Anda di halaman 1dari 11

SUB TEMA: KESEHATAN

PEMANFAATAN SIRUP EKSTRAK BUAH PEDADA SEBAGAI


ANTIOKSIDAN GUNA MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH DI
ERA NEW NORMAL

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh:

1. Rizki Nabila Nursafitri_1120006551

2. Reyna Ariska_1120006521

3. Dwi Yunda Novia Ramadhani 1120006481

4. Imroatun nabila 1120006431

5. Erliya rakhim 1120006471

6. Suci Damayanti 1120006501

7. Vivin Amelia 1120006421

8. Dwi Agus Setyawan _1120006841

9. Nafis Danial Hadi_1120006891

UNIVERSITAS PEKALONGAN

PEKALONGAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul “Pemanfaatan Sirup Ekstrak Buah Pedada Sebagai Antioksidan
Guna Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Di Era New Normal ”.
Dalam pembuatan Makalah ini mulai dari perancangan, pencarian bahan,
sampai penulisan, penulis mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari
banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih sebagai ungkapan rasa
hormat yang tulus kepada:
1. Rektor Universitas Pekalongan yang telah memfasilitasi karya tulis ilmiah
ini
2. Dosen Pembimbing Hanindya Restu Aulia, M. Pd.. yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa Makaalah ini memiliki banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang, dan Penulis juga
berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Pekalongan,28 November 2022


DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………..…...i

Halaman Pengesahan…………………………………………………………...…ii

Lembar Pernyataan Orisinalitas Karya…………………………………………...iv

Kata Pengantar…………………………………………………………………….v

Daftar Isi………………………………………………………………………….vi

Abstrak.………………………………………………………………………..…vii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang………………………………………………………........…...1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………........………..2

1.3 Tujuan………………………………………………………………........……2

1.4 Manfaat……………………………………………………………........……..2

BAB II Tinjauan Pustaka………………………………………………………….3

BAB II Metode Penelitian (Research)…………………………………………….7

BAB IV Hasil dan Pembahasan…………………………………………………...8

BAB V Penutup……………………………………………………………….…10

Daftar Pustaka…………………...........…………………………………....….…11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan data Kementerian..Kesehatan, yang dipublikasikan Humas


BNPB, Selasa 26 Januari 2021 total kumulatif kasus Corona di RI berjumlah
1.012.350. Data tersebut dikumpulkan setiap hari per pukul 12.00 WIB.
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-
rata 5-6 hari, masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang
berat dapat menyebabkan sindrom pernapasan akut dan bahkan kematian.
Selain menyerang faktor kesehatan pada manusia, covid juga berdampak
pada aspek politik, ekonomi, social, budaya, pertahanan, dan keamanan.
Melihat dari faktor kesehatan perlunya kita untuk meningkatkan daya tahan
tubuh supaya imunitas tetap terjaga dan terhindar dari covid-19. Untuk
dapat meningkatkan daya tahan tubuh, mengonsumsi makanan atau
minuman yang memiliki kandungan antioksidan dapat menetralisir radikal
bebas yang ada didalam tubuh. Tumbuhan Mangrove jenis pedada
(sonneratia caseolaris) memiliki buah yang kaya akan kandungan
antioksidan sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan
tubuh di era new normal ini.
Buah pedada merupakan salah satu jenis buah dari tumbuhan mangrove
yang tumbuh melimpah di wilayah pesisir Indonesia. Buah ini mengandung
banyak manfaat, akan tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal oleh
masyarakat. Buah pedada memiliki kandungan fitokimia yaitu flavonoid,
alkaloid, dan steroid. kandungan fitokimia ini memiliki aktivitas sebagai
antimikroba maupun antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang mampu
menghambat laju oksida molekullain atau menetralisir radikal bebas Apalagi
melihat kondisi maraknya covid saat ini menjadi hal yang paling ditakuti
untuk bepergian atau keluar rumah, sehingga kita memerlukan antioksidan
guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Buah pedada ini sejak lama sudah dikenal memiliki khasiat sebagai obat
tradisional untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Namun
pemanfaatannya masih belum luas diketahui masyarakat. Oleh karena itu,
diperlukan penelitian pemanfaatan ekstrak buah pedada (Sonneratia
caseolaris) dalam bentuk sirup sebagai antioksidan yang meningkatkan daya
tahan tubuh. Penggunaan ekstrak buah pedada dengan dijadikan sirup dapat
membantu masyarakat dalam memanfaatkan buah tersebut sebagai ramuan
untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung antioksidan dan
memiliki banyak vitamin C, disamping itu juga dapat menyadarkan
masyarakat akan manfaat buah yang kurang diminati tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pendayagunaan sirup ekstra buah pedada di masa kenormalan
baru
2. Bagaimana pencegahan Covid di era new normal dengan pedada

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini:
1. Menjadikan buah pedada sebagai ramuan tradisional pengganti obat-
obatan saat pandemi covid di era kenormalan baru
2. Meningkatkan daya tahan tubuh agar tetap bertahan di era new normal

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat dari program ini adalah :
1. Bagi masyarakat, produk hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai
ramuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga masyarakat dapat
mengetahui kandungan buah pedada yang kaya akan manfaat.
2. Bagi peneliti, menjadi wadah mengembangkan keilmuan serta bisa
menjadi dasar bagi peneliti lain untuk bisa dikembangkan lebih lanjut.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penjabaran Covid

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang


disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-
CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis
coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan
gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi
COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk
dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi
terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan
pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

2.2. Pengertian buah pedada

Buah pedada (Sonneratia sp) merupakan salah satu jenis dari buah
mangrove yang tumbuh melimpah di seluruh wilayah pesisir Indonesia.
Sonneratia caesolaris tumbuh di tepi muara sungai terutama pada daerah
salinitas rendah dengan campuran air tawar (Mangrove Information
Center,2009). Mempunyai daging buah berwarna putih hingga putih
kekuningan. Daun mahkota merah, sempit. Benangsari sangat banyak, putih
dengan pangkal kemerahan yang cepat rontok, tangkai putik besar dan
panjang. Buah berbiji banyak berbentuk bola pipih, hijau, diameternya 5–7,5
cm dan tinggi 3–4 cm, terletak di atas taju kelopak yang hampir datar. Daging
buahnya kekuningan, sepat keasaman.
2.3. Kandungan Buah Pedada

Daging buah pedada memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan


gizi per 100 g daging buah pedada terdapat vitamin A 221,97 IU, vitamin
B5,iy04 mg, vitamin B27,65 mg dan vitamin C 56,74 mg (Roby R, Usman
P, Noviar H. 2016). Buah pedada secara tradisional digunakan sebagai
antiseptik, mengobati keseleo, dan mencegah pendarahan. Buah pedada
sejak lama sudah diketahui mempunyai khasiat sebagai obat-obatan
tradisional untuk mengobati beberapa penyakit namun pemanfaatannya
masih belum luas diketahui masyarakat. Oleh karena itu, dilakukan
penelitian potensi ekstrak buah pedada yaitu diantaranya metabolit sekunder
antara lain, tanin, alkaloid, napthaquinones, fenol hidrokuinon, antrakuinon,
steroid, triterpenoid, flavonoid, karboksil benzena, yang memiliki sifat
analgesik dan antiflamantori. Buah pedada memiliki kandungan fitokimia
yaitu flavonoid, alkaloid, dan steroid. kandungan fitokimia ini memiliki
aktivitas sebagai antimikroba maupun antioksidan.
2.4. Pengertian antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang mampu menghambat laju oksida


molekullain atau menetralisir radikal bebas. Tubuh kita memerlukan senyawa
antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal
bebas.

2.5. Pembuatan sirup ekstrak buah pedada

Tahapan pembuatan sirup diawali dengan mengupas 5 buah mangrove,


kemudian hancurkan buah tersebut dengan menggunakan tangan yang sudah
memakai sarung tangan. Buah yang sudah dihancurkan ditambah dengan air
sebanyak 3 gelas belimbing. Saring campuran bahan tersebut dan diperoleh
sirup. Kemudian lakukan perebusan kembali campuran bahan tersebut sampai
mengental. Selama proses merebus, tambahkan gula pasir sebanyak 5 gelas
dan lakukan penambahan beberapa tetes pewarna agar tampilan lebih menarik
(Alifah F, Dewa MJS, Jonson L, Fis P. 2020).
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah study literatur. study literatur
merupakan jenis penelitian yang mengkaji dari sumber yang sudah ada,
seperti buku, jurnal, dll.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada tanggal 18-22 Febuari menggunakan aplikasi
media social secara virtual.

3.3. Target atau Subjek Penelitian


Subjek dari penelitian yang dilakukan adalah buah pedada. Dalam
penelitian ini menggunakan teknik kualitatif, yaitu salah satu teknik
pengumpulan data dari sumber-sumber yang sudah ada dengan cara
menetapkan ciri khusus sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti melakukan
rekayasa uji coba dengan membantu masyarakat sadar akan manfaat
kandungan dari buah pedada.

3.4. Prosedur
Prosedur dalam penelitian ini dengan menggunakan Study literatur, yaitu :
1) menganalisis masalah dan kebutuhan, 2) mencari referensi dari jurnal
terkait buah pedada, (pengumpulan data) 3) melakukan analisa dan edit, 4)
mengevaluasi kelayakan.

3.5. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data menggunakan deskriptif, yaitu dengan memaparkan
produk media hasil dari pengumpulan data, observasi dari hasil referensi yang
dicari.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Masalah

Setelah riview dari 10 jurnal yang berkaitan dengan buah pedada,


antioksidan dan kondisi covid-19. Buah pedada memiliki kandungan Vit C
sebagai antioksidan guna meningkatkan daya tahan tubuh. Berdasarkan hasil
kajian literatur yang dilakukan pada tangal 17-22 Febuari, Buah pedada
merupakan salah satu jenis dari buah mangrove yang tumbuh melimpah di
seluruh wilayah pesisir Indonesia. Buah ini belum dimanfaatkan secara
maksimal oleh masyarakat.Umumnya buah ini akan berjatuhan dan akan
berserakan disekitar pohonnya karena belum dimanfaatkan dengan baik. Buah
Pedada sangat mudah membusuk karena mengandung kadar air yang tinggi
hingga 84, 76% (bk) (Ery, G. Jimmy, C. 2015).

Buah pedada memiliki rasa sepat keasaman sehingga kurang begitu


digemari oleh masyarakat. Akan tetapi, tumbuhan yang tersebar luas di
wilayah pesisir Indonesia ini memiliki kandungan senyawa kimia positif,
sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan. Maka dari itu sebagai
alternatife kami mengupayakan untuk mengolah buah pedada menjadi sirup,
dibalik rasa yang kurang begitu digemari, kandungan didalam buah tersebut
begitu kaya akan manfaat. Untuk itu menjadikan sirup ekstrak buah pedada
sebagai antioksidan menjadi salah satu upaya guna meningkatkan daya tahan
tubuh di era new normal. Banyaknya masyarakat yang sangat berupaya
meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan membuat
melambungnya biaya pengobatan. Hal inilah yang menghambat sebagian
masyarakat terutama dari kalangan kelas menengah ke bawah untuk menjaga
kesehatan tubuh mereka Untuk mencegah COVID-19 dapat dilakukan dengan
pemberian antioksidan.
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwasanya ekstrak buah pedada yang kaya antioksidan


dapat diolah menjadi sirup ekstrak pedada guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Menjadikan buah pedada sebagai sirup dapat meningkatkan daya tarik masyarakat
dari buah pedada yang memiliki rasa sepat keasaman dan kurang banyak diminati
masyarakat.

Saran

Kajian karya tulis ini perlu disempurnakan untuk meningkatkan efektifitas


serta pemanfaatan sirup ekstrak pedada untuk meningkatan daya tahan tubuh di
masa new normal. Masyarakat tetap perlu menjalankan protokol kesehatan agar
terhindar dari jangkitan virus corona.
DAFTAR PUSTAKA

Alifah F, Dewa MJS, Jonson L, Fis P. (2020). Sosialisasi dan Tutorial


Diversifikasi Produk Olahan Mangrove (Sirup Mangrove) di Desa
Cibitung, Sukabumi. Institut pertanian Bogor.

Andini ML. (2017) ISOLASI DAUN PEDADA (Sonneratia caseolaris L.)


TERHADAP SEL KANKER SERVIKS. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Asri W. (2014). Peran Antioksidan Bagi Kesehatan. Jurnal Biotek Medisiana


Indonesia Vol.3.2.2014: 59-68.

Dimas EB. (2020). Peran Vitamin C dalam Pengobatan COVID-19. Fakultas


sfKedokteran, Universitas Lampung.

Ery G, Jimmy C. (2015). pemanfaatan buah mangrove pedada (sonneratia sp)


sebagai campuran pakan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan mas.

Joko S. (2010). Kandungan Fenol, Komposisi Fitokimia Dan aktivitas


Antioksidan Buah Pedada. Universitas Pelita Harapan. ISSN : 1693-5977.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Pencegahan Dan


Pengendalian Corona Virus Disease (COVID 19). Kementrian Kesehatan

Nurdia. (2017). ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ANTIOKSIDAN TERHADAP


DAUN PEDADA (Sonneratia caseolaris L.) Fakultas Kedokteran Dan
Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Roby R, Usman P, Noviar H. (2016). PEMANFAATAN BUAH PEDADA


(Sonneratia caseolaris) DAN BUAH NAGA MERAH (Hylocereus
polyrhizus) DALAM PEMBUATAN FRUIT LEATHER. Fakultas
Pertanian Universitas Riau.

Sela SA. (2019). POTENSI EKSTRAK BUAH PEDADA (Sonneratia caseolaris


L.)SEBAGAI ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus. Fakultas
Keguruan. Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang.

Anda mungkin juga menyukai