa leasing apakah terjadi pengalihan hak? Adakah opsi pengalihan hak Terms?

Sales aset: Pendapatan dari penjualan diluar persediaan.

Misal: PT ABC merupakan sebuah perusahaan manufaktur, memiliki kendaraan yang tidak layak
dan hendak dijual. Hasil penjualan tersebut memberi keuntungan karena hasil penjualannya
lebih tinggi dari book value nya, dengan demikian akan muncul gain.
Contoh: Perusahaan memiliki aset tetap mesin Rp 500.000.000,-, akumulasi penyusutan Rp
450.000.000,- akan dijual, book value Rp 50.000.000,-. Mesin bisa dijual Rp 60.000.000,-,
gain Rp 10.000.000,-
Keuntungan

|| Cash 60.000.000
Akumulasi penyusutan 450.000.000
Mesin 500.000.000
Laba penjualan mesin 10.000.000

Kerugian
|| Cash 40.000.000
Akumulasi penyusutan 450.000.000
Rugi penjualan mesin 10.000.000
Mesin 500.000.000

*Ketika aset (mesin) akan dijual maka posisinya tidak lagi berada pada aset tetap, namun dicatat
di aset tetap tersedia untuk dijual.
* Jika menjual aset bukan persediaan, bandingkan berapa harga jual dengan book value dari aset
tetap tersebut.
Ada 5 hal yang diperhatikan untuk mengakui pendapatan sales contract:

1. Mengidentifikasi isi kontrak dengan customer


Misal: Perusahaan maskapai yaitu AIRBUS yang menjanjikan menyerahkan pesawat kepada
maskapai penerbangan yaitu Garuda dengan obligasi tersebut, maka ada ikatan antara
kedua belah pihak. Misal nilainya 100jt dollar.
2. Mengidentifikasi adanya kewajiban lain yang mengikat
3. Menentukan harga yang ada dalam kontrak
Misal: Garuda menyerahkan 100jt pada Airbus
4. Tentukan alokasi untuk kewajiban yang mengikat lainnya
5. Pengakuan pendapatan terjadi ketika kewajiban terpenuhi dan memuaskan penerima
Nama : Aulia Widya Putri
NIM : 2111070132
Kelas : Kelas Akuntansi lanjutan Intensif Jakarta
Kumpulan Tugas-tugas Teori Akuntansi

PROBLEM 8.1

During 2009, the following events occurred in relation to Jessica’s Revals Ltd., a property
developer and real estate valuation firm.
(a) Jessica’s Revals Ltd. purchased land from Denis Gibson for $1 000 000. This land was
adjacent to, and otherwise identical to, the block of land that Jessica’s Revals Ltd. had
bought three years ago for $1 000 000 and had then spent an extra $50 000 improving to
now have the same value as the land bought from Gibson. Record the two blocks of land in
the accounts of Jessica’s Revals Ltd.
(b) Jessica’s Revals Ltd. bought 500 ordinary shares in Charmers Construction Ltd. for $18 000
cash on 7 September 2009. This was 5 percent of the shares on issue by Charmers
Construction Ltd. The shares are held for investment purposes. The parcel of shares had a
market value of
$16 000 at 31 July 2010. Record all the transactions that Jessica’s Revals Ltd. should record in
relation to the shares.
(c) At 31 July 2009, Jessica’s Revals Ltd. valued its current assests at $20 000 above carrying
amount and its fixed assets at $600 000 above carrying amount. In both cases, the
valuations were based on market values. How should the firm account for the increase in
values?
(d) Jessica’s Revals Ltd. purchased a development site for $81 000 and immediately sold that site
to Kathy Pratt Real Estate for $130 000. The payment consisted of a 10-year-non-interest-
bearing note for $130 000. The first equal payment ($13 000) is due one year after the sale.
The normal rate of interest for such a loan is 10 percent per annum. Record the sale of the
land.
(e) Jessica’s Revals Ltd. bought bricks with a recommended retail price of $18 000 and a cash
price $16 500. The firm paid for the bricks by paving part of the roadway leading into the
brick manufacturing plant. The cost of the paving was $17 000. Record the transactions.
(f) Jessica’s Revals Ltd. issued 1000 of its ordinary shares in payment for a tract of land. The
market price of the shares was $83 per share at the time of acquisition but the seller had
offered to sell the land for $82 000 cash. What journal entry should the firm make to record
the land purchase?
JAWAB

