Anda di halaman 1dari 15

DESAIN EVALUASI PROYEK

DISUSUN OLEH
Kelompok :4
Nama : Ridwan Azhari Lubis (0501192068)
: Suryani (0501193273)
: Anugrah Ramanda (0501192064)
: Nadya Haryanti (0501192134)
: Syafri Hawari LBS (0501193155)
: Novita Sari (0501193264)
: M Daffa Maulana (0501192122)
: Raja Rendi Alvayed (0501192120)
Kelas : EKI VI G
Mata Kuliah : Evaluasi Proyek
Dosen Pengampu : Dr. Fauzan Azmy, MM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
EKONOMI ISLAM
T.A. 2022/2023
DESAIN EVALUASI PROYEK

1. IDENTIFIKASI PELUANG USAHA

Awal mula kehadiran sebuah bisnis ditentukan oleh kemampuan mengidentifikasi


peluang bisnis. Kemampuan mengidentifikasi peluang bisnis merupakan salah satu
keterampilan penting untuk dapat mewujudkan bisnis yang sukses. Menurut (Roro 2017),
dalam tahap identifikasi peluang bisnis dipelajari kemungkinan pengembangan proyek
kemitraan. Melalui identifikasi, daftar atau pemetaan berbagai peluang kami dapat dihasilkan
di daerah. Kemungkinan-Kemungkinan-kemungkinan tersebut dapat dikelompokkan
menurut kategori tertentu, seperti sektor ekonomi, skala usaha, dan kebijakan pemerintah.
Bagi pemerintah daerah, mengidentifikasi peluang bisnis ini Saya dapat menyediakan
wawasan dalam memasarkan peluang investasi di kawasan. Hasil identifikasi juga dapat
menjadi dasar kebijakan- kebijakan pembangunan. Selain itu, hasil identifikasi dapat menjadi
bahan pertimbangan bagi pengembangan, kontrak kerjasama dengan pihak lain.

Bagi investor, hasil identifikasi peluang bisnis dapat memberikan gambaran awal
tentang daya tarik investasi di kawasan. Identifikasi membuat investasi lebih mudah untuk
fokus-memperhatikan investigasi yang lebih mendalam terhadap beberapa peluang bisnis
yang relevan. Setiap daerah memiliki kekhasan masing-masing tentang masalah dan potensi
pengembangan kegiatan kemitraan. Ada saat-saat peluang lokal spesifik, terkadang lintas
regional. Jadi, identifikasi peluang bisnis dapat mencakup berbagai peluang bisnis di tingkat
lokalal dalam wilayah, tingkat provinsi lembaga, maupun antar daerah dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia, maupun internasional. Identifikasi peluang usaha dapat
dilakukan per sektor menurut sektor ekonomi daerah. Karena itu, peluang proyek kemitraan
dapat dikelompokkan berdasarkan:

(I) sektor pertanian

(2) pertambangan/penggalian

1
(3) industri

(4) listrik dan air minum

(5) bangunan

(6) perdagangan, hotel, restoran

(7) transportasi dan komunikasi

(8) lembaga keuangan, leasing dan jasa keuangan

(9) layanan.

Identifikasi ini dilakukan dengan mengeksplorasi potensi atau masalah terkandung


dalam berbagai subsektor. Hal Identifikasi van yang komprehensif dapat membentuk “peta
peluang investasi” dan merupakan titik awal untuk penelitian yang lebih mendalam.
Keterbukaan pemerintah daerah diperlukan untuk terus meningkatkan “peta peluang” sejalan
dengan perkembangan pembangunan dan dinamika masyarakat. Ide untuk proyek kemitraan
dapat dijelajahi normal-ter strstruktural atau informal. Pendekatan formal terstruktur meliputi
workshop, Focus Group Discussion (FOD), brain storming, studi pendahuluan oleh gugus
tugas tertentu, studi banding atau benchmarking, pertemuan (belajar) dengan masyarakat,
dan sebagainya. Sedangkan pendekatan informal dapat dilakukan dengan mendengarkan
Gagasan ide-ide informal dari berbagai pihak dalam organisasi pemerintah daerah, serta
dengan memperhatikan masukan dan pengaduan masyarakat. Ide proyek kemitraan dapat
didasarkan pada pertimbangan perbaikan sebuah mengetahui tindak lanjut dari proyek yang
ada. Berpikir kreatif juga dapat dikaitkan dengan pengembangan pelayanan publik dan
pembangunan ekonomi daerah.

