Anda di halaman 1dari 29

2021

BOOK CHAPTER
OBSERVASI
TEKNIK PENCATATAN
BOOK CHAPTER OBSERVASI
TEKNIK PENCATATAN

Disusun oleh :
Aqiella Fadia Febriana Hayya (2010811004)
Aefra Belladena Sadiq (2010811040)
Faizah Nur Mahdiyyah (2010811002)
Jasmine Qonitah Wardhana (2010811025)
Deni Setiawan (2010811032)

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan bookchapter ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Observasi, dengan judul: "Teknik Pencatatan Data
Observasi".

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan bookchapter ini. Terutama kepada Ibu Istiqomah, S.Psi, M.si, Psikolog selaku dosen
kami dan teman-teman semua yang telah mendukung yang kami tidak bisa sebut satu per satu.

Besar harapan kami bahwa bookchapter ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa bookchapter yang kami susun ini belumlah sempurna
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan
bookchapter selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan terimakasih.

Jember, Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................3
A. Tahapan Pelaksanaan Observasi..................................................................................4
B. Catatan Lapangan (Field Notes)...................................................................................7
C. Metode Pencatatan Data..............................................................................................8
1. Diary Description ( Buku Harian )............................................................................................8
2. Anecdotal Record....................................................................................................................10
3. Time Sampling.........................................................................................................................12
4. Rating Scale.............................................................................................................................14
5. Behavior Tallying....................................................................................................................16
6. Charting...................................................................................................................................17
7. Checklist..................................................................................................................................18
8. Participation Chart..................................................................................................................19
D. Analisis Naratif Deskriptif Dalam Film Film Joker (2019).........................................20
Daftar Pustaka......................................................................................................................31

3
A. TAHAPAN PELAKSANAAN OBSERVASI

1. Membuat Rancangan Observasi (Berdasarkan Rumus 5 W + 1 H)


Observasi yang ilmiah perlu diisusun secara sistematis, perencanaan pelaksanaan
observasi harus dilakukan secara detil dan jelas. Rancangan observasi disusun
berdasarkan rumus 5 W + 1 H (What, Why, Where, When, Who dan How) yang akan
diuraikan sebagai berikut:
 Menentukan apa (WHAT) yang akan diobservasi.
Menentukan apa yang akan diobservasi merupakan langkah awal yang paling
penting dilakukan agar observer benar-benar fokus dengan apa yang akan
diobservasi dari sekian banyak topik topik observasi yang ada. Penentuan Apa
yang diobservasi akan mempengaruhi bagaimana (how) data observasi akan
dicatat.
 Menentukan latar belakang mengapa observasi penting dilakukan (WHY).
Observer perlu menuliskan alasan mengapa observasi begitu penting dilakukan
baik dari kajian teoritis sampai pada alasan teknis serta dapat juga dari sisi
kemanfaatan dari hasil observasi yang akan dilakukan.
 Menentukan Tempat (WHERE)
Tempat observasi perlu ditetapkan sejak awal oleh observer disertai alasan teknis
mengapa observasi dilakukan di tempat tersebut. Perlu juga diuraikan hal-hal apa
saja yang akan didapat jika dilakukan di tempat tersebut.
 Menentukan kapan observasi dilakukan (WHEN)
menentukan apa yang diobservasi, penentuan waktu observasi juga dapat
memperhatikan prosedur penelitian sebelumnya yang mengobservasi topik yang
sama, demikian juga terkait hasil penelitian yang menyangkut waktunya.
 Menentukan siapa yang diobservasi (WHO)
Hal lain yang perlu untuk dipersiapkan adalah WHO (siapa yang menjadi
observer dan observer).
 Menentukan Bagaimana observasi dilakukan (HOW).
Tahap ini lebih ke arah menjelaskan metode yang digunakan oleh observer dalam
mendapatkan data observasi yang diinginkan, apakah menggunakan metode

4
partisipan atau non partisipan, alat bantu yang digunakan serta guide observasi
yang digunakan untuk mendapatkan data yang diinginkan.
2. Mengumpulkan Data (Melakukan Observasi)
Pengumpulan data dilakukan berdasarkan apa yang telah observer tetapkan dalam
rancangan observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. tahap ini merupakan tahap
yang sangat menentukan karena inilah observer diuji kecakapannya dalam melihat
fenomenna yang ada di lapangan untuk kemudian diamati dan dicatat. Observer
dituntut untuk mampu mencatat secara detil informasi agar informasi tidak terlupakan
dan terabaikan. Isi catatan ini menjadi bahan utama dalam proses analisis data.
Catatan lapangan dapat dibuat dalam bentuk kata-kata kunci, singkatan maupun
symbol-symbol yang dapat difahami observer dengan tujuan agar memudahkan
observer dalam mencatat.
3. Menuliskan Data Hasil Observasi
Saat melakukan observasi, observer dituntut untuk sesegara mungkin melakukaan
pencatatan terhadap hasil amatannya, hal ini dilakukan agar data hasil observasi
terjaga. Untuk mengatasi kelemahan observer dalam menyajikan data yang kurang
lengkap, Bogdan (dalam Satori dan Komariah (2011) menyarankan beberapa teknik
yang dapat dilakukan untuk menghindari faktor lupa dan terlewatnya data:
a. Observer hendaknya membuat catatan sesegera mungkin, peristiwa yang muncul di
hadapannya yang dianggap sesuai dengan tujuan observasi.
b. Observer hendaknya tidak berbicara pada orang lain sebelum menuliskan hasil
observasinya dalam buku catatan lapangan.
c. Sedapat mungkin menghindari gangguan pada saat menulis hasil observasi atau
saat mendengarkan hasil rekaman agar observer fokus pada data.
d. Observer seringkali lupa apa yang diamatinya, sehingga observer hendaknya segera
menambahkan di buku catatan hasil observasi, sehingga observer selalu membawa
buku catatan.
4. Melakukan Analisis Data Hasil Observasi
Analisa data merupakan usaha menguraikan hasil observas menjadi bagian-bagian
untuk mendapatkan kejelasan sehingg didapatkan makna. Analisa data diajurkan
untuk dilakukan segera setelah data diperoleh. Hal ini dilakukan untuk menghindari

5
kesalaha dalam menginterpretasi, lupa dengan simbol-simbol yang dibuatnya pada
proses pencatatan data, atau bahkan lupa konsep yang ada dala konteks situasi
observasi. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisa data ini adalah menetapkan
kode-kode tertentu untuk setiap perilaku yang muncul kemudian mengklasifikasikan
data hasil observasi berdasarkan kode kode yang telah ditentukan pada tahap pertama
dan ketiga adalah tahap melakukan prediksi terhadap data.
5. Mendeskripsikan dan Membahas Hasil Observasi
Deskripsi data yang baik adalah apabila orang lain dapat dengan mudah memahami
uraian peristiwa yang dialami oleh observer dengan persepsi yang sama dengan
persepsi observer meskipun mereka tidak mengamati langsung. Langkah
mendeskripsikan data ini merupakan langkah yang penting karena observer harus
menarasikan hasil pengolahar datanya dengan menyajikan informasi dalam bentuk
teks tertulis yang mampu dimengerti oleh orang lain.
hasil observasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam analisa data. Proses ini
merupakan proses memaparkan hasil penelitian dan mendiskusikan hasil temuan-
temuan lapangan yang mengandung makna-makna tertentu, kemudian dikaitkan
dengan teori yang mendasari. Keluasan dan kedalaman pembahasan hasil observasi
sangat ditentukan oleh pengetahuan observer terhadap teori-teori yang mendasari
fenomena yang diobservasi, pengetahuan observer yang didapat dari pengalaman,
keahlian dan pandangan akan keyakinan hidupnya. Dalam uraian pembahasan hasil
observasi, hendaklah diurakan dengan bahasa yang terstruktur dan alur bahasan
sistematis, bahkan dapat memuat aspek-aspek pemikiran kritis dari masalah yang
diobservasi.
6. Membuat Kesimpulan Hasil Observasi
Membuat kesimpulan merupakan langkah yang penting karena bagian ini merupakan
ringkasan dari semua proses yang dilakukan dalam penelitian. Kesimpulan dituliskan
dengan ringkas dan merupakan rangkuman pokok-pokok masalah yang inti dan yang
menarik yang telah diuraikan dalam analisa data dan pembahasan. Sehingga apa yang
tertulis dalam kesimpulan telah diuraikan dengan panjang lebar di dalam
pembahasan.

6
7. Melakukan Pengecekan Terhadap Keabsahan Data
Langkah ini menjadi penting karena sangat menentukan keterpercayaan temuan-
temuan yang telah dihasilkan, dengan cara melakukan cek dan ricek terhadap
prosedur penelitian yang telah dijalankan dan terhadap isi dari penelitian. dilakukan
dengan meningkatkan kredibilitas yaitu mengupayakan keterlibatan langsung
observer dalam kegiatan yang diamati, dilakukan dengan terus menerus, melibatkan
professional lain atau rekan sejawat untuk sharing terhadap kegiatan pengamatan ,
Hal ini juga ditentukan oleh sejauhmana hasil penelitian dapat bermanfaat untuk
orang lain bahkan menjadi lebih baik jika orang lain mampa mendapatkan gambaran
dan pemahaman yang jelas dari apa yang diteliti.
8. Membuat Laporan Hasil Observasi
Langkah terakhir dari proses pengamatan adalah membuat laporan hasil. Tujuannya
adalah untuk memberikan informasi kepada orang lain tentang hasil temuan kita
dalam serangkaian kegiatan pengamatan. Dalam penulisan laporan, Lincoln dan Guba
(dalam Satori dan Komariah, 2011) menjelaskan, beberapa hal yang perlu
diperhatikan: 1) penulisan laporan harus menuliskan data sesuai hasil temuan yang
bukan merupakan kesimpulan atau persepsi subyektif penulis, 2) gaya penulisan
laporan harus sangat deskriptif yang memberikan gambaran yang nyata dan jelas
tentang fenomena di lapangan, 3) penulis memilih data mana yang harus dilaporkan
terutama data-data yang memang terkait dengan penelitian, 4) dalam penulisan tetap
dijaga kerahasiaan data subyek peneitian, penulis dapat menggunakan nama samaran
atau inisial, 5) penulis menetepkan batas waktu penyelesaiar: laporan hasil penelitian
agar data yang ditulis segera terlaporkan sebelum terjadinya perubahan di lapangan.

B. CATATAN LAPANGAN (FIELD NOTES)


Catatan lapangan adalah adalah tulisan observer berupa diskripsi hasil observasi yang terdiri dari
informasi yang dianggap penting oleh observer , Selain itu Pencatatan (recording) adalah upaya
merekam kejadian-kejadian menggunakan catatan lapangan, sistem kategori, dan metode-metode
lain. Setiap kejadian hendaknya memerlukan pencatatan. Mengamati tanpa diimbangi
dengan pencatatan mengakibatkan pengamat lupa terhadap apa yang diamatinya. Kemampuan
pengamat lebih lemah dari yang seharusnya diingat, dan kemampuan ingatan berbeda-beda.

7
Hal ini dapat terjadi karena ada kemungkinan seseorang lebih tertarik pada fenomena tertentu,
dan justru lebih gampang mengingatnya, daripada harus mengingat-ingat fenomena yang
akan diteliti dan harus diingatnya. Sebaliknya, subjek amatan justru lebih mudah berubah
apabila mengetahui bahwa dia sengan diamati dan dicatat tingkah lakunya (ini berbeda
dengan pengamatan pada benda, atau hewan). Catatan lapangan digunakan untuk mengingat
peristiwa yang terjadi dalam situasi observasi dan memahami konteks , setting , dan kejadian .

C. METODE PENCATATAN DATA

1. DIARY DESCRIPTION ( Buku Harian )


Metode pencatatan diary description merupakan salah satu bentuk pencatatan naratif. Diary
description adalah metode pencatatan yang digunakan untuk mencatat suatu kronologi kejadian,
biasanya digunakan untuk mencetat hasil observasi tentang perkembangan perilaku bayi atau
anak. Misalnya agresive, withdrmel, interaksi dengan orang lain saat proses belajar, dan lain-
lain. Pencatatan diary description dilakukan secara terus menerus (longitudinal), dimana
pencatatan dilakukan secara berulang-ulang terhadap subjek dalam jangka waktu tertentu.
Dengan pencatatan secara terus-menerus seperti ini akan menghasilkan data yang lebih lengkap
dan detail. Contohnya : "Ketika berumur dua tahun tiga bulan, ia mulai menunjukkan
kemampuannya melempar buku atau tongkat, dll. Kepada setiap orang yang menganggunya; dan
hal ini juga terjadi pada anak laki-laki saya yang lain. Sebaliknya, saya tidak pernah melihat
bakat seperti ini pada anak perempuan saya; dan hal ini membuat saya berpikir bahwa
kecenderungan melempar objek adalah merupakan sifat hereditas anak laki-laki.”

Prinsip Diary Description (Irwin & Bushnell, 1980):

a) Observer harus mengamati dengan cermat terhadap setiap perubahan perilaku yang
muncul pada subjek.
b) Observasi dilakukan secara longitudinal yang membutuhkan waktu cukup panjang,
sehingga perlu memilih subjek yang bisa diobservasi setiap hari. Hal ini dikarenakan
pencatatannya dalam bentuk harian.
c) Catatan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu (1) pada hari terakhir pelaksanaan
observasi, dengan konsekuensi observer harus mengingat-ingat target perilaku apa saja

8
yang sudah diobservasi dan (2) catatan bisa dilakukan secara langsung segera setelah
suatu perilaku, gejala, atau peristiwa berlangsung. Dalam melakukan observasi, observer
bisa memilih target perilaku secara umum atau memfokuskan pada target perilaku
khusus.

Prosedur Diary Description

a) Tentukan target perilaku yang akan diamati / tujuan observasi (dapat perilaku umum atau
aspek perilaku khusus
b) Tentukan subjek observasi dan durasi observasi (bs pd org dewasa/ anak)
c) Siapkan jurnal atau pencatatan harian
d) Format pencatatan:
 Waktu, seting-lokasi, subjek observasi (nama, umur, JK)
 Deskripsi subjek dan setting observasi dilakukan
 Temuan perilaku beserta waktu kejadian dalam pengamatan (harian) dapat
dilengkapi dengan kolom catatan-catatan khusus
 Rangkuman temuan selama waktu tertentu
e) Pengolahan hasil pengamatan (generalisasi)
 Deskripsi ringkas aktivitas & informasi tentang seting
 Deskripsi subjek dan bagaimana perilakunya
 Susun pernyataan yang tepat untuk generalisasi pada populasi (karakteristik yang
sama (umum dsb) berdasarkan performansi objek observasi)
 Pilih 2 subjek lain yang mempunyai umur sama dan catat performansi mereka
dengan prosedur yang sama (deskripsi subjek 2, deskripsi subjek3)
 Identifikasi perbedaan-perbedaan yang terjadi pada subjek tersebut pada aktivitas/
target yang sama
 Identifikasi persamaan yang muncul
 Buat generalisasi setelah mengamati ketiga subjek

Kelemahan Menurut (Irwin & Bushnell, 1986) :

a) Bias pengamatan yaitu observer biasanya significant others subjek sendiri, sehingga
perilaku yang dicatat tidak selalu reliable dan interpretasinya cenderung subjektif.

9
b) Hasil observasi sulit untuk dilakukan generalisasi karena perilaku atau gejala yang
diobservasi yang sifatnya khusus dan subjgk yang diobservasi juga sedikit.
c) Lama sehingga banyak membutuhkan waktu dan tenaga (P 2005).

Kelebihan :

a) Uraian lengkap tentang perubahan atau perkembangan dalam kurun waktu tertentu
b) Menunjukkan proses evolusi (pembukaan sebenarnya dari satu tahap dari lain & langkah-
langkah di mana perubahan terjadi).

2. ANECDOTAL RECORD
Anecdotal record merupakan pencatatan terhadap respon verbal atau perilaku yang bisa
dilakukan setiap saat ketika diperlukan (Rahayu & Ardani, 2004). Seperti diary description,
teknik pencatatan anecdotal ini menggunakan model naratif. Laporan anekdotal tidak harus
memfokuskan pada subjek tunggal, tetapi bisa terhadap sekelompok subjek.

Prinsip Anecdotal

Prinsip anecdotal adalah pencatatan dilakukan segera (secepatnya setelah peristiwa terjadi
tentang apa dan bagaimana kejadiannya (faktual), bukan bagaimana menurutnya (interpretatif).

Prosedur Anecdotal Record (Irwin & Bushnell, 1980):

