Anda di halaman 1dari 23

PARAFRASE BAHAN AJAR

DASAR MANAJEMEN UMUM

DOSEN PENGAMPU : Dr.Hj.Syamsidah,M,Pd

Disusun Oleh
Siti Nur Hasana : 220208501024

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
2022
SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN
1. Pegertian Manajemen
Manajemen itu adalah ilmu ,karena manajemen itu ilmiah sifatnya. ilmiah yaitu memiliki
teori bisa dikaji ,bisa diteliti ,dan lain sebagainya. karena dia ilmiah maka manajemen itu adalah
sebuah ilmu
Manajemen itu adalah seni,manajemen itu bukan hanya ilmu tapi juga merupakan seni
,manajemen itu sifatnya cair dia tidak baku .ketika kita mengelola atau kita menjadi manajer
di sebuah perusahaan atau sebuah organisasi mungkin gaya manajemen yang bisa kita terapkan
adalah gaya manajemen yang seperti ini modelnya misalnya, itu bisa berhasil tapi ketika kita
mengelola perusahaan lain atau organisasi lain misalnya kita pindah ,formula yang sama
mungkin tidak bisa kita terapkan bisa jadi kita terapkan formula yang sama di perusahaan
sebelumnya ketika kita terapkan lagi di tempat yang lain bisa jadi organisasinya menjadi kacau
balau atau malahan hancur .jadi ketika kita mengelola atau kita memegang posisi sebagai
manager kita melakukan proses manajemen itu butuh seni, seni itu sifatnya cair sih itu sifatnya
indah selalu berubah-ubah jadi tidak ada pakemnya. walaupun manajemen itu adalah ilmu tapi
dia juga merupakan seni ,karena seni itu berbeda sudut pandang, berbeda penafsiran jadi,
manajemen adalah ilmu dan manajemen adalah seni.
Manajemen itu adalah ilmu dan seni yang membahas tentang fungsi-fungsi manajemen.
fungsi manajemen biasanya disingkat menjadi POAC (Planning – Organizing – Actuating –
Controllin ). Jadi dalam sebuah perusahaan itu ada fungsinya yaitu kalau digambar bentuknya
seperti lingkaran dilakukan perencanaan dulu, kemudian dilakukan pemilahan atau
pengelompokan, kemudian pelaksanaan ,kemudian evaluasi setelah evaluasi kemudian berputar
lagi.Manajeman adalah ilmu dan sebuah seni,POAC untuk mencapai tujuan,tergantung siapa
manajemennya.jika manajemn organisasi tujuannya organisasi,jika manajemen perusahaan
tujuannya perusahaan.efektif yaitu tujuan yang tercapai,efisien adalah dengan tidak adanya
pemborosan
Intinya yaitu manajemen adalah sebuah ilmu dan seni yang mempelajari tentang fungsi
fungsi manajemen yang terdiri dari planning, organizing,actuating dan controlling untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien atau Manajemen adalah sekumpulan aktivitas yang
terdiri dari POAC atau planning,organizing actuating dan controlling untuk mencapai tujuan
suatu organisasi secara efektif dan efisien.

2. Sejarah Perkembangan Manajemen


Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran
awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern.
a. Pemikiran awal
. Ada perubahan besar dalam ilmu manajemen selama abad ke-20. Peristiwa pertama
terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan teori ekonomi klasik, The Wealth
of Nations. Dalam bukunya, dia mengemukakan keuntungan ekonomi yang akan diperoleh
organisasi dari pembagian kerja, yaitu pemecahan pekerjaan menjadi tugas-tugas khusus
dan berulang. Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang yang mengerjakan tugas
tertentu, sebuah perusahaan peniti dapat memproduksi sekitar 48.000 peniti per hari.
Namun, jika setiap orang bekerja sama untuk menyelesaikan setiap bagian pekerjaan,
mereka akan mampu menghasilkan dua puluh pin sehari. Smith menemukan bahwa dengan
meningkatkan keterampilan dan kesanggupan pekerja, kemampuan dapat ditingkatkan
dengan menggunakan mesin dan penemuan hemat pegawai lainnya.
Perubahan Industri mengarah pada cara-cara baru dalam manufaktur dan kerja, yang
pada gilirannya memunculkan ide-ide baru tentang cara mengelola sumber daya.
Perubahan Industri adalah masa dimana mesin digunakan untuk menggantikan tenaga
manusia, yang menyebabkan kegiatan produksi berpindah dari rumah ke pabrik.
Pergeseran ini menyebabkan manajer membutuhkan cara yang dapat membantu mereka
melihat permintaan, memastikan pasokan bahan baku yang lengkap, memberikan tugas
kepada bawahan, mengarahkan aktivitas sehari-hari, dan banyak lagi.

b. Era manajemen ilmiah


Era ini ditandai dengan berkembangnya ilmu manajemen yang merupakan salah satu
jenis ilmu teknik. Ilmu ini digunakan untuk membantu mengelola bisnis secara lebih
efektif. Salah satu manajer paling terkenal yang mengembangkan ilmu ini adalah Frederick
Winslow Taylor. Bukunya, Principles of Scientific Management, diterbitkan pada tahun
1911. Manajemen ilmiah adalah cara melakukan sesuatu yang menggunakan metode
ilmiah untuk membantu kita bekerja lebih baik sebagai sebuah tim. Beberapa penulis
percaya bahwa teori manajemen modern lahir pada tahun buku ini diterbitkan.
Henri Fayol percaya bahwa pekerjaan seorang manajer melibatkan perencanaan,
pengorganisasian, komando, koordinasi, dan pengendalian, yang disebut 'lima fungsi
utama' manajemen. Teori Fayol telah digunakan sebagai model untuk buku teks ilmu
manajemen selama bertahun-tahun. Henry Fayol mengembangkan 14 prinsip manajemen
yang penting untuk sukses dalam bisnis. Prinsip-prinsip ini adalah dasar dari sistem
manajemen yang baik.
Max Weber adalah seorang sosiolog yang telah membantu kita memahami bagaimana
orang berperilaku dalam berbagai situasi. Birokrasi adalah jenis organisasi di mana orang
yang berbeda melakukan hal yang berbeda dan ada banyak aturan dan peraturan. Ini
memudahkan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dan siapa yang harus dimintai
bantuan. Namun, Weber menyadari bahwa "birokrasi ideal" ini tidak ada dalam kenyataan.
Dia mengatakan bahwa jenis organisasi ini dapat digunakan untuk membantu kita
memikirkan bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Beberapa orang
berpendapat bahwa merancang struktur organisasi dengan cara yang memudahkan kerja
sama bisa menjadi ide yang bagus.
Pada tahun 1940-an, Patrick Blackett mengembangkan cara berpikir baru tentang
masalah, yang disebutnya "riset operasi". Statistik dan ekonomi adalah bidang studi yang
membantu kita memahami bagaimana harga dan jumlah barang dan jasa terkait. Riset
operasi adalah jenis riset yang membantu manajer memecahkan masalah. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah untuk memastikan bahwa hasilnya akurat
dan dapat dipercaya. Ini adalah pekerjaan yang membantu mengatur berbagai hal dan
mengelola operasi. Pada tahun 1946, Peter Drucker menulis sebuah buku tentang cara
menjalankan bisnis berjudul "Konsep Korporasi". Buku ini adalah panduan bagi para
manajer tentang cara bekerja sama dengan lebih baik untuk menciptakan perusahaan yang
sukses. Dalam artikel ini, penulis menjelaskan berbagai jenis organisasi dan cara kerjanya.
Buku ini memberi tahu Anda tentang bagaimana beberapa orang berpikir tentang
organisasi dan bagaimana mereka dapat bekerja lebih baik. Orang yang menulis ini adalah
seorang ketua di sebuah perusahaan besar, dan dia mempelajari bagaimana berbagai
organisasi bekerja. Dia menemukan bahwa beberapa organisasi lebih baik dalam
melakukan sesuatu daripada yang lain.
c. Era manusia sosial
Era sosial manusia dikaitkan dengan perkembangan teori perilaku dalam manajemen.
Aliran pemikiran perilaku (BST) tidak diterima secara luas sampai tahun 1930-an. Sekolah
perilaku diciptakan dari studi yang disebut eksperimen Hawthorne. Studi-studi ini melihat
bagaimana orang berperilaku ketika mereka berada di lingkungan tertentu, dan mereka
membantu menciptakan sekolah perilaku. Beberapa studi telah melihat bagaimana
lingkungan hidup dan kerja yang berbeda dapat mempengaruhi bagaimana orang
berperilaku.
Pada tahun 1920-an dan 1930-an, Western Electric Company bereksperimen dengan
berbagai jenis cahaya yang mempengaruhi pekerja. Studi ini melihat bagaimana tingkat
pencahayaan yang berbeda dapat membantu orang bekerja lebih efisien. Studi tersebut
menemukan bahwa insentif, seperti gaji yang lebih tinggi, jam kerja yang lebih pendek,
dan waktu istirahat, memiliki efek yang lebih kecil pada output pekerja daripada tekanan
kelompok, penerimaan kelompok, dan perasaan aman yang datang dengan menjadi bagian
dari suatu kelompok. Peneliti menemukan bahwa norma sosial (atau standar kelompok)
adalah faktor terpenting yang mempengaruhi perilaku kerja individu.
Dukungan tambahan datang dari Mary Parker Follett. Follett (1868–1933), yang
mempelajari filsafat dan ilmu politik, menjadi terkenal setelah menerbitkan Creative
Experience pada tahun 1924. Follet mengembangkan filosofi bisnis yang menekankan
kolaborasi sebagai cara untuk mengurangi konflik tanpa menggunakan konsensus atau
paksaan. Follett juga percaya bahwa itu adalah tanggung jawab pemimpin untuk
mendefinisikan dan mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu dan
kelompok. Dengan kata lain, dia percaya bahwa masyarakat harus fokus pada moralitas
kelompok daripada kualitas individu. Oleh karena itu, manajer dan karyawan harus melihat
satu sama lain sebagai sekutu, bukan musuh.
Chester Barnard menulis sebuah buku pada tahun 1938 berjudul "The Functions of the
Executive". Dia berteori bahwa cara membuat organisasi bekerja lebih baik adalah dengan
melihat bagaimana sistem kerja sama bekerja. Barnard menjelaskan bahwa ada dua jenis
motif: pribadi dan organisasi. Motif pribadi didasarkan pada bagaimana perasaan seseorang
tentang sesuatu, sedangkan motif organisasi didasarkan pada bagaimana sesuatu bekerja.
Barnard menyebutnya dikotomi "efektif-efisien". Motif pribadi seringkali lebih efektif,
tetapi bisa juga kurang efisien. Motif organisasi seringkali lebih efisien, tetapi bisa juga
kurang efektif. Di Barnard, kami percaya bahwa keefektifan paling baik dicapai ketika
tujuan tercapai, dan efisiensi adalah sejauh mana motif individu dapat dipuaskan. Dia
percaya bahwa organisasi formal lebih efektif ketika mereka bekerja sama sebagai suatu
sistem, memiliki tujuan bersama, dan menggunakan komunikasi sebagai cara untuk bekerja
sama. Dia berpikir bahwa organisasi informal lebih berhasil ketika orang-orang peduli pada
diri mereka sendiri dan membangun hubungan yang erat. Barnard percaya bahwa orang
harus menerima otoritas agar dihormati. Ini disebut teori "penerimaan otoritas".
d. Era modern
Abad ke-20 melihat pengenalan konsep manajemen kualitas total (TQM), yang
dikembangkan oleh sejumlah ahli manajemen, yang paling terkenal di antaranya adalah W.
Edwards Deming (1900–1993) dan Joseph Juran (lahir 1904). ). Ini menandai dimulainya
era modern.
Joseph Juran membuat kontribusi kedua, menyatakan bahwa manajemen sebenarnya
memiliki kendali atas 80 persen cacat. Dia mengembangkan trilogi manajemen berdasarkan
teorinya yang mencakup peningkatan kualitas, kontrol, dan perencanaan. Juran
menyarankan agar manajemen memilih kualitas rendah area kontrol. Area tersebut kemudian
dilihat, solusi dibuat, dan diterapkan.

3. Fungsi Manajemen
fungsi manajemen dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni :
1) Planning (perencanaan)
Proses mencari tahu pekerjaan yang perlu dilakukan kelompok untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan disebut perencanaan.16 Kegiatan pengambilan keputusan termasuk dalam
perencanaan karena pemilihan opsi alternatif. Kapasitas untuk membayangkan dan melihat
ke depan diharapkan terbentuk contoh dari sekelompok kegiatan untuk apa yang ada di toko.
2) Organizing (Pengorganisasian)
Kata Yunani organon berarti "alat", dan pengorganisasian adalah proses pengelompokan
kegiatan ke dalam kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan dan menugaskan seorang
manajer untuk setiap kelompok. Proses dan rangkaian kegiatan yang direncanakan untuk
diselesaikan oleh anggota kelompok kerja secara berurutan. untuk membagi pekerjaan,
membangun hubungan kerja yang positif di antara mereka, dan memelihara lingkungan dan
fasilitas kerja yang sesuai adalah contoh pengorganisasian.
3. Actuating (Penggerakan)
Persiapan adalah usaha untuk mempersiapkan sekelompok individu agar bersedia dan
berusaha untuk mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan dan tujuan individu
organisasi dengan alasan bahwa individu tersebut perlu mencapai tujuan tersebut. Sumber
daya terkait erat dengan mobilisasi. kegiatan manajemen pada akhirnya berputar di sekitar
sumber daya manusia.
4. Controlling (Pengawasan)
Tujuan pengawasan adalah untuk mengetahui apakah kegiatan operasional (actuating) di
lapangan sudah sesuai dengan rencana (planning) yang telah ditetapkan untuk mencapai
tujuan organisasi. , ketidakberesan, dan cacat. Karena memiliki konotasi yang lebih banyak,
seperti menetapkan standar, mengukur kegiatan, dan mengambil tindakan korektif, maka
istilah “pengendalian” lebih banyak digunakan.
4. Asas-Asas Manajemen
Suatu pernyataan mendasar atau kebenaran umum yang dapat menjadi pedoman untuk berpikir
dan bertindak dikenal sebagai prinsip. Meskipun prinsip itu mendasar, itu tidak mutlak. Artinya,
keadaan khusus dan keadaan yang berubah-ubah harus dipertimbangkan ketika menerapkan
prinsip tersebut. .S.P. Malayu Hasibuan (2006:9) menegaskan bahwa pengalaman dan
penelitian menghasilkan prinsip. Pada tahun 1916,buku yang berjudul Administrtion
Industrielle et General di terbitkan oleh Henry Fayol pada tahun (1841–1955) dia adalah
seorang pelopor ilmu manajemen prancis,kemudian Constamce Storrs menerjemahkannya ke
dalam bahasa Inggris dan diterbitkan dengan judul General and Industrial Management. Ia
berhasil menyajikan beberapa aturan praktis dan lugas yang dapat digunakan untuk
menjelaskan pekerjaan seorang manajer. Ia juga menciptakan perspektif tentang administrasi
sebagai sebuah isu yang terdiri dari unsur-unsur menyusun, merencanakan , mengarahkan, dan
mengendalikan (disingkat POC3).menururt Henry Fayol Asas-asas umum manajemen
(General Principles of Management) yaitu sebagai berikut :
a. Division of work ( pembagian kerja)
Manusia mempunyai batas kemampuan untuk menyelesaikan semua pekerjaan, oleh karena itu
aturan ini penting.
b. Authority and responsibility ( wewenang dan tanggung jawab)
Sebagai cotntoh, X adalah kekuasaan, dan X adalah tanggung jawab
c. Discipline ( disiplin)
Semua yang telah ditetapkan harus diperhatikan, ditirui, dan dijalankan sepenuhnya.
d. Unity of command ( kesatuan perintah)
Seorang karyawan bisa mendapatkan perintah dari satu orang biasa, namun ada yang lebih baik
bisa memberikan perintah daripada beberapa karyawan.
e. Unity of direction ( kesatuan jurusan atau arah)
Untuk mencapai kesatuan arah, sekelompok bawahan hanya memiliki satu rencana, tujuan,
komando, dan atasan.
f. Subordination of Individual Interest into General Interest ( lebih mementingkan kepentingan
umum daripada kepentingan pribadi).
Sebagai contoh, pekerjaan kantor sehari-hari harus diutamakan daripada pekerjaan sendiri.
g. Remuneration of Personnel ( pembagian gaji yang wajar)
Tunjangan sosial dan gaji diberikan harus adil, masuk akal, dan sesuai dengan kemampuan yang
dilakukan dalam bekerja.
h. Centralization ( pemusatan wewenang)
kekuasaaan itu harus diketahui tanpa memanfaatkan kekuasaan tersebut, agar mendapatkan
hasil keseluruhan yang memuaskan.
i. Scalar of chain ( hierarki atau asas rantai berkala)
perintah urutannya harus bertingkat dari posisi tertinggi hingga terendah.
j. Order ( keteraturan)
Asas ini dibagi atas material order dan social order. Material order artinya barang-barang atau
alat-alat organisasi perusahaan harus ditempatkan pada tempat yang seharusnya, tidak boleh
disimpan dirumah. Social order artinya penempatan karyawan harus sesuai dengan keahlian
masing masing
k. Equity ( keadilan)
dalam pemberian gaji dan jaminan social Pemimpin harus adil terhadap semua karyawan.
l. Initiative ( inisiatif)
Bawahan membutuhkan kesempatan dan dorongan dari pemimpin untuk secara aktif
mempertimbangkan dan menyelesaikan tugas mereka sendiri.
m. Esprit de corps ( kesatuan)
Pastikan bahwa karyawan memiliki rasa memiliki terhadap perusahaan dengan menggunakan
komunikasi yang efektif dari pemimpin bawahan.
n. Stability of turn-over personnel ( kestabilan masa jabatan)
Pemimpin harus berusaha membuat bawahannya merasa nyaman dalam bekerja.
PERENCANAAN
1. Pengertian Perencanaan (Planning)
Penataan (arranging) merupakan kemampuan (kunci) esensial dari para eksekutif, karena
penataan, staffing, koordinasi, dan pengendalian juga harus direncanakan jauh-jauh hari.
Perencanaan ini selalu berkembang. Karena kondisi yang berubah-ubah dan keadaan,
perencanaan ini ditujukan untuk masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Hasil
perencanaan baru akan diketahui di masa depan. Setiap kegiatan, tindakan, dan kebijakan harus
direncanakan terlebih dahulu untuk meminimalkan risiko. Perencanaan ini adalah tentang
memilih , yang berarti memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapainya dari sejumlah opsi
yang tersedia. Perencanaan tidak bisa ada tanpa alternatif. Tidak ada perencanaan. Sejumlah
pilihan membentuk perencanaan. Perencanaan (perencana) memproses perencanaan dan
menghasilkan rencana sebagai hasilnya. Perencanaan adalah proses menghasilkan rencana.
Rencana adalah hasil dari perencanaan.

2. Asas-asas Perencanaan (Principles of Planning)


1.Prinsip kontribusi terhadap tujuan Setiap rencana dan modifikasi harus mengarah pada
pencapaian tujuan
2.Prinsip efisiensi perencanaan Rencana yang efektif adalah rencana yang, ketika
dilaksanakan, mencapai tujuan dengan biaya serendah mungkin.
3.Pedoman supremasi penataan (rule of Focus on Arrangement) Penataan merupakan
kebutuhan para pelopor fundamental dan kemampuan yang berbeda, koordinasi, penyusunan
staf, koordinasi, dan pengendalian.
4.Mengingat bahwa pemimpin tingkat tinggi bertanggung jawab atas keberhasilan rencana,
prinsip pemerataan perencanaan memainkan peran penting. Prinsip pervasiveness perencanaan
5.Principle of the planning premis (prinsip tolok ukur perencanaan) Karena premis perencanaan
dapat menunjukkan peristiwa yang akan datang, tolok ukur perencanaan sangat berguna untuk
peramalan.
6. Pola kerja, prosedur kerja, dan program kerja yang terstruktur semuanya tertuang dalam
kerangka kerja kebijakan ini, atau prinsip-prinsip kebijakan pola kerja.
7. Prinsip waktu, disebut juga prinsip waktu, adalah suatu cara pengaturan waktu yang tepat
dan singkat. Komunikasi adalah prinsip dasar perencanaan. Perencanaan dapat dipersiapkan
dengan baik dan terkoordinasi dengan baik jika setiap orang bertanggung jawab atas
pekerjaannya dan mendapat penjelasan yang cukup mengenai bidang yang akan dilaksanakan.
9. Alternatif (prinsip alternatif) adalah gagasan bahwa ada alternatif dalam setiap rangkaian
pekerjaan, dan bagian dari perencanaan adalah memilih urutan pekerjaan alternatif untuk
memastikan bahwa tujuan yang ditetapkan tercapai.
10.Principle of limiting factor (prinsip faktor pembatas) Sebelum memilih alternatif, faktor
strategi dan pemecahan masalah harus ditargetkan. Saat membuat keputusan, prinsip alternatif
dan batasan faktor harus dipenuhi.
11. Prinsip komitmen, disebut juga prinsip keterikatan, mensyaratkan bahwa perencanaan
memperhitungkan jumlah waktu yang harus dilalui sebelum pekerjaan dapat dilaksanakan.
12. Gagasan menjadi fleksibel Saat merencanakan dengan baik, Anda harus fleksibel tetapi
Anda tidak harus mengubah tujuan Anda.
13.Perencanaan yang efektif membutuhkan pengamatan terus-menerus terhadap peristiwa yang
terjadi selama pelaksanaannya untuk mempertahankan tujuan. Inilah prinsip perubahan
navigasi (prinsip penetapan arah).
14.Prinsip perencanaan strategii, Manajer terkadang dipaksa untuk mengambil langkah-
langkah yang diperlukan untuk melaksanakan rencana dan mencapai tujuan.
3. Macam-macam Perencanaan
Berikut di jelaskan macam macam perencanaan yang terdiri dari 2 sebagai berikut :
1. Perencanaan Organisasi
a. Perencanaan strategis, Rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan perencanaan yang
disebut sebagai rencana strategis dalam perencanaan strategis. Untuk lebih spesifik, rencana
strategis adalah rencana umum yang menjabarkan tindakan, prioritas, dan sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.
b. Rencana taktis adalah rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan taktis dan
mengimplementasikan elemen spesifik dari rencana strategis. Rencana strategis, di sisi lain,
biasanya melibatkan manajemen tingkat atas dan memiliki kerangka waktu yang lebih lama
serta fokus yang lebih spesifik dan konkret. Juga sebagai manajemen atas
c. Rencana perencanaan operasional berfokus pada merancang strategi taktis untuk
mencapai tujuan operasional. Rencana operasional dibuat oleh manajer tingkat menengah
dan bawah dengan fokus jangka pendek dan ruang lingkup yang relatif terbatas. Sejumlah
kegiatan terbatas dibahas dalam setiap rencana operasional. Bagian berikut memberikan
penjelasan yang lebih mendalam tentang perencanaan.
2. Perencanaan Operasi
a. Rencana dengan Sekali Pakai: dirancang untuk melakukan tindakan yang mungkin tidak
akan pernah terulang.
b. Strategi: strategi satu kali untuk banyak kegiatan yang berbeda.
c. Aktivitas: rencana yang hanya digunakan sekali dan memiliki ruang lingkup yang lebih
kecil dan tidak terlalu rumit dibandingkan program
d. Rencana tetap: dirancang untuk aktivitas yang sering diulang dari waktu ke waktu.
e. Metode: rencana tetap yang menjelaskan bagaimana suatu organisasi akan menghadapi
masalah atau situasi tertentu secara umum.
f. Prosedur untuk operasi sehari-hari: rencana yang permanen dan menguraikan langkah-
langkah yang perlu diambil dalam situasi tertentu. rencana berdiri yang merinci dengan tepat
bagaimana melakukan kegiatan tertentu
3.Perencanaan untuk kontinjensi, atau perencanaan kontinjensi, mencakup penyusunan aturan
tindakan yang setara jika rencana tindakan dianggap tidak lagi diperlukan atau tiba-tiba
terganggu.

4. Kendala Penentuan Perencanaan


1.Tujuan yang Tidak Tepat Ada banyak jenis tujuan yang tidak tepat. Jika dana diperoleh
dengan mengorbankan tujuan untuk penelitian dan pengembangan, mungkin juga tidak tepat
untuk membayar dividen yang besar terhadap pemegang saham jika tujuan ini tidak dapat
dicapai. Karyawan Kmart mungkin terpengaruh jika perusahaan menetapkan tujuan untuk
tahun depan untuk melampaui pendapatan Wal-Mart. Tujuan yang terlalu menekankan pada
ukuran keberhasilan kualitatif atau kuantitatif juga tidak tepat.
2. Di beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak tepat membuat sulit untuk
menetapkan tujuan dan merencanakan ke depan
3. Penetapan dan perencanaan tujuan yang efektif juga terhalang oleh lingkungan dinamis dan
sifat kompleks organisasi. Kemampuan organisasi untuk secara akurat menilai potensi peluang
dan masalah di masa depan juga dapat terhambat oleh perubahan yang tidak lambat, kemajuan
teknologi, dan persaingan yang ketat.
4. Keengganan untuk membatasi Tujuan Tujuan untuk diri sendiri dan unit yang menjadi
tanggung jawabnya adalah penghalang lain untuk perencanaan yang efisien. Kurangnya
kepercayaan diri atau ketakutan akan kegagalan bisa menjadi penyebabnya. Ketika seorang
manajer menetapkan tujuan yang jelas, ringkas, dan tujuan terkait waktu, menjadi jelas apakah
dia mencapai tujuan itu atau tidak. Upaya perencanaan organisasi lebih mungkin dihindari oleh
manajer yang secara sadar atau tidak sadar berusaha menghindari tingkat tanggung jawab ini.
Sebagai perusahaan farmasi besar, manajer Pfizer gagal untuk menetapkan tujuan untuk
penelitian dan pengembangan, yang menyebabkan masalah. Akibatnya, para manajer tidak
dapat menilai keefektifan sebenarnya dari upaya R&D mereka, yang menyebabkan organisasi
tertinggal.
5. Perlawanan terhadap Perubahan Hambatan lain untuk merencanakan dan menetapkan tujuan
adalah penolakan terhadap perubahan. Perencanaan terutama terkait dengan perubahan
organisasi. Produk Avon bersikeras mempertahankan kebijakannya untuk membayar dividen
besar kepada pemegang sahamnya, dan akibatnya, perusahaan tersebut hampir bangkrut
beberapa tahun yang lalu. Manajer tidak memotong dividen ketika laba mulai turun, jadi mereka
malah meminjam uang untuk membayar dividen. Hanya dalam delapan tahun, utang
perusahaan meningkat dari $3 juta menjadi $1,1 miliar. Manajer akhirnya terpaksa memotong
dividen dan menyelesaikan masalah.
6. Keterbatasan Hambatan utama lainnya adalah kendala yang membatasi kemampuan
organisasi.

5. Mengatasi Hambatan Perencanaan


1. PerencanaanMemahami Tujuan Rencana dan Tujuan Salah satu metode terbaik untuk
merampingkan proses perencanaan tujuan dan rencana adalah melalui niat.Selain itu, manajer
harus menyadari keterbatasan yang dikenakan oleh perencanaan dan penetapan
tujuan.Perencanaan dan penetapan tujuan baik tidak selalu menjamin peluang, perubahan, dan
hasil yang diantisipasi dari waktu ke waktu.
2. Partisipasi dan komunikasi Tujuan dan rencana harus dikomunikasikan kepada anggota
organisasi lainnya, bahkan jika dibuat pada tingkat tinggi. Strategi fungsional landasan dan
integrasi serta koordinasi strategi ini harus jelas bagi semua orang yang terlibat dalam
perencanaan. Saat mengembangkan strategi, penting untuk menyertakan mereka yang
bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dan menjalankan rencana. Orang biasanya lebih
berkomitmen pada rencana mereka dibentuk karena mereka memiliki informasi berharga untuk
disumbangkan dan karena mereka yang akan mengimplementasikan rencana tersebut akan
melakukannya Saya terlibat. Manajer dari semua tingkatan organisasi harus disertakan dalam
proses perencanaan, terlepas dari apakah organisasi akan dipusatkan atau mempekerjakan staf
perencanaan.
3. Baik secara horizontal maupun vertikal, tujuan harus konsisten, direvisi, dan diperbarui.
Konsistensi horizontal berarti bahwa tujuan harus sama di mana pun di perusahaan atau di setiap
departemen. Konsistensi vertikal berarti bahwa tujuan organisasi harus sama dari atas ke
bawah: Penting untuk menyelaraskan tujuan operasional, taktis, dan strategis. Penetapan tujuan
dan perencanaan juga harus direvisi dan diperbarui secara teratur karena sifatnya yang dinamis.
Banyak asosiasi melihat kebutuhan untuk berubah dan disegarkan dengan pengulangan yang
meluas.
4. Sistem Penghargaan yang Efektif Secara umum, orang harus diberi penghargaan untuk
berhasil mencapai rencana mereka dan tujuan. Orang harus memastikan bahwa kegagalan untuk
mencapai tujuan tidak selalu mengakibatkan konsekuensi hukuman karena kegagalan kadang-
kadang berasal dari sana m faktor yang berada di luar kendali manajemen.
6. Tujuan dan Manfaat Perencanaan
\ Usman Menurut (2008:60) perencanaan bertujuan untuk:
1. Standar perawatan adalah mengoordinasikan perawatan pasien dengan pengalaman pasien.
2. Mempertimbangkan individu dan kegiatan khusus.
3.Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun
kuantitasnya.
4.Menyediakan strategi yang sistematis, seperti biaya dan kualitas pekerjaan,
5.Minimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan fokus pada biaya, tenaga, dan pagi.
6. Berpartisipasi dalam permainan yang berkembang terkait dengan strategi pemangku
kepentingan.
7. Identifikasi dan terapkan subtugas tambahan.
8. Identifikasi kemungkinan hambatan kesulitan.
9.Menggunakan kapasitas untuk tujuan.
Manfaat dari perencanaan ditemukan oleh Usman (2014:76-77) bahwa setiap perencanaan itu;
(1) standar kinerja dan evaluasi (mekanik, monitoring, dan evaluasi).
(2) Memanfaatkan berbagai alternatif yang menguntungkan (pedoman for decision).
(3) Skala prioritas, meliputi sasaran dan/atau kegiatan.
(4) Menilai kinerja organisasi.
(5) Membantu orang tersebut menjaga diri dengan menggunakan toilet lingkungan.
(6) Alat menjaga koordinasi dengan anggota tim lainnya.
(7) Alat mengurangi limbah seminimal mungkin (untuk mencegah penyebaran penyakit).
(8) Menangani kinerja (kontrol organisasi atas proses akuisisi)
PENGORGANISASIAN
1. Pengertian Pengorganisasian
Mengkoordinasikan (menyusun bersama) adalah pendekatan untuk mengatur pekerjaan
dan menunjuk p2ekerjaan di antara individu-individu dari asosiasi sehingga tujuan hierarkis
dapat dicapai dengan mahir. tujuan dan sasaran bersama. Menurut Stephen F. Robbins,
organisasi adalah suatu kesatuan yang sengaja dibentuk sejak lama dan terdiri dari dua orang
atau lebih yang bekerja sama dan terkoordinasi, memiliki pola kerja yang terstruktur, dan
dibentuk untuk mencapai tujuan. tujuan bersama atau sekumpulan tujuan.tujuan yang telah
ditentukanDavid Cherrington memberikan definisi tentang organisasi yang didirikan oleh
manusia dan terdiri dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan
tertentu, yang sejalan dengan definisi sebelumnya.
2. faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi.
Menurut Ernie (2006), ada empat faktor yang mempengaruhi struktur organisasi:
1.Strategi Organisasi Strategi organisasi dikembangkan dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Oleh karena itu, struktur organisasi harus sejalan dengan strategi organisasi jika
dibentuk dengan maksud untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, jika strategi organisasi
diubah, struktur organisasi juga akan terpengaruh.
2.Skala Organisasi Skala organisasi dapat ditentukan oleh berbagai faktor, seperti jumlah
karyawan, pangsa pasar, dan penjualan. Karena pangsa pasarnya yang besar, organisasi skala
besar mungkin memiliki banyak cabang di berbagai daerah dan dengan demikian memiliki
tenaga kerja yang besar. Namun, meski tidak ada cabang, sebuah perusahaan bisa dikatakan
besar jika memiliki puluhan ribu karyawan, seperti di pabrik garmen konveksi. Cakupan
asosiasi yang sangat besar karena luasnya latihan mereka membutuhkan penunjukan kekuasaan
dan kerja sehingga dalam merencanakan konstruksi hierarkis juga penting untuk
mempertimbangkan berbagai elemen yang terkait dengan latihan ekspansif ini. Sebaliknya,
bisnis skala kecil biasanya mempekerjakan sejumlah kecil orang karena pangsa pasar,
penjualan, dan jumlah produksi yang kecil. Struktur organisasi yang lebih sederhana dan
kurangnya pendelegasian wewenang dan pekerjaan yang berlebihan adalah tipikal organisasi
yang lebih kecil.
3. Teknologi Aspek teknologi yang dibahas di sini berkaitan dengan bagaimana suatu pekerjaan
dilakukan. Selain itu, pemanfaatan alat bantu dalam suatu organisasi terkait dengan faktor
teknologi.
4. Fleksibilitas organisasi diperlukan dalam lingkungan yang dinamis. Proses penyesuaian
organisasi juga diperhitungkan saat menentukan struktur organisasinya. Organisasi akan
cenderung menyesuaikan struktur organisasinya secara konstan untuk memenuhi persyaratan
lingkungan yang selalu berubah dalam lingkungan yang dinamis. Di sisi lain, struktur organisasi
tidak akan banyak berubah dengan setting yang cenderung statis.

3. Tujuan dari pengorganisasian ialah untuk mengarahkan orang ke arah pekerjaan yang
produktif. Jika semua pekerjaan dalam organisasi dilakukan oleh satu orang, itu terlalu banyak,
sehingga diperlukan bantuan dan terbentuklah kelompok kerja yang baik.

4.Macam-Macam Organisasi

1. Organisasi Formal atau Hukum ,Organisasi yang terdaftar, diakui, dan memiliki landasan
hukum tertentu, seperti partai politik, organisasi masyarakat (ormas), lembaga internasional,
lembaga pendidikan, atau organisasi pemerintah.
2. Organisasi internasional adalah kelompok lintas negara yang memiliki dua atau lebih negara
yang bekerja menuju tujuan yang sama, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa. Alhasil,
pengertian organisasi internasional tidak hanya mencakup ASEAN (khusus negara Asia
Tenggara) atau Uni Eropa (khusus negara Eropa), tetapi juga OPEC (khusus negara penghasil
minyak).
3. Organisasi Hibrid, adalah mereka yang bekerja di sektor publik dan swasta. Dalam organisasi
semacam ini, mereka tidak hanya mengembangkan kegiatan untuk mencari keuntungan tetapi
juga menjalankan tugas publik.
4. Organisasi informal, juga dikenal sebagai asosiasi sukarela, adalah organisasi yang
dijalankan oleh sukarelawan dan memiliki tujuan tertentu, seperti komunitas. , forum, basis
penggemar, atau klub.
5.Organisasi yang didirikan tanpa izin dan cenderung merusak, seperti organisasi kriminal,
perkumpulan rahasia, atau organisasi pemberontak, diklasifikasikan sebagai organisasi rahasia
atau ilegal.

5. Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur berikut ini
 seluruh pekerjaan yang dilaksanakan harus spsesifik untuk mencapai tujuan organisasi
 Memisahkan tanggung jawab langsung ke dalam aktivitas yang dapat diselesaikan dengan
andal oleh satu orang. Pembagian kerja tidak boleh terlalu ringan sehingga memakan waktu
terlalu lama, tidak efisien, atau memakan biaya terlalu banyak sehingga tidak dapat
diselesaikan.

 memperoleh dan mengembangkan sistem untuk menyatukan dan menyelaraskan kerja sama
anggota organisasi. Anggota dari sepuluh organisasi akan dapat fokus pada tujuan organisasi
berkat proses koordinasi ini, yang juga akan mengurangi pemborosan dan masalah yang
merusak.
“PENGARAHAN”
1. Pengertian Pengarahan
Keinginan untuk mempengaruhi orang lain untuk mengikuti keinginan seseorang melalui
penggunaan kekuatan pribadi atau kekuatan posisi dengan cara melayani kepentingan jangka
panjang perusahaan disebut arahan. "Pengarahan adalah keinginan untuk membuat orang lain
mengikuti keinginannya," kata kompetisi kamus.Sebaliknya, “mengarahkan adalah fungsi
kepemimpinan manajer untuk meningkatkan kualitas,” seperti yang tercantum dalam dasar-dasar
manajemen. Menurut Saure dan Dislainer dalam Wanadiana (2010), arahan adalah perintah resmi
dari seorang pemimpin kepada bawahannya dalam berupa petunjuk untuk melaksanakan sesuatu
atau petunjuk untuk melaksanakan sesuatu.
2.Tujuan Dan Fungsi Pengarahan
Menurut Muninjaya (1999), terdapat lima tujuan dan fungsi pengarahan yaitu sebagai berikut.
1.Tujuan pengarahan adalah untuk meningkatkan kerjasama.Komunikasi antara atasan dan
bawahan dimungkinkan melalui pengarahan.Kemampuan manajer keperawatan di depan
ruangan untuk bergerak dan mengarahkan bawahannya akan membantu meningkatkan efisiensi
kerja.Misalnya, pengawasan Kegiatan keperawatan sebenarnya ingin mengurangi atau
membatasi kesalahan kegiatan sehingga bahan, alat, atau waktu kegiatan dapat dibatasi bila
dibandingkan jika terjadi kesalahan karena tidak ada manajemen.
2.Tujuan dari pengarahan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan staf.Mereka
yang telah didelegasikan tugas dan tanggung jawab akan memiliki kesempatan untuk
melaksanakannya secara mandiri dalam banyak aspek kegiatan pengarahan di ruang perawatan.
3.Tujuan pengarahan adalah untuk membantu Anda merasa menyukai Anda dan menyukai
pekerjaan Anda. Perawat akan memiliki rasa memiliki yang lebih kuat dan penghargaan yang
lebih besar atas pekerjaan mereka jika mereka diberi arahan jika mereka bekerja. ng, motivasi
jika kinerjanya turun, dan penghargaan atas hasil pekerjaannya.
4. Pengarahan bertujuan untuk menciptakan suasana di tempat kerja yang dapat meningkatkan
motivasi dan produktivitas karyawan. Seorang pemimpin yang mampu menumbuhkan
lingkungan kerja yang positif dan hubungan interpersonal yang harmonis hubungan adalah
pemimpin yang baik.Kepemimpinan yang adil juga penting untuk memberikan motivasi kerja
perawat bawahan dan meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja.
5.Tujuan pengarahan adalah mendorong organisasi untuk tumbuh lebih cepat.Mereka memiliki
potensi untuk membangun keperawatan yang dinamis organisasi layanan jika deskripsi ini
diterapkan di ruang perawatan.
3. Unsur-unsur pengarahan
Upaya membujuk bawahan untuk mengambil tindakan guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan disebut sebagai arahan, atau "gerakan". Ada beberapa hal yang perlu diketahui atau
dipertimbangkan oleh seorang manajer, termasuk manajer keperawatan. untuk mengarahkan atau
menggerakkan bawahan. Komponen penggerak khusus tercantum di bawah ini.
1. Kepemimpinan,Menurut Harsey, Blanchard dan Johnson (1999 dalam Huber, 2006), otoritas
adalah cara yang paling umum untuk mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dengan
tujuan akhir untuk mencapai tujuan dalam suatu situasi.
2. Kata Latin movere, yang berarti "dorongan" atau "gerakan", adalah asal mula motivasi. Menurut
Swansburg (1993), motivasi adalah konsep yang menjelaskan baik respons intrinsik yang
mengungkapkan perilaku manusia maupun kondisi ekstrinsik yang mendorong perilaku tertentu.
3. menurut keliat, dkk. (2006),Komunikasi merupakan unsur penting dalam menggerakkan sesuatu
atau memberikan intruksia. Dalam organisasi pelayanan keperawatn,
PENGAKOORDINASIAN
1. Pengertian Koordinasi
Proses memotivasi, memimpin, dan mengkomunikasikan bawahan untuk mencapai tujuan
organisasi disebut Chung & Megginson (1981). Menurut Sutisna (1989), koordinasi adalah
proses menyatukan kontribusi dari orang, sumber daya, dan sumber lain untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Menurut Anonymous (2003), koordinasi adalah suatu sistem dan proses
interaksi yang menggunakan teknologi informasi dan sistem informasi manajemen untuk
mempertemukan, menyelaraskan, dan menyederhanakan berbagai kegiatan antar dan antar
lembaga dalam masyarakat. Para ahli sepakat bahwa istilah "koordinasi" mengacu pada proses
integrasi, sinkronisasi, dan penyederhanaan pelaksanaan tugas-tugas yang berbeda secara terus-
menerus untuk mencapai tujuan dengan cara yang efektif dan efisien. Individu dan bagian tidak
akan dapat melihat tempatnya dalam organisasi jika tidak ada koordinasi yang cukup.
2. Karakter Koordinasi
Beberapa Karakteristik Koordinasi yang Efektif yaitu sebagai berikut:
1) Memuaskan semua pihak terkait adalah tujuan koordinasi.
2) Koordinator mengambil banyak inisiatif, dan para pemangku kepentingan bekerja sama.
3) Tidak ada seorang pun yang peduli dengan dirinya sendiri atau kelompoknya.
4) Tidak ada lemparan yang bercampuraduk.
5) Semua pihak sangat bertanggung jawab.
6) Sistem koordinasi jaringan memastikan bahwa semua pihak menerima informasi keputusan
dengan cepat.
7) Tidak merugikan pihak yang berkoordinasi.
8) Pelaksanaan oleh Kepala Sekolah yang tepat.
9) Semua masalah diselesaikan.
10) sudah ada laporan yang lengkap dan rinci yang disusun secara total dan poin demi poin
oleh parnert kerja.
3. Syarat-Syarat Koordinasi
Adapun syarat-syarat khusus umum yang ada dalam koordinasi adalah sebagai berikut:
1. Sense of cooperation (perusahaan untuk bekerja sama), Ini harus dilihat dari segi ruang
kerja, bukan antarpribadi.
2. Rivalry, Sebagian dari perusaaan sering terlibat dalam persaingan satu sama lain, mereka
bersaing untuk kemajuan.
3. Team Spirit, artinya saling menghargai antara yang satu dengan yang lainnya
4. Esprit de corps, artinya Bagian-bagian yang disertakan atau dihargai umumnya
berkontribusi pada aktivitas yang giat.

4. Manfaat Koordinasi
1.melaksanakan KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan penyederhanaan) untuk
mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif;
2.menyelesaikan berbagai konflik kepentingan pihak terkait;
3.Semakin saling ketergantungan unit, semakin diperlukan koordinasi bagi pengelola
pendidikan untuk dapat mengintegrasikan dan menyinkronkan tugasnya dengan pemangku
kepentingan pendidikan yang saling bergantung;
4.agar penyelenggara pendidikan dapat mengkoordinasikan pertumbuhan sektor pendidikan
dengan industri lain;
5.agar pengelola pendidikan dapat secara efektif menggabungkan secara efisien tujuan satuan
organisasi yang berbeda dengan kegiatan fungsional dinas pendidikan untuk mencapai tujuan
bersama dengan sumber daya yang terbatas;
6. Adanya pembagian kerja dimana semakin menonjol pembagian kerja maka diperlukan
koordinasi/harmonisasi dengan tujuan agar tidak terjadi duplikasi atau penutup pekerjaan yang
menimbulkan pemborosan;
7.memupuk dan memelihara kerukunan hubungan yang erat antara kegiatan fisik dan non fisik
dengan pemangku kepentingan;
8.menyelesaikan tugas lebih cepat untuk mencapai tujuan pendidikan meskipun sumber daya
pendidikan terbatas;
9.Mencegah konflik negatif sekolah, baik internal maupun eksternal;
10.Kehamilan dalam hal kepala sekolah dan ruang; dan
11.mencegah persaingan yang tidak sehat.
“PENGAWASAN”
1. Pengertian Pengwasan
Salah satu fungsi manajemen organisasi adalah pengawasan atau disebut juga control
atau pengawasan. Pengawasan yang baik dikatakan penting karena pasti akan menghasilkan
tujuan yang tidak memuaskan bagi organisasi dan karyawannya.

2. Tujuan dan Manfaat Pengawasan


a. ) Tujuan pengawasan adalah untuk memastikan bahwa baik anggaran (budgeting) maupun
prosedur (procedure) maupun wewenang (authority) tidak mengalami penyelewengan atau
penyimpangan lainnya.
Tujuan khusus pengawasan adalah sebagai berikut:
1. Memastikan bahwa tugas dilaksanakan sesuai dengan rencana, keahlian, dan petunjuk.
2. Kegiatan yang terkoordinasi
3. Menghentikan penipuan dan pemborosan.
4. Memastikan masyarakat puas dengan memproduksi barang dan jasa.
5.meningkatkan kepercayaan publik terhadap kepemimpinan organisasi yang disebut sebagai
"pemerintah".
b.) Manfaat Pengawasan:
1. Rencanakan tujuan Anda dan bagaimana mencapainya.
2. Aktivitas dan struktur organisasi (Pengorganisasian)
3. Motivasi dan arahan anggota (Sebenarnya)

3. Langkah-Langkah Melakukan Pengawasan


1. Menetapkan Standar
Alat ukur (standar) diperlukan dalam kegiatan pengawasan agar dapat mengukur atau
mengevaluasi pelaksanaan atau hasil pekerjaan pekerja atau pejabat. Standar ini mutlak
diperlukan untuk mengukur atau menentukan selesai tidaknya pekerjaan sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan. (standar).
2. Pengukuran Kegiatan
Hal-hal berikut perlu diperhatikan untuk mengukur aktivitas secara akurat:
a. Berapa kali (how often ) seharusnya pelaksanaan diukur setiap jam, setiap hari, setiap
bulan
b. Dalam format apa (laporan tertulis, inspeksi visual, pengukuran melalui telepon)
pengukuran akan dilakukan
c. Siapa yang yang ada di dalam pengukuran—manajer, kepala bagian, dll.
3. Membandingkan kegiatan dengan standar
Tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan ada tidaknya penyimpangan
(penyimpangan). Alasan penyimpangan dan penyebabnya diperiksa untuk menentukan
mengapa standar tidak dapat dipenuhi.
4. Melakukan tindakan perbaikan
Jika temuan analisis menunjukkan bahwa tindakan perbaikan diperlukan, maka langkah-
langkah yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut
a. Ubah standar awal (mungkin standarnya terlalu tinggi atau rendah).
b. Mengubah pengukuran aktivitas (terlalu sering/kurangnya inspeksi, kemungkinan
mengubah sistem pengukuran).
c. Mengubah cara penyimpangan yang di amati dan dijelaskan

4. Jenis-Jenis Pengawasan
Terdapat beberapa Jenis jenis pengawasan Yang Dapat Dilakukan, Yaitu:
1. Pengawasan Intern dan Ekstern
Seseorang atau organisasi dalam unit organisasi bertanggung jawab atas
pengendalian intern. Pengelolaan dalam struktur ini dapat dilakukan melalui pengawasan
atasan langsung atau pengawasan implisit atau pengelolaan yang dilakukan secara berkala
oleh inspektorat jenderal di setiap dinas dan inspektorat wilayah setiap wilayah di Indonesia,
dengan menempatkan itu di bawah pengelolaan Layanan Masalah Rumah.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh satuan pengawasan di luar satuan organisasi yang
diawasi disebut pengawasan eksternal. Dalam hal ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di
Indonesia merupakan lembaga tinggi negara yang tidak memiliki kekuasaan apapun.
2. Pengawasan Preventif dan Represif
“pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilakukan,
agar tidak terjadi penyimpangan” adalah pengertian yang lebih tepat dari pengawasan
preventif. Pengawasan ini biasanya dilakukan oleh pemerintah dengan maksud agar tidak
terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan pemerintahan. keuangan negara yang dapat
membebani negara dan mengakibatkan kerugian yang lebih besar.
“Pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan”
adalah pengertian dari pengawasan represif. Pengawasan model ini biasanya dilakukan
pada akhir tahun anggaran, ketika laporan rincian anggaran yang ditetapkan disajikan.
Setelah itu, kemungkinan penyimpangan diselidiki melalui pemeriksaan dan pengawasan.
3. Pengawasan Aktif dan Pasif
Yang dimaksud dengan “pengawasan yang dilakukan di tempat kegiatan yang
bersangkutan” adalah pengawasan tertutup (aktif). Hal ini berbeda dengan pengawasan
pasif jarak jauh yang meliputi “penelitian dan pemeriksaan surat pertanggungjawaban
disertai bukti penerimaan dan pengeluaran” sebagai cara pelaksanaannya. pengawasan.
4. Pemeriksaan kebenaran materil tentang tujuan pengeluaran dan pengawasan kebenaran
formil sesuai dengan hak (rechtitigheid)
“Korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran negara yang ditujukan kepada
aparatur atau pegawai negeri” merupakan tujuan pengawasan dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan negara. administrasi. Diharapkan pengelolaan dan pertanggungjawaban
anggaran dan kebijakan negara dapat berjalan sesuai rencana dengan dilaksanakannya
pengawasan tersebut.
MOTIVASI
1. Pengertian Motivasi
Kata Latin molvere, yang berarti "bergerak", adalah asal kata "motivasi". Bergerak adalah
proses psikologis yang menjadi tujuan dan arah dari setiap perilaku. Serangkaian faktor
pendorong yang memberi energi, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku atau usaha
disebut motivasi. Berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan itu adalah manifestasi dari
dorongan. Ini akan dimasukkan ke dalam banyak upaya untuk mencapainya jika faktor
pendorongnya sangat kuat, atau sebaliknya.

2. Pendekatan terhadap Motivasi


a) Pendekatan tradisional, Motivasi seseorang didasarkan pada keinginannya untuk mendapatkan
gaji, menurut pendekatan ini.
b) Pendekatan hubungan manusia ,Pendekatan ini menegaskan bahwa keinginan seseorang untuk
berinteraksi dengan orang lain mendorong motivasinya.
c) Pendekatan sumber daya manusia manajemen ,Pendekatan ini menetapkan bahwa kepentingan
karyawan harus dipertimbangkan.

3. Teori Motivasi
Inspirasi adalah dorongan utama dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau
mencapai suatu tujuan. Definisi lain dari motivasi adalah rencana atau keinginan untuk
mencapai kesuksesan dan menghindari kegagalan dalam hidup. Dengan kata lain, motivasi
adalah proses mencapai tujuan. Seseorang yang termotivasi sudah memiliki kemampuan untuk
mencapai kesuksesan dalam hidup.
TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Maslow, Abraham (1943;1970) berpendapat bahwa semua manusia memiliki kebutuhan
mendasar. Dia mendemonstrasikannya sebagai piramida dengan lima tingkat, dengan tingkat
terendah berfungsi sebagai titik awal untuk mendorong. Hierarki Kebutuhan Maslow adalah
daftar dari lima tingkat kebutuhan. kebutuhan, dari kebutuhan biologis dasar hingga alasan
psikologis yang lebih kompleks; yang tidak akan menjadi masalah sampai semua kebutuhan
dasar Anda terpenuhi. Sebelum kebutuhan di tingkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang
signifikan, kebutuhan di tingkat pertama harus dipenuhi sebagian.
Beberpa kebutuhan motivasi sebagai berikut:
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: lapar, haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan fisiologis (lapar, haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan akan rasa aman (rasa aman dan terlindungi, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan cinta dan kasih sayang (afiliasi, penerimaan, dan rasa memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (pencapaian, kompetensi, dan menerima dukungan dan
pengakuan) mengetahui, memahami, dan menyelidiki; kebutuhan estetika: keindahan,
harmoni, dan keteraturan; Kebutuhan aktualisasi diri: mencapai kepuasan diri dan
mewujudkan potensi seseorang) Ketika makanan dan keamanan langka, seseorang akan
memprioritaskan pemenuhan kebutuhan ini di atas motif yang lebih tinggi. Jika orang dapat
dengan mudah memenuhi kebutuhan dasarnya, mereka akan memiliki waktu dan energi untuk
mengejar kepentingan estetika dan intelektual mereka. Ilmu pengetahuan dan seni tidak akan
berkembang dalam masyarakat di mana orang masih harus bekerja keras untuk mendapatkan
makanan, tempat tinggal dan rasa aman.
4. Faktor-faktor motivasi kerja
Faktor faktor motivasi kerja ada 2 ,dapat dilihat sebagai berikut:
1. Keresahan atau gejolak karyawan yang sering terjadi dapat disebabkan oleh faktor internal
dalam diri mereka sendiri. Belakangan ini banyak terjadi keresahan karyawan, antara lain
demonstrasi, pemogokan, dan lain-lain
2. Motivasi juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal yang berasal dari luar karyawan.
Faktor lingkungan kerja meliputi semua sarana dan prasarana tempat kerja yang berpotensi
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.

5. Prinsip-Prinsip Motivasi Kerja

Pada tahun 2007, Anwar P. Mangkunegara100), menggariskan prinsip-prinsip motivasi kerja


karyawan sebagai berikut:
1. Prinsip Partisipasi Karyawan harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam
menentukan tujuan yang akan dikejar oleh pemimpin agar dapat memotivasi mereka untuk
bekerja.
2. dasar-dasar komunikasi.Karyawan akan lebih termotivasi untuk bekerja jika pemimpin
mengkomunikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya penyelesaian tugas.
3. Prinsip Mengakui Bagian Bawahan Pemimpin menyadari bahwa karyawan, atau bawahan,
memiliki kepentingan untuk mencapai tujuan.Karyawan akan lebih termotivasi untuk bekerja
dengan pengakuan ini.
4. Prinsip Pendelegasian Wewenang Pemimpin yang memberikan bawahan wewenang untuk
membuat keputusan tentang pekerjaan mereka setiap saat akan menginspirasi karyawan yang
bersangkutan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan pemimpin untuk mereka.
5. Nilai of Membayar Perhatian Pemimpin yang memperhatikan apa yang diinginkan bawahan
akan menginspirasi pekerja untuk bekerja seperti yang diharapkan.
KOMUNIKASI
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan proses interaksi antara dua orang lebih. Orang dapat
berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di tempat kerja, di
masyarakat, atau di mana pun mereka berada dengan berkomunikasi satu sama lain. Tidak ada
makhluk hidup yang tidak berkomunikasi. Penyampaian berperan penting dalam keberadaan
manusia, baik secara khusus, dalam pertemuan, maupun dalam perkumpulan. Ruben (dalam
buku Muhamad 2005:3) mengatakan definisi komunikasi manusia yang lebih
mendalam,komunikasi manusia adalah proses dimana individu dalam konflik, kelompok,
organisasi, dan masyarakat membuat, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk
mengatur organisasi lingkungan mereka dan orang lain.

2. Unsur-Unsur Komunikasi
1. Sender, yakni seseorang yang menyampaikan pesan ke beberapa orang
2. Encoding, Proses pengarahan pikiran ke arah suatu bentuk lambang dikenal dengan istilah
penyandian
3. Message, khususnya kumpulan simbol-simbol bermakna yang digunakan seseorang untuk
menyampaikan pesan.
4. Media, yakni menyampaikan pesan dari satu pihak ke pihak lainnya
5. Decoding, Proses dimana komunikan menentukan arti dari simbol yang disampaikan oleh
komunikator kepadanya disebut decoding, atau surveillance.
6. Receiver, yaitu seseorang yang menerima pesan
7. Response, tanggapan seseorang setelah menerima pesan dari orang lain

3. Proses Komunikasi
Sejak informasi diciptakan hingga dipahami oleh komunikan, proses komunikasi
mencakup setiap langkah. Komunikasi adalah proses yang berlangsung sepanjang waktu.
Menurut Joseph De Vito (1996), komunikasi adalah transaksi. Artinya , komunikasi adalah
suatu proses yang komponen-komponennya saling berhubungan satu sama lain.bahwa para
komunikator beroperasi dan bereaksi secara kolektif sebagai satu kesatuan.Dalam
penerapannya, cara-cara dalam wilayah siklus korespondensi adalah sebagai berikut:
1. Sumber atau gagasan komunikator adalah langkah pertama.
2. Pada langkah kedua, ide diubah menjadi simbol komunikasi yang dapat disampaikan dan
memiliki makna.
3.pada Langkah ketiga, Pesan yang disandikan kemudian dikirim melalui saluran atau media
sesuai dengan karakteristik simbol komunikasi yang ditujukan kepada seseorang .
4.Pada langkah keempat, penerima menentukan maksud pesan dengan cara menafsirkan isinya
menurut tanggapannya
5.pembbaca/pendengar akan mengirimkan pesan kembali ke seseorang jika telah berhasil
menanggapinya.(2009, Suprapto: 7-8)
“KEPEMIMPINAN”
1.Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang (pemimpin atau leader) untuk
mempengaruhi orang lain (yaitu orang yang di pimpin atau pengikut-pengikutnya), sehingga orang
lain tersebut bertingkah laku sebagaimana di kehendaki oleh pemimpin tersebut.

2. Fungsi Kepemimpinan
Seorang pemimpin yang mampu menjalankan peran kepemimpinannya secara efektif sangat
diperlukan demi tercapainya tujuan organisasi. Pemimpin harus selalu memperhatikan kinerja
individu dalam suatu organisasi, bukan hanya sebagai pembuat kebijakan. Berikut ini adalah
jabatan-jabatan yang paling sering dilakukan dalam kepemimpinan: Pemimpin adalah
komunikator yang membuat keputusan tentang semua aspek organisasi. Dalam fungsi instruktif,
sejumlah faktor harus dipertimbangkan, termasuk di mana melaksanakan perintah, bagaimana
melaksanakan perintah, dan bagaimana melaporkan hasil. Oleh karena itu, setiap keputusan dapat
dibuat dilaksanakan secara efektif. Berikut beberapa fungsi kepemimpinan:
1. ) Fungsi konsultatif, dapat dimanfaatkan oleh pemimpin sebagai komunikasi dua arah. Ketika
seorang pemimpin ingin mengambil keputusan atau kebijakan bahwa kelompok yang dipimpinnya
perlu mendapat pertimbangan serius, komunikasi semacam ini diperlukan. Seorang pemimpin
sehingga dapat mengambil keputusan secara efisien dan efektif. Peran kepemimpinan selanjutnya
menuntut anggota untuk terlibat dalam setiap proses pengambilan keputusan. Seorang pemimpin
harus melaksanakan hal ini agar memberikan kesempatan kepada orang-orang yang dipimpinnya
untuk mengambil bagian dalam tugas-tugas yang perlu dilakukan. Selain itu, fungsi partisipasi
harus dijalankan agar anggota dapat berpartisipasi aktif dalam setiap proses organisasi.
2.) Fungsi Delegasi ,Untuk menjalankan fungsi delegasi, seorang pemimpin harus menunjukkan
sifat dapat dipercaya dengan mendelegasikan wewenang dan berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan. membuat. Karena seorang pemimpin bekerja sendiri tidak dapat mencapai tujuan
organisasi secara maksimal, ini harus dilakukan. Akibatnya, anggota organisasi dan pemimpin
harus bekerja k bersama.
3.)Fungsi Pengendalian, Mampu mengarahkan kegiatan anggota merupakan salah satu fungsi
kepemimpinan. Anggota memerlukan pemimpin yang dapat memberi contoh dan memberikan
arahan. Seorang pemimpin harus melakukan kegiatan pembinaan, koordinasi, dan pengawasan
dalam untuk memenuhi fungsi kontrol ini.

3. Tujuan Kepemimpinan
Aspek yang paling krusial dalam sebuah organisasi adalah kepemimpinan. Peran yang
dimainkan oleh seorang pemimpin dalam suatu kelompok atau organisasi tidak lepas dari
prestasi apapun. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus menjalankan tugasnya seefektif
mungkin untuk mencapai tujuan organisasi. Berikut adalah tujuan-tujuan tersebut. untuk
kepemimpinan:
1.) Metode Mencapai Tujuan Salah satu metode penting untuk mencapai tujuan adalah
kepemimpinan. Setiap orang dapat mengamati bagaimana seorang pemimpin mencapai tujuan
atau keinginannya melalui kepemimpinan. mencapai tujuan itu.
2.) Memotivasi Selain untuk mencapai tujuan, kepemimpinan bertujuan untuk menginspirasi
orang lain. Tak perlu dikatakan bahwa melakukan ini diperlukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan motivasi mereka.
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

1.Pengertian Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial


Etika bisnis adalah segala sesuatu yang harus diikuti oleh perusahaan dalam mengambil
keputusan. Potensi pertumbuhan perusahaan juga semakin terjamin jika prinsip etika digunakan
untuk menjaga hubungan positif dengan pemangku kepentingan.
Tanggung jawab sosial, juga dikenal sebagai tanggung jawab sosial perusahaan (CSR),
adalah gagasan bahwa bisnis, khususnya, memiliki kewajiban kepada pelanggan, pekerja,
pemegang saham, masyarakat, dan lingkungan dalam semua aspek operasinya, termasuk
masalah lingkungan seperti polusi, limbah, keamanan produk, dan tenaga kerja.

2. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis


Prinsip etika bisnis harus dipatuhi oleh bisnis agar mereka dapat mencapai tujuannya.
Prinsip-prinsip ini juga perlu dijadikan pedoman agar bisnis memiliki standar seragam yang
mencegah etika moral dilihat dengan cara yang berbeda. Muslich (2001: Berikut beberapa
prinsip panduan etika bisnis:
1. Standar kemandirian. sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak dan mengambil
keputusan berdasarkan kesadarannya tentang apa yang diyakininya benar merupakan dasar dari
asas otonomi. yang dimiliki.Pengembangan visi dan misi perusahaan yang diarahkan untuk
kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan masyarakatnya, harus menjadi fokus kebijakan
yang diterapkan oleh bisnis.
2.nilai kejujuran.Yang paling utama nilai fundamental yang memberikan kontribusi bagi
keberhasilan perusahaan adalah kejujuran. Semua pihak di dalam dan di luar perusahaan harus
diperlakukan dengan kejujuran. Kepercayaan lingkungan perusahaan terhadap perusahaan akan
bangkit jika mampu menjunjung tinggi prinsip kejujuran. Ada tiga kategori kegiatan bisnis yang
jelas bahwa sebuah perusahaan tidak akan bertahan lama dan berhasil jika tidak dilandasi
kejujuran. Untuk memulainya, ceritakan kebenaran dalam memenuhi rincian pengaturan dan
perjanjian. Kedua, tulus dalam memberikan produk atau jasa dengan kualitas dan biaya yang
sebanding. Ketiga, jujur dalam berinteraksi dengan rekan kerja dalam suatu perusahaan.
3. Prinsip kejujuran erat kaitannya dengan asas tidak ada niat jahat.Niat jahat perusahaan dapat
diredam dengan menerapkan asas kejujuran yang tegas.
4.Perusahaan harus berlaku adil kepada semua pihak yang terlibat dalam sistem bisnis, sesuai
dengan prinsip keadilan.Pengupahan yang adil bagi karyawan berdasarkan kontribusi mereka,
layanan pelanggan yang setara, dll., menuntut agar setiap orang diperlakukan sama sesuai
dengan standar yang masuk akal dan objektif serta dapat dipertanggungjawabkan.
5. citra perusahaan melalui prinsip kejujuran, tidak ada niat jahat, dan keadilan; prinsip harga
diri.

3. Manfaat Menerapkan Etika Bisnis Diperusahaan


a. pelanggan mempercayai bisnis tersebut maka Pelanggan akan menjadi setia pada bisnis yang
dapat dipercaya. Bahkan konsumen akan merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain
b. perusahaan memiliki reputasi positif di antara pelanggan. Masyarakat akan lebih mengenal
bisnis jika memiliki citra positif, dan penjualan produknya dapat meningkat sebagai hasilnya.
c. jika bisnis memiliki reputasi positif, karyawan akan bekerja keras.
d .perusahaan dapat menghasilkan uang. Cara kita hidup di masa sekarang dan mempersiapkan
masa depan tergantung sifat dan perilaku kita. Perusahaan yang beretika tidak dapat berjalan
baik tanpa tanpa adanya strategi yang akan menghasilkan keuntungan.
4. Jenis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Beberapa jenis tanggung jawab social perusahaan yakni sebagai berikut :
1.) Upaya Filantropis
Upaya filantropis didukung oleh perusahaan terbesar di dunia. Bill and Melinda Gates Foundation
dan Microsoft bekerja sama secara erat untuk menghadirkan teknologi ke komunitas di seluruh
dunia. Bisnis tahu bahwa untuk sukses, mereka perlu terus memunculkan ide-ide baru dan melatih
generasi berikutnya untuk gunakan, pahami, dan tingkatkan teknologi. Keselarasan dengan tujuan
amal menguntungkan bahkan bisnis kecil. Mendukung tujuan ini juga bisa menjadi proses
pemasaran yang baik, karena orang-orang disambut ke dalam bisnis, mengadakan pertemuan yang
baik, dan melihat perusahaan secara positif.
2.) Konservasi Lingkungan
Masalah lingkungan, perubahan iklim global atau masalah yang lebih lokal seperti tumpahan
bahan kimia beracun, sering menjadi berita. Dengan mengambil langkah-langkah seperti
menurunkan jejak karbon mereka secara keseluruhan, bisnis yang menyelaraskan diri dengan
upaya ini berkontribusi pada pengurangan masalah lingkungan. Meskipun perusahaan besar
menerima sebagian besar perhatian atas perjanjian mereka terhadap lingkungan, seperti janji
General Mills untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 28%, ada banyak peluang untuk
usaha kecil dan menengah juga. Cara-cara ini dapat membuat komitmen yang kecil namun besar
untuk mengatasi iklim.
3.) Keragaman Perusahaan dan Praktik Ketenagakerjaan
Para pemimpin di dunia bisnis menyadari bahwa tenaga kerja yang beragam tumbuh subur ketika
semua orang bekerja sama dan rukun. Namun, peraturan ketenagakerjaan harus berlaku untuk
semua karyawan, bahkan mereka yang berada di level tertinggi perusahaan.
4.) Mendukung Upaya Relawan dan Kegiatan Amal
Amal dan komunitas lokal selalu membutuhkan bantuan. Pemimpin bisnis yang sukses menyadari
bahwa terlibat aktif dalam komunitas juga bermanfaat bagi perusahaan. Beri karyawan kesempatan
untuk bekerja dengan pemerintah kota untuk mengatasi tunawisma di daerah tersebut atau untuk
membantu sekolah lokal di menanam pohon.Pemimpin bisnis dapat memutuskan di mana
menempatkan upaya sukarela yang disponsori perusahaan mereka untuk memperbaiki
masyarakat.Memilih penyebab dan menyumbangkan waktu penting untuk bisnis.

Anda mungkin juga menyukai