Anda di halaman 1dari 25

METODE SKRINING GIZI

L E N I S R I R A H AY U
D I S A J I K A N PA D A M K D I A G N O S A G I Z I
P R O D I S 1 G I Z I F I K E S U H A M K A J A K A RTA
Metode Skrining
Gizi Pada Anak
MALNUTRISI (WHO, 1995)

• Sindrom akibat interaksi antara diet yang buruk dengan suatu


penyakit dan menyebabkan defisit antropometri pada anak di
beberapa negara berkembang
• Malnutrisi energi protein rendahnya konsumsi energi dan
protein tidak memenuhi angka kecukupan gizi

Perubahan keadaan patologis


MALNUTRISI PADA ANAK

Prevalensi malnutrisi pada pasien anak rawat inap : 6,1 – 51,6%

• Meningkatnya angka kejadian infeksi


• Penyembuhan luka yang lama
• Meningkatnya angka kesakitan
• Meningkatnya angka kematian
• Memperpanjang masa rawat inap di RS

Pertumbuhan dan perkembangan anak balita (Secker, 2012)


ALAT SKRINING

Dapat memprediksi outcome klinis pasien selama dirawat di RS

 Dilakukan secara rutin di RS


 Mendeteksi pasien yang berisiko tinggi

Dukungan nutrisi yang tepat


Meningkatkan status gizi pasien
METODE SKRINING PADA ANAK
(JOOSTEN & HULST, 2014)

Nutrition Risk Score (NRS)

Pediatric Nutition Risk Score (PNRS)

The Screening Tool for the Assessment of Malnutrition in


Paediatrics (STAMP)

Subjective Global Nutrition Assessment (SGNA)

Paediatrict Yorkhill Malnutrition Score (PYMS)

The Screening Tool for Risk Of Impaired Nutritional Status


dan Growth (STRONGkids)
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK DAN TUJUAN
PENGGUNAAN SKRINING GIZI ANAK
Alat Kelompok studi dan usia Identifikasi Identifikasi Memprediksi
Skrining status gizi kebutuhan outcome klinis
intervensi tanpa
gizi intervensi gizi
NRS Bangsal anak 0-7 thn √
PNRS Bangsal anak dan bedah, >1 √ √
bln-18 thn
STAMP Bangsal anak dan bedah, 2- √ √
17 thn
SGNA Bedah, >1 bln-18 thn √ √
PYMS Bangsal anak & bedah, √ √ √
kecuali bedah jantung, ginjal,
ortopedi, kritis 1-6 th
STRON Bangsal anak & bedah, >1 √ √
Gkids bln-18 thn
PERBANDINGAN METODE SKRINING GIZI PADA ANAK

Metode Kondisi Penurunan Penurunan Keparahan Lain-lain


sekarang BB asupan penyakit
NRS √ √ √ √
PNRS √ √ Penilaian
nyeri
STAMP √ √ √
SGNA √ √ √ √ Gejala
saluran
cerna,
kapasitas
fungsional
PYMS √ √ √ √
STRONGkids √ √ √ √
NUTRITION RISK SCORE (NRS)

• Mencegah kejadian dan memburuknya malnutrisi


• kombinasi penilaian status gizi personal dengan informasi
kesehatan dengan memprediksi gangguan gizi yang potensial
krn peningkatan stres metabolik
• Indikator dengan pemberian skor :
• 0–3 : tidak berisiko malnutrisi
• 4–5 : berisiko sedang
• > 7 : Risiko tinggi
FORM NRS
No Variabel Skor Pengertian
1 Nafsu makan 0 Nafsu makan baik

2 Intake berkurang, sisa makanan > 1/2

3 Tidak ada nafsu makan lebih dari 24 jam

2 Kemampuan u/ 0 Tidak ada kesulitan makan, sering muntah, diare ringan


makan
1 Ada masalah makan, sering muntah, diare ringan

2 Butuh bantuan untuk makan, muntah sedang &/diare 1-2 x

3 Tdk dpt makan oral, disfagia, muntah berat & diare > 2 x

3 Faktor stres 0 Tidak ada

1 Pembedahan ringan atau infeksi

2 Penyakit kronik, bedah mayor, peny gastro intestinal

3 Patah tulang, luka bakar, sepsis berat, peny malignancy

4 Persentil BB 0 BB/TB sesuai standar


1 90-99% BB/TB

2 80-89 % BB/TB

3 < 79% BB/TB


METODE SKRINING
GIZI PADA DEWASA
METODE

1. Malnutrition Universal Screening Tool (MUST)


2. Mini Nutritional Assessment Short Form (MNA-SF)
3. Malnutrition Screening Tool (MST)
4. Simple Two-part Risk Score (NRS)
5. Nutritional Risk Screening 2002 (NRS-2002)
6. Short Nutritional Assessment Questionnaire (SNAQ)
7. Rapid Screen Tool
8. Nutrition Screening Tool
9. Subjective Global Assessment (SGA)
KRITERIA PENILAIAN

Riwayat penurunan BB

Nafsu makan

IMT

Keparahan penyakit
NRS - 2002

• Indikasi pemberian dukungan gizi dengan melihat tingkat


keparahan malnutrisi dan peningkatan kebutuhan gizi
• Mencakup pasien yang tidak malnutrisi pada saat ttt, tetapi
berisiko menjadi malnutrisi
• Metode terbaik dalam memprediksi terjadinya komplikasi,
kematian, kematian yang lebih tinggi, lama perawatan
• Dapat mencakup semua kategori pasien di RS
NRS-2002

• Memadukan faktor penyakit, gizi dan usia


• Kategori skor :
≥ 3 : Risiko malnutrisi
< 3 : Tidak berisiko malnutrisi
• Terdiri atas 2 tahap :
1. Skrining awal
a. Status gizi
b. Penurunan BB
c. Asupan makan
d. Penyakit yang diderita
2. Skrining akhir
FORM NRS-2002

Nama Responden : Umur :


A. Skrining Awal
Deskripsi Jawaban
1. IMT Ya Tidak
2. BB hilang dalam 3 bulan Ya Tidak
3. Asupan makan turun dlm minggu terakhir Ya Tidak
4. Menderita sakit berat (terapi intensif) ya tidak
Bila ada jawaban iya, lanjut skrining berikutnya
B. Skrining Lanjut (Lingkari)

1. Gangguan status gizi 2. Kegawatan penyakit


Jawaban skor Jawaban skror
Status gizi normal 0 Kebutuhan gizi normal 0
BB turun > 5% dalam 3 bulan atau asupan 1 Fraktur pinggang*, 1
makan 50-<75% dari keb N pada minggu sirosis, COPD, HD
sebelumnya kronik, DM
IMT 18,5-<20,5 atau BB turun > 5% dalam 2 2 Bedah mayor 2
bulan + gangguan kondisi umum atau asupan abdomen*, paru2 berat,
makan 25-<50% dari keb N pada minggu leukimia
sebelumnya
IMT < 18,5 atau BB turun >5% dalam 1 bulan 3 Luka bakar*, 3
(15% dalam 3 bulan) dan asupan makan 0- transplantasi sumsum
25% dr keb N minggu lalu tlg*, ICU
3. Usia > 70 tahun 1
Total skor (1+2+3)
SKOR NRS-2002

• Skor ≥ = pasien berisiko gizi dan membutuhkan rencana


asuhan gizi
• Skor < 3 = skrining ulang 1 minggu yang akan datang
• * diberikan dukungan langsung dengan diagnosa tersebut
• Cetak miring :
• Skor 1 : pasien dengan penyakit kronik dan mengalami komplikasi.
Pasien lemah, tapi tetap beranjak dari tempat tidur. Keb Protein
meningkat, dpt dipenuhi dr oral dan suplemen
• Skor 2 : pasien di tempat tidur karena sakitnya, berencana bedah mayor,
keb protein meningkat, tetapi dpt dipenuhi dr makanan buatan
• Skor 3 : pasien dalam perawatan intensif dibantu ventilator. Kebutuhan
protein meningkat, tetapi tidak dapat dipenuhi dr makanan
SGA

• Metode penilaian gizi yang komprehenshif untuk mendeteksi


pasien yang sudah malnutrisi atau berisiko malnutrisi
• Terdiri dari riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
• Riwayat kesehatan : perubahan BB, asupan makan, perubahan
gejala gastrointestinal selama 2 minggu, dan fungsi
kemampuan tubuh
• Pemeriksaan fisik : kehilangan lemak subkutan, kehilangan
massa otot, edema, acites
Metode Skrining Gizi untuk
Lansia
METODE

Geriatric
Nutritional Risk
Nutrition Risk
Index (NRI)
(GNRI)

Mini Nutritional Nutritional


Assessment Screening
(MNA) Initiative (NSI)
NRI

Status Gizi Ambang Batas


Tidak ada malnutrisi  100
Malnutrisi ringan 97,5 – 100
Malnutrisi sedang 83,5 – 97,4
Malnutrisi Berat < 83,5

NRI = (1,159 x Albumin) + (41,7 x berat sekarang/berat biasa)

Albumin = albumin serum (g/L)


Berat biasa = berat stabil lebih dari 6 bulan sebelum masuk RS (Gibson, 2005)
MNA

• Paling sering digunakan untuk pasien lansia di RS


• Sederhana dan lengkap
• Menilai faktor2 yang berperan terhadap status gizi
• Memiliki validitas tinggi
• MNA terdiri dari skrining gizi dan assessment gizi
• Indikator MNA : antropometri, komorbiditas, kebiasaan
makan, penilaian gizi subjektif
SKRINING GIZI
A Apakah terjadi penurunan asupan makan selama 3 bln terakhir berkaitan dg nafsu makan,
gangguan saluran cerna, kesulitan mengunyah atau menelan
0 = penurunan nafsu makan tingkat berat
1 = penurunan nafsu makan tingkat sedang
2 = tidak kehilangan/penurunan nafsu makan
B Penurunan BB selama 3 bulan terakhir
0 = penurunan BB > 3 kg
1 = penurunan BB tidak diketahui
2 = penurunan BB antara 1-3 kg
3 = tidak terjadi penurunan BB
C Mobilitas
0 = hanya di atas kasur/kursi roda
1 = daat beranjak dr kursi/kasur, tp tdk mampu beraktifitas normal
2 = mampu beraktifitas normal
D Menderita penyakit psikologis atau peny akut selama 3 bulan terakhir :
0 = ya 2 = tidak
E Masalah Neurupsikologis :
0 = demensia/depresi tkt berat 1 = demensia tkt sedang 2 = tidak ada
F Body Mass Index (BMI) :
0 = < 19 1 = 19-<21 2 = 21-< 23 3 = ≥ 23
SKOR SKRINING

• 12 – 14 = status gizi normal


• 8 – 11 = berisiko malnutrisi
• 0 – 7 = malnutrisi

Anda mungkin juga menyukai