a) Identifikasi perilaku spesifik yang akan diobservasi


b) Lakukan pencatatan segera setelah target perilaku spesifik muncul
c) Cantumkan perkataan subjek yang mengidentifkasikan setting waktu, lokasi, dan perilaku
dasar.
d) Saat mencatat sertakan pula respon orang lain terhadap perilak atau perkataan dari subjek
observasi. Apabila memungkinkan catat setepat mungkin kata-kata yang digunakan untuk
mempertahankan pembicaraan. Jika tidak memungkinkan, observer bisa menggunakan
tanda kutip pada kata-kata kunci untuk membedakan apa yang sebenarnya dikatakan
subjek dan apa yang ditangkap oleh observer.
e) Perhatikan mengenai urutan dari episode, dimana anecdot terdiri dari urutan yaitu awal,
tengah, dan akhir. Bagian awal berisi setting dan bagian akhir berisi deskripsi atau
kesimpulan suatu periode.
10
f) Brandt (dalam Prakoso, 2005) mendeskripsikan tiga level aktivitas mungkin dilibatkan
dalam anecdot, yaitu:
 Molar behavior, menggambarkan aktivitas utama dalam perilaku. Contohnya,
Tono dan Toni bermain puzzle bersama di lantai.
 Subordinate molar unit, yaitu unit yang lebih kecil dari suatu aktivitas yang lebih
luas. Contoh, Tono bermain puzzle rumah sakit sebanyak tiga kali, sementara
Toni setelah selesai satu puzzle kemudian beralih mengambil bentuk puzzle lain.
 Molecular unit, yaitu menggambarkan bagaimana suatu perilaku disertai dengan
pemberian keterangan secara kualitatif. Contoh, "Tono menaruh mainannya
secara hati-hati diikuti dengan bersenandung lirih. Kadang berjalan kesana kemari
dan...
g) Catat secara objektif, akurat, dan selengkap mungkin (Prakoso, 2005).

Kelemahan :

a) Waktu yang dibutuhkan banyak.


b) Terpengaruh dengan pengetahuan akan kekurangan klien, fokus ke kekurangan saja.
c) Tingkah laku yang diamati harus dilihat sebagai bagian dari keseluruhan tingkah lakunya.
d) Risiko pencatatan tidak mewakili perilaku yang sesungguhnya.

Kelebihan :

a) Konselor dapat memperoleh pemahaman yang lebih tepat dari tingkah laku yang
ditunjukkan oleh individu.
b) Konselor memperoleh pemahaman tentang sebab-sebab dari suatu tingkah laku individu
yang bersangkutan.
c) Dengan mengetahui tingkah laku yang luar biasa itu, konselor dapat mempertimbangkan
cara-cara untuk menyesuaikan diri dengan masalah dan kebutuhan individu yang
bersangkutan.
d) Catatan anecdotal ini mungkin merupakan teknik pencatatan yang paling mudah dari
segala bentuk metode pencatatan data observasi Hal ini dikarenakan tidak mensyaratkan

11
setting waktu tertentu, tetapi dapat dilakukan kapanpun setiap saat ketika perilaku
tertentu menarik untuk dicatat.

3. TIME SAMPLING
Metode time sampling sering juga disebut sebagai interval recording, interval sampling, atau
interval time sampling. Dikatakan sebagai interval recording karena merupakan metode
pencatatan atau perekaman data observasi yang terfokus pada aspek khusus dari perilaku yang
terjadi pada interval waktu tertentu. Disebut juga sebagai interval sampling atau interval time
sampling mengacu pada pengambilan sampel perilaku saja, artinya tidak merekam atau mencatat
setiap dan masing-masing perilaku yang terjadi selama periode observasi. Menurut Prakoso
(1997) ciri-ciri time sampling yaitu : Subjek diamati dalam kurun waktu tertentu , Perilaku yang
diamati dapat dianggap sampel dari perilaku sehari hari.

Contohnya :

Prinsip-Prinsip Dalam Time Sampling Irwin & Bushnell (1980) :

a) Observer harus menentukan tujuan observasi, target perilaku, interval waktu dan definisi
operasional perilaku yang akan diobservasi. Perlu diingat bahwa time sampling hanya
dapat digunakan untuk mengamati perilaku yang observable saja.

12
b) Time sampling hanya memadai untuk mengamati perilaku dengan frekuensi yang sering
muncul. Hal ini perlu diperhatikan karena proses pengamatannya bersifat sampling
sehingga ada keterbatasan dalam melakukan pengamatan. Keterbatasan tersebut terutama
berhubungan dengan waktu pengamatan, sehingga observer harus memastikan dulu
bahwa perilaku yang akan diamati adalah perilaku yang sering muncul. Namun, apabila
observer merasa tidak yakin perilaku yang akan diamati itu sering muncul atau tidak,
maka sebelumnya ia bisa melakukan pengamatan penjajagan (preliminary) terlebih
dahulu dan mencatat faktor situasional dan personal yang mungkin mempengaruhi
kemunculannya (Prakoso, 1997).

Prosedur Time Sampling

a) Observer perlu memastikan bahwa perilaku yang akan diamati sering muncul &
observable. Jika observer masih ragu maka harus melakukan lakukan preliminary
observation (observasi awal) untuk mengetahui perilaku secara jelas.
b) Buat definisi operasional perilaku yang diobservasi.
c) Tentukan tujuan observasi. Tujuan observasi dapat memengaruhi beberapa hal dalam
observasi antara lain: panjang interval, jeda waktu observasi, jumlah interval.
d) Menentukan duration recording untuk mencatat perilaku tertentu apakah muncul atau
tidak. (misal untuk kemunculan perilaku yang ingin diamati bila tidak muncul)
e) Menentukan event recording yaitu berapa banyak perilaku yang muncul. Pencatatan ini
bisa dibuat dalam bentuk tally/turus, atau bentuk lainnya.
f) Observer dapat juga melengkapi pencatatan dengan spesifikasi perilaku tertentu yang
muncul selama rentang waktu observasi. Pencatatan tambahan ini dapat dilakukan
dengan cara: Sistem kode dapat diberikan kepada perilaku yang bersifat eksklusif atau
terpisah , Sistem kategori komponen perilaku dikategori & dideskripsikan secara
mendalam & lengkap.

Kelebihan (Beaty, 2013) :

a) Lebih sedikit membutuhkan waktu & usaha dibanding observasi dengan tipe naratif
b) Lebih bersifat objektif & terkendali karena perilaku dicatat secara terperinci & terbatas

13
c) Memungkinkan observer mengumpulkan data sekelompok subyek atau sejumlah perilaku
sekaligus
d) Menyediakan informasi bermanfaat mengenai interval & frekuensi kemunculan perilaku
e) Memudahkan melakukan analisis secara kuantitatif

Kelemahan :

a) Bukan metode yang terbuka sehingga memungkinkan banyak perilaku yang tidak
diobservasi
b) Tidak dapat menjelaskan perilaku secara luas, penyebab, atau akibat perilaku karena
lebih focus pada waktu .
c) Tidak mencatat unit keutuhan perilaku karena lebih perhatian pada interval waktu
d) Memungkinkan terjadi bias karena kemungkinan perilaku di luar target akan diobservasi

4. RATING SCALE
Rating scale merupakan metode pencatatan yang menandakan derajat dimana seseorang
memiliki perilaku tertentu. Tiap perilaku akan mendapat peringkat di satu kesatuan (continuum)
mulai tertinggi sampai terendah (atau sebaliknya) dan ditandai di titik tertentu sepanjang skala
(Beaty, 2013). Rating scale digunakan untuk mengkuantifikasikan target-target perilaku yang
diperoleh dari observasi. Dalam skala rating ini, observer diminta untuk merefleksikan target-
target perilaku ke dalam rating. Teknik ini lebih memberikan cara pencatatan yang taadah dan
cepat dam mesingkas kesan-kesan hasil observarsi.

Jenis-Jenis Skala Rating menurut irwin dan Bushnell, (1980):

a) Skala Grafis Skala ini ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam beberapa ruas dan
setiap ruas menunjukkan satuan panjang yang sama.
Contoh : :__:__:__:__:____:
Selalu Sering Kadang Jarang Tak Pernah
b) Skala Numeris Bentuk skala rating ini menggunakan angka-angka sebagai anchor,
dimana penggunaan angkanya harus didefinisikan secara jelas. Misalkan, skala lima
jenjang berikut ini yang digunakan untuk mengukur "perhatian anak (Prakoso, 1997).
Contoh : Skala 5 jenjang ini untuk mengukur “perhatian”anak.

14
1 __ kegiatannya mengganggu atau sering meninggalkan kelompok
2____tdk mengganggu
3 __ pandangannya memperhatikan guru
4__ memperhatikan guru, ekspresi mukanya menunjukkan perhatian
5__ mengikuti guru dan menambahkan instruksi melalui aktivitas verbal atau motorik
c) Semantic Differential Skala semantic differential adalah skala yang bentuknya buka
pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum. Jawaban yang
sangat positif di bagian kanan garis dan sangat negative di bagian kiri garis atau
sebaliknya.
Contoh :

Kelemahan (Irwin & Bushnell, 1980):

a) Error of leniency artinya observer dalam memberikan ratingnya kadang bersikap terlalu
toleran atau longgar
b) Error of central tendency yaitu observer memilih untuk memberikan rating di tengah-
tengah atau pusat skala.
c) Hallo effect yaitu observer terpengaruh oleh informasi lain yang tidak relevan dengan
pemberian rating. Misalnya remaja yang berpenampilan tidak rapi, memiliki tato, dan di
hidungnya memakai piercing di mulut kemudian disimpulkan bahwa remaja tersebut
agresif
d) Error of logic. Observer cenderung memberi rating yang sama pada dua item karena
secara logis berhubungan (Prakoso, 1997)

15
e) Error of contrast. Error ini memiliki dua arah yaitu kecenderungan. memberikan rating
berlawanan atau sama dengan diri observer.
f) Social desirability effect. Dalam kenyataannya, ada beberapa perilaku atau sikap secara
sosial lebih diterima daripada bentuk perilaku lainnya dan ini secara tidak disadari
mempengaruhi observer dalam memberikan ratingnya sehingga tidak objektif.

Kelebihan (Beaty, 2013) :

a) Mudah didesain dan membutuhkan waktu yang singkat untuk digunakan


b) Menggunakan metode yang mudah untuk mengamati sekelompok observe atau satu
observe dalam satu waktu
c) Lebih mudah membuat skor dan mengkuantifikasikan.
d) Dapat digunakan untuk mengkonfirmasi antara realitas dengan persepsi subjektif rater
(Parkoso, 1997).

5. BEHAVIOR TALLYING
Behavior tallying yaitu melakukan pencatatan terhadap target perilaku bentuk
frekuensi dan kemudian ditally.
Contoh :
Nama :…
Deskripsi Tl :….

Hari Tally Total


1 llll llll 8
2 lllll llll lll 12
3 lllll lll 9
4 lllll llll lll 12
5 lllll l 6

Kelebihan
 Suatu pengukuran kuantitatif sebagai strategi dasar untuk mengetahui adanya perubahan
 Pengerjaannya cepat tidak perlu rinci hanya men-tally saja
 Berguna untuk mengukur secara obyektif frekuensi terjadinya tingkah laku

16
Kelemahan
 Data mentah hilang, tidak ada pencatatan secara detil kejadian tingkah laku
 Hanya dapat mengukur satu jenis tingkah laku, sehingga hasilnya sangat selektif/ spesifik
 Masih memungkinkan terjadinya bias

6. CHARTING
Pencatatan dalam bentuk diagram atau grafik , Dapat dikatakan sebagai Behavior
Tallying yang dicatat ke dalam bentuk diagram atau grafik

Tingkah Laku Memukul Pada Anak Lain


14

12

10

8 Tingkah Laku Memukul Pada


Anak Lain

0
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5

7. CHECKLIST
Checklist merupakan suatu pencatatan yang berisi suatu daftar kriteria yang harus dijawab
dengan “YA” atau “TIDAK” (Barbara Nielsen) Dalam checklist pencatat / obserever
membaca daftar pernyataan yang merupakan / berupa kriteria , kemudian memutuskan
jawaban yang dipilih , dan kemudian menandai dengan tanda v pada tempat yang disediakan.

17
 Digunakan untuk mencatat ada tidaknya suatu tingkah laku atau criteria yang akan
dinilai.
 Memperlihatkan kemajuan dalam suatu rangkaian perkembangan.
 Mengukur kemajuan / progresivitas.
 Dapat digunakan sebagai suatu screening untuk melihat adanya hambatan /
keterlambatan dalam suatu perkembangan
 Dapat digunakan sebagai a curriculum planning tool untuk menyusun kurikulum
individu

Contoh :
Tanggal : …

Nama : ….

Observer : …

Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada kolom "YA" jika perilaku teramati, atau pada kolom
“TIDAK" jika perilaku tidak teramati.

PERILAKU YA TIDAK
Anak suka membaca
Anak memperhatikan
Anak memecahkan
permasalahan sendiri
Anak membantu anak-anak
lain
Anak adalah seorang
pemimpin
Anak menerima tanggung
jawab

Kelebihan

 Efisien dalam waktu dan pengerjaannya


 Komprehensif ( dapat mencakup beberapa area perkembangan dalam satu checklist )
 Mendokumentasikan perkembangan

18
 Merupakan dokumentasi individual untuk setiap anak
 Merupakan suatu ilustrasi yang jelas mengenai kontinum perkembangan

Kelemahan

 Tidak mencatat detail / rincian dari suatu kejadian


 Mungkin dibiaskan oleh observer
 Tergantung pada criteria yang observable
 Memiliki banyak item sehingga mungkin menghabiskan banyak waktu

8. PARTICIPATION CHART
Serupa dengan checklist hanya mendata ada atau tidak adanya perilaku tertentu Digunakan
ketika sejumlah anak diobservasi secara simultan dan partisipasi mereka dalam suatu aktivitas
merupakan suatu aktivitas yang akan dilihat seperti aktivitas diskusi kelompok, aktivitas rapat.

Contoh :
Participation Chart A

Tanggal :

Aktivitas :

Observer :

Name Participates in Hunting Contributes Specimens


Baker
Ebbing
Grope
Hink
Kelly

KELEBIHAN

 Sangat baik untuk mengamatikegiatan atau mengukur sikap responden

19
KEKURANGAN

 Tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan terlibat dalam suatu kegiatan

D. ANALISIS NARATIF DESKRIPTIF DALAM FILM FILM JOKER (2019)

Observe : Tokoh Arthur ( Joker) Setting : Film Joker 2019


Observer : Anggota Kelompok 4 Date : 20 Oktober 2021

SCENE ANTECEDENT BEHAVIOUR/RESPONS CONSEQUENCE


EVENT EVENT
02:10 Pada saat bekerja Arthur merasa kesal dan ia Segerombolan anak itu
sebagai badut, ada mengejar segerombolan merasa bahagia pada
segerombolan anak yang anak itu saat mereka menggoda
memukul dan membawa dan mengerjai Arhur.
lari property kerja
(papan) Arthur.
03:02 Arhur dipukuli oleh Arthur terjatuh dan Segerombolan anak itu
segerombolan anak yang tersungkur ia merasa tidak memperdulikan
mengganggunya. tertekan dan menangis kondisi Arthur dan
dalam riasan badutnya. langsung berlari untuk
kabur.
08:00 Pada saat di bus Arthur Arhur berusaha Anak kecil itu terhibur
melihat anak kecil menghiburnya dengan dan tertawa melihat
didepannya bermuka melakukan peek a boo agar tindakan Arthur, Ibu
murung. anak kecil itu terhibur anak kecil itu yang
dengan tindakannya. mendengar anaknya
tertawa mengalami salah
paham dan memarahi
Arthur agar tidak
menganggu anaknya
lagi,

20
dia tidak suka Arthur
berinteraksi dengan
anaknya.
08:28 Ibu sang anak memarahi Penyakit tertawa Arthur Ibu itu mendiamkan
Arthur dan menyuruh kambuh membuat ia tertawa Arthur dan orang
Arthur untuk tidak terus-terusan. Arthur disekitar yang berada di
berinteraksi dengan memberikan sebuah card bus masih menatap
anaknya. kepada Ibu yang Arthur aneh.
melihatnya, card itu
bertuliskan “Tawaku adalah
penyakit”
16:26 Randall mendengar Pertama, Arthur tertawa dan Randall merasa ia telah
cerita bahwa Arhur ingin menolaknya dengan membantu temanya
dipukuli oleh alasan “Diriku tidak boleh “Ayolah aku temanmu
segerombolan anak dan memegang senjata”, tetapi dan aku berhutang budi
Randall pun Randall berkata “mereka kepadamu, aku ingin
memberikan Arthur hanya tidak perlu tahu” dan membalasnya”
sebuah bungkusan yang Arthur menyimpan pistol
berisi pistol. tersebut.
17:34 Hoyt yang merupakan Arthur bingung dan Hoyt tidak peduli dan
bos Arthur, memanggil berusaha menjelaskan tidak percaya cerita serta
Arthur ke ruangannya. bahwa ia dipukuli dan kondisi Arthur, Dia akan
Hoyt menyuruh Arthur papannya rusak, tetapi Hoyt memotong gaji Arhur
mengembalikan tidak percaya dan tidak jika tidak bisa
property (papan) milik memperdulikan cerita mengembalikan property
toko music. Arthur, dan pada akhirnya (papan) milik toko
Arthur hanya tersenyum. music tersebut.

19:37 Pada saat menaiki lift Arthur menahan pintu lift Wanita tersebut
dan pintu akan tertutup, tersebut agar wanita dan berterima kasih dan
ada wanita yang anaknya bisa masuk mengajak Arthur

21
berteriak “tunggu, kedalam lift. berbicara.
tunggu”.
20:22 Wanita tersebut Arthur tersenyum melihat Wanita itu tersenyum
berbicara kepada Arthur wanita itu, sepertinya dan masuk ke kamar
tetapi malah sang anak Arthur merasa jatuh cinta, apartementnya.
menjawab, akhirnya Arthur membalas isyarat
wanita tersebut tembak juga kepada wanita
memberikan isyarat tersebut.
tembak kepada Arthur.
28:31-29:12 Pistol pemberian Arthur panik dan segera Suasana menjadi hening
Randall yang dibawa menyembunyikan pistolnya. dan menatap kearah
Arthur terjatuh pada saat pistol.
Arthur menghibur anak-
anak di rumah sakit.
Hoyt ( bos di pekerjaan Mencoba menjelaskan dan Hoyt ( bos di pekerjaan
Arthur) menelfon Arthur memohon kepada Hoyt agar Arthur) dengan suara
dan memarahi Arthur. tidak dipecat. yang lantang
mengatakan Arthur
seorang pengecut
kemudian ia di pecatnya.
30:34 – Terdapat sekumpulan Arthur melihat ke wanita itu Para laki-laki tersebut
33:50 laki-laki yang lalu penyakit tertawanya menatap sinis dan
mengganggu seorang kambuh. bertanya “ ada yang
wanita. lucu, kaparat ? “ lalu
mereka mendatangi dan
memukul Arthur.
Sekumpulan laki-laki Pada saat Arthur di pukuli Salah satu dari
memukuli Arthur. karna tertawa, kemudian ia sekumpulan laki-laki itu
mengelurkan pistolnya lalu ketakutan dan kabur.
menembakan ke para laki-
laki tersebut.
43:12 – Salah satu acara Arthur naik panggung dan Penonton tertawa karena
45:20 mengundang Arthur melontarkan leluconnya. Arthur tertawa.

22
untuk melalukan stand Namun, penyakit tertawa Kemudian bertepuk
up comedy. Arthur kambuh. tangan.
51:36 Bodyguard dari seorang Arthur terkejut dan berusaha Bodyguard tersebut
anak yang sedang diajak menjelaskan kepada membantah penjelasan
bermain sulap menegur bodyguard tersebut ia tersebut dan mengancam
dan memberitahu anak berkata “ tidak apa apa aku akan melaporkan ke
tersebut untuk orang baik “ bahwa ia hanya polisi.
menghindar dari Arthur. ingin menghibur
54:00 Seorang bodyguard yang Arthur menatap seorang Seorang anak dan
mengenali ibu Arthur bodyguard tersebut dengan bodyguard tersebut
menyebutkan bahwa ibu terlihat sangat marah dan ia merasa ketakutan dan
Arthur “dia wanita gila” mencekik bodyguard pergi
tersebut .
1:05:00 Thomas Wayne Dengan adanya bantah Seorang pria ini berkata
membantah pernyataan tersebut Arthur merasa “Adakah yang lucu?”
Arthur bahwa ia adalah sedih dan juga emosi ia dan diikuti dengan
ayah kandungnya. berkata jika “ ia hanya sebuah tamparan lalu
Thomas berkata “Itu ingin diperlakukan baik”, pria ini meninggalkan
mustahil karena kamu kemudian tiba-tiba ia Arthur dari toilet
diadopsi” tertawa pada saat seorang tersebut.
pria ini mengatakan bahwa
ibunya adalah wanita gila
1:12:00- Seorang asisten RSJ Sedih, tidak percaya, dan Asisten RSJ marah dan
1:13:00 memberitahu kepada merebut berkas tersebut lalu meneriaki Arthur untuk
Arthur bahwa ibunya membawanya kabur. segera mengembalikan
pernah mengalami berkas tersebut.
gangguan jiwa dan
pernah ingin mencelakai
Arthur.
1:26:00- Randall dan Gary Arthur terlihat tidak Melihat hal itu Gary
1:30:00 berkunjung ke rumah menyesal setelah shock dan ketakutan lalu
Arthur untuk membunuh ibunya. Dan segera pergi dari rumah
berbelasungkawa setelah Arthur tak suka Randall Arthur.

23
mengetahui bahwa ibu berkunjung ke rumahnya
Arthur telah meninggal. karena Randall pernah
memfitnah Arthur sewaktu
Arthur dipecat dari
pekerjaannya. Karena hal
itu Arthur masih
menyimpan dendam dan
membunuh Randall saat itu
juga.
1:30:00 Polisi ingin menangkap Arthur kabur dan memasuki Polisi mengejar Arthur
dan menginvestigasi sebuah kereta yang berisi hingga mamasuki kerta
Arthur setalah banyak manusia dengan topeng tersebut namun polisi
hal yang telah badut seperti Arthur yang tersebut kehilangan jejak
mengganjal terjadi ingin berunjuk rasa. Arthur karena didalam
kepada Arthur sehingga kereta tersebut semua
membuat beberapa polisi orang menggunakan
mencurigai Arthur. topeng badut sama sama
seperti Arthur.
1:35:00 Murray dan Gene Arthur mengatakan “aku Bingung, tidak percaya
mendatangi Arthur di tidak percaya akan hal itu. dan heran karena riasan
ruang tunggu dan Aku bagus menggunakan itu seperti badut
bertanya tentang riasan seperti ini untuk pembunuh di bawah
mengapa wajah Arthur penampilanku.” tanah.
menggunakan riasan
seperti badut yang ingin
unjuk rasa.
1:36:00 Murray membiarkan Arthur setuju dan meminta Murray dan Gene
Arthur untuk memakai Murry untuk kebingungan dengan
riasan seperti itu dan memperkenalkan dirinya maksud Arthur namun
menyuruh Arthur untuk sebagai Joker. menyetujuinya.
tidak berbicara kasar dan
tidak senonoh di

24
pertunjukan nanti.
1:37:13 Sebelum menyambut Arthur menatap tajam layar Dua orang melihatnya
masuk Arthur, Murray televisi dengan raut muka dengan tatapan aneh.
(pembawa acara TV kesal kemudian dilanjutkan Kemudian penonton
Show ) memutar dengan memasuki panggung menyambut dengan
rekaman Arthur saat sambil menari. tepuk tangan meriah.
melakukan Stand Up
Komedi, dan berkata
“Kau harus bertemu
tamu berikut. Aku yakin
dia perlu dokter.
Tampaknya dia punya
banyak masalah.”
1:39:41 Murray bertanya Arthur tertawa namun tidak Penonton tepuk tangan
“Bagaimana hasilnya natural atau dibuat-buat. namun hanya sedikit.
sejauh ini” Ketika Murray tidak
Arthur menjelaskan menanggapi dan
“Aku hanya ingin melanjutkan pertanyaan
membuat orang lain
tertawa”
1:40:56 Murray menyuruh Arthur menyanggupinya Salah satu bintang tamu
Arthur untuk dan melontarkan lelucon menegurnya “tidak,
menyampaikan sebuah “Tok Tok” kamu tidak boleh
lelucon “Siapa disana” bergurau seperti itu”
“Ini polisi, bu” Pembawacara juga
“Anakmu ditabrak berkata “Ya, itu tidak
pengemudi mabuk, dia lucu, Arthur. Kami tidak
mati” (sambil tertawa bergurau seperti itu
terbahak-bahak) disini.”
1:41:11 Murray dan salah satu Arthur berkata “Baiklah, Ya Suasana hening
bintang tamu menegur maaf” kemudian Murray
lelucon Arthur tidak “Hanya saja beberapa pekan mengira itu adalah

25
lucu ini berat bagiku, sejak lelucon “baik aku
kubunuh tiga pegawai Wall menunggu kalimat
Street” sambil tersenyum lucunya”
tatapan mata kosong dan
terlihat sedih.
1:41:52 Murray bertanya Arthur menjawab sambil Suasana menjadi hening
“apakah pernyataan tersenyum dan Murray beberapa
Arthur mengenai “aku tidak punya apa-apa kali mengklarifikasi
pembunuhan tersebut lagi” apakah pernyataannya
benar adanya, dan “Tak ada yang dapat benar.
kenapa kami harus menyakitiku lagi”
percaya” “Hidupku hanyalah sebuah
komedi” sambil tertawa
1:42:14 Murray bertanya Sambil tersenyum Arthur Salah satu penonton
“bagimu membunuh menjawab “Ya, dan aku menyuruhnya untuk
meraka adalah lucu?” Lelah berpura-pura pergi. Murray terlihat
sebaliknya” heran dan kesal
“Komedi itu subjektif”
1:42:47 Murray melontarkan Arthur menjawab dengan Murray terlihat heran
pertanyaan “Apakah kau santai “Apa aku terlihat dan berkata “Jadi begitu,
melakukan ini untuk seperti badut yang bisa kau gila itu
memulai gerakan memulai gerakan” pembelaanmu
menjadi symbol?” Arthur juga menjelaskan membunuh tiga
bahwa “Kubunuh mereka pemuda?”
karena mereka jahat.
Belakangan ini semua orang
jahat. Cukup untuk
membuat orang jadi gila”
1:43:16 Penonton terlihat marah Arthur berkata dengan nada Murray berkata “Kau
dengan pernyataan kesal “Kenapa kalian hanya mengasihani
Arthur. marah?” dirimu Arthur. Kau
Dengan nada marah Arthur membuat alasan untuk

26
melontarkan pernyataan membunuh mereka.
“Jika aku yang mati Kuberi tahu, tidak semua
dipinggir jalan, kalian akan orang jahat”
melangkahi mayatku! Aku
melewatimu setiap hari, tak
ada yang peduli”
“Semua orang saling
membentak dan berteriak,
tak ada lagi orang yang
beradab, tak ada yang
berpikir seperti apa rasanya
jadi orang lain”
1:44:11 Murray tidak setuju Dengan raut wajah marah Murray berkata “kau
dengan pernyataan dan tatapan tajam Arthur tidak tahu apa-apa
Arthur dan menganggap berkata “Kau jahat Murray. tentangku” dan
itu hanya sebuah alasan Kau memutar videoku. mengatakan bahwa
Mengundangku ke acara ini. kerusuhan yang terjadi di
Kau hanya ingin mengolok- luar adalah ulah Arthur.
olok diriku. Kau sama
seperti mereka.”
1:44:42 Murray berkata bahwa Sambil tertawa Arthur Penonton berteriak dan
kerusuhan yang terjadi berkata “Ya aku tau” berhamburan keluar dari
di Kota Gotham adalah “Mau lelucon lagi, studio.
ulah Arthur Murray?”
“Kau dapat apa saat
mengkhianati orang sakit
jiwa yang ditinggalkan dan
perlakukan dia bagai
sampah? Akan kuberi tahu
apa yang pantas kau
dapatkan.” Sambil berteriak
dan marah lalu Arthur

27
menembak Murray
1:45:13 Murray tertembak mati Duduk sambil tersenyum, Terjadi kerusuhan di
oleh Arthur. menggerak-gerakkan kota Gotham. Kerusuhan
kakinya, berdiri lalu menari. tersebut merupakan
dukungan masyarakat
atas apa yang telah
Arthur perbuat.
1:47:36 Polisi yang membawa Arthur menjawab “ Aku Warga Gotham mencoba
Arthur berkata “berhenti tahu, indah bukan?” sambil menyelamatkan Arthur
tertawa kota ini terbakar tersenyum. dari polisi dengan
karenamu” menabrak mobil polisi
yang membawa Arthur,
kemudian warga Gotham
bersorak mendukung
Arthur.

DAFTAR PUSTAKA

Ni'matuzahroh, S., & Prasetyaningrum, S. (2018). Observasi: Teori dan Aplikasi Dalam
Psikologi (Vol. 1). UMMPress.

Fawcett, Mary.2009. Learning Through Child Observation (2nd ed.). London and Philadelphia:
Jessica Kingsley Publisher.

Irwin, D.M., Bushnell, M.M. 1980. Observational Strategies for Child Study. United States of
America: Holt, Rinehart and Winston.

Palailogou, Ioanna. 2008. Childhood Observation. Southernhay East: Learning Matters Ltd.

Hasanah, H. (2017). Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif
Ilmu-ilmu Sosial). At-Taqaddum, 8(1), 21-46

28

Anda mungkin juga menyukai