Anda di halaman 1dari 3

Nama: Ramona Situmorang

Kelas: XI MIA 3
Mapel: sejarah
Tgl: 5 Oktober 2021

UJI KOMPETENSI
1.Rakyat Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50 – 60 budak sebagai
ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai Temberan. Coba telaah
secara kritis ancaman Belanda padahal yang membendung Sungai Temberan itu adalah
Belanda. Bagaimana penilaian kamu tentang sikap Belanda yang demikian. Sikap ini
merupakan sikap Kolonialisme dan Imperialisme yang akan terus berlangsung termasuk
sampai sekarang. Berikan contoh!

Jawaban : Dalam konsep kolonialisme pemerintah bersifat komando, ditambah sikap


deskriminatif
antara kelompok penjajah dengan masyarakat jajahan. Peristiwa Tondano mencontohkan
bahwasanya ke egoisan Belanda yang bersikap sewenang-wenang. Dalam hal ini mereka
mendapatkan kerugian karena hasil tanam tidak tercapai dan imbasnya mereka coba
memenuhi neraca dagangannya dengan cara mengambil budak. Hal ini adalah sikap
kolonialisme yang menganggap bangsa jajahannnya bukan manusia yang memiliki hak dan
kewajiban tetapi lebih sebagai objek keuntungan atau dalam bahasa kolonialnya properti
perdagangan. Saat ini sikap kolonialsme masih terdapat, seperti ekspansi perusahaan asing
ke negara-negara berkembang. Contohnya kolonialsme di bidang kelautan oleh negara
asing di laut indonesia, mereka mencuri hasil ikan dan tidak menghormati kedaulatan
negara Indonesia ataupu n tidak membayar pajak kepada pemerintah.

2.Rumuskan latar belakang terjadinya perlawanan Pattimura di Saparua!


Jawaban: Perang Saparua merupakan perlawanan rakyat Ambonyang di pimpin oleh
Pattimura.
Dalam pemberontakan tersebut seorang pahlawan wanita bernama Cristina Martha
Tiahahu melawan dengan berani. Perlawanan Pattimura dapat di kalahkan setelah
bantuan pasukan Belanda dari Jakarta. Pattimura bersama tiga pengikutnya di tangkap dan
di hukum gantung.

3 . Perang Padri fase ke dua sebenarnya merupakan salah satu strategi perang Belanda
semacam “gencatan senjata” atau “peredaan”. Mengapa demikian, apa tujuan yang ingin
di raih Belanda? Jelaskan!
Jawaban: . Tujuannya adalah untuk menghilangkan pengaruh dari Pangeran Diponegoro
yang
nantinya akan di asingkan oleh Belanda. Akibat dari pengasingan ini rakyat kehilangan
sosok pemimpin dan pemersatu sehingga rakyat tidak aka punya tujuan, darisini Belanda
masuk dan merebut kekuasaan

4.. Jelaskan apa yang dimaksud dengan trategi winning the heart?
Jawaban: Strategi Winning the Heart adalah strategi yang dikeluarkan oleh Van de Bosch
untuk memenangkan hati kaum padri. Strategi tersebut berupa penghapusan pajak di pasar,
kemudian para juragan digaji oleh Belanda dan para pegawai juga dibayar oleh Belanda

5. Pangeran Diponegoro memimpin perang tetap pada landasan nilai nilai kesyukuran dan
keimanan. Jelaskan !
Jawaban: Pangeran diponegoro memimpin perang tetap pada landasan nilai-nilai
kesyukuran dan keimanan dikarenakan pangeran diponegoro adalah pemimpin yang tidak
individualistik, ia sangat mementingkan keselamatan anggota keluarga dan anak
buahnya,artinya berdasarkan dari nilai keimanan yang dimiliki pangeran diponegoro ini ia
tidak menginginkan banyaknya pertumpahan darah,berdasarkan nilai kesyukuran pangeran
diponegoro selalu bersyukur atas berhasil dan gagalnya ia dalam memimpin perang seperti
pada saat ia harus mengungsikan anggotanya ke selatan ke bukit selarong dan akhirnya
beliau dapat menguasai beberapa pos belanda.

6. Apa yang di maksud dengan Benteng Stelsel, bagaimana pelaksanaan nya ?


Jawaban: Sebuah staretegi perang yg diterapkan oleh Belanda untuk mengalahkan
musuh-musuhnya.Pelaksanaannya,pada setiap kawasan berhasil dikuasai Belanda,
dibangun benteng pertahanan atau kubu pertahanan,kemudian dari masing-masing kubu
pertahanan tersebut dibangun insfratuktur penghubung seperti jalan atau jembatan.

7. Apa yang dimaksud Hukum Tawan Karang ? Mengapa Belanda menentang Hukum
tersebut ?
Jawaban: Hukum tawan karang itu berisi penyitaan barang-barang di kapal asing yang
berlayar di pantai Buleleng.Waktu itu salah satu kapal Belanda (kapal Overisjel) berlayar di
pantai Buleleng lalu sesuai hukum tersebut maka disitalah kapal Belanda, menyebabkan
Belanda marah dan Belanda menyuruh raja-raja Bali tunduk pada Belanda.

8. Coba jelaskan secara singkat latar belakang dan sebab-sebab terjadinya Perang Banjar ?
Jawaban: Sebab perang banjar karena :

a. Campur tangan belanda dalam urusan Kraton Banjar, ketika mengangkat Pangeran
Tamjiidilah sebagai Sultan.
b. Belanda melakukan monopoli dagang lada, rotan, damar serta emas dan intan
Rakyat hidup menderita karena beban pajak serta kerja rodi membuka jalan untuk
mempermudah akses Belanda.
Belanda ingin menguasai kalimantan bagian selatan karna daerah ini ditemukan batu bara
Belanda semakin memperluas wilayahnya di kalimantan bagian selatan untuk perkebunan
dan pertambangan, sehingga kerajaan menjadi sempit
Latar belakang :
Konflik internal terkait ahli waris tahta setelah Sultan Adam meninggal, dan monopoli serta
hal-hal bersangkutan dengan wilayah kerajaan dan penderitaan rakyat.

9. Rakyat Aceh memiliki semboyan dan doktrin "syahid atau menang" coba jelaskan makna
semboyan itu bagi perjuangan rakyat Aceh dalam melawan Belanda !
Jawaban: Maknanya adalah rakyat aceh tidak boleh putus asa karna hanya ada 2 pilihan
menang atau syahid (mati dalam pertempuran) yang tujuan dari semboyan ini adalah
memotivasi rakyat aceh agar selalu menang melawan belanda.

10. Mengapa Si Singamangaraja XII menentang kristenisasi yang dilakukan Belanda?


Jawaban: Untuk menegakkan kebenaran, dan karena beliau memeluk agama Islam.Dalam
melawan Belanda, Si Singamangaraja XII bekerjasama dengan Panglima Nali dari Kerajaan
Islam Minangkabau dan Panglima Teuku Mohammad dari Kerajaan Islam Aceh. Keislaman
Si Singamangaraja XII membuatnya teguh dalam berjuang membela al-hag melawan
kebathilan. Beliau tidak saja dianggap Raja namun juga Imam oleh rakyatnya. Menghadapi
seorang pemimpin yang didukung penuh rakyatnya sendiri, Belanda akhirnya memakai cara
licik. Ibu, Permaisuri, dan kedua putra Si Singamangaraja ditangkap. Belanda lalu membujuk
agar Si Singamangaraja mau beruntiing, namun cara ini pun ternyata tidak
mempan.Akhirnya Belanda menurunkan pasukan besar-besaran dengan kekuatan penuh.
Pada 17 Juni 1907, di bawah pimpinan Kapten Christofel, Belanda menggempur pusat
pertahanan Si Singamangaraja. Walau terdesak, Si Singamangaraja menolak untuk
menyerah. Ulama pejuang ini akhirnya menemui syahid bersama Lopian, putrinya tercinta.

Anda mungkin juga menyukai