Anda di halaman 1dari 11

Format Verbatim

1. Inisial Konseli
Laporan Verbatim ke- : 1
Nama Ko : ARN
Perjumpaan ke :1
Perjumpaan tanggal : 16 September 2022
Perjumpaan di : kediaman Ki
Durasi perjumpaan : 1 jam 15 Menit
Nama Ki : PJ
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 86 tahun
Pokok masalah :
Suasana kebatinan Ko : Empati
Suasana kebatinan Ki : Semangat
Dibuat tanggal : 20 September 2022

2. Latar Belakang Verbatim


Pertemuan kali ini merupakan pertemuan pertama antara Ko dan Ki,
sebelumnya Ko sudah mengenal Ki pada saat melakukan kunjungan kasih
Bersama dengan pendeta pelayanan dan majelis jemaat ke kediaman keluarga ini
PJ, ibu PJ sangat ramah begitu pula kelurganya, ibu PJ tinggal bersama dengan 3
orang anaknya, 2 perempuan yang memang menetap di Banjarmasin dan satu
anaknya laki-laki yang baru datang dari Jakarta, selain itu ibu PJ juga tinggal
dengan cucu-cucunya yang tinggal bersama ada 9 orang, dalam percakapan antara
Ko dan Ki cenderung kearah yang menyenangkan dimana Ki lebih banyak
bercerita tentang perjalan hidupnya dan keluarga dan juga bagaimana pertolongan
Tuhan dalam hidupnya, namun sesekali Ki mengeluh dengan cucu-cucunya yang
sekarang tengah berkuliah dimana mereka masih belum seslesai dalam skripsinya
dan masih sibuk pacaran, selain itu Ki juga mengeluh dengan matanya yang sudah
tidak awas lagi.

3. Rekaman Perjumpaan
Ko1 : Selamat sore tambi bagaimana kabarnya? Aduh bagus sekali dress
tambi ( menyapa dan menjabat tangan Ki)
Ki 1 : Puji Tuhan baik sekali cu, ini dress sudah lama sekali tambi suka
pakainya karena nyaman, duduk-duduk( Menjabat sambil menepuk pundak
ko)
Ko 2 : Iya tambi terimakasih ( tersenyum ramah)
Ki 2 : ( Tambi Tersenyum)
Ko3 Tambi masih ingat lah dengan saya?
Ki3 : Yang dari barsel kemarin lah, yang bawa ibadah, ingat sekali tambi
bagus suara mu cocok jadi pembawa acara
Ko4 : Aduh Tambi ini …… (saya tersipu dipuji oleh tambi), iya Tambi ini
Ari yang kemarin datang kesini Bersama-sama dengan ibu Pendeta dan
majelis jemaat, jadi Ari hari ini sengaja ingin mengunjungi tambi, karena
mungkin waktu pertemuan kemarin dirasa sangat singkat kalau untuk
bercakap-cakap
Ki4 : Kamu yang dari buntok itu ya
Ko5: Iya tambi ari yang dari buntok
Ki5: Semester berapa sekarang
Ko6 : Sekarang baru masuk semester 5 tambi
Ki6: Oh sudah cukup lama lah semangat, tambi juga punya dua cucu sedang
kuliah tapi masih tertunda skripsinya, ya menurut tambi oleh mareka suka
pacaran, di tegur selalu saja ,membantah makanya sekarang tambi sudah
malas menegur.( terlihat bahwa ki kecewa)
Ko7 : Cucu tambi yang tinggal sama tambi disini kah ?
Ki7 : bukan, mereka tinggal di Banjarmasin tapi beda rumah mereka dengan
bapaknya kadang-kadang sering kesini. Dulu tambi pernah mengajar di
kampus kalian itu, mengajar mata kuliah yang kosong, dulu sempat mengajar
music gereja, PAK, murid tambi dulu ya dosen kalian itu ibu E
Ko8 : Wahh pantas suara tambi bagus sekali kemarin. (Ki bercerita tentang
perjalan hidup dan cerita hidupnya……. ….) Kalau boleh tau tambi disini
tinggal dengan siapa saja ?

