DISUSUN OLEH :
JUWITA SIMARMATA
NIM: 5223131008
FAKULTAS TEKNIK
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT. dimana atas segala nikmat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas rekayasa ide yang berjudul “Penerapan Program
One Day One Culture Dalam Dunia Pendidikan” untuk pemenuhan tugas pada mata kuliah
Filsafat Pendidikan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas ini, serta kepada Ibu Dra. EVA BETTY SIMANJUNTAK M.Pd. selaku
Dosen Filsafat Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan arahan serta
bimbingan kepada penulis.
Penulis sadar bahwa dalam makalh ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri khususnya.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang………………………………………………………………. 1
B. Tujuan……………………………………………………………………….. 2
C. Manfaat………………………………………………………........................ 2
A. Landasan Teoritis….............……...………………………………………….. 3
B. Program One Day One Culture ………..……………………………………. 12
C. Subjek Program…………………………………………………...………….. 12
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………….. 15
A. Kesimpulan………………………………………………………………….. 15
B. Saran………………………………………………………………………… 16
C. Referensi…………………………………………………………………….. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya atau kebudayaan secara entimologi berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang kemudian
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah
atau mengerjakan atau dapat pula diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya yang ada ini
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.
Seperti yang telah kita ketahui, perkembangan budaya indonesia selalu dalam
kondisi yang naik dan turun. Pada awalnya, Indonesia sangat banyak mempunyai
peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang harus
1
dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi belakangan ini budaya Indonesia
mengalami masa penurunan terhadapa sosialisasi budaya bangsa sehingga penduduk kini
telah banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus
globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak
baik bagi masyarakat asli Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke
Indonesia, masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat modern.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas rekayasa
ide filsafat pendidikan, dan juga untuk meningkatkan rasa cinta terhadap budaya
dikalangan para pelajar Indonesia. Serta menciptakan sistem pendidikan yang inovatif di
Indonesia.
C. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai sumber literasi bagi para pembaca, dan
sebagai solusi terbaik untuk meningkatkan rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia
dikalangan pelajar.
2
BAB II
KERANGKA UMUM
A. Landasan Teoritis
Dalam kehidupan manusia tidak dapat dari perilaku dan kebiasaan hidup yang
menjadi ciri khasnya. Kebudayaan yang dimiliki suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain
hal ini membuat dunia penuh akan keanekaragaman budaya manusia.
1. Pengertian Budaya
Secara harfiah pengertian budaya (culture) berasal dari bahasa Latin Colere,
yang berarti mengerjakan tanah, mengolah, atau memelihara ladang. Oleh Ashley
Montagu dan Cristper Dawson, kebudayaan diartikan sebagai way of life, yaitu cara
hidup tertentu yang memancarkan identitas tertentu pula dari suatu bangsa.
Sementara menurut Koentjoroningrat, budaya adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan segala hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar (Gering Supriyadi : 2003). Jadi
budaya adalah gagasan serta tindakan manusia yang menjadi pedoman dalam hidup
bermasyarakat,yang dalam berinteraksi dan baekomunikasi dalam masyarakat itu
terdapat nilai-nilai yang harus diperhatikan agar kehidupan dapat berjalan sesuai nilai
dan norma yang berlaku di masyarakat itu sendiri.
2. Unsur-Unsur Budaya
Suatu kebudayaan memiliki unsur-unsur. Adapun unsur-unsur kebudayaan
adalah sebagai berikut.
a. Bahasa
Bahasa adalah elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat
perantara bagi manusia untuk meneruskan kebudayaan. Penerusan
kebudayaan dengan budaya dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa
lisan maupun tulisan.
3
b. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dapat berupa pengetahuan tentang kondisi alam
sekitar. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang alam sekitar,
flora, fauna, waktu, ruang, sifat, dan tingkah laku manusia.
f. Sistem Religi
Sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu
antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal suci.
g. Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat
manusia terhadap keindahan.
3. Fungsi Budaya
Budaya yang dianut oleh suatu bangsa akan mempengaruhi sistem hidup
masyarakatnya. Budaya memberikan maanfaat bagi manusia dalam hidup
bermasyarakat, selain itu kebudayaan juga mempengaruhi rasa nasionalisme suatu
4
bangsa, sehingga dapat mempersatukan masyarakat segingga dapat hidup rukun serta
damai. Kebudayaan juga menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
terutama kebutuhan rohani manusia. Kebudayaan suatu bangsa juga dapat
mendorong terjadinya perubahan masyarakat.
