Anda di halaman 1dari 9

Skrining SGNA

Skor SGNA
Riwayat Medis yang Berkaitan dengan Gizi
Normal Sedang Berat
Kesesuaian tinggi badan/usia (stunting)
a) Persentil tinggi badan: _cm
 3rd Sentil
 Tepat di bawah sentil 3rd
 Jauh di bawah sentil 3 sentil
b) Sesuai berdasarkan mid-parental heighta ?
 Ya
 Tidak
c) Pertumbuhan seri
 Mengikuti sentil
 Meningkat dari sentil
 Menurun dari sentil (dengan bertahap atau
cepat)
Kesesuaian berat badan/tinggi badan (Wasting)
Berat badan ideal : kg
Persentase berat badan ideal : 
 > 90%
 75 – 90%
 < 75%
Riwayat Medis yang Berkaitan dengan Gizi Skor SGNA
Normal Sedang Berat
Perubahan berat badan yang tidak sengaja
a) Pertumbuhan serib
1. Mengikuti sentil
2. Melewati  1 sentil lebih tinggi
3. Melewati  1 sentil lebih rendah
b) Kehilangan berat badan
1. <5% berat badan biasanya
2. 5-10% berat badan biasanya
3. >10% berat badan biasanya
c) Perubahan pada 2 minggu terakhir :
1. Tidak ada perubahan
2. Meningkat
3. Menurun
Kecukupan Asupan Makanan
a) Asupan Makan
1. Cukup
2. Tidak cukup – rendah kalori
3. Tidak cukup – kelaparan (makan sedikit sekali)
b) Asupan sekarang dibandingkan biasanya :
1. Tidak ada perubahan
2. Meningkat
3. Menurun
c) Lama perubahan
1. Tidak ada perubahan
2. Meningkat
3. Menurun
Gejala gastrointestinal
a) 1. Tidak ada perubahan
2. Satu atau lebih gejala ; tidak setiap hari
3. Beberapa atau semua gejala ; setiap hari
b) Lama gejala: 1. <2 minggu ; 2.  2 minggu
Skor SGNA
Riwayat Media yang Berkaitan dangan Gizi Normal Sedang Berat
Kapasitas Fungsional (Berkaitan dengan gizi)
a) 1. Tidak ada gangguan, aktif, mampu beraktivitas
sesuai dengan usia
2. Terbatas pada aktivitas fisik berat, tapi bisa
bermain dan/atau beraktivitas disekolah yang
berenergi rendah; sedentary, lebih sering lelah
3. Sedikit atau tidak bermain atau beraktivitas,
terbatas pada tempat tidur atau kursi >50% dari
waktu tidak tidur, tidak ada energi, sering tidur
b) Fungsi pada 2 minggu terakhir
1. Tidak ada perubahan
2. Meningkat
3. Menurun
Stress metabolik dari penyakit
1. Tidak ada stress 2. Stress sedang 3. Sterss berat
a
Mid parental height :
Perempuan (tinggi ayah -13 cm + tinggi ibu) dibagi 2
Laki – laki (tinggi ayah + tinggi ibu + 13cm) dibagi 2

b
30% dari bayi yang sehat melewati 1 persentil utama dan 23% melewati 2 persentil
utama selama 2 tahun pertama kehidupan, umunya perubahan ini menuju parsentil 50
tahun atau tidak jauh dari itu. Hal ini adalah jalur pencapaian pertumbuhan yang
normal.

Pemeriksaan Fisik Skor SGNA


Normal Sedang Berat
Kehilangan Lemak subkutan
1. Tidak ada kehilangan disebagaian besar atau
semua tempat
2. Kehilangan pada beberapa tempat, tapi tidak
disemua tempat
3. Kehilangan berat disebagian besar atau semua
tempat
Riwayat medis yang berkaitan dengan gizi Skor SGNA
Normal Sedang Berat
Kehilangan otot
1. Tidak ada kehilangan disebagian besar atau
semua tempat
2. Kehilangan pada beberapa tempat, tapi tidak
semua tempat
3. Kehilangan berat disebagian besar atau
semua tempat
Edema (berkaitan dengan Gizi)
1. Tidak ada edema
2. Sedang
3. Berat
Guideline untuk menjumlahkan poin – poin menjadi skor keseluruhan
Dalam menilai skor keseluruhan, perhatikan semua bagian dalam konteks masing – masing, berikan
pertimbangan yang paling tepat pada perubahan berat badan dan pertumbuhan, asupan, dan tanda
fisik dari kehilangan otot dan lemak. Gunakan item lainnya untuk mendukung atau memperkuat
penilaian ini. Ambil perubahan terbaru dari status umum atau kronik dari pasien. Apakah pasien
mulai berubah kekondisi normal atau kondisi gizi yang menurun.
Normal atau Gizi Baik
Pasien tumbuh dan mencapai berat badan normal, memiliki asupan makan yang cukup tanpa gejala
gastrointestinal, tidak ada atau hanya sedikit tanda fisik dari kurang gizi, dan menunjukan kapasitas
fungsional normal. Nilai normal dihampir semua ketegori atau dengan signifikan ada peningkatan
yang berkelanjutan dari konndisi malnutrisi sedang. Hal ini berdasarkan oleh peningkatan terbaru
dari tanda – tanda yang ringan dan tidak konsisten.
Malnutrisi Sedang
Pasien memiliki tanda nyata dari penurunan berat badan dan/atau pertumbuhan, dan asupan yang
berkemungkinan memiliki tanda penurunan simpanan lemak, masa otot, dan kapasitas fungsional.
Pasien memiliki pengalaman kecenderungan penurunan gizi, tapi awalnya merupakan status gizi
normal. Penilaian “sedang” pada hampir semua atau semua kategori, berpotensi untuk berkembang
menjadi malnutrisi berat.
Malnutrisi Berat
Pasien memiliki malnutrsi yang lanjut dengan kecenderungan penurunan gizi pada hampir semua
kategori. Ada tanda fisik malnutrisi yang signifikan–kehilangan simpanan lemak, kehilangan otot
kehilangan berat badan >10%-begitu juga untuk asupan makan, kehilangan yang berlebihan melalui
saluran cerna dan/ atau stress metabolic. Dan kehilangan nyata dari kapasitas fungsional. Penilaian
“berat” dihampir semua atau kategori dengan sedikit atau tidak sama sekali tanda peningkatan gizi.

Penjelasam SGNA :
Metode SGNA terdiri dari pemeriksaan fisik, dan data mengenai BB dan TB atau PB anak, TB
orangtua, asupan makanan, gejala gastrointestinal serta frekuensi dan lamanya, kapasitas fungsional
saat itu, dan penyakit yang diduga menyebabkan stres metabolik. Metode SGNA membagi status
nutrisi dalam tiga kategori: gizi cukup, gizi kurang, dan gizi buruk. Uji tapis ini telah dicoba pada
sekelompok pasien anak yang menjalani operasi, dan hasil studi menunjukkan anak dalam kelompok
malnutrisi mengalami tingkat infeksi lebih tinggi dan masa rawatan lebih panjang dibandingkan anak
dengan gizi cukup. Kelemahan SGNA adalah waktu yang relatif lama dibutuhkan untuk
menyelesaikan formulir. Metode SGNA sebenarnya lebih merupakan alat penilaian status nutrisi
ketimbang alat skrining, disebabkan komponen antropometrik yang terkandung di dalamnya.

Kesimpulan Skrining SGNA :


Penjelasan Penggunaan PG-SGA :
Seorang ahli diet berpengalaman dalam melakukan penilaian global subjektif dan menggunakan
mencetak PG-SGA yang dinilai semua pasien. SGA selesai seperti yang dijelaskan oleh Detsky et al
(1987) dan mencetak PG-SGA selesai seperti yang dijelaskan oleh Ottery (1996). Setiap pasien itu
diklasifikasikan sebagai wellnourished (SGA A), sedang atau diduga kurang gizi (SGA B) atau sangat
kekurangan gizi (SGA C). Selain itu, skor total PG-SGA dihitung. Sebuah tinjauan retrospektif dari
catatan medis memberikan informasi mengenai usia, jenis kelamin, diagnosis, lama tinggal, re-masuk
dan = atau kematian dalam waktu 30 hari dari debit.
PG-SGA merupakan pengembangan lebih lanjut dari konsep PG-SGA yang menggabungkan nilai
numerik serta memberikan peringkat global bergizi baik, cukup atau diduga kurang gizi atau gizi
buruk. Untuk setiap komponen mencetak PG-SGA, poin (0-4) diberikan tergantung pada dampak dari
gejala pada status gizi. Sebuah total skor kemudian dijumlahkan dan ini memberikan pedoman untuk
tingkat intervensi gizi yang diperlukan, serta memfasilitasi hasil kuantitatif pengumpulan data. PG-
SGA tidak seperti SGA, yang kategoris, adalah ukuran yang berkesinambungan. Semakin tinggi skor
semakin besar risiko untuk kekurangan gizi. Skor 9 menunjukkan kebutuhan penting bagi intervensi
gizi. Nutrisi rekomendasi triase termasuk pasien dan pendidikan keluarga, manajemen gejala dan
intervensi gizi seperti makanan tambahan, suplemen nutrisi oral, enteral atau nutrisi parenteral.
mencetak PG-SGA telah diterima oleh Onkologi Gizi Dietetic Practice Group of American Dietetic
Association sebagai standar untuk penilaian gizi untuk pasien dengan kanker.
NRM :
RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo Nama :
Jl.Diponegoro No.71 Jakarta 10430 Tanggal Lahir :
Telp: (021) 3918301 Fax: (021) 3148991 Jenis Kelamin :
(Mohon diisi atau tempelkan stiker jika ada)

Formulir Asesmen Gizi Global anak Subyektif (AGGAS)


Skor AGGAS
Riwayat Medis Terkait Gizi Normal Sedang Berat
Kesesuaian tinggi badan aktual menurut umur (Pendek) *TB/U
a. Posisi persentil TB □≥5 persentil ●
□sedikit di bawah 5 persentil ●
□jauh di bawah 5 persentil ●
b. Berdasarkan mid-parenting* □ya ●
□tidak ● ●
c. Serial pertumbuhan tinggi badan
□Laju sesuai grafik pertumbuhannya ●
□Laju di atas grafik pertumbuhannya ●
□Laju di bawah grafik pertumbuhannya (bertahap/cepat) ● ●
Kesesuaian berat badan aktual menurut tinggi badan (kurus) *BB/TB
Berat badan ideal kg
Persentase berat badan ideal % □>90% ●
□75-90% ●
□<75% ●
Perubahan berat badan yang tidak disengaja *BB/U *Waktu penimbangan
a. Serial pertumbuhan berat badan Anak >1 th per 7 hari
□Laju sesuai grafik pertumbuhannya ● Bayi per 3 hari
□Laju memotong ≥1 persentil di atas grafik pertumbuhannya ● Neonatus setiap hari
□Laju memotong ≥1 persentil di bawah grafik pertumbuhannya ● ●
b. Penurunan berat badan (dari biasanya)
□<5% ● *Mobilitas terbatas
□5-10% ● ● Ukur LiLA 1x/minggu
□>10% ●
c. Perubahan berat badan dalam 2 minggu terakhir
□Meningkat ●
□Tidak ada perubahan ● ●
□Menurun ●
Adekuasi asupan makan
a. Asupan □Adekuat ● *Kenaikan BB
□Tidak adekuat (hipokalorik) <90% ● Naik 200 gram per bulan
□Tidak adekuat (starvasi) <50% selama 7 hari ● 0,5 g/kgBB
b. Asupan aktual dibandingkan biasanya
□Meningkat ●
□Tidak ada perubahan ● ●
□Menurun ● ●
c. Durasi perubahan
□<2 minggu ● ●
□≥2 minggu ● ●
Gejala-Gejala Gastrointestinal
a. □Tidak ada gejala ●
□ Satu atau lebih gejala, tapi tidak setiap hari ●
□ Beberapa atau semua gejala, terjadi setiap hari ●
b. Durasi gejala
□<2 minggu ● ●
□≥2 minggu ● ●
Kemampuan fungsional (terkait gizi)
a. □Normal aktivitas harian ●
□Aktivitas terbatas pada aktivitas ringan ●
□Aktivitas sangat terbatas dan >50% terbaring di tempat tidur ●
b. Fungsional dalam 2 minggu terakhir *Nilai lab & fisik/klinis
□Meningkat ●
□Tidak ada perubahan ● ●
□Menurun ●
Penyakit Stres Metabolik
□Tidak ada stres ●
□Stres sedang ●
□Stres berat ●
Skor AGGAS
Pemeriksaan Fisik Normal Sedang Berat *Skor :
Kehilangan Lemak Subkutan Normal dikali 0
□Tidak ada kehilangan pada semua/sebagian besar bagian tubuh ● Sedang dikali 1
□Ada kehilangan pada sebagian tapi tidak semua bagian tubuh ● Berat dikali 2
□Ada kehilangan pada hampir semua bagian tubuh ● *Total skor&follow up :
Kehilangan Massa Otot (wasting) Normal = 1-7 (7 hari)
□Tidak ada wasting pada semua/sebagian besar bagian tubuh ● Ringan = 8-14 (3 hari)
□Ada wasting pada sebagian tapi tidak semua bagian tubuh ● Sedang = 15-21 (3 hari)
□Ada wasting pada hampir semua bagian tubuh ● Sedang berat = 22-28 (1 hari)
Edema (terkait gizi) Berat = >28 (1 hari)
□Tidak ada edema ●
□Edema sedang ●
□Edema berat ●
Klasifikasi AGGAS Normal Sedang Berat
Catatan Dietisien
Catatan Dietisien

*Modifikasi dari SGNA (Subjective Global Nutrition Assessment)


oleh Dietisien Divisi Gizi & Dietetik Departemen IKA RSCM 2014
*Mid parenteral height :
Perempuan = (tinggi ayah - 13 cm + tinggi ibu) / 2
Laki-laki = (tinggi ayah + tinggi ibu + 13) / 2

Tanda Tangan,

Dietisien (Ahli Gizi)


NRM :
RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo Nama :
Jl.Diponegoro No.71 Jakarta 10430 Tanggal Lahir :
Telp: (021) 3918301 Fax: (021) 3148991 Jenis Kelamin :
(Mohon diisi atau tempelkan stiker jika ada)

Tanggal perawatan :
Nama dokter/perawat :

Skrining Risiko Malnutrisi untuk Anak Usia 1 Bulan-18 Tahun


(Adaptasi STRONG-Kids)

No. Pertanyaan Jawaban (skor)


1. Apakah pasien tampak kurus? Tidak (0) Ya (1)

2. Apakah terdapat penurunan berat badan selama 1 bulan terakhir? Tidak (0) Ya (1)
(berdasarkan penilaian objektif data berat badan bila ada ATAU
penilaian subjektif ORANG TUA pasien)
ATAU
Untuk bayi <1 tahun : berat tidak naik selama 3 bulan terakhir?

3. Apakah terdapat SALAH SATU dari kondisi berikut? Tidak (0) Ya (1)
◦Diare ≥5 kali /hari dan/atau muntah >3 kali/hari dalam seminggu terakhir
◦Asupan makanan berkurang selama 1 minggu terakhir

4. Apakah terdapat penyakit atau keadaan yang mengakibatkan pasien Tidak (0) Ya (1)
berisiko mengalami malnutrisi (lihat tabel 1)?

Catatan :
Pada pasien baru poliklinik seringkali diagnosis belum diketahui,
untuk mengisi pertanyaan ini, perawat dapat menanyakan diagnosis ke dokter.

SKOR

Daftar penyakit atau keadaan yang berisiko mengakibatkan malnutrisi


◦ Diare kronik (lebih dari 2 minggu)
◦ (Tersangka) Penyakit jantung bawaan
◦ (Tersangka) Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)
◦ (Tersangka) Kanker
◦ Penyakit hati kronik
◦ Penyakit ginjal kronik
◦ TB Paru
◦ Terpsang stoma
◦ Luka bakar luas
◦ Kelainan anatomi daerah mulut yang menyebabkan kesulitan makan (misal:bibir sumbing)
◦ Rencana ATAU paska operasi mayor (misalnya: laparotomi, torakotomi)
◦ Kelainan metabolik bawaan (inborn error metabolism)
◦ Retardasi mental
◦ Keterlambatan perkembangan
◦ Lain-lain (berdasarkan pertimbangan dokter…........................)

Anda mungkin juga menyukai