Disusun oleh :
Kelas Genap
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS KEDOKTERAN
ILMU GIZI
2020
STUDI KASUS DIETETIK 1 SALURAN CERNA BAWAH
I. LATAR BELAKANG
Ny. M adalah wanita 33 tahun dengan diagnosis fistula Crohn’s
disease yang menjalani colectomy abdominal total (TAC) dengan ileostomi
(End Ileostomy). Dia mengalami kