Anda di halaman 1dari 2

RSUD ABSES PERIANAL

PRINGSEWU
No. Revisi Halaman
No Dokumen 0 2/2
445/ . /LL.04/2022

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RS

dr.Andi Arman, Sp.Pd


NIP..

Abses perianal adalah terkumpulnya nanah atau pus disekitar anus, akibat
PENGERTIAN infeksi dan peradangan dari kelenjar disekitar anus yang mengakibatkan
pembengkakan dan nyeri.
1. Benjolan disekitar anus
2. Nyeri bersifat konstan dan memberat disaat duduk
3. Iritasi kulit disekitar anus
4. Keluar nanah
5. Sulit dan nyeri saat BAB
ANAMNESIS 6. Bisa disertai demam dan menggigil pada proses lebih lanjut
7. Faktor resiko :
- Colitis
- Diabetes
- Diverticulitis
- Anal sex
1. Tanda fisik yang paling tampak pada abses perianal adalah nyeri, berdenyut,
yang memburuk sesaat sebelum defekasi dan membaik setelah defekasi.
Nyeri diperburuk oleh pergerakan.
PEMERIKSAAN
2. Apabila abses terletak superficial, maka akan tampak bengkak, dan
FISIS
kemerahan.
3. Pada abses yang terletak lebih dalam mengakibatkan gejala toksik, bahkan
nyeri abdomen bawah, serta demam.

KRITERIA Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan di daerah sekitar anus dan
rektum, melalui colok dubur, dimana dapat dirasakan pembengkakan lembut di
DIAGNOSIS rektum, meskipun dari luar tidak tampak adanya pembengkakan.
Abses Perianal
DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSIS 1. Abses Ischiorektal
BANDING 2. Fistula Perianal
3. Abses Intersfingterik
4. Fournier Gangrene
5. Abses Supralevator
PEMERIKSAAN 1. Pemeriksaan Laboratorium
PENUNJANG
Belum ada pemeriksaan laboratorium khusus yang dapat dilakukan untuk
mengevaluasi pasien dengan abses perianal, kecuali pada pasien tertentu,
seperti individu dengan diabetes, dan pasien dengan imunitas tubuh yang
RSUD ABSES PERIANAL
PRINGSEWU
No. Revisi Halaman
No Dokumen 0 2/2
445/ . /LL.04/2022

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RS

dr.Andi Arman, Sp.Pd


NIP..

rendah, karena memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya bakteremia yang


dapat disebabkan dari abses perianal. Dalam kasus tersebut, evaluasi
laboratorium lengkap adalah penting.
2. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologi jarang diperlukan pada evaluasi pasien dengan abses
perianal, namun pada pasien dengan gejala klinis abses interfingter atau
supralevator mungkin memerlukan pemeriksaan konfirmasi dengan CT-scan
dan MRI atau USG dubur. Namun USG juga dapat digunakan secara intra
operatif untuk membantu mengidentifikasi abses dengan lokasi yang sulit
TATALAKSANA 1. Operasi
Operasi standar dilakukan dengan bius regional/spinal atau dengan anastesi
umum. Operasi dilakukan dengan mengeluarkan nanah dan membersihkan
terhadap jaringan mati atau rusak, serta dapat dilakukan drainase.
2. Antibiotik
Pada abses perianal, terapi medikamentosa menggunakan antibiotik biasanya
tidak diperlukan, namun pada pasien dengan peradangan sistemik, diabetes,
atau imunitas yang rendah, antibiotik wajib diberikan.
EDUKASI 1. Pasien mengetahui risiko komplikasi abses perianal sehingga bila diagnosis
sudah ditegakkan maka sebaiknya tindakan bedah segera dilaksanakan.
2. Pasien mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan terjadinya abses
perianal.
PROGNOSIS Prognosis pada umumnya baik, namun bergantung pada ada atau tidaknya
komplikasi.
KEPUSTAKAAN 1. Abcarian H; Anorectal infection: abscess-fistula. Clinb Colon Rectal Surg.
2011 Mar;24(1):14-21 . doi: 10.1055/s-0031-1272819
2. Malik AI, Nelson RL, Tou S; Incision and drainage of perianal abscess with
or without treatment of anal fistula. Cochrane Database Syst Rev. 2010 Jul
7;(7):CD006827. doi:10.1002/14651858.CD006827.pub2.
3. Chapter 88. Anorectal Disorders, oleh Brian E. Burgess. Tintinalli’s
Emergency Medicine.
4. Chapter 297. Diverticular Disease and Common Anorectal Disorders, oleh
Susan L. Gearheart. Harrison’s online.
UNIT TERKAIT Bidang Pelayanan Medis/ Bidang Keperawatan

Disclaimer :Penerapan panduan praktis klinis ini dapat disesuaikan oleh pemberi pelayanan medis
pada kondisi tertentu sesuai dengan keadaan pasien dan perkembangan ilmu kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai