Anda di halaman 1dari 3

DENDROLOGI

Nama : Harits Firmansyah


Nim : C1L020042
Kelas : Kehutanan B

Rajumas
a. Nama Lokal : Rajumas, Binuang
b. Nama Ilmiah : Duabanga molluccana
c. Famili : Lythraceae
d. Morfologi :
e. Persebaran : Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan,
Sulawesi, Talaud, Maluku, Papua dan Filipina.
f. Kegunaan : Pohon ini merupakan pohon yang
memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan merupakan
salah satu pohon yang menjadi bahan baku pembuatan
playwood di Indonesia.
g. Habitus : Tumbuh di antara ketinggian 60-1200
mdpl. Di Gunung Tambora, Sumbawa, benuang laki
dominan ditemui di sana. Membahas tumbuh di hutan primer sepanjang sungai
dan utama di belukar yang juga merupakan tempat penebangan kayu. Tumbuh
juga di lereng gunung di tanah liat dan tanah berpasir.
Kelicung
a. Nama Lokal : Kelicung
b. Nama Ilmiah : Diospyros macrophylla
c. Famili : Ebenaceae
d. Morfologi : Akar, batang, daun, dan bunga,
e. Persebaran : Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi dan Papua.
f. Kegunaan : Kayu ajang kelicung memiliki
kualitas yang bagus yaitu kuat dan pola serat kayunya
juga indah. Kayu ajang digunakan untuk membuat
mebel antik seperti kursi, almari, dan
meja. Pembuatan kusen, jendela, pintu, jembatan dan
kapal juga sering menggunakan jenis kayu
ini. Masyarakat lokal memanfaatkan kayu ini untuk membuat berbagai kerajinan
tangan seperti patung dan ukiran.
g. Habitus : Tempat hidup ajang kelicung adalah di daerah tepi sungai,
dengan tanah datar tetapi tidak tergenang udara. Tanaman ini juga hidup di daerah
dengan tanah liat, tanah masir, dan berbatu yang ada di hutan asli.
Garu/Majengau
a. Nama Lokal : Majegau
b. Nama Ilmiah : Dysoxylum densiflorum
c. Famili : Maliaceae
d. Morfologi : Akar, batang, daun, dan bunga,
e. Persebaran : Laos, Cina, Thailand, Malaysia,
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, dan
Nusa Tenggara
f. Kegunaan : sebagai bahan pembangunan pura,
tiang rumah dan sebagai bahan kerajinan ukir-ukiran.
g. Habitus : Pohon ini bertumbuh tinggi hingga 45
meter dengan diameter batang hingga 65
sentimeter. Kulit pohon ini berwarna kelabu-hijau. Buah berwarna kelabu-hijau
yang berbentuk buah pir hingga spindle, memiliki panjang hingga 4 cm.
Dao
a. Nama Lokal : Dao
b. Nama Ilmiah : Dracontomelon dao (Blanco)
c. Famili : Anacardiaceae
h. Morfologi : Akar, batang, daun, dan bunga,
d. Persebaran : Sumatra, Kalimatan Barat, Kalimantan
Timur, Sulawesi, Jawa Barat, Jawa TImur, Bali, Nusa
Tenggara, Maluku, Irian Jaya.
e. Kegunaan : Kayu Pohon dahu dapat digunakan untuk
papan, tiang dan balok di bawah atap, kayu lapis, kabinet,
mabel, barang bubutan dan panil dinding.
Pulai atau Mitak
a. Nama Lokal : Pulai atau Mitak
b. Nama Ilmiah : Alstonia Scholaris
c. Famili : Apocynaceae
d. Morfologi : Akar, batang, daun, dan bunga,
e. Persebaran : Di Indonesia sendiri tersebar luas terutama
Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa
Barat.
f. Kegunaan : digunakan untuk kesehatan. Kulit kayu pulai
dapat digunakan untuk mengobati malaria, asma, penyakit
kulit, epilepsi dan hipertensi. Getah dari batang pulai dapat
digunakan untuk mengobati sariawan dan keseleo. Kayu
pulai dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan batang pensil, topeng dan
kerajinan kayu lainnya.
g. Habitus : Pulai termasuk ke dalam habitus pohon dengan tinggi 6-10 m
dengan diameter batang mencapai 60-100 cm.
Kepundung Gawah
a. Nama Lokal : Kepundung Gawah
b. Nama Ilmiah : Baccaurea racemosa
c. Famili : Phyllanthaceae
d. Morfologi : Pohon, tinggi 10-25 m. Batang:
Tegak, berkayu, bulat, kasar, percabangan
simpodial, putih kecoklatan. Daun: Tunggal,
tersebar, lonjong, tepi bergerigi, ujung runcing,
pangkal membulat, pertulangan menyirip, panjang
7-20 cm, lebar 3-7,5 cm, tangkai silindris, hijau
muda, panjang + 2 cm, hijau.
e. Persebaran : Thailand, Semenanjung Malaysia,
Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan
(termasuk Sarawak, Sabah, dan Brunei Darussalam), Sulawesi, sampai Maluku
f. Kegunaan : Digunakan untuk sebagai obat alami, dengan memakan memakan
buahnya dapat menjaga kesehatan jantung, mata, dan daya tahan tubuh. Buah ini
juga dapat mencegah anemia, mengobati sariawan, dan mempercepat pembekun
darah saat terjadi luka gores. epundung juga mempunyai khasiat sebagai obat
penetralisir racun. Selaras dengan hal tersebut, situs
kumpulanmanfaatbuah.blogspot.com menyebutkan bahwa daun kepundung juga
bermanfaat sebagai obat mencret dan untuk peluruh haid. Untuk kulit kayu dari
buah menteng dapa digunakan juga untuk mengobati mata bengkak.

Anda mungkin juga menyukai