Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SEJARAH

PERANG PADRI

Adrian Anugrah
Nabila Tendrigangka
XI MIA 2
KATAPENGANTAR

Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkatdan limpahan rahmatNya-lah maka kami bisa menyelesaikan makalah dengan tepat
waktu.Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah tentang “ Perang Padri”, yang
menurut Saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari
berbagaisejarah tentang cikal bakal Bangsa Indonesia dan bisa mengetahui perjuangan dari
rakyat-nyaitu sendiri.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritikdan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demikesempurnaan
makalah ini.
Dengan ini, Saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dansemoga
Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat untuksemua pihak.
Amin.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang .................................................................................. 4
1.2  Rumusan Masalah.............................................................................. 5
1.3  Tujuan Pembahasan........................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Latar Belakang Terjadinya  Perlawanan............................................ 6
2.2  Tokoh / Pemimpin Perang Padri........................................................ 6
2.3  Proses Perlawanan............................................................................. 6
2.4  Akhir Perlawanan.............................................................................. 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 8
3.2 Saran.................................................................................................. 8

iii
 BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pentingnya pembahasan topik ini adalah untuk mengetahui bagaimana penderitaan bangsa
Indonesia ketika di jajah oleh bangsa-bangsa Eropa, sehingga terjadi perlawanan- perlawanan
di berbagai daerah untuk mengusir para penjajah, khususnya para penjajah Belanda.

Sampai dengan abad 18 penetrasi kekuasaan Belanda semakin besar dan meluas, bukanhanya
dalam bidang ekonomi dan politik saja namun juga meluas ke bidang-bidang lainnyaseperti
kebudayaan dan agama. Penetrasi dan dominasi yang semakin besar dan meluasterhadap
kehidupan bangsa Indonesia menyebabkan terjadinya berbagai peristiwa perlawanandan
perang melawan penindasan dan penjajahan bangsa Eropa. Tindakan sewenang-wenangdan
penindasan yang dilakukan oleh penguasa kolonial Eropa telah menimbulkan
kesengsaraandan kepedihan bangsa Indonesia. Menghadapi tindakan penindasan itu, rakyat
Indonesiamemberikan perlawanan yang sangat gigih. Perlawanan mula-mula ditujukan
kepadakekuasaan Portugis dan VOC.

Perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia tersebut di bagi ke dalam dua periode,yaitu
perlawanan sebelum tahun 1800 dan perlawanan sesudah tahun 1800. Pembagian
waktutersebut dilakukan untuk memudahkan pemahaman mengenai sejarah perlawanan
bangsaIndonesia terhadap Bangsa-Bangsa Barat tersebut. Perlawanan sebelum tahun 1800,
yaitu :Perlawanan Rakyat Mataram, Perlawanan Rakyat Banten, Perlawanan Rakyat
Makasar,Pemberontakan Untung Surapati. Sedangkan perlawanan sesudah tahun 1800,
yaitu :Perlawanan Sultan Nuku(Tidore), Perlawanan Patimura, Perang Diponegoro,Perang
Padri,Perang Aceh, Perang Bali, Perang Banjarmasin.

Proses penjajahan di Indonesia adalah proses perjuangan yang tidak akan cukuptergambarkan
dalam satu atau dua buku. Berbagai pristiwa yang pernah dialami maupun berbagai
peninggalan yang masih tersisa merupakan saksi yang masih banyak menyimpanrahasiah
yang mungkin belum mampu terungkap.

4
1.2  Rumusan Masalah

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang melatar belakangi dalam prlawanan tersebut ?
2.      Bagaimana strategi yang dilakukan di setiap daerah untuk melawan Belanda?
3.      Siapa tokoh yang paling berperan dalam perlawanan tersebut?
4.      Bagaimana proses dalam perlawanan tersebut ?
5.      Bagaimana akhir dari perlawanan tersebut ?

1.3  Tujuan Pembahasan
Supaya kita dapat mengetahui perjuangan yang dilakukan oleh leluhur kaum Padri untuk
melawan kolonial Belanda.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Latar Belakang Terjadinya Perlawanan


Pentingnya pembahasan topik ini adalah untuk mengetahui bagaimana penderitaan bangsa
Indonesia ketika di jajah oleh bangsa-bangs Eropa, sehingga terjadi perlawanan- perlawanan
di berbagai daerah untuk menusir para penjajah, khususnya para penjajahBelanda.Perlawanan
rakyat MinangKabau terhadap kolonial Belanda terjadi dikarenakankonflik internal
masyarakat oleh kaum ulama dan kaum adat. Kaum ulama ini baru pulanguntuk menunaikan
haji pada abad XIX. Keberadaan kaum ulama mudah dikenali dalam segi penampilan. Karena
terdiri dari kaum ulama, Belanda menyebutnya kaum Padri. Sementaraitu ada kaum yang
masih teguh adat dan menjalankan kebiasaan lama seperti mabukmabukan,berjudi, dan
menyabung ayam.Konflik terjadi karena kaum Padri ingin memurnikan ajaran Islam. Akibat
gerakankaum Padri, kaum Adat yang dipimpin oleh Suraso melakukan perlawanan. Namun,
kaumAdat kalah dan sebagian dari kaum adat diusir dari MinangKabau. Setelah kekalahan,
kaumAdat meminta bantuan kepada Belanda dengan perjanjian MinangKabau diserahkan
kepada belanda.

2.2  Tokoh / Pemimpin Perang Padri

Adanya perselisihan antara kaum adat dan kaum padri sebagai akibat dari usaha yang
dilakukan kaum padri untuk memurnikan ajaran Islam dengan menghapus adat kebiasaan
yang tidak sesuai dengan ajaran islam.
Campur tangan belanda dengan membantu kaum adat .Pertempuran pertama terjadi dikota
lawas kemudian meluas ke daerah daerah lain. Sehingga muncul pemimpin pemimpin yang
mendukung gerakan kaum padri seperti Datuk Bandaro, Datuk Malim Basa (Imam
Bonjol), Tuanku pasaman, Tuanku Nan Rencek, Tuanku Nan. cerdik, dan Tuanku Nan
Gapuk.

2.3  Proses Perlawanan

Ditandai dengan penyerangan pos pos patroli Belanda. Dalam fase ini kaum Padri di pimpin
oleh Tuanku Nan Renceh dan Tuan Pasamah. Kaum Padri menang telakmelawan kaum adat
dan menguasai Sungai Pua, Guguak Sigandang, Tanjuang Alam,dan Bonio. Perang ini
membuat Belanda kewalahan dan berupaya menempuh jalandamai, dan melakukan gencatan
senjata. Tetapi pada saat damai Belanda terusmenerus menguasai wilayah yang telah
dikuasai. Akibatnya belanda membatalkan perjanjian damai tersebut dan dibawah pimpinan
Imam Bonjol melakukan perlawananterhadap Belanda
 

6
Fase Kedua
Fase ini terjadi bersamaan dengan perang Diponegoro yang membuat Belandakewalahan dan
memanggil pasukannya yang ada di berbagai wilayah untukmembantu memerangi
Diponegoro. Oleh karena itu, Kolonel De Strues mengajak perundingan damai tetapi
perundingan itu ditolak mentah mentah oleh Kaum Padri.Belanda mengutus Sulaiman Aljufri
untuk meminta Tuanku Imam Bonjol untuk bersedia berdamai.
Pada 15 November 1825, Kaum Padri dan Belanda menanda tangani perjanjianPadang.
Namun Tuanku Imam Bonjol tetap tidak bersedia berdamai dengan Belanda.Masa damai ini
dimanfaatkan oleh Kaum Padri untuk menghimpun kekuatan.KaumPadri juga melakukan
perlawanan terhadap kaum adat dan memukul mundur pasukanBelanda yang menjaganya.

Fase Ketiga
Setelah berhasil memenangi Perang Diponegoro oleh Belanda yang menggunakanstrategi
Benteng Stelsel,Belanda juga menggunakannya untuk mempersempit ruanggerak kaum Padri.
Melalui strategi itu, Belanda dapat melemahkan kekuatan KaumPadri. Bahkan, beberapa
pemimpin kaum Padri menyerah yang mengakibatkanTuanku Imam Bonjol turun tangan
memimpin peperangan. Pada fase ini Kaum Padrimendapatkan dukungan dari kaum adat
yang merasa dirugikan oleh Belanda. KaumPadri dan kaum adat melakukan Gerilya
yang berusaha menguasai wilayahnya.Belanda memanggil pasukannya yang ada di Jawa
yang telah memenangkan perangDiponegoro. Bantuan dari Jawa menyebabkan Kaum Padri
dan kaum adat semakinterdesak.

2.4  Akhir Perlawanan
Belanda mengepung benteng Bonjol yang menjadi pusat kekuatan kaum Padri.Setelah
pertempuran yang sengit terjadi, akhirnya belanda berhasil merebut bentengBonjol. Akan
Tetapi, Imam Bonjol dan pejuang lainnya meloloskan diri. Untukmenangkap Imam Bonjol,
Residen Francis menyerukan perundingan kepada ImamBonjol dan Imam Bonjol ditangkap
di Palupuah dan diasingkan ke Manado.Penangkapan Imam Bonjol mengakibatkan runtuhnya
perlawanan dari kaum Padri

7
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dari awal masyarakat Sumatra Barat memang sudah mempunyai kecenderungan yang
berbeda antara adat dan agama. Kaum Padri yang dengan gerakan pemurniannya
inginmenjadikan Sumatra Barat menjadi wilayah yang masyarakatnya bebas dari perilaku
yangnegatif dan berbau maksiat. Sedangakan Kaum Adat yang berada di Sumatra Barat
lebihmenginginkan adanya keselarasan antara agama dan adat.Karena perbedaan itulah
kemudian timbul perlawanan-perlawanan yang dilakukanoleh Kaum Padri dan Kaum Adat.
Dari perlawanan tersebut masuklah Belanda dalam perlawanan tersebut setelah Inggris keluar
dari wilayah Sumatra Barat untuk membantuKaum Adat melawan Kaum Padri. Maksud
Belanda tidak hanya untuk membantu melawanKaum Padri namun juga ingin menguasai
wilayah Sumatra Barat tersebut.Berbagai perlawanan pun dilakukan antara Kaum Pardi yang
dipimpin oleh paraTuanku-tuanku dengan Belanda. Semua pasukan dikerahkan, alat-alat
perang digunakan.Bahkan tidak sedikit yang gugur dalam perlawanan tersebut. Kemenangan
dan kekalahandialami oleh Belanda dan Kaum Padri. Sampai pada akhirnya Kaum Padri
harus taklukkepada kekuatan Belanda yang memang lebih kuat. Pemimpin pasukan Padri
yang kuat yaituTuanku Imam Bonjol akhirnya ditangkap oleh Belanda dan diasingkan di
Priangan, kemudianke Ambon dan terakhir di Manado. Setelah itu beliau wafat tahun 1864.
Kekuasaan diSumatra Barat akhirnya jatuh ke tangan Belanda.

3.2  Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini, kita bisa mengetahui bagaimana susahnya pejuang
Indonesia zaman dahulu merebut NKRI, dari bertaruh harta maupun nyawa.
Janganlahmelupakan jasa pahlawan yang telah gugur dalam membela Indonesia dan semoga
kita bisamengambil nilai-nilai luhur dari mereka.

Anda mungkin juga menyukai