a. Jessica's Revals Ltd. membeli tanah dari Denis Gibson seharga $1 000 000. Tanah ini
bersebelahan dengan, dan sebaliknya identik dengan, sebidang tanah yang dibeli Jessica's
Revals Ltd. tiga tahun lalu seharga $1 000 000 dan kemudian menghabiskan tambahan
$50000 untuk perbaikan hingga sekarang memiliki nilai yang sama dengan tanah yang dibeli
dari Gibson. Catat dua blok tanah di rekening Jessica's Revals Ltd.
Jawab:
||Land$1 000 000
Cash/Other consideration $1 000 000

||Unrealized land value $50 000


Land $50 000

Tanah yang di beli di anggap sebagai kenaikan kekayaan pemilik dan di dalamnya terdapat biaya
untuk pengembangan tanah tersebut. Hal ini disebabkan terdapat penekanan pada investasi
keuangan pemilik dan perubahan kekayaan pemilik, maka dapat disimpulkan bahwa
transaksi ini termasuk ke dalam teori kepemilikan. Akuntansi dilakukan dengan
mempertimbangkan kepentingan pemilik kekayaan, kekayaan bersih pemilik merupakan
modal. Dalam hal ini berarti teori tersebut termasuk teori ekuitas yang bertujuan untuk
menentukan dan menganalisis kekayaan bersih pemilik.

b. Jessica's Revals Lid membeli 500 saham biasa di Charmers Construction Ltd seharga
$18000 tunai pada 7 September 2009. Ini adalah 5 persen dari saham yang diterbitkan oleh
Charmers Construction Ltd. Saham tersebut dimiliki untuk tujuan investasi. Paket saham
tersebut memiliki nilai pasar $16 000 pada tanggal 31 Juli 2010. Catat semua transaksi
yang harus dicatat oleh Jessica's Revals Ltd sehubungan dengan saham tersebut.
Jawab:
07 September 2009
||Marketable securities $18 000
Cash $18 000

31 Juli 2010
||Unrealized loss $2 000
Securities fair value adjustment $2 000

Transaksi ini termasuk ke dalam teori ekuitas karena Jessica membeli saham di Charmers
Construction Ltd. Dapat disimpulkan bahwa terdapat penekanan pada investasi keuangan
pemilik, karena saham yang diterbitkan oleh Charmers bertujuan untuk menerbitkan
investasi.

c. Pada tanggal 31 Juli 2009, Jessica's Revals Ltd menilai aset lancarnya sebesar $20 000 di
atas nilai tercatat dan aset tetapnya sebesar $600 000 di atas nilai tercatat. Dalam kedua
kasus, penilaian didasarkan pada nilai pasar. Bagaimana seharusnya perusahaan
memperhitungkan kenaikan nilai?

Jawab:
|| $620 000
A
s
s
e
t
s
Assets revaluation reserve $600 000
Unrealized gain on current asset $20 000

Berdasar pernyataan di atas, diketahui bahwa nilai aset lancar dan aktiva tetap berada diatas niliai
jumlah buku sehingga dapat meningkatkan modal Jessica, sehingga dapat disimpulkan
transaksi ini termasuk ke dalam teori ekuitas. Selanjutnya menurut informasi diatas
penilaian ini berdasarkan nilai pasar.

d. Jessica's Revals Ltd membeli situs pengembangan seharga $81 000 dan segera menjual
situs itu ke Kathy Pratt Real Estate seharga $130 000. Pembayaran terdiri dari wesel tanpa
bunga 10 tahun sebesar $130 000. Pembayaran setara pertama ($13 000) jatuh tempo satu
tahun setelah penjualan. Tingkat bunga normal untuk pinjaman semacam itu adalah 10
persen per tahun. Mencatat penjualan tanah.
Jawab:
Initial acquisition :
||Land$81 000
Cash/other consideration $81 000

Present value dari nota harus dicatat. Dengan menggunakan present value dari anuitas biasa
untuk 10 periode pada 10% present value adalah : $13,000 x 6,144567 = $79,897
||Notes receivables $79 879
Loss on sale of land $1 121
Land $81 000

Jessica menjual situs pengembangan kepada Kathy Pratt Real Estate dan pembayaran harus
dilakukan oleh Kathy Pratt Real Estate yaitu nota tanpa bunga 10 tahun dan pembayaran
yang sama pertama ($13 000) jatuh tempo satu tahun setelah penjualan dengan bunga
nominal sebesar 10%, sehingga transaksi ini merupakan teori liabilitas. Transaksi ini
termasuk ke dalam keharusan kontraktual, karena terdapat perjanjian atau pengaturan
hukum yang didalamnya tertera kewajiban bagi suatu kesatuan usaha dinyatakan secara
ekplisit atau implisit dan mengikat.

e. Jessica's Revals Ltd membeli batu bata dengan harga eceran yang direkomendasikan
$18000 dan harga tunai $16 500. Perusahaan membayar batu bata dengan mengaspal sebagian
jalan menuju pabrik pembuatan batu bata. Biaya paving adalah $12 000 dan harga kontrak
reguler untuk menyediakan paving adalah $17.000. Catat transaksi
Jawab:
ASRB 1015 acquisition of asset, Relevan. Transaksi ini dapat dianggap sebagai penjualan karena
terdapat pertukaran aset non moneter yang berbeda dan itulah mengapa proses perolehan
dianggap lengkap. Jika ditentukan secara obyektif, nilai aset yang diberikan harus menjadi
dasar untuk menentukan nilai aset yang diterima. Dengan asumsi Jessica Ltd. bekerja untuk
orang lain dengan harga jual yang telah ditetapkan, harga kontrak $17000
dapat dianggap dan ditentukan secara objektif. Sebuah kasus dapat dibuat untuk merekam
batu bata seharga $16 500. Harga ini lebih rendah, berdasarkan konservatisme nilai itu
harus dicatat. Namun mengikuti prinsip biaya, aset yang diterima harus sesuai dengan yang
dikorbankan, yang merupakan persediaan senilai $17 000. Dengan membuka batu bata,
Jessica Revals Ltd. menerima $17 000 dalam pendapatan dari kontrak lain. Selanjutnya
biayanya akan dicatat sebagai berikut:
||Material (batu bata) $17 000
Sales revenue $17 000

||COGS $12 000


Inventory, labour $12 000

f. Jessica's Revals Ltd menerbitkan 1000 saham biasa sebagai pembayaran sebidang tanah.
Harga pasar saham tersebut adalah $83 per saham pada saat akuisisi tetapi penjual telah
menawarkan untuk menjual tanah tersebut seharga $82 000 tunai. Jurnal apa yang harus
dibuat perusahaan untuk mencatat pembelian tanah?
Jawab:
Dalam konsep biaya, tanah harus dinyatakan sebesar $83 000 = 1000 saham di $83 per
saham.
||Land$83,000
Paid Up Capital $83,000

Intinya, setiap terjadi transaksi dimana terdapat kekayaan pemilik, transaksi ini termasuk ke
dalam teori kepemilikan dengan pertimbangan kepentingan pemilik kekayaan, kekayaan
bersih yang merupakan modal. Contohnya pada saat Jessica Revals Ltd membeli tanah
tersebut sesuai pada transaksi pertama, ini termasuk pada laba operasional, perubahan
dalam nilai aset, dividen, gaji, akuntansi ekuitas, akuntansi konsolidasi. Setiap terjadi
transaksi yang berkaitan dengan perusahaan, hal tersebut masuk ke dalam teori entitas.
Contohnya pada transaksi ke dua dimana terdapat penekanan pada investasi keuangan
pemilik, karena saham yang diterbitkan oleh Charmers bertujuan untuk menerbitkan
investasi.

Anda mungkin juga menyukai