Disusun oleh :
Kelompok 3
Syifa Ardha (188600074)
Fitri Ardila (188600021)
Sofia Annisa Ritonga (188600042)
Ridha Chairani Putri (188600003)
Aulia Indah Muzilfa (188600057)
Merisa Ulina Sihombing (178600353)
Muzainus Shidqi (188600056)
FAKULTAS PSIKIOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
T.A. 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kelancaran kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Pada pembahasan ini kami akan menyampaikan materi dari mata kuliah Asesmen
Psikologi II : Observasi dan Interview dengan judul Metode Pengumpulan dan
Pencatatan Data Observasi .
Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nafeesa, S.Psi., M.Psi.
selaku dosen mata kuliah Asesmen Psikologi II : Observasi dan Interview yang telah
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini dan tak lupa pula kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung dan
berkontribusi untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, jika ada kesalahan dalam makalah ini, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Dan kami berharap semoga makalah ini memberikan banyak manfaat kepada para
pembacanya. Selanjutnya, demi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan segala
masukan dan saran yang sifatnya membangun.
Pemakalah
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3. Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
2.1. Metode Pengumpulan dan Pencatatan Data Observasi...........................................2
2.2. Contoh Pencatatan Observasi.................................................................................4
BAB III PENUTUP...........................................................................................................5
3.1. Kesimpulan.............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam observasi, subjektivitas adalah masalah kronis. Oleh karena itu, dibuat
sejumlah prosedur khusus untuk meningkatkan objektivitas dan ketepatan observasi.
Berhubung waktu sering mengganggu ingatan, maka lebih baik untuk segera mencatat
kejadian-kejadian atau data-data secara langsung daripada mengingat-ingat kembali.
Pencatatan dilakukan agar data-data yang kita peroleh lebih objektif dan tepat. Lalu,
bagaimana metode pengumpulan dan pencatatan data observasi ?
Dari latar belakang di atas dapat kita peroleh rumusan masalahnya, yaitu :
bagaimana metode pengumpulan dan pencatatan data observasi ?
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan malah ini adalah agar kita mengetahui metode
pengumpulan dan pencatatan data observasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1. Narasi
Pengumpulan (pencatatan) data oleh observer apa adanya sesuai (sama) dengan
kejadian dan urutan kejadiannya sebagaimana yang terjadi pada situasi nyata. Pada
kenyataannya, observer bersifat selektif dalam observasinya sehingga tidak semua
kejadian dapat dicatat. Dan banyak observer/penelitian yang mengatakan bahwa tanpa
kesimpulan, interpretasi data narasi menjadi sulit untuk dianalisis.
2.1.2. Videotape
Kekurangan dari metode ini adalah, para subjek sering bergerak kecuali jika
disuruh duduk atau dalam situasi yang mengharuskan untuk para subjek untuk duduk,
seperti rapat. Dalam proses perekaman video, bisa saja orang lain secara alami berada
antara subjek dan kamera sehingga kemungkinan informasi penting tidak terekam.
2
2.1.3. Checklist
Dalam metode ini, observer menyusun struktur observasi dengan memilih &
mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan sehingga pada saat obsvervasi
dilakukan, observer tinggal memberi tanda centang. Dengan checklist, observer dapat mencatat
keberadaan dan ketiadaan dari perilaku, dapat menghitung jumlah kejadian dari perilaku
(frekuensi), atau dapat mengambil berbagai pengukuran dengan melihat lamanya kejadian
(durasi) dalam hubungannya dengan perilaku yang ingin diteliti. Metode ini juga dapat
digunakan untuk mengkonversi materi dari video recorder menjadi data.
Dalam metode ini, periode observasi dibagi ke dalam interval waktu yang relatif
singkat, misalnya 10 detik, dan diindikasikan dengan beberapa alat, seperti alarm atau
timer. Dalam pencatatan keseluruhan (whole interval), perilaku yang dicatat adalah
perilaku yang terjadi selama interval pengamatan dan perilaku yang terjadi dalam suatu
bagian interval. Frequency Interval di mana perilaku muncul di dalam setiap interval
dihitung. Momentary Time Sampling adalah pencatatan perilaku yang terjadi dalam
momen khusus interval.
3
Keuntungan menggunakan metode pencatatan interval ini, yaitu dapat
menambahkan gagasan mengenai rangkaian perilaku yang terjadi, memungkinkan
untuk mengobservasi beberapa perilaku yang tidak jelas kapan munculnya atau
berakhirnya, misalnya gerakan-gerakan kepala.
2.1.7. Rating
Metode narasi nampaknya menjadi metode yang paling awal digunakan dalam
pengumpulan dan pencatatan data observasi. Berikut adalah contoh pencatatan narasi
pada kasus anak dengan mengembangkan hubungan dari antencendents-behaviors-
consequences (A-B-C). Menurut Barton dan Ascione (1984), suatu sistem observasi
lebih baik dikembangkan dengan merujuk tiga terminologi hubungan antara
antencendents-behaviors-consequences.
Pencatatan Narasi
I. Pencatatan Awal
Jason mendekati tiga orang anak yang sedang mengerjakan matematika secara
berkelompok. Ia mendekatinya tetapi tidak berbicara sepatah kata pun (ia terlihat
tidak nyaman). Ia mulai mengatakan sesuatu, kemudian melihat ke bawah
(kelihatannya ia tidak mengerti apa yang harus dilakukan). Ia kembali
ketempatnya. Salah satu dari ketiga anak itu melihat ke arah Jason dan
melambaikan tangannya ke Jason sambil berkata, “Jason, kamu mau bergabung?”
Jason tersenyum, menggelengkan kepala dan duduk di tempatnya sendiri
(kelihatannya Jason kecewa).
4
II. Penyusunan Kembali Catatan
Antencendents Behaviors Consequenses
Mengerti dalam
Pelajaran Matematika Mengerjakan matematika
berhitung
Tidak berbicara sepatah
Jason mendekati Tidak mengerti apa yang
kata pun dan merasa tidak
temannya harus dilakukan
nyaman
Salah satu teman
Duduk di tempatnya
memanggil dan berkata,” Jason tersenyum dan
sendiri dan tampak
Jason, kamu mau menggelengkan kepala
kecewa.
bergabung?”
Keterangan :
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam observasi, subjektivitas adalah masalah kronis. Oleh karena itu, dibuat
sejumlah prosedur khusus untuk meningkatkan objektivitas dan ketepatan observasi.
Berhubung waktu sering mengganggu ingatan, maka lebih baik untuk segera mencatat
kejadian-kejadian atau data-data secara langsung daripada mengingat-ingat kembali.
Pencatatan dilakukan agar data-data yang kita peroleh lebih objektif dan tepat. Ada
beberapa metode untuk mengumpulkan dan mencatat data observasi, yaitu : narasi,
videotape, checklist, pencatatan frekuensi, pencatatan durasi, pencatatan interval dan
rating. Metode narasi nampaknya menjadi metode yang paling awal digunakan dalam
pengumpulan dan pencatatan data observasi. Menurut Barton dan Ascione (1984), suatu
sistem observasi lebih baik dikembangkan dengan merujuk tiga terminologi hubungan
antara antencendents-behaviors-consequences.
6
DAFTAR PUSTAKA
Budiharto, T. (2017, Juli 29). Pencatatan dalam Observasi. Diambil kembali dari
Psikopedia: https://humaniora.web.id/psikopedia/artikel/pencatatan-dalam-
observasi/