Anda di halaman 1dari 3

RS Dr.

Hafiz
ULKUS DIABETIKUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

x 1 1 dari 3

Ditetapkan,
Tanggal Terbit
STANDAR Direktur RS. Dr. Hafiz
PROSEDUR
OPERASIONAL
3 Maret 2016
dr. Renyta Amelia, MARS
Ulkus diabeticum didefinisikan sebagai infeksi, ulkus atau kerusakan jaringan
yang daam yang berhubungan dengan gangguan neurologi, vaskularisasi perifer
dan semua derajadnya. Di Indonesia, belum ada angka yang pasti pada insidens
penyakit ini. Namun kasus yang ada cenderung bertambah sesuai dengan gaya
PENGERTIAN hidup. Ulkus diabetikum memerlukan penanganan tim yang baik untuk hasil dan
menekan biaya mengingat kasus ini memerlukan biaya yang besar.
Dasar terbentuknya ulkus adalah gangguan vaskularisasi ke arah tungkai,
gangguan persyarafan, kelainan anatomi yang menyebabkan trauma kronis pada
kaki.
1. Untuk menangani pasien dengan ulkus diabetikum agar sesuai dengan
TUJUAN prosedur
2. Untuk keselamatan pasien
1. Penangan pasien dengan ulkus diabetikum harus sesuai dengan prosedur
KEBIJAKAN dengan memperhatikan biaya dan keselamatan pasien

Sesuai dengan diagnosis penyakit dalam, ditambah klasifikasi PEDIS untuk ulkus

Manifestasi klinis

1. Pasien umumnya dikonsultasikan dari dokter spesialis penyakit dalam untuk


penanganan ulkus yang ada, terutama daerah kaki
2. Pada anamnesis ditekankan untuk mendapat data keadaan yang mengganggu
proses penyembuhan luka dan kondisi yang berhubungan dengan klasifikasi
ulkus berdasarkan PEDIS ( Perfusion Extent/Size, Depth / Tissue Lost,
KRITERIA Infection, Sensation )
DIAGNOSA
a) Lama sakit diabetes dan lama ulkus
b) Kontrol gula darah
c) Adanya keluhan penyakit pembuluh darah perifer
d) Adanya keluhan neuropati
e) Adanya gangguan fungsi vena
f) Gangguan fungsi hati, ginjal, kekurangan darah
g) Riwayat trauma, perokok, keganasan dan pemakaian steroid
h) Bagaimana penanganan ulkus sebelumnya
3. Pada pemeriksaan fisik, berhubungan dengan penentuan klasifikasi PEDIS
1. Aterosklerosis
DIAGNOSA
2. Chronic venous Insufficiency
BANDING
3. Infeksi kaki Diabetik
RS Dr. Hafiz
ULKUS DIABETIKUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

x 1 2 dari 3

1. Radiologi
Pada umumnya untuk penilaian klasifikasi PEDIS
a) Perfusi
 Pemeriksaan ABI / TBI dengan doppler
 TcpO2
 Dupleks onografi atau arteriografi / CT angiografi, jika
diperkirakan dapat dilakukan perbaikan pembuluh darah

Ulkus dinilai setelah operasi dan pemeriksaan pencitraan untuk menilai


PEMERIKSAAN
keterlibatan tulang atau sendi
PENUNJANG
2. Laboratorium
1. Darah perifer lengkap
2. Fungsi hati
3. Fungsi ginjal
4. Status gizi
5. Gula darah
6. Elektrolit

1. Penanganan pasien dilakukan oleh team yang dipimpin oleh dokter spesialis
penyakit dalam
2. Setelah ditentukan oleh dokter yang merawat bahwa penderita memerlukan
tindakan bedah, maka selanjutnya ditentukan jenis tindakannya berupa
pembersihan luka / debridemen, debridemen luka beserta amputasi bagian
tubuh yang mati, atau amputasi pada tingkat jaringan yang sehat. Untuk
amputasi harus diberikan penjelasan ke keluarga atau ke pasien dengan segala
keuntungan dan kerugian dari tindakan tersebut.
PROSEDUR
3. Untuk kasus gawat darurat, tindakan dilakukan pada kondisi optimum pasien
dan didiskusikan dengan dokter penyakit dalam dan dokter anestesi.
4. Antibiotik berspektrum luas dan metronidazole untuk kuman anaerob
5. Obat yang membantu aliran darah, seperti cilostazole dengan dosis 2 x 50 mg
atau 2 x 100 mg.

6. Perawatan luka meliputi pencucian, mengistirahatkan dan pembalutan

1. Kematian
2. Kehilangan anggota tubuh
PENYULIT
3. infeksi

1. Kamar Operasi (OK)


2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 3. IGD
4. Rawat Inap
5. ICU
RS Dr. Hafiz
ULKUS DIABETIKUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

x 1 3 dari 3

Status pasien pada rekam medis :


1. Formulir Catatan Harian Instruksi Dokter
2. Formulir Surat Izin Operasi (SIO)
3. Informed Consent ( Operasi beberapa tahap dan kemungkinan terjadi penyulit
DOKUMEN
pasca bedah )
TERKAIT
4. Formulir laporan operasi
5. Asuhan keperawatan
6. Formulir pemeriksaan radiologi
7. Formulir pemeriksaan laboratorium

Anda mungkin juga menyukai