Disusun Oleh
Siti Nur Hasana : 220208501024
3. Fungsi Manajemen
fungsi manajemen dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni :
1) Planning (perencanaan)
Proses mencari tahu pekerjaan yang perlu dilakukan kelompok untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan disebut perencanaan.16 Kegiatan pengambilan keputusan termasuk dalam
perencanaan karena pemilihan opsi alternatif. Kapasitas untuk membayangkan dan melihat
ke depan diharapkan terbentuk contoh dari sekelompok kegiatan untuk apa yang ada di toko.
2) Organizing (Pengorganisasian)
Kata Yunani organon berarti "alat", dan pengorganisasian adalah proses pengelompokan
kegiatan ke dalam kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan dan menugaskan seorang
manajer untuk setiap kelompok. Proses dan rangkaian kegiatan yang direncanakan untuk
diselesaikan oleh anggota kelompok kerja secara berurutan. untuk membagi pekerjaan,
membangun hubungan kerja yang positif di antara mereka, dan memelihara lingkungan dan
fasilitas kerja yang sesuai adalah contoh pengorganisasian.
3. Actuating (Penggerakan)
Persiapan adalah usaha untuk mempersiapkan sekelompok individu agar bersedia dan
berusaha untuk mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan dan tujuan individu
organisasi dengan alasan bahwa individu tersebut perlu mencapai tujuan tersebut. Sumber
daya terkait erat dengan mobilisasi. kegiatan manajemen pada akhirnya berputar di sekitar
sumber daya manusia.
4. Controlling (Pengawasan)
Tujuan pengawasan adalah untuk mengetahui apakah kegiatan operasional (actuating) di
lapangan sudah sesuai dengan rencana (planning) yang telah ditetapkan untuk mencapai
tujuan organisasi. , ketidakberesan, dan cacat. Karena memiliki konotasi yang lebih banyak,
seperti menetapkan standar, mengukur kegiatan, dan mengambil tindakan korektif, maka
istilah “pengendalian” lebih banyak digunakan.
4. Asas-Asas Manajemen
Suatu pernyataan mendasar atau kebenaran umum yang dapat menjadi pedoman untuk berpikir
dan bertindak dikenal sebagai prinsip. Meskipun prinsip itu mendasar, itu tidak mutlak. Artinya,
keadaan khusus dan keadaan yang berubah-ubah harus dipertimbangkan ketika menerapkan
prinsip tersebut. .S.P. Malayu Hasibuan (2006:9) menegaskan bahwa pengalaman dan
penelitian menghasilkan prinsip. Pada tahun 1916,buku yang berjudul Administrtion
Industrielle et General di terbitkan oleh Henry Fayol pada tahun (1841–1955) dia adalah
seorang pelopor ilmu manajemen prancis,kemudian Constamce Storrs menerjemahkannya ke
dalam bahasa Inggris dan diterbitkan dengan judul General and Industrial Management. Ia
berhasil menyajikan beberapa aturan praktis dan lugas yang dapat digunakan untuk
menjelaskan pekerjaan seorang manajer. Ia juga menciptakan perspektif tentang administrasi
sebagai sebuah isu yang terdiri dari unsur-unsur menyusun, merencanakan , mengarahkan, dan
mengendalikan (disingkat POC3).menururt Henry Fayol Asas-asas umum manajemen
(General Principles of Management) yaitu sebagai berikut :
a. Division of work ( pembagian kerja)
Manusia mempunyai batas kemampuan untuk menyelesaikan semua pekerjaan, oleh karena itu
aturan ini penting.
b. Authority and responsibility ( wewenang dan tanggung jawab)
Sebagai cotntoh, X adalah kekuasaan, dan X adalah tanggung jawab
c. Discipline ( disiplin)
Semua yang telah ditetapkan harus diperhatikan, ditirui, dan dijalankan sepenuhnya.
d. Unity of command ( kesatuan perintah)
Seorang karyawan bisa mendapatkan perintah dari satu orang biasa, namun ada yang lebih baik
bisa memberikan perintah daripada beberapa karyawan.
e. Unity of direction ( kesatuan jurusan atau arah)
Untuk mencapai kesatuan arah, sekelompok bawahan hanya memiliki satu rencana, tujuan,
komando, dan atasan.
f. Subordination of Individual Interest into General Interest ( lebih mementingkan kepentingan
umum daripada kepentingan pribadi).