Dengan demikian, identifikasi peluang usaha kemitraan otonomi daerah dapat


dilakukan dengan-dengan mempertimbangkan pendekatan sektoral, tingkat dalam sistem tata
kelola, dan mekanisme pelaksanaan proyek. Identifikasi peluang bisnis ini perlu memadukan
kepentingan yang mencakup semua peluang bisnis yang ada di daerah dan kepentingan
efisiensi dalam pengumpulan informasi.

2
2. TUJUAN KEPUTUSAN INVESTASI

Yang menjadi tujuan dasar perusahaan ialah untuk menaikkan nilai perusahaan dari
sudut pandang investor. Nilai perusahaan yang tinggi dapat mewakili kesejahteraan para
pemegang sahamnya. (Maimunah and Hilal 2018) menyatakan bahwa tujuan perusahaan
untuk mengoptimalisasikan nilaii perusahaann dapat dicapaii dengann menerapkan fungsi
manajemenn keuangan. Keputusann keuangann mempengaruhii keputusann keuangan
lainnyaa dan mempengaruhii nilaii perusahaan. Berbagai faktor dalam perusahaan bisa
mempengaruhi penilaian perusahaan dari sudut pandang investor, termasuk pengelolaan
keuangan perusahaan. .

Menurut (Fahmi 2015) mencapai efektivitas dan efisiensi pengambilan keputusan


membutuhkan ketegangan ppada tujuann yangg diharapkan. Dalamm bidangg investasi, anda
juga perluu menetapkann tujuann yang ingin dicapai. Tujuann tersebutt antara lain:

a) Terciptanyai kesinambungan (continuity) dalamm investasii


b) Terciptanyai keuntungan maksimal atauu keuntungann yangg diharapkann (actual
profit)
c) Menciptakan kekayaan bagii pemegangg sahamm
d) Juga berkontribusi kepada pemegang saham.

Dalam kegiatannya, investasi bisa dibedakan menjadiu duaa bentuk, yaituu investasi
riil dann investasii finansial. Investasii fisik biasanya mencakup asett berwujudd seperti
tanah, mesin dan pabrik, dan investasii keuangann mencakup kontrakk tertuliss seperti saham
biasaa dann obligasi. Keputusan investasi ialah keputusan atas aset yang dikembangkan oleh
perusahaan. Keputusan investasi secara langsung mempengaruhi pengembalian investasi
perusahaan dan tingkat arus kas masa depan. Menurut (Yuliani 2013) tujuan dari keputusan
investasi ialah untuk mencapai laba yang besar dengan tingkat resiko yang ada. Menurut
(Pertiwi et al, 2016) keputusann investasii ialah penyebab yangg pentingg dalam fungsi
keuangann suatuu perusahaan, dan semakinn tinggii keputusann investasii yang diambil
suatu perusahaann makaa semakinn tinggii pula profitabilitas perusahaann tersebut.
Pengembalian atauu peluang besarr untuk menghasilkan pengembalian. Perusahaan dengan

3
keputusan investasi yang tinggi dapat meningkatkan permintaan saham pada suatu
perusahaan karena dapat mempengaruhi pemahaman investor perusahaan tersebut.

Tujuan pengambilan keputusan investasi misalnya mendapatkan keuntungan dengan


harapan agar mengoptimalkan nilai perusahaan, terdapat risiko yang besar dan tepat dikelola.
Keputusann investasii yang mempengaruhii nilaii perusahaan menggambarkan bahwa
banyak investasii yang dapatt menghasilkan keuntungan bila perusahaan dapat mengambil
keputusan investasi yang tepat. Surplus yang diperoleh berkontribusi untuk arus kas masuk,
yang kemudian terakumulasi dalam peningkatan laba perusahaan (Safitri dan Wahyuati,
2015).

Besarnya laba yang dimiliki suatu perusahaan mempengaruhi penilaian perusahaan


oleh investor. Melalui sinyal yang dijelaskan oleh teori sinyal, investor bisa mengetahui
keputusan manajemen tentang investasi yang dikerjakan dan tentu saja dapat mempengaruhi
nilai perusahaan . Investor tidak mempertimbangkan keputusan investasi karena keputusan
investasii memperhitungkann hargaa pasarr saham dan hargaa pasarr saham jugaa tercermin
dalam nilai perusahaan. Investor enggan menggandakan harga saham dengan kata lain
keputusan investasi tidak lagi dipertimbangkan investor. Alasann lainn keputusann investasi
(PER) tidakk mempengaruhi nilaii perusahaan adalah investorr menginterpretasikan rasio
P/E (Price-earning ratio) dengan cara yang berbeda. Beberapa menganggapp PER rendah
positif sementara yang lain menganggapp PER yangg tinggii sebagai hall yangg positif
(Gallant, 2020). Dari sini dapatt disimpulkann bahwaa PER tidakk dianggapp oleh investor
sebagaii sinyal, baikk sebagai “beritaa baik” atau “beritaa buruk” sebagaii sinyall bahwa
investor dapat mewakili nilai perusahaan dengan benar (Fadly Bahrun, Tifah, and
Firmansyah 2020).

3. ASPEK STUDI KELAYAKAN PROYEK

Menurut (Beta 2020) belajar diartikan sebagai kegiatan sadar dalam mempelajari,
membaca, meneliti, menyelidiki, menanya, membandingkan, atau menganalisis suatu objek
secara cermat dan teliti. Sedangkan kelayakan adalah kemampuan untuk menerima,
mencapai, melaksanakan, memperoleh, atau memberikan kepuasan kepada pengamat dari

4
pengamat. Studi kelayakan proyek adalah survey proyek atau survey pendahuluan yang
ditinjau secara keseluruhan dari berbagai disiplin ilmu untukk menentukann apakahh suatu
proyekk layakk atauu tidak, sehingga suatu lembaga atau perusahaan dapat menjamin
keberhasilan suatu proyek.

Menurutt (Kasmir and Jakfar 2012) studii kelayakann usahaa yaitu aktivitas yang
menyelidiki sebagai menyeluruh tentang bisnis dipimpin dapat menetapkan apakah bisnis itu
pantas. Menurut Husnan (2014:4) studi kelayakan proyek bisnis yaitu studi mengenai apakah
satu pekerjaan bisnis (biasanya proyek bisnis investasi) dapat berhasil dijalankan. Studi
kelayakan proyek adalah ilmu agar mengevaluasi proyek yang segera dilakukan pada waktu
kedepan. Evaluasi di sini tidak lebih dari membuat saran mengenai proyek bersangkutan
pantas atau harus pending.

Teringat masa depan yang tidak pasti, penelitian yang dilaksanakan pasti terbawa
banyak sebab dan memerlukan pemantauan khusus agar dapat mengambil keputusan. Bila
proyek yang dilaksanakan ialah proyek investasi komersial, studi kelayakan proyek dapat
membantu menilai apakah proyek investasi yang dilaksanakan dapat membawa manfaat
ekonomi. Namun, bila proyek tersebut merupakan investasi nirlaba seperti berikut ini,
investasi lembagaa sosial, studii kelayakann proyekk dilaksanakan untukk menilaii pantas
atau tidaknyaa proyekk tersebutt tanpa harus memikirkan manfaat ekonomi. Secara umum
sebab yang dipertimbangkan pada studi kelayakan yaitu:

1) Aspekk hukumm digunakann untukk mengkaji berkas mulai dari badan usaha, izin
melaksanakan sampaii berkas lain.
2) Aspekk sosial ekonomi dan budaya
3) Aspekk pasarr dann pemasarann melihat berapa banyak pasarr yangg akann dimasuki
dan seberapaa besarr kemampuann perusahaann untukk menguasaii pasar, dan
strategi apa yangg akann diterapkan dimasa depan.
4) Aspek teknis dan teknologi, untuk menentukan aspek teknisnya sendiri lokasi
bangunan digunakan sebagai lokasi yang akan dibangun. Sedangkan teknologi perlu
menentukan teknologi apa yang digunakan dalam kontruksi yang sedang dilakukan.

5
5) Aspekk manajemenn mengukurr motivasi dan kapasitas sumberr dayaa manusia yang
menjalankann bisnis dann membentukk organisasii sesuaii untuk transaksi yang akan
dieksekusi. Sering terjadi usaha bisnis gagal untuk dibangun atau gagal, bukan karena
aspek lain, tetapi karena manajemen yang buruk. Dalam proses pengembangan
proyek bisnis, manajemen juga menyiapkan rencana kerja, orang-orang yang terlibat,
bagaimanaa dapat mengoordinasikan dan memantau pelaksanaann proyekk dengan
sebaik-baiknya. Untukk kegiatan tersebut, ditetapkan antaraa lainn efisiensi dan
formalitas badann usaha, jeniss pekerjaan, strukturr organisasi, dan pengadaan
personel yangg dibutuhkan. Aspekk manajemenn pelajari tentang:
a) Mengelola selama pengembangan proyek Siapa yang melaksanakan proyek? Apa
timeline untuk proyek tersebut? Siapa yang mempelajari setiap aspek: pemasaran,
teknik, dll.?
b) Manajemenn Operasi. Bentukk organisasii usaha/badan hukum yangg disukai.
Strukturr organisasi, deskripsi pekerjaan dann spesifikasii pekerjaan. Anggota
dewan dan personel kunci, jumlahh pekerja dann jadwall pekerja yang akan
digunakan. Strukturr akann menunjukkann desain organisasii utama.
6) Aspekk keuangan, aspek ini meninjau kapasitas keuangan perusahaan untuk
mendapatkan penghasilan dan jumlah pengeluaran yang dihabiskan, sehingga
penilaian keuangan dapat menunjukkan berapa lama waktu yang diperlukan agar bisa
mengembalikan uang atau dana yang ditabungkan, perkiraan pendapatan,
pembiayaan proyek, serta keuntungan finansial dan biaya. Dari sudut pandang
keuangan, suatu usaha bisniss dikatakann sehatt jika dapatt menghasilkan keuntungan
yangg wajar dann jika mampu memenuhi kewajibann keuangannya. Dalam studi
kelayakan, studii komponen keuangann dilakukann setelahh komponen lainnya
selesai. Kegiatann aspekk keuangann inii antara lain meliputi perhitungann perkiraan
jumlahh yangg dibutuhkan untukk modall kerjaa awall dan untuk pembelian aset
tetap untuk proyek tersebut. Dalam aspekk keuangann ini, harus memperhatikan:
a) Modal yang dibutuhkann untukk investasi, baikk untukk aktivaa tetapp maupun
modall kerja.

6
b) Sumberr pengeluaran yangg digunakan. Berapa modal yangg berupaa modal
sendirii dann berapaa utang jangka pendekk dann berapaa jangka panjang.
c) Perkirakan pendapatan, pengeluaran dan laba/rugi padaa berbagaii tingkat
aktivitas.
d) Manfaatt dann biayaa dalamm artii finansial, sepertii laba atas investasi, 1087
nilai sekarang bersih, tingkat pengembalian internal, dan periode pengembalian.
Perkiraan untuk risiko proyek, risiko dalam arti global, atau jika mungkin hanya
bersifat sistemik.
e) Proyeksii keuangan.
f) Siapkan neracaa interim dan sumberr perkiraan dann penggunaan dana.

Tergantung pada ukuran dana yang diinvestasikan dalam investasi, studi mengenai
dampak sosial juga ditambahkan. Beberapa aspek poin yang tidak dapat digunakan sebagai
tolak ukur untuk beberapa proyek yang sama karena keperluan yang dituju pengembang
berbeda-beda ada pengembang yang menilai kelayakan semua aspek yang ada, tetapi ada
juga yang tidak karena tidak memenuhi kebutuhan. Aspek-aspekk yangg menjadii titik
evaluasi dalam studii kelayakann rencanaa investasii proyekk di atas bisa berhubungan antara
lain. Oleh karena itu, dalam suatu aspek-aspek tertentu, seseorang tidak bisa mengetahui hal
itu dari aspek-aspek lainnya.

Seringkali perlu untuk mengevaluasi aspek Analisis Mengenai Dampakk Lingkungan


(AMDAL). Aspekk yangg menjadii perhatian penelitian dalam evaluasii kelayakann rencana
investasii proyekk di atas saling terkait. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk mengevaluasi
aspek tertentu dengan mengabaikan hasil dari aspek lainnya. Proyek yang dikaji dalam
survey kelayakan bisa datang dalam bentuk proyek besar seperti membangun proyek
pembangkit listrikk tenagaa nuklir, proyekk jalann tol, dann sebagainya. Atauu bisaa juga
proyekk sederhanaa berupa membukaa usahaa jasa fotokopi. Semakin besar proyek, semakin
banyak efeknya akan lebih luas. Dampaknya bisa ekonomi atau sosial. Oleh sebab itu,
terdapat pihak yang menyelesaikan studi kelayakan ini sesuai analisis yang disebut analisis
biaya dan manfaat. Termasuk dalam analisis biaya dan manfaat adalah semua biaya sosial
dan manfaat sosial.

7
a) Manfaat ekonomi proyek terhadap proyek itu sendiri (manfaat ekonomi), berarti jika
proyek tersebut dianggap sangat informative dibandingkann dengann risiko.
b) Manfaatt ekonomi dari proyekk untuk negaraa tempatt proyekk diimplementasikan
untuk menunjukkan utilitas (keuntungann ekonomii rasional) yang memperlihatkan
manfaat proyekk bagii perekonomian makro suatuu negara.

Memproyeksikan kegunaan sosial untuk masyarakat di daerah proyek. (hal yang sulit
dilaksanakan mengingat criteria masyarakat dan kondisi geografis yang berbeda (Febriyan,
Heriyantho Yoshua. Walangitan 2017)

4. ALAT DAN KERANGKA ANALISIS

Analisiss aspekk pasarr dan pemasaran, pasarr dan pemasaran adalah duaa aspek yang
tidakk bisa terpisahkan dimana mereka bergantung pada pihak lain, dan aspek ini dapat
memandu ide bisnis potensial yang sesuai dengan kebutuhan, kebutuhan dan keinginan pasar
Anda. Dalam konteks ini, alat analisis yang digunakan adalah survei perilaku konsumen
dengan memakai cara sebagai berikut:

a) Metode ekstrapolasi mekanis (bukan metode kausal)


b) Metode ekonometrika (tentang hubungan antar variabel)
c) Metode lain (metode penilaian, metode faktor teknis)
1) Analisis aspek teknis dan produksi, dalam hal ini bila rencana kerja dinyatakan layak
maka pekerjaan dilanjutkan pada aspek lain dan sebaliknya perlu penilaian yang
realistis dan positif, dibandingkan bila rencana kerja dianggap tidak dapat dicapai.
Hal ini dilakukan untuk membuat rencana bisnis layak atau untuk mencegahnya, hal
ini dilakukan oleh orang-orang dengan pengetahuan teknis dan manajemen (sumber
daya) menggunakan teknik analisis setelah:
a) Analisis perilaku biaya (definisi fungsi biaya)
b) Analisis biaya komparatif (pilih alternatiff produksii yang lebih baik)
c) Analisis pertukaran barang dann pengiriman mesinn
d) Metodee pengiriman (menentukan lokasi gudang)

8
e) Pemilihann lokasii dengann metodee perbandingan harga atau biaya
f) Analisis hubungann Analisis hubungan untuk tata letak fasilitas produksi
g) Mempelajari waktu dan gerak untuk menentukan jadwal kerja.
2) Analisis aspek keuangan, analisis aspek ini dapat memberikan gambaran yang jelas
tentang biaya dan jumlah investasi, dan dari gambar ini dapat memberikan pedoman
pada gambaran proyeksi memberikan harga keuntungan. Dalam hal ini, alat analisis
berikut digunakan:
a) Metode penelitian investasi,
b) Metodee penentuann kebutuhan sumber keuangan, baikk modall kerjaa maupun
aktivaa tetap.
c) Metodee pemilihann sumber modal (mempertimbangkan sumber modal
perusahaan secara keseluruhan, menganalisis profitabilitas ekonomi, return on
equity, aspek likuiditas)
d) Analisis peristiwa kegagalan linier atau non-linier
e) Arus kas (Treasury) proyek untuk memperkirakan kapasitas dan memenuhi
kewajibann keuangan.
f) Analisis sumberr penggunaann modal.
g) Analisis risikoo investasii (berdasarkan penilaian ROI)
3) Analisis aspekk manajemen, aspekk inii bertujuann untukk mengetahuii apakah
pengembangan dan pelaksanaan perusahaan dimungkinkan karena tersedianya
sumber daya manusia. Alatt analisiss yang digunakann adalahh sebagai berikut:
a) Analisis pekerjaan, deskripsi pekerjaan, dan fitur yang menentukan
b) Menganalisis beban kerja dan tenaga kerja untuk menentukan jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan.
c) Menganalisis struktur organisasi, menentukan tingkat keahlian, dasar
pembentukan kelompok kegiatan dan hubungan antar kementerian.
4) Analisis manfaat ekonomi dan sosial, banyak data makroekonomi yang tersebar di
jejaring sosial dapat digunakan secara langsung dan tidak langsung oleh perusahaan,
digunakan sebagai indikator ekonomi dan diolah menjadi informasi penting dalam
konteks bisnis. Studi kelayakan, bahkan jika tujuan perusahaan adalah untuk

9
menghasilkan keuntungan. semaksimal mungkin, tetapi masyarakat tetap tidak dapat
berdiri sendiri, ia terus hidup berdampingan dengan unsur-unsur lain dalam tatanan
yang majemuk dan kompleks, meskipun selalu dalam keseimbangan. Alat analisis
berikut digunakan dalam hal ini:
a) Melakukan penyesuaian untuk kepentingan bisnis (keuangan)
b) Analisis minat dan gangguan

5. DATA DAN SUMBER DATA

Menurut (Indrajani 2012)data adalah fakta mentah yang kemudian dikelola agar
mendpatkan informasi yang penting untuk perusahaan atau organisasi. Untuk melakukan
studi kelayakan usaha diperlukan terlebih dahulu jenis, sumber dan metode pengumpulan
datanya, tergantung dari tujuan investasi yang ditetapkan. Sumber data untuk pengumpulan
data dalam studi kelayakan adalah primer dan sekunder. Menurutt (Sugiyono 2016) data
primer ialah sumberr dataa yangg menghasilkan dataa secaraa langsungg kepadaa pengumpul
data. Sumberr dataa primerr didapatkan lewat wawancara oleh subjekk penelitian dan
observasii langsungg atau observasii lapangan. Data kunci ini dikumpulkan dalam survei.
Menurut (Husein 2013), data sekunderr ialahh sumberr dataa penelitiann yang didapatkan
peneliti secara tidak langsung (dikumpulkan dan dicatatt oleh pihakk lain) melalui cara
perantara. Data sekunderr ini tidak segera tersedia.

6. KRITERIA DAN EVALUASI

Menentukan apakah suatu investasi layak secara finansial dapat diukur dengan
menggunakan berbagai kriteria. Standar investasi ialah alat ukur menentukan apakah proyek
dapat dieksekusi atau tidak layak untuk dilaksanakan. Kriteriaa yangn umum digunakan
untuk menentukann kelayakann investasinya adalah sebagaii berikut:

1) Metode nilai hilang (NPV).

Menurut (Dian 2012) dalam Pengantar Manajemen (2012: 246), nilai sekarang bersih
adalah kombinasi dari nilai sekarang pendapatan dan nilai sekarang pengeluaran. Metode ini

10
adalah metode arus kas yang di diskontokan. Saat menghitung NPV, perlu diketahui tingkat
diskonto yang digunakan pada biaya rata-rata tertimbang..

. Nilai sekarang bersih dapat dihitung dengan rumus berikut:

𝐾𝑎𝑠𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 1 𝐾𝑎𝑠𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 2 𝐾𝑎𝑠𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑁


NPV = (1+𝑟)
+ (1+𝑟)2
+ ⋯+ (1+𝑟)𝑛
− 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖

NPV ataua Nett Presentt Valuee inii memperkirakan nilaii sekarangg dari suatu
proyek, aset, atauu investasii berdasarkann aruss kass masukk dann keluarr yang diharapkan
di masaa depann yangg disesuaikan dengann sukuu bungaa dann hargaa pembelian awal.
NPV atau Net Present Valuee banyakk digunakann dalamm penganggarann modall untuk
menganalisis profitabilitass proyekk atau proyeksii investasi.

2) Tingkat pengembalian internal (IRR)

Menurut Veithzal Rivai (2012: 570) risiko suku bunga adalah potensi kerugian yang
timbul dari pergerakan suku bunga pasar yang bertentangan dengan posisi bank atau transaksi
yang mengandung risiko bunga. Menurut (Sartono and Agus 2010) metode analisis tingkat
pengembalian internal menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari
investasi dengan penerimaan kas bersih di masa depan. Tingkat bunga yang lebih besar dari
tingkat pengembalian yang disyaratkan menunjukkan investasi yang menguntungkan, dan
jika lebih rendah dari tingkat pengembalian yang disyaratkan, investasi tersebut merugi.
Rumus yang digunakan untuk rasio ini adalah:

NPV
1
IRR = I1x𝑁𝑃𝑉 −𝑁𝑃𝑉 𝑥(12 − 11 )
1 2

Informasi:

I1 = Suku bunga 1 (tingkat diskonto yang menghasilkan NPV1)

I2 = Suku bunga 2 (tingkat diskonto yang menghasilkan NPV2)

NPV1 = Nilai Sekarang Bersih ke 1

NPV2 =Nilai bersih sekarangke-2

11
3) Metode Indeks Prefitabilitas (PI)

Menurutt (Kasmir and Jakfar 2016), Profitability Index (PI) adalah rasioo aktivitas
dan total nilaii sekarangg dari pendapatan bersihh terhadap nilaii sekarangg dari pengeluaran
investasii selamaa umurr investasi. Rumuss yangg digunakan untukk menghitungg kelayakan
investasii dengann menggunakan metodee Profitability Index (PI) adalah sebagai berikut:

ƩPVKasBersih
Indeks profitabilitas= x 100% ƩPVInvestasi

Kriteria penilaian metode Profitability Index (PI) adalah sebagai berikut:

 Jika Indeks Profitabilitas (PI) lebih besar (>) dari 1 maka diterima
 Jika Indeks Profitabilitas (PI) lebih kecil (<) dari 1 maka ditolak.
4) Rasio B/C Bersih (Rasio B/C Bersih)

Nilaii Nett Benefitt Cost Ratio menggambarkann tingkatt perbandingan manfaat


terhadap biayaa yangg dikeluarkan darii suatuu proyek. Jika Net Benefit Cost Ratio lebih
besar dari 1, proyek tersebut dinyatakann layakk untukk dilanjutkann karena menguntungkan
(Pasaribu 2012).

5) Rasio Manfaat Bruto (B/C Bruto)

Rasio Manfaat Bruto (B/C Bruto)adalah perbandingan antara besaran Present Benefit
(PVB) dan Present Value Cost (PVC). Perhitungan Rasio Manfaat Bruto (B/C Bruto).
Kriteria Rasio Manfaat Bruto (B/C Bruto) adalah sebagai berikut:

I. Jika B/C Bruto > 1 maka usaha tersebut dinyatakan layak.


II. Jika Gross B/C < 1 maka usaha tersebut dinyatakan tidak layak untuk dilanjutkan
(Pasaribu 2012).

12
DAFTAR PUSTAKA

Beta, Suryokusumo. 2018. Dasar Kelayakan Proyek Arsitektur Dan Ekonomi. Malang: Pes
Universitas Brawijaya.

Dian, Wijayanto. 2012. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Perpustakaan Gramedia.

Fadly Bahrun, Muhammad, Tifah Tifah, and Amrie Firmansyah. 2020. “Pengaruh Keputusan
Pendanaan, Keputusan Investasi, Kebijakan Dividen, Dan Arus Kas Bebas Terhadap
Nilai Perusahaan.” Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan 8(3):263–76. doi:
10.37641/jiakes.v8i3.358.

Fahmi, Irham. 2015. Pengantar Teori Manajemen Keuangan Dan Tanya Jawab. Bandung:
Alfabeta.

Febriyan, Heriyantho Yoshua. Walangitan, Mochtar Sibi. 2017. “Studi Kelayakan Proyek
Pembangunan Perumahan Bethsaida Bitung Oleh Pt. Cakrawala Indah Mandiri Dengan
Kriteria Investasi.” Jurnal Sipil Statik 5(7):401–10.

Husein, Umar. 2013. Metode Penelitian Skripsi. Jakarta: Burung Rajawali.

Indrajani. 2012. Desain Basis Data. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Kasmir, and Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Pertama. Jakarta: Bumi Naskah.

Kasmir, and Jakfar. 2016. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Media Prenada Kelompok.

Maimunah, Siti, and Suhaila Hilal. 2018. “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Kebijakan Dividen Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan.”
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) 6(2):42–49. doi:
10.34203/jimfe.v6i2.467.

Pasaribu. 2012. Perencanaan Dan Evaluasi Konsep Dan Proyek Agribisnis Aplikasi.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.

13
Roro, Ekowanti Lilik Mas. 2017. Kemitraan Dalam Otonomi Daerah. malang: Intelijen
Media.

Safitri, N., & Wahyuati, A. (2015). Pengaruh struktur modal dan keputusan investasi
terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen (JIRM), 4(2)

Sartono, and Agus. 2010. Teori Dan Penerapan Manajemen Keuangan Edisi 4. 2010: BPFE.

Sugiyono. 2016. Studi Kelayakan. Banten: YPSIM.

Yuliani. 2013. “Implikasi Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Real Estate
and Property Di Bursa Efek Indonesia: Faktor Risiko Dan Rasio Likuiditas Sebagai
Variabel Intervening.” Jurnal Manajemen Dan Bisnis Sriwijaya 11(3):211–32.

14

Anda mungkin juga menyukai