Anda di halaman 1dari 6

gPERLINDUNGAN dan KESEHATAN HUTAN

Hutan adalah kawasan yang didominasi oleh pepohonan


 Hutan tanaman bisa menimbulkan kersakan yang lebih luas karena pada hutan tanaman
haya memiliki satu jenis tanaman, dan apabila suatu tanaman terkena hama maka
tanaman yang lain akan terkena hama juga.
 Tujuan perlindungan hutan adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan hutan,
mencegah dan membatasi kerusakan hutan dan hasil hutan.
 Definisi perlindungan hutan adalah upaya pengelolaan hutan untuk mencegah dan
membatasi kerusakan dan kesehatan hutan dari faktor penganggu atau perusak
(penyebab, proses, dampak dan metode pengendalian)
 Ciri khusus kerusakan hutan. Pada awal terjadinya kerusakan hutan sulit untuk dideteksi,
bervariasi menurut tempat dan waktu, penyebab lebih dari satu faktor dan sering
berinteraksi, dampak kerusakan luas.
Faktor penganggu
 Hama hutan
 Tumbuhan penganggu
 Lingkungan
 Penyakit hutan
 Kebakaran hutan
 Satwa liar dan penggembalaan ternak
Hubungan PKH dengan ilmu kehutanan lainnya
 Ilmu gulma
 Ilmu serangga
 Pengelolaan satwa liar
 Patologi hutan
 Silvikultur
 Lainya ( zoology, botani, soil science)
Kebijakan terkait PKH
 UU. No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan pasal 47 dan pasal 50 ayat 3
 Peraturan pemerintah No. 45 tahun 2004 tentang pperlindungan hutan
 Peraturan mentri LHK 32
Strategi perlindungan hutan
 Memahami interaksi hutan dengan agen perusak
Hutan tanaman memliki unsur hara yang memerlukan pembaruan, karena pada hutan tanaman
hanya terdapat satu jenis tanaman yang mengakibatkan decomposer bosan. Pada saat hujan hutan
tanaman kurang menahan air hujan karena tajuknya tidak terlalu rapat, sehingga mengakibatkan
erosi. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu di tanam tanaman yang bisa mencegah erosi
dan menambah unsur hara pada tanaman.4

FAKTOR ABIOTIK PENYEBAB KERUSAKAN HUTAN


Faktor abiotik
 Tidak mudah dikenali karena sering muncul bersamaan dengan gejala penyekit pathogen.
 Keadaan tanaman biasanya lemah
 Kerusakan tidak menular
 Tanaman memiliki kisaran lingkungan fisik kimia tertentuuntuk dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
 Pengeloaan perlu untuk menciptakan kondisi lingkungan yang optimumuntuk tumbuh
kembang tanaman.
Faktor suhu
 Tumbuhan memiliki kisaran suhu yang dapat di toleransi dalam pertumbuhannya
 Tumbuhan mati akibat suhu tinggi atau suhu yang rendah
 Dapat mengakibatkan kematian jaringan karena kehilangan air dari sel sel penyusun
jaringan serta kerusakan proses metabolism tumbuhan.
Suhu terbagi menjadi dua
 Suhu tinggi = menyebabkan keringan yang mengakibatkan kematian pada tumbuhann
ataupun bisa menyebabkan kebakaran. Kerusakan yang di sebabkan (Sun-Scald dan
Damping Off)
 Suhu rendah = menyebabkan pembekuan terutama pada daun tanaman sehingga bisa
menyebabkan tanaman tersebut tidak dapat beerfotosintesis yang bisa menyebabkan
kematian. Kerusakan yang disebabkan .(forst yang terbagi menjadi spring frost, early
frost, late frost)
Kelembaban dan air
 Kekurangan air dapat menyebabkan kelayuan pada tanaman dan mati pucuk.
 Setiap tanaman memiliki kriteria kelembaban tertentu. Contoh jati pada masa vegetative
kelembaban optimumnya 80% dan pada masa generative 60%-70% jati idealnya tumbuh
pada dataran rendah, kemiringan lereng 20% dengan curah hujan minimum 750
mm/tahun, dan maksimum 2500 mm/tahun dan optimum 1000 – 1500 mm/tahun.
Faktor udara