Sebagai contoh, pekerjaan kantor sehari-hari harus diutamakan daripada pekerjaan sendiri.
g. Remuneration of Personnel ( pembagian gaji yang wajar)
Tunjangan sosial dan gaji diberikan harus adil, masuk akal, dan sesuai dengan kemampuan yang
dilakukan dalam bekerja.
h. Centralization ( pemusatan wewenang)
kekuasaaan itu harus diketahui tanpa memanfaatkan kekuasaan tersebut, agar mendapatkan
hasil keseluruhan yang memuaskan.
i. Scalar of chain ( hierarki atau asas rantai berkala)
perintah urutannya harus bertingkat dari posisi tertinggi hingga terendah.
j. Order ( keteraturan)
Asas ini dibagi atas material order dan social order. Material order artinya barang-barang atau
alat-alat organisasi perusahaan harus ditempatkan pada tempat yang seharusnya, tidak boleh
disimpan dirumah. Social order artinya penempatan karyawan harus sesuai dengan keahlian
masing masing
k. Equity ( keadilan)
dalam pemberian gaji dan jaminan social Pemimpin harus adil terhadap semua karyawan.
l. Initiative ( inisiatif)
Bawahan membutuhkan kesempatan dan dorongan dari pemimpin untuk secara aktif
mempertimbangkan dan menyelesaikan tugas mereka sendiri.
m. Esprit de corps ( kesatuan)
Pastikan bahwa karyawan memiliki rasa memiliki terhadap perusahaan dengan menggunakan
komunikasi yang efektif dari pemimpin bawahan.
n. Stability of turn-over personnel ( kestabilan masa jabatan)
Pemimpin harus berusaha membuat bawahannya merasa nyaman dalam bekerja.
PERENCANAAN
1. Pengertian Perencanaan (Planning)
Penataan (arranging) merupakan kemampuan (kunci) esensial dari para eksekutif, karena
penataan, staffing, koordinasi, dan pengendalian juga harus direncanakan jauh-jauh hari.
Perencanaan ini selalu berkembang. Karena kondisi yang berubah-ubah dan keadaan,
perencanaan ini ditujukan untuk masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Hasil
perencanaan baru akan diketahui di masa depan. Setiap kegiatan, tindakan, dan kebijakan harus
direncanakan terlebih dahulu untuk meminimalkan risiko. Perencanaan ini adalah tentang
memilih , yang berarti memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapainya dari sejumlah opsi
yang tersedia. Perencanaan tidak bisa ada tanpa alternatif. Tidak ada perencanaan. Sejumlah
pilihan membentuk perencanaan. Perencanaan (perencana) memproses perencanaan dan
menghasilkan rencana sebagai hasilnya. Perencanaan adalah proses menghasilkan rencana.
Rencana adalah hasil dari perencanaan.
3. Tujuan dari pengorganisasian ialah untuk mengarahkan orang ke arah pekerjaan yang
produktif. Jika semua pekerjaan dalam organisasi dilakukan oleh satu orang, itu terlalu banyak,
sehingga diperlukan bantuan dan terbentuklah kelompok kerja yang baik.
4.Macam-Macam Organisasi
1. Organisasi Formal atau Hukum ,Organisasi yang terdaftar, diakui, dan memiliki landasan
hukum tertentu, seperti partai politik, organisasi masyarakat (ormas), lembaga internasional,
lembaga pendidikan, atau organisasi pemerintah.
2. Organisasi internasional adalah kelompok lintas negara yang memiliki dua atau lebih negara
yang bekerja menuju tujuan yang sama, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa. Alhasil,
pengertian organisasi internasional tidak hanya mencakup ASEAN (khusus negara Asia
Tenggara) atau Uni Eropa (khusus negara Eropa), tetapi juga OPEC (khusus negara penghasil
minyak).
3. Organisasi Hibrid, adalah mereka yang bekerja di sektor publik dan swasta. Dalam organisasi
semacam ini, mereka tidak hanya mengembangkan kegiatan untuk mencari keuntungan tetapi
juga menjalankan tugas publik.
4. Organisasi informal, juga dikenal sebagai asosiasi sukarela, adalah organisasi yang
dijalankan oleh sukarelawan dan memiliki tujuan tertentu, seperti komunitas. , forum, basis
penggemar, atau klub.
5.Organisasi yang didirikan tanpa izin dan cenderung merusak, seperti organisasi kriminal,
perkumpulan rahasia, atau organisasi pemberontak, diklasifikasikan sebagai organisasi rahasia
atau ilegal.
5. Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur berikut ini
seluruh pekerjaan yang dilaksanakan harus spsesifik untuk mencapai tujuan organisasi
Memisahkan tanggung jawab langsung ke dalam aktivitas yang dapat diselesaikan dengan
andal oleh satu orang. Pembagian kerja tidak boleh terlalu ringan sehingga memakan waktu
terlalu lama, tidak efisien, atau memakan biaya terlalu banyak sehingga tidak dapat
diselesaikan.
memperoleh dan mengembangkan sistem untuk menyatukan dan menyelaraskan kerja sama
anggota organisasi. Anggota dari sepuluh organisasi akan dapat fokus pada tujuan organisasi
berkat proses koordinasi ini, yang juga akan mengurangi pemborosan dan masalah yang
merusak.
“PENGARAHAN”
1. Pengertian Pengarahan
Keinginan untuk mempengaruhi orang lain untuk mengikuti keinginan seseorang melalui
penggunaan kekuatan pribadi atau kekuatan posisi dengan cara melayani kepentingan jangka
panjang perusahaan disebut arahan. "Pengarahan adalah keinginan untuk membuat orang lain
mengikuti keinginannya," kata kompetisi kamus.Sebaliknya, “mengarahkan adalah fungsi
kepemimpinan manajer untuk meningkatkan kualitas,” seperti yang tercantum dalam dasar-dasar
manajemen. Menurut Saure dan Dislainer dalam Wanadiana (2010), arahan adalah perintah resmi
dari seorang pemimpin kepada bawahannya dalam berupa petunjuk untuk melaksanakan sesuatu
atau petunjuk untuk melaksanakan sesuatu.
2.Tujuan Dan Fungsi Pengarahan
Menurut Muninjaya (1999), terdapat lima tujuan dan fungsi pengarahan yaitu sebagai berikut.
1.Tujuan pengarahan adalah untuk meningkatkan kerjasama.Komunikasi antara atasan dan
bawahan dimungkinkan melalui pengarahan.Kemampuan manajer keperawatan di depan
ruangan untuk bergerak dan mengarahkan bawahannya akan membantu meningkatkan efisiensi
kerja.Misalnya, pengawasan Kegiatan keperawatan sebenarnya ingin mengurangi atau
membatasi kesalahan kegiatan sehingga bahan, alat, atau waktu kegiatan dapat dibatasi bila
dibandingkan jika terjadi kesalahan karena tidak ada manajemen.
2.Tujuan dari pengarahan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan staf.Mereka
yang telah didelegasikan tugas dan tanggung jawab akan memiliki kesempatan untuk
melaksanakannya secara mandiri dalam banyak aspek kegiatan pengarahan di ruang perawatan.
3.Tujuan pengarahan adalah untuk membantu Anda merasa menyukai Anda dan menyukai
pekerjaan Anda. Perawat akan memiliki rasa memiliki yang lebih kuat dan penghargaan yang
lebih besar atas pekerjaan mereka jika mereka diberi arahan jika mereka bekerja. ng, motivasi
jika kinerjanya turun, dan penghargaan atas hasil pekerjaannya.
4. Pengarahan bertujuan untuk menciptakan suasana di tempat kerja yang dapat meningkatkan
motivasi dan produktivitas karyawan. Seorang pemimpin yang mampu menumbuhkan
lingkungan kerja yang positif dan hubungan interpersonal yang harmonis hubungan adalah
pemimpin yang baik.Kepemimpinan yang adil juga penting untuk memberikan motivasi kerja
perawat bawahan dan meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja.
5.Tujuan pengarahan adalah mendorong organisasi untuk tumbuh lebih cepat.Mereka memiliki
potensi untuk membangun keperawatan yang dinamis organisasi layanan jika deskripsi ini
diterapkan di ruang perawatan.
3. Unsur-unsur pengarahan
Upaya membujuk bawahan untuk mengambil tindakan guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan disebut sebagai arahan, atau "gerakan". Ada beberapa hal yang perlu diketahui atau
dipertimbangkan oleh seorang manajer, termasuk manajer keperawatan. untuk mengarahkan atau
menggerakkan bawahan. Komponen penggerak khusus tercantum di bawah ini.
1. Kepemimpinan,Menurut Harsey, Blanchard dan Johnson (1999 dalam Huber, 2006), otoritas
adalah cara yang paling umum untuk mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dengan
tujuan akhir untuk mencapai tujuan dalam suatu situasi.
2. Kata Latin movere, yang berarti "dorongan" atau "gerakan", adalah asal mula motivasi. Menurut
Swansburg (1993), motivasi adalah konsep yang menjelaskan baik respons intrinsik yang
mengungkapkan perilaku manusia maupun kondisi ekstrinsik yang mendorong perilaku tertentu.
3. menurut keliat, dkk. (2006),Komunikasi merupakan unsur penting dalam menggerakkan sesuatu
atau memberikan intruksia. Dalam organisasi pelayanan keperawatn,
PENGAKOORDINASIAN
1. Pengertian Koordinasi
Proses memotivasi, memimpin, dan mengkomunikasikan bawahan untuk mencapai tujuan
organisasi disebut Chung & Megginson (1981). Menurut Sutisna (1989), koordinasi adalah
proses menyatukan kontribusi dari orang, sumber daya, dan sumber lain untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Menurut Anonymous (2003), koordinasi adalah suatu sistem dan proses
interaksi yang menggunakan teknologi informasi dan sistem informasi manajemen untuk
mempertemukan, menyelaraskan, dan menyederhanakan berbagai kegiatan antar dan antar
lembaga dalam masyarakat. Para ahli sepakat bahwa istilah "koordinasi" mengacu pada proses
integrasi, sinkronisasi, dan penyederhanaan pelaksanaan tugas-tugas yang berbeda secara terus-
menerus untuk mencapai tujuan dengan cara yang efektif dan efisien. Individu dan bagian tidak
akan dapat melihat tempatnya dalam organisasi jika tidak ada koordinasi yang cukup.
2. Karakter Koordinasi
Beberapa Karakteristik Koordinasi yang Efektif yaitu sebagai berikut:
1) Memuaskan semua pihak terkait adalah tujuan koordinasi.
2) Koordinator mengambil banyak inisiatif, dan para pemangku kepentingan bekerja sama.
3) Tidak ada seorang pun yang peduli dengan dirinya sendiri atau kelompoknya.
4) Tidak ada lemparan yang bercampuraduk.
5) Semua pihak sangat bertanggung jawab.
6) Sistem koordinasi jaringan memastikan bahwa semua pihak menerima informasi keputusan
dengan cepat.
7) Tidak merugikan pihak yang berkoordinasi.
8) Pelaksanaan oleh Kepala Sekolah yang tepat.
9) Semua masalah diselesaikan.
10) sudah ada laporan yang lengkap dan rinci yang disusun secara total dan poin demi poin
oleh parnert kerja.
3. Syarat-Syarat Koordinasi
Adapun syarat-syarat khusus umum yang ada dalam koordinasi adalah sebagai berikut:
1. Sense of cooperation (perusahaan untuk bekerja sama), Ini harus dilihat dari segi ruang
kerja, bukan antarpribadi.
2. Rivalry, Sebagian dari perusaaan sering terlibat dalam persaingan satu sama lain, mereka
bersaing untuk kemajuan.
3. Team Spirit, artinya saling menghargai antara yang satu dengan yang lainnya
4. Esprit de corps, artinya Bagian-bagian yang disertakan atau dihargai umumnya
berkontribusi pada aktivitas yang giat.
4. Manfaat Koordinasi
1.melaksanakan KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan penyederhanaan) untuk
mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif;
2.menyelesaikan berbagai konflik kepentingan pihak terkait;
3.Semakin saling ketergantungan unit, semakin diperlukan koordinasi bagi pengelola
pendidikan untuk dapat mengintegrasikan dan menyinkronkan tugasnya dengan pemangku
kepentingan pendidikan yang saling bergantung;
4.agar penyelenggara pendidikan dapat mengkoordinasikan pertumbuhan sektor pendidikan
dengan industri lain;
5.agar pengelola pendidikan dapat secara efektif menggabungkan secara efisien tujuan satuan
organisasi yang berbeda dengan kegiatan fungsional dinas pendidikan untuk mencapai tujuan
bersama dengan sumber daya yang terbatas;
6. Adanya pembagian kerja dimana semakin menonjol pembagian kerja maka diperlukan
koordinasi/harmonisasi dengan tujuan agar tidak terjadi duplikasi atau penutup pekerjaan yang
menimbulkan pemborosan;
7.memupuk dan memelihara kerukunan hubungan yang erat antara kegiatan fisik dan non fisik
dengan pemangku kepentingan;
8.menyelesaikan tugas lebih cepat untuk mencapai tujuan pendidikan meskipun sumber daya
pendidikan terbatas;
9.Mencegah konflik negatif sekolah, baik internal maupun eksternal;
10.Kehamilan dalam hal kepala sekolah dan ruang; dan
11.mencegah persaingan yang tidak sehat.
“PENGAWASAN”
1. Pengertian Pengwasan
Salah satu fungsi manajemen organisasi adalah pengawasan atau disebut juga control
atau pengawasan. Pengawasan yang baik dikatakan penting karena pasti akan menghasilkan
tujuan yang tidak memuaskan bagi organisasi dan karyawannya.
4. Jenis-Jenis Pengawasan
Terdapat beberapa Jenis jenis pengawasan Yang Dapat Dilakukan, Yaitu:
1. Pengawasan Intern dan Ekstern
Seseorang atau organisasi dalam unit organisasi bertanggung jawab atas
pengendalian intern. Pengelolaan dalam struktur ini dapat dilakukan melalui pengawasan
atasan langsung atau pengawasan implisit atau pengelolaan yang dilakukan secara berkala
oleh inspektorat jenderal di setiap dinas dan inspektorat wilayah setiap wilayah di Indonesia,
dengan menempatkan itu di bawah pengelolaan Layanan Masalah Rumah.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh satuan pengawasan di luar satuan organisasi yang
diawasi disebut pengawasan eksternal. Dalam hal ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di
Indonesia merupakan lembaga tinggi negara yang tidak memiliki kekuasaan apapun.
2. Pengawasan Preventif dan Represif
“pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilakukan,
agar tidak terjadi penyimpangan” adalah pengertian yang lebih tepat dari pengawasan
preventif. Pengawasan ini biasanya dilakukan oleh pemerintah dengan maksud agar tidak
terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan pemerintahan. keuangan negara yang dapat
membebani negara dan mengakibatkan kerugian yang lebih besar.
“Pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan”
adalah pengertian dari pengawasan represif. Pengawasan model ini biasanya dilakukan
pada akhir tahun anggaran, ketika laporan rincian anggaran yang ditetapkan disajikan.
Setelah itu, kemungkinan penyimpangan diselidiki melalui pemeriksaan dan pengawasan.
3. Pengawasan Aktif dan Pasif
Yang dimaksud dengan “pengawasan yang dilakukan di tempat kegiatan yang
bersangkutan” adalah pengawasan tertutup (aktif). Hal ini berbeda dengan pengawasan
pasif jarak jauh yang meliputi “penelitian dan pemeriksaan surat pertanggungjawaban
disertai bukti penerimaan dan pengeluaran” sebagai cara pelaksanaannya. pengawasan.
4. Pemeriksaan kebenaran materil tentang tujuan pengeluaran dan pengawasan kebenaran
formil sesuai dengan hak (rechtitigheid)
“Korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran negara yang ditujukan kepada
aparatur atau pegawai negeri” merupakan tujuan pengawasan dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan negara. administrasi. Diharapkan pengelolaan dan pertanggungjawaban
anggaran dan kebijakan negara dapat berjalan sesuai rencana dengan dilaksanakannya
pengawasan tersebut.
MOTIVASI
1. Pengertian Motivasi
Kata Latin molvere, yang berarti "bergerak", adalah asal kata "motivasi". Bergerak adalah
proses psikologis yang menjadi tujuan dan arah dari setiap perilaku. Serangkaian faktor
pendorong yang memberi energi, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku atau usaha
disebut motivasi. Berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan itu adalah manifestasi dari
dorongan. Ini akan dimasukkan ke dalam banyak upaya untuk mencapainya jika faktor
pendorongnya sangat kuat, atau sebaliknya.
3. Teori Motivasi
Inspirasi adalah dorongan utama dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau
mencapai suatu tujuan. Definisi lain dari motivasi adalah rencana atau keinginan untuk
mencapai kesuksesan dan menghindari kegagalan dalam hidup. Dengan kata lain, motivasi
adalah proses mencapai tujuan. Seseorang yang termotivasi sudah memiliki kemampuan untuk
mencapai kesuksesan dalam hidup.
TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Maslow, Abraham (1943;1970) berpendapat bahwa semua manusia memiliki kebutuhan
mendasar. Dia mendemonstrasikannya sebagai piramida dengan lima tingkat, dengan tingkat
terendah berfungsi sebagai titik awal untuk mendorong. Hierarki Kebutuhan Maslow adalah
daftar dari lima tingkat kebutuhan. kebutuhan, dari kebutuhan biologis dasar hingga alasan
psikologis yang lebih kompleks; yang tidak akan menjadi masalah sampai semua kebutuhan
dasar Anda terpenuhi. Sebelum kebutuhan di tingkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang
signifikan, kebutuhan di tingkat pertama harus dipenuhi sebagian.
Beberpa kebutuhan motivasi sebagai berikut:
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: lapar, haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan fisiologis (lapar, haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan akan rasa aman (rasa aman dan terlindungi, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan cinta dan kasih sayang (afiliasi, penerimaan, dan rasa memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (pencapaian, kompetensi, dan menerima dukungan dan
pengakuan) mengetahui, memahami, dan menyelidiki; kebutuhan estetika: keindahan,
harmoni, dan keteraturan; Kebutuhan aktualisasi diri: mencapai kepuasan diri dan
mewujudkan potensi seseorang) Ketika makanan dan keamanan langka, seseorang akan
memprioritaskan pemenuhan kebutuhan ini di atas motif yang lebih tinggi. Jika orang dapat
dengan mudah memenuhi kebutuhan dasarnya, mereka akan memiliki waktu dan energi untuk
mengejar kepentingan estetika dan intelektual mereka. Ilmu pengetahuan dan seni tidak akan
berkembang dalam masyarakat di mana orang masih harus bekerja keras untuk mendapatkan
makanan, tempat tinggal dan rasa aman.
4. Faktor-faktor motivasi kerja
Faktor faktor motivasi kerja ada 2 ,dapat dilihat sebagai berikut:
1. Keresahan atau gejolak karyawan yang sering terjadi dapat disebabkan oleh faktor internal
dalam diri mereka sendiri. Belakangan ini banyak terjadi keresahan karyawan, antara lain
demonstrasi, pemogokan, dan lain-lain
2. Motivasi juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal yang berasal dari luar karyawan.
Faktor lingkungan kerja meliputi semua sarana dan prasarana tempat kerja yang berpotensi
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.
2. Unsur-Unsur Komunikasi
1. Sender, yakni seseorang yang menyampaikan pesan ke beberapa orang
2. Encoding, Proses pengarahan pikiran ke arah suatu bentuk lambang dikenal dengan istilah
penyandian
3. Message, khususnya kumpulan simbol-simbol bermakna yang digunakan seseorang untuk
menyampaikan pesan.
4. Media, yakni menyampaikan pesan dari satu pihak ke pihak lainnya
5. Decoding, Proses dimana komunikan menentukan arti dari simbol yang disampaikan oleh
komunikator kepadanya disebut decoding, atau surveillance.
6. Receiver, yaitu seseorang yang menerima pesan
7. Response, tanggapan seseorang setelah menerima pesan dari orang lain
3. Proses Komunikasi
Sejak informasi diciptakan hingga dipahami oleh komunikan, proses komunikasi
mencakup setiap langkah. Komunikasi adalah proses yang berlangsung sepanjang waktu.
Menurut Joseph De Vito (1996), komunikasi adalah transaksi. Artinya , komunikasi adalah
suatu proses yang komponen-komponennya saling berhubungan satu sama lain.bahwa para
komunikator beroperasi dan bereaksi secara kolektif sebagai satu kesatuan.Dalam
penerapannya, cara-cara dalam wilayah siklus korespondensi adalah sebagai berikut:
1. Sumber atau gagasan komunikator adalah langkah pertama.
2. Pada langkah kedua, ide diubah menjadi simbol komunikasi yang dapat disampaikan dan
memiliki makna.
3.pada Langkah ketiga, Pesan yang disandikan kemudian dikirim melalui saluran atau media
sesuai dengan karakteristik simbol komunikasi yang ditujukan kepada seseorang .
4.Pada langkah keempat, penerima menentukan maksud pesan dengan cara menafsirkan isinya
menurut tanggapannya
5.pembbaca/pendengar akan mengirimkan pesan kembali ke seseorang jika telah berhasil
menanggapinya.(2009, Suprapto: 7-8)
“KEPEMIMPINAN”
1.Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang (pemimpin atau leader) untuk
mempengaruhi orang lain (yaitu orang yang di pimpin atau pengikut-pengikutnya), sehingga orang
lain tersebut bertingkah laku sebagaimana di kehendaki oleh pemimpin tersebut.
2. Fungsi Kepemimpinan
Seorang pemimpin yang mampu menjalankan peran kepemimpinannya secara efektif sangat
diperlukan demi tercapainya tujuan organisasi. Pemimpin harus selalu memperhatikan kinerja
individu dalam suatu organisasi, bukan hanya sebagai pembuat kebijakan. Berikut ini adalah
jabatan-jabatan yang paling sering dilakukan dalam kepemimpinan: Pemimpin adalah
komunikator yang membuat keputusan tentang semua aspek organisasi. Dalam fungsi instruktif,
sejumlah faktor harus dipertimbangkan, termasuk di mana melaksanakan perintah, bagaimana
melaksanakan perintah, dan bagaimana melaporkan hasil. Oleh karena itu, setiap keputusan dapat
dibuat dilaksanakan secara efektif. Berikut beberapa fungsi kepemimpinan:
1. ) Fungsi konsultatif, dapat dimanfaatkan oleh pemimpin sebagai komunikasi dua arah. Ketika
seorang pemimpin ingin mengambil keputusan atau kebijakan bahwa kelompok yang dipimpinnya
perlu mendapat pertimbangan serius, komunikasi semacam ini diperlukan. Seorang pemimpin
sehingga dapat mengambil keputusan secara efisien dan efektif. Peran kepemimpinan selanjutnya
menuntut anggota untuk terlibat dalam setiap proses pengambilan keputusan. Seorang pemimpin
harus melaksanakan hal ini agar memberikan kesempatan kepada orang-orang yang dipimpinnya
untuk mengambil bagian dalam tugas-tugas yang perlu dilakukan. Selain itu, fungsi partisipasi
harus dijalankan agar anggota dapat berpartisipasi aktif dalam setiap proses organisasi.
2.) Fungsi Delegasi ,Untuk menjalankan fungsi delegasi, seorang pemimpin harus menunjukkan
sifat dapat dipercaya dengan mendelegasikan wewenang dan berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan. membuat. Karena seorang pemimpin bekerja sendiri tidak dapat mencapai tujuan
organisasi secara maksimal, ini harus dilakukan. Akibatnya, anggota organisasi dan pemimpin
harus bekerja k bersama.
3.)Fungsi Pengendalian, Mampu mengarahkan kegiatan anggota merupakan salah satu fungsi
kepemimpinan. Anggota memerlukan pemimpin yang dapat memberi contoh dan memberikan
arahan. Seorang pemimpin harus melakukan kegiatan pembinaan, koordinasi, dan pengawasan
dalam untuk memenuhi fungsi kontrol ini.
3. Tujuan Kepemimpinan
Aspek yang paling krusial dalam sebuah organisasi adalah kepemimpinan. Peran yang
dimainkan oleh seorang pemimpin dalam suatu kelompok atau organisasi tidak lepas dari
prestasi apapun. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus menjalankan tugasnya seefektif
mungkin untuk mencapai tujuan organisasi. Berikut adalah tujuan-tujuan tersebut. untuk
kepemimpinan:
1.) Metode Mencapai Tujuan Salah satu metode penting untuk mencapai tujuan adalah
kepemimpinan. Setiap orang dapat mengamati bagaimana seorang pemimpin mencapai tujuan
atau keinginannya melalui kepemimpinan. mencapai tujuan itu.
2.) Memotivasi Selain untuk mencapai tujuan, kepemimpinan bertujuan untuk menginspirasi
orang lain. Tak perlu dikatakan bahwa melakukan ini diperlukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan motivasi mereka.
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL