Anda di halaman 1dari 4

Adhelya Zahra Nafisa - 14520004

Webinar Kajian Implementasi Teknologi Konversi Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia
Moderator : Tatang H. Soerawidjadja
SESI II – BAHAN BAKAR CAIR NABATI (LIQUID BIOFUEL)
Terdapat 3 tonggak agar biofuel bisa digunakan di dalam negeri:
1) Biofuel harus tersedia
2) Biofuel harus teruji baik pada mesin-mesin yang ada
3) Kebijakan yang dapat diterapkan harus ada
Kenyataannya sekarang, biofuel lebih murah dari solar, dan bioethanol lebih murah dari harga asli pertamax
-
Pemateri 1: Dr. Ir. Tirto Prakoso Brodjonegoro, M.Eng IPM
Pengembangan dan Tantangan Penyediaan Bahan Bakar Nabati (Biodiesel, Bioetanol, dan
Biohidrokarbon) di Indonesia
• Bentuk final bioenergy
a. Bahan bakar nabati (biofuels) → biodiesel, bioethanol, bioavtur, biogas, biohydrogen, dan biobriket atau
biopelet. (bahasan webinar: biodiesel, bioethanol, bioavtur)
b. Listrik biomassa (dapat berasal dari biogas/biomass)
• Jenis BBN berdasarkan kandungan oksigennya
a. Oksigenat: dicsmpurkan pada persentase terbatas (10-40%-volume)
b. Drop-in: hidrokarbon, dapat dicampurkan dengan persentasi 0-100%
Berikut perbedaan jenis bahan bakar nabati sebagai pensubstitusi bahan bakar konvensional yang disajikan
pada gambar 1.

Gambar 1 Perbedaan jenis bahan bakar nabati

• BBN berbahan baku minyak lemak paling siap secara komersil karena struktur molekularnya dekat dengan
bahan bakar fosil. Yang paling banyak digunakan sekarang biodiesel, disusul dengan bioethanol.
• Produksi BBN dunia dalam 20 tahun terakhir sangat meningkat. Porsi produksi etanol tidak terlalu besar
dengan porsi produksi biodiesel. Indonesia pun penghasil sawit dan tanaman lain sehingga mendorong
penggalian potensi yang lebih untuk mengembangkan BBN.
• Faktor pendorong dimulainya program BBN di Indonesia:
a. Indonesia yang merupakaan net importer minyak bumi
b. Harga minyak meningkat
c. Misi untuk membuka kesempatan kerja
d. Misi untuk menjaga lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca
e. Potensi Indonesia sebagai penghasil sawit terbesar
• Proses yang dilakukan minyak nabati antara lain
esterifikasi dan hidrogenasi (cara yang sangat
umum)
Biodiesel
• Keberhasilan program biodiesel di Indonesia
didukung oleh sinergi banyak pihak (PEMRI,
Industri, Pusat Riset, dan BPDPKS) dan kapasitas
produksi di Indonesia yang sangat tinggi
• Walaupun sudah dianggap berhasil, biodiesel masih
punya tantangan untuk masa depan, antara lain.
a. Mempertahankan/meningkatkan kualitas
b. Dalam segi penanganan dan penyimpanan
c. Sektor harga
d. Dukungan insentif dan kebijakan yang mengatur
e. Contoh: isu sawit sebagai tanaman yang tidak sustainable
Bioetanol
• Etanol sebagai bahan bakar memiliki beberapa bentuk: spiritus,
gasohol, bahan bakar etanol berhidrat, dan ETBE
• Indonesia memiliki banyak bahan baku pembuatan etanol, namun
dari segi teknologi yang paling ekonomis itu dari nira bergula
(nipah, sorgum, siwalan, aren) atau molase
• Hingga 2020, mandatori E5 untuk PSO dan E10 untuk non-PSO
belum berjalan
• Hambatan yang dialami dalam pengembangan molase, antara lain.
a. Isu lingkungan belum menjadi pendorong implementasi
bioethanol (lebih urgent menyediakan BBM murah untuk
masyarakat)
b. Belum ada integrasi regulasi (mulai dari harga, mandatory peran, ekspor)
• Tantangan: ketersediaan bahan baku dan produsen bioethanol fuelgrade
• Solusi: butuh ketegasan pemerintah untuk membuat berbagai regulasi yang bersangkutan
• Bioethanol bisa saja diimpor dengan harga murah
• Tim studi TB ITB telah mengusulkan pertamacx E5 yang tidak merugikan
Pemateri 2: Dr. Ir. Melia Laniwati, M.S., IPM
Pengembangan dan Tantangan Penyediaan Bahan bakar Biohidrokarbon Diesel, Avtur, dan Bensin Sawit
• Sedang dikembangkan katalis untuk biofuel
• Pengembangan bahan bakar biohidrokarbon sesuai mandatori presiden, berkaca dengan brazil yang mampu
membuat bioethanol untuk keperluan negerinya sendiri, Indonesia mampu memproduksi CPO+CPKO kurang
lebih 51,5 juta ton/tahun
• Apakah biodiesel bisa digunakan dengan persentase 100% (Biodiesel
FAME)? Bisa, di Indonesia udah dicoba 30%, mungkin 40% bisa, ada alternatif
seperti menggunakan FAME 40% atau HVO 10% atau biohidrokarbon
• Untuk menjadi BBN, struktu dari suatu bahan bahan nabati harus
dimodifikasi agar didapatkan molekul yang serupa dengan BBM (misal asam
palmitat dari minyak sawit disingkirkan gugus CO2 atau menggantikan gugus
oksigen dengan hydrogen) → pemisahan dapat dilakukan dengan bantuan
katalis untuk memaksimalkan produk
• Perkembangan bioavtur saat ini, bioavtur 2,4 sudah layak uji terbang
• Bensin/biogasoline dari minyak sawit dengan berpegang bahwa kalo direngkah senyawa penyusun trigliserida
bisa didapat fraksi bensin
• Pengembangan bensin biohidrokarbon sudah dimulai oleh prof. Subagdjo di tahun 1982 namun mengalami
hambatan dalam mitra industry. Pengembangannya yang sekarang berfokus pada pencapaian bilangan oktan
100-120 (bisa jadi octane booster) dan pembesaran skala & produksi katalis bensa

Gambar 2 Timeline pengembangan biodiesel hidrokarbon dan bioavtur Gambar 3 Timeline pengembangan bensin hidrokarbon

• Kesimpulan: dari minyak nabati bisa dihasilkan bioavtur dan juga biodiesel atau diesel biohidrokarbon atau
dengan perengkahan dapet bensin biohidrokarbon
Pemateri 3: Dr. Eng. Iman K. Reksowardojo, M.Eng
Pengembangan dan Tantangan Penggunaan BBN di Indonesia
• Bagaimana pengujian bahan bakar nabati di berbagai mesin?
• Kriteria yang harus dipenuhi (syarat) bahan bakar: availability, cost, quality
• Bahan bakar alternatif dan terbarukan ada berbagai macam dan berbagai sumber
a. Procedur gas dan biogas (gas bisa digunakan sebagai pembangkit listrik)
b. PLTGU Wartsila di bali (pemanfaatan green hydrogen)
c. FAME or biodiesel (biofuels) → kelapa sawit, jarak pagar (pernah gempar karena nonedible oil), minyak
kelapa paling baik sebagai bahan bakar
• Aspek teknis (mesin) penggunaan bahan bakar nabati bukan suatu tantangan/hambatan lagi
• Hibridasi renewable energy

SESI DISKUSI
Ir. Edi Wibowo, M.T
Tantangan pengembangan penyediaan penggunaan BBN: peningkatan biodiesel lebih dari 30%, penggunaan
katalis, peningkatan/pertahanan kualitas, implementasi ke keseluruhan wilayah
Ir. Untung Murdiyatmo, B.Sc, Ph.D
Kebijakan-kebijakan yang ada menjadi tantangan dan isu lingkungan serta sustainable development
Oki Muraza
Disversifikasi feedstock

Anda mungkin juga menyukai