Faktor cahaya
PERBURUAN LIAR DALAM KAWASAN HUTAN DAN UPAYA PENCEGAHAN
Perburuan liar merupakan kegiatan manusia yang berkaitan dengan menangkap atau
membunuh satwa dan mengambil sarang, telur, gading, bisa dan ialn sebgainya, yang filakukan
dalam kawasan hutan, secara tidak sah atau tanpa ijin.
Alasan Masyarakat Berburu
a. Pemenuhan kebutuhan ekonomi: pangan
b. Hobby
c. Gaya hidup kalangan atas/kalangan berduit
d. Mengasah keterampilan
e. Pengendalian hama dan penyakit
f. Mengatasi gangguan satwa yang membahayakan kehidupan manusia
g. Pengendalian populasi
Perkembangan teknik berburu
1. Menggunakan senjata dari alam seperti batu, kayu, bamboo
2. Menggunakan senjata logam bes tempa seperti parang, tombak, lebing, panah
3. Mengguanakan senjata
Pemburu tradisional
a. Berdomisili dalam wilayah kecamatan sekitar tempat berburu
b. Hasil buruan digunakan untuk adat
c. Hasil buruan digunakan untuk pemenuhan keperluan hidup sehari hari
d. Hasil buruan di jual di pasar
e. Hasil buruan dipelihara sebagai hewan peliharaan
f. Menggunakan alat berburu teradisional maupun senapan angina sederhana, dibantu
binatang peliharaan (anjing).
Mafia Perdagangan Satwa
a. Berdomisili di luar wilayah kecamatan sekitar tempat berburu
b. Buruan ditargetkan pada satwa langka dilindungi
c. Hasil buruan digunakan untuk dijual di pasar gelap
d. Target nilai ekonomi tinggi : tanduk, gading, kuli, taring
e. Pasar : lokal, nasional, hingga ekpor
f. Menggunakan alat buru modern : senjata bius.
AKTIVITAS berbahaya dalam berburu:
a. Menggunakan kendaraan bermotor, mobil atau pesawat terbang sebagai tempat berpijak
b. Menggunakan bahan peledak atau geranat
c. Menggunakan binatang pelacak
d. Menggunakan bahan kimia
e. Membakar tempat berburu
f. Menggunakan alat alain untuk menarik atau menggireing satwa buru secara masal
g. Menggunakan jerat atau perangkap dan lubang penrangkap
h. Menggunakan senjata api yang bukan untuk berburu.
Damapk dari kegiatan perburuan illegal
a. Untuk satwa liar dilindungi : mengancam kelesatarian, menurunkan populasinya hingga
berakibat kepunahan
b. Mengganggu keseimbangan ekosistem, rantai makanana, jarring makanan
c. Ilangnya predator mengakibatkan peledakan populasi tertentu.
Upaya Melindungi Hutan dari Perburuan Ilegal
a. Pengamanan kawasan hutan, membangun pospenjagaan
b. Penegasan batas kawasan hutan
c. Pemasangan rambu dilarang berburu
d. Patrol rutin, patrol malam, pencegatan jalur rawan
e. Penguatan kapasitas petugas polhut
f. Bekerjasama dengan warga setempat, tokoh masyarakat sebagai informasi
g. Membangun menara pandang di dalam kawasan hutan
h. Sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat sekitar
i. Edukasi kepada masyarakat
j. Penindakan tegas melalui jalur hokum kepada pemburu sebagai efek jera
k. Inspeksi pasar pasar tradisional.

MENGENAL KEGIATAN BERBURU YANG LEGAL


Kegiatan berburu yang legal
a. Dilakukan di taman buru
b. Memiliki lisensi atau sertifikat
c. Memiliki surat izin berburu
Istilah pada TIM berburu Profesional, tim lengkap terdiri dari :
a. Pemburu
b. Tracer : pelacak, penuntun, pencari satwa berburu
c. Scout: pengawas apa yang ditembak, jumlah dan ukuran target
d. Gunsment
e.
Jenis kegiatan berburu
a. Sport hunter berburu bebas hanya untuk kesenangan
b. Trophy hunter berburu untuk mendaptakan piala atau lomba.
c. Meat hunter berburu untuk mendapatkan daging buruan
1. Coba kalian lis sebanyak mungkin apa dampak yang di timbulkan dari konversi hutan
2. List sebanyak mungkin upaya dan cara menanggulagi konversi hutan.
PERLINDUNGAN HUTAN DARI INVASI ALIEN SPESIES (IAS)

Spesies asli => penduduk asli


Spesies eksotik => pendududk dari luar, ada yang bersifat invasif dan tidak invasif
Spesies invasif => spesies eksotik yang berbahaya bagi spesies di sekitarnya
KARAKTERISTIK SPESIES INVASIF
1. Pertumbuhan cepat
2. Reproduksi cepat/dalam sekali reproduksi menghasilkan banyak anak
3. Beradaftasi secara cepat
4. Toleransi tinggi
5. Kemampuan menyebar cepat
6. Dapat berasosiasi dengan manusia
PROSES MASUK
1. Pemasukan secara disengaja
2. Pemasukan secara tidak sengaja
3. Menyebar secara alamiah.
TAHAPAN
1. Introduksi
2. Kolonisasi
3. Naturalisasi
DAMPAK
1. Menularkan penyakit, membawa penyakit
2. Menurunkan keanekaragaman hayati lokal
Eradikasi pemusnahan total tanaman yag terserang penyakitt ataupun seluruh tanaman inang
untuk membasmi suatu penyakit.

Anda mungkin juga menyukai