Ki8 :Tambi disini tinggal dengan anak tambi tiga orang, 2 perempuan dengan
1 laki-laki, satu lagi di manado, sebelumnya anak tambi ini ada lima 1
meninggal, dan satunya lagi tinggal di manado
Ko9: Wah beruntung sekali tambi ini, bisa menikmati masa-masa seperti ini
Bersama-sama dengan anak cucu
Ki9: Ya bagitulah ada rasa puas dan sukacita sendiri bisa menikmati masa tua
dengan anak cucu

Ko11 : Tambi sebelumya ari minta maaf kalau salah kata, klau boleh tau
tambi sekarang ini keluhannya apa lah seperti dari fisik tambi
Ki11 : Dulu tambi sempat kena stroke, kalau tidak slah tambi baru balik dari
Jakarta dirumah ni tambi jalan tiba-tiba kaki tambi yang sebelah sini
( memegang kaki sebelah kanan) sakit sekali, singkat cerita tambi didiagnosa
mengalami stroke, dari situ tambi setiap malam berdoa dan berdoa, tambi
terus menagih janji Tuhan untuk menyelamatkan tambi, singkat cerita melalui
pertolongan tuhan dengan bantuan medis kaki tambi berangsur pulih, dari situ
tambi yakin kalau Tuhan itu tidak pernah meninggalkan tambi, ia selalu
menjaga Tambi dan menyertai Tambi
Ko 12: Luar biasa sekali cerita tambi ini, iaman tambi sangat kokoh, tambi
sebelumnya Ari permisi mau memacakan satu nast Alkitab untuk kita hari ini
yang ari pilih dari Yesaya 46 :4, seperti halnya perjalanan hidup tambi dan
kisah hidup tambi nas ini sangat mewakili Tuhan itu tidak kelihatan tapi
perbuatannya nyata dan ia yang berkuasa, tambi mari kita Bersama-sama
berdoa……………

(Ko dan Ki bercakap-cakap sebentar tentang alat gembala yakni tongkat dan
gada kemudian ko menutup konseling dan berpamitan dengan ki dan
keluarga)

4. Refleksi
Melalui konseling kali ini saya merasa bahwa ki sangat nyaman dengan
kehadiran saya, tidak ada perasaan terintimidasi atau tidak nyaman dari ji, selain
itu dalam konseling kali ini ki banyak bercerita tentang perjalanan hidupnya dan
pengalaman-pengalaman beliau, serta bagaimana pertolongan Tuhan dalam
hidupnya, dalam kondisi saat itu saya memposisikan diri saya sebgai pendengar
yang baik bagi ki.
Selain itu saya pun menyadari banwa saya kurang merespon ki dalam bentuk
dialog melainkan hanya dalam ekpresi, saya berusaha untuk terlihat enjoy dlam
setiap sesi cerita ki,.
Dalam konseling kali ini ki begitu memotivasi saya dan mebuat saya sangat
tersentuh dengan bagaimana ki memposisikan Tuhan dalam hidupnya

5. Inisial Konseli
Laporan Verbatim ke- :2
Nama Ko : ARN
Perjumpaan ke : 1
Perjumpaan tanggal : 24 September 2022
Perjumpaan di : kediaman ki
Durasi perjumpaan : 1 jam 25 menit
Nama Ki : HP
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 87 tahun
Pokok masalah : difitnah manusia namun diteguhkan Tuhan
Suasana kebatinan Ko : Empati
Suasana kebatinan Ki : Sedih , kecewa dan bersyukur
Dibuat tanggal : 26 September 2022

6. Latar Belakang Verbatim


Sebelumnya Ko sudah pernah bertemu dengan ki dalam kunjungan kasih
bersama-sama dengan pendeta dan majelis jemaat, dan mengatur jadwal lagi agar
bisa melakukan kunjungan lagi, ki tinggal sendiri Bersama-sama dengan seorang
mahasiswa yang menyewa kamar kost dengan dia, selain itu ada ada salah sorang
kerabat dekat dari ki yang sering mengunjungi ki

7. Rekaman Perjumpaan
Ko1 : Selamat sore tmbi bagaimana kabarnya
Ki1 : Puji Tuhan baik sekali
Ko2 : sehat-sehat aja ya tambi
Ki2 : sehat sekali
Ko dan Ki bebincang-bincang sebentar membahas tentang asal ko dan tujuan
ko
Ko3; bagaimana keseharian tambi
K1 : ya seperti biasa tambi lebih banyak mengisi waktu dengan berjalan-jalan
sore mngunjungi teman-teman dan sering ke rumah sakit untuk mengunjungi
orang sakit
Ko4 : ah tambi ini semngat sekali kalau begitu
Ki4 ; ya tentu harus begitu, orang yakng sakit itu memerlukan perhatian, dan
semstinya kita yang sehat hadir sebagai sumber semangat mereka, tambi
merasa masa hidup tambi ini sangat berguna bila membantu dan menjadi
sumber semangat bagi sesame
Ko5 : Tambi kalau boleh tau, tambi tinggal disini dengan siapa
Ki5 : Tambi tinggal disini sendiri, ini bukan rumah tambi, ini rumah keluarga
tambi yang sekarang tinggal dijakarta dan tambi dimandatkan untu tinggal
dan mejaga rumah ini, sekarang ada mahaasiwa yang tinggal dengan tambi
disini, tambi bantu karena di membutuhkan tempat tinggal, tambi tidak
pungut biaya tapi kalau dia kasih tambi terima.
Ko6 : Tambi biasanya kalau mau kerumah sakit jenguk orang sakit biasanya
dengan siapa
Ki6 : Tambi biasaya naik ojek, tambi gak mau merepotkan orang lain

(Ko dan ki bercakap-cakap tentang kegiatan sehari-hari….)

Ko7: Tambi mohon maaf sebelunya bukannya saya mau ikut campur
masalah tambi, tapi tadi klau tidak salah tambi sempat bilang bahwa tambi
pernah difitnah, kalau boleh tau bagaimana ceritanya tambi
Ki 7: Jadi dulu tambi ini tinggal dengan kakak tambi, beliau mempunyai 8
orang anak, tambi ini ikut beliau bukan sebgai pembantu, tapi tambi ikut
beliau untuk menabtu mengurus rumah tangga dan anak-anak beliau. Singkat
cerita Ketika beliau meninggal beliau meninggalkan surat warisan dan dalam
surat warisan itu tambi mendapat bagian, hal itu kemudian membuat anak-
anak beliau menjadi iri pada tambi,, tidak semua anak beliau yang iri hanya
beberapa saja tambi di tuduh memalsukan surat warisan itu karena tambi yang
tinggal dengan ibu mereka. Lalu salah satu abak beliau yang membela tambi
dan rela berseteru dengan saudaranya, tambi hamper dilporkan kepolosi
namun tidak jadi kerna bisa di elesaikan secara kekeluargaan.
Ko8 : Maaf tambi, kenapa tambi tidak melawan padahal kan tambi tidak salah
Ki8 : Untuk apa, tambi tidak salah ( ki masuk kedalam kamar dan
mengelurkan sebua surat berisi surt warisan dan surat klarifikasi”
Ki9 : baca ini
Ko10 : ( membaca poin-poin)
Ki 10 :Tambi bisa saja melawan tapi untuk apa, itu keponkan tambi, sia-sia
wasiat ibu mereka kalau tidak dijalankan, lagi pula tambi akan merasa
bersalah pada saudara kalau tambi membalasnya
Ko 11: Sabar sekali tambi, kuat, tabah
Ki 11 : Pernah suatu malam, tambi dirumah ini sedirian hari itu hujan dan
petir menyambar-nyambar, tambi tidur dengan posisi begini 9 mempraktekan
posisi tidur” tiba-tiba ada suara yang memanggil-manggi nama tambi,
mendengar itu tambi ketakutan mau lari tapi hari hujan lagi pula kemana
tambi harus meninggalkan rumah tambi sendiri kemudian tambi berbicara
sendiri “ kalau kamu setan pergi jangan ganggu aku, tapi alau kamu Tuhan
sertailah aku” lalu suara itu enyahut tambi “ tenang (menyebut nama Ki) baca
Yesaya 41 :10) setelah itu suara itu perlahan-lahan naik
Ko 12 : Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang,
sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong
engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang
membawa kemenangan. ( membaca nas)
Ki 12 : Iya setelah mebaca nast itu tambi kemudian merenung lagi, walau
bagaimanapun pergumulan hidup tambi ternyta Tuhan tidak tinggal diam,
tuhan sentiasa menyerti tambi

(Ko dan ki bercakap-cakap kemvali tentang kejadian yang itdak mengenakan


tersebut)

Ko 13: Tambi terimkasih banyak untuk hari ini ada banyak hal yang bisa saya
dapatkan melalui cerita tambi saya merasa bahwa ternyata saya masih perlu
benyak belajar untuk sabar,ikhlas dan tulus , saya punya satu nast untu kita
hari ini dari mazmur 71 :17-18
Kita sama-sama berdoa ya tambi
Ki 13: Terimakasih kamu sudah mau mengunjungi tambi, tambi senang bila
dikunjungi seperti ini , ingat jangan pernah berhenti untuk menjadi berkat
jngan pilih-pilih

( Ko pamit dan bersalaman dengan Ki)

8. Refleksi
Dalam konseling kali Saya berusaha untuk memberikan kenyaman bagi Ki dan
hadir bukan sebagai mahasiswa melainkan sebagai cucu yang bercengkrama
dengan neneknya. Ada kesulitan tersendiri bagi saya dalam menemuka refleksi
teologis, karena saya hampir terbawa perasaan tengan cerita ki yang mebuat saya
tersentuh, namaun melalui kesaksian atau sharing ki dapat dilihat bahwa ki hidup
dengan kiklasan dan tulus serta yakin diri dengan kehendak Tuhan Dalam
pertemuan konseling selanjutnya konselor akan berupaya untuk mencari tau
bagaimana peran Tuhan yang dirasakan dan disadari oleh setiap Konseli
Pertemuan kali ini sangat luar bisa konselor belajar banyak hal, bahwa menjadi
orang yang berkenan dimana Tuhan itu tidak mudah harus mau memikul salib.
Format Verbatim
1. Inisial Konseli
Laporan Verbatim ke- :3
Nama Ko : ARN
Perjumpaan ke :1
Perjumpaan tanggal : 29 September 2022
Perjumpaan di : Kediaman Ki
Durasi perjumpaan :
Nama Ki : RS
Jenis kelamin : Perempuan
Usia :-
Pokok masalah : Rasa Kecewa, ketidakterimaan, sukacita
Suasana kebatinan Ko : Empati, Tenang
Suasana kebatinan Ki : Sedih,Bersyukur
Dibuat tanggal :

2. Latar Belakang Verbatim


Ki merupakan seorang ibu rumah tang yang memiliki empat orang anak, saat ini beliau
menetap dengan putrinya yang no 2 dan tinggal di kota Banjarmasin.
Sebelumnya ko sudah pernah berjumpa dengan ki saat melakukan kunjungan kasih
Bersama-sama dengan Majelis jemaat lingkungan sion , daam pertemuan kali ini ki lebih
menjadi ko dalam diam sebab rekan sepelayanan ko yang lebih banyak berinteraksi
dengan ki.
Ki tengah menderita stroke yang kemudian menyebabkan ki agak sulit beraktivitas.
Dalam konseling kali ini ki banyak bercerita tentang pengalaman hidupnya, sampai pada
pertolongan Tuhan dalam hidupnya
3. Rekaman Perjumpaan
Ko 1 : selamat siang tante bagaimana kabarnya ( tersenyum ramah sambil menjabat
tangan Ki)
Ki1 : Puji Tuhan sehat, ayo masuk 9 mebalas jabatan tangan ki, dan mepersilahkan
ko untuk masuk (mempersilahkan masuk), duduk ken ( memninta Ko untu duduk
Ko2 : ( duduk)maaf tante kami agak terlambat soalnya tadi kami menyempatkan
untuk masuk kelas terlebih ( sambil membuka jas almamater)
Ki2: ah gapapa ja ken,maaf juga kalian agak susah atur waktu berkunjung soalnya
kalau gak ada anak tante ni ( menyebutkan nama anaknya) tante gabisa terima tamu, kalau
anak tante turun kerja tante sndirian di rumah jadinya, susah buat tante untuk buka pintu atau
pagar
Ko3 : Iya tante, kami memaklumi sekali kondisi tante ( tersenyum pada Ki), jadi te
seperti apa yang pernah kami sampaikan saat kunjungan kemarin, kami ini mahasiswa STT
GKE yang melakukan praktek Pastoral, memang sebenarnya ada tujuan dari kami yakni
untuk nilai, namun terlepas dari itu kami hadir disini bukan sebgai mahasiswa,wartawan atau
apapun, kami hadir disini sebgai teman bercerita untu tante, tante bebas mau berbagi ccerita
tentang apapun, kisah hidup tante, pengalaman tante, rasa yang sedang tante alamani saat ini,
kami siap mendengarkan ( menatap ki dengan tatapan lembut agar memberikan kesan
nyaman bagi Ki)
Ki 3: wahhh gak habis habis kalau mau cerita, tante ni suka ngomong, suka sekali
kalau di ajak bicara seperti ini, tante senang kalau kalian bisa dating dan mengunjungi tante
( tersenyum pada Ko)
Ko dan Ki salang berbagi cerita, disni posisi penulis lebih kearah Konselor dalam
diam, sebab tidak banyak bicara dan hanya menyimak percakapan anatara Ko utama dan ki
( Ki bercerita tentang kisah hidupnya yang saat menikah dijebak untuk masuk
kedalam agama muslim oleh mantan suaminya, dalam menjalankan biduk rumah tangga Ki
tidak merasa tenang selain itu mantan suami ki sering berbuat hal-hal yang bisa saja
mencelakakan KI.
Sampai akhirnya Ki memohon pad Tuha agar bisa lepas dari suamnya, dan satu
satunya cara ialah suaminya harus mengalami kebangjrutan. Dan harapan ki itu ternyata
terjawab, setelah bercerai dengan mantan suami, ki pun kembli ke agamani Kristen, dan dua
anaknya ikut dengan dia masuk Kristen sedang dua yang lain tetap memeluk islam.
Kekecewaan ki muncul lagi saat anaknya yang no 3 yang bekerja di kota BL tanpa
sepengetahuannya pindah ke agama muslim, hal itu membuat KI saat kecewa , namun ki
tetap mengiklaskan sebab Tuhan tetap 1.
Setelah itu Ki bercerita tentang tragedy rumah mereka yang terbakar, saat itu kondisi
rumah sedang sepi, anak ki yang no 4 sedang bekerja
. dari tragedi itu trauma yang tersisa menyebabkan ki mengalmi stroke dan melalui
pengobatan dan terapi akhirnya kondisi ki berangsur membaik dan kini hanya tangan kiri ki
saja yang masih lumpu)
4. Refleksi
Coba refleksikan dengan jujur!
 Sejauh mana Anda bersikap “empati” ketika menanggapi menanggapi kehadiran
konseli (Anda terbuka, masuk ke ruang suci konseli yang paling dalam) dan
menerima dia sutuhnya.
 Sejauh mana Anda “mendengarkan” konselor secara kreatif dan efektif dalam
menanggapi ekspressi konseli.
 Sejauh mana Anda menarik beragam refleksi teologis dari perjumpaan Anda dengan
konseli.
 Apakah Anda menemukan suasana kebatinan, warna, dan usulan tema (kerahiman
ilahi/anugerah Tuhan Allah, penebusan, pengampunan, keselamatan, harapan, putus
asa, merasa ditinggalkan Tuhan, merasa semua meninggalkan, marah pada Tuhan,
menyesali kelahiran/kehidupannya, lebih baik mati, Tuhan tidak mendengarkan doa,
dsbnya)? Anda menemukan persoalan dan pertanyaan teologis dalam perjumpaannya
dengan konseli? Dapat Anda jadikan sebagai pedoman pelayanan di masa datang?
 Apakah penemuan itu menolong Anda menghargai – bangga - mensyukuri
pelayanan pendampingan – konseling yang dilakukan sejawat, asosiasi, tarekat,
gereja? Termasuk mengukuhkan – mengubah – memperbaharui spiritualitas Anda?
Format Laporan Kegiatan Praktik Pastoral
Nama :
Nim :
Tempat Praktik :
No Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Inisial Konseli Durasi
1.
2.
3.
4.

Total

Format Laporan Kegiatan Praktik Pastoral


Nama : Ari Ratta Natahati
Nim : 202502
Tempat Praktik : Rumah Ki
No Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Inisial Konseli Durasi
1. 17 September 2022 Sharing dan kunjungan PJ 75 menit
doa
2. 24 September 2022 Sharing dan kunjungan HP 85 menit
doa
3.
4.

Total

Anda mungkin juga menyukai