8
budaya bangsanya akan memudahkan dalam menciptakan generasi penerus
bangsa yang berkualitas.
Konsep pendidikan berbasis budaya adalah pendidikan yang
diselenggarakan untuk memenuhi standar nasional pendidikan yang diperkaya
dengan keunggulan komparatif dan kompetitif berdasar nilai-nilai luhur budaya
agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi diri sehingga
menjadi manusia yang unggul, cerdas, , peka terhadap lingkungan dan
keberagaman budaya, serta tanggap terhadap perkembangan dunia.
Pendidikan yang bertujuan menjadikan peserta didik sebagai manusia
yang berkualitas,berkarakter serta berahlak mulia tidak akan dapat terwujud jika
dalam penyelenggaraan pendidikan mengabaikan nilai budaya. Pada saat ini
telah dikembangkan suatu strategi dalam dunia pendidikan yang mana bertujuan
menciptakan manusia yang berbudaya sesuai dengan nilai-nilai budaya yang
dianutnya yaitu pendidikan berbasis budaya. Budaya yang digunakan dalam
pendidikan ini tentunya berasal dari budaya masyarakat itu sendiri. Pendidikan
berbasis budaya ini menjadi model baru dalam pembelajaran. Untuk mencapai
suatu sistem pendidikan yang maju dan berkembang sehingga dapat sesuai
dengan standar mutu pendidikan maka haruslah dilandasi dengan nilai-nilai
luhur budaya. Nilai luhur budaya yang dimaksud identik dengan pendidikan
karakter yang harus ditanamkan pada peserta didik melalui berbagai strategi.
Menanamkan nilai-nilai luhur budaya pada diri peserta didik bukan
merupakan hal yang mudah, namun bisa diupayakan dengan strategi
keteladanan, program dan tindakan nyata, serta pembiasaan. Pembelajaran
berbasis budaya merupakan penciptaan lingkungan belajar dan perancangan
pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari proses
pembelajaran. Pendekatan ini didasarkan pada pengakuan terhadap budaya
sebagai bagian yang fundamental dalam pendidikan, ekspresi, dan komunikasi
gagasan, serta perkembangan pengetahuan.
Sebagai suatu strategi belajar, pembelajaran berbasis budaya mendorong
terjadinya proses berpikir kreatif, dan juga sadar budaya. Pembelajaran berbasis
budaya juga menjadikan budaya sebagai arena bagi peserta didik untuk
mentransformasikan hasil observasi mereka ke dalam bentuk-bentuk dan
prinsip-prinsip yang kreatif tentang alam dan kehidupan. pembelajaran berbasis
budaya berfokus pada penciptaan suasana belajar yang dinamis, yang mengakui
9
keberadaan siswa dengan segala latar belakang, pengalaman, dan pengetahuan
awalnya, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bebas bertanya,
berekspresi, dan membuat kesimpulan tentang beragam hal dalam kehidupan.
Pembelajaran berbasis budaya sebagai salah satu pendekatan
pembelajaran alternatif, yaitu mengaitkan materi pembelajaran dengan konsep
yang berasal dari budaya lokal di mana siswa itu berada. Melalui pengembangan
konsep budaya lokal dalam proses pembelajaran, maka perkuliahan akan lebih
mudah dipahami dan diterima oleh siswa.
Oleh sebab itu strategi untuk mengembangkan pendidikan berbasis
budaya dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:
10
Pada zaman saat ini sering kita jumpai bahwa para anak lebih
sering bermain dengan kecanggihan teknologi yang ada seperti game
online. Padahan banyak sekali permainan yang menjadi ciri khas budaya
kiat yang menarik. Pada saat proses pembelajaran guru tidak hanya
berperan sebagai pemberi materi pembelajaran tetapi juga harus dapat
menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Salah satu hal yang
dapat gutu lakukan adalah dengan memberikan permainan dalam konteks
pembelajaran yang yang memiliki unsur budaya. Dalam permainan yang
telah dirancang oleh guru harus memperhatikan sikap dan tingkat
kesopanan dan keteraturan siswa saat bermain.
C. Subjek Program
Program ini ditujukan kepada seluruh peserta didik, dari setiap jenjang tingkatan
pendidikan. Karena pembelajaran budaya dilakukan sepanjang hayat hidup manusia,
karena kehidupan manusia sangat berkaitan erat dengan kebudayaan.
12
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan program One Day One Culture ini dapat dilakukan dengan berbagai cara
dan konsep serta dapat disesuaikan dengan tingkat pendidikan peserta didik. Dalam
pelaksanaan ini juga sangat dipengaruhi oleh faktor kreativitas seorang guru, program ini
juga dapat dikatakan berhasil jika guru memiliki inovasi yang menarik dalam pelaksanaan
program ini.
Pembelajaran budaya juga dapat dilakukan dengan pembedahan film yang memiliki
nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa Indonesia atau mengenai fenomena sosial yang terjadi di
masyarakat. Pada pembelajaran ini peserta didik akan diarahkan untuk berpikir kritis dalam
menyikapi suatu permasalahan yang terjadi dimasyarakat dengan berlandaskan nilai-nilai
kebudayaan. Sehingga kepribadian yang berkarakter dan berbudaya akan terbentuk pada
setiap peserta didik.
Program One Day One Culture juga dapat dilaksanakan dengan diskusi terbuka antara
peserta didik dan guru. Pada saat diskusi terbuka, guru akan memberikan permasalahan atau
fenomena sosial. Lalu setiap peserta didik diwajibkan untuk memberikan pendapat ataupun
sanggahan dari pendapat peserta didik yang lain. Peran guru pada diskusi terbuka adalah
sebagai pengontrol dan pembimbing, guru bertugas mengarahkan jalannya diskusi terbuka
ini.
13
Pembelajaran budaya juga dapat dilakukan dengan pelatihan tari daerah, pembelajaran
bahasa daerah, membentuk grup paduan suara dengan membawakan lagu daerah, kursus
memasak makanan daerah, dan masih banyak lagi. Sebelumnya dapat dilakukan pemetaan
terlebih dahulu terhadap peserta didik, mengenai minat dan bakat peserta didik sehingga
dapat diarahkan dalam pemilihan kelompok pelatihan.
Program One Day One Culture hendaknya dilaksanakan setiap penghujung minggu.
Seperti hari Jumat dan Sabtu, waktu pelaksanaan sesuai dengan kebijakan sekolah atau pun
guru. Jadi dalam satu hari tersebut peserta didik belajar mengenai kebudayaan, sehingga
karakter berbudaya tersebut akan terbentuk sendirinya pada peserta didik.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya merupakan salah satu alat ukur tata kelakuan dan hidup suatu bangsa.
Setiap budaya di suatu negara tentu berbeda dengan negara lain. Budaya memiliki
keunikan yang dapat membedakan masyarakat di suatu negara dengan bangsa lain.
Budaya memiliki nilai-nilai yang penting bagi kehidupan manusia. Seperti halnya
negara Indonesia yang kaya akan budaya, yang mana budaya merupakan hal yang
penting untuk dilestarikan. Masyarakat Indonesia sangat menjunjung nilai-nilai
masyarakatnya. Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang mana sila-sila
tersebut bersumber dari nilai-nilai budaya Indonesia itu sendiri. Suatu nilai akan
mudah diterima masyarakat jika nilai tersebut berasal dari nilai-nilai yang ada pada
mesyarakat itu sendiri. Maka tidak dapat di pungkiri bahwa masyarakat berperilaku
dan hidup bermasyarakat sesuai nilai-nilai budayanya.
Program One Day One Culture adalah sebuah program yang ditujukan
terhadap pendidikan, dimana dengan menerapkan pembelajaran tentang budaya pada
salah satu hari pembelajaran aktif dalam seminggu. Program ini bertujuan untuk
menanamkan rasa cinta budaya kepada peserta didik, serta menambah pengetahuan
15
mengenai budaya kepada peserta didik. Sehingga peserta didik tidak hanya
mendapatkan pembelajaran ilmu pengetahuan saja di sekolah, namun juga
membentuk kepribadian peserta didik yang berkarakter dan berbudaya Indonesia.
Program One Day One Culture ini dapat dilaksanakan dalam bentuk permainan,
diskusi terbuka, pelatihan bakat dan hobi, atau pembelajaran seperti biasa. Tapi lebih
menekankan kepada pembelajaran praktek, karena tujuan dari program ini adalah
untuk menciptakan peserta didik yang berkarakter dan berbudaya.
B. Saran
Seharusnya program One Day One Culture ini dapat dijadikan sebuah inovasi
baru dalam dunia pendidikan dan dikategorikan pembelajaran wajib didalam
kurikulum. Karena patokan dalam pendidikan tidak hanya dalam bidang ilmu
pengetahuan saja, tapi juga berorientasi kepada karakter dan nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia.
C. Referensi
Sumber Online
http://serafinarichadwirahayu.blogspot.co.id/2016/06/makalah-pendidikan-berbasis-
budaya_24.html (diakses tanggal 29 Oktober 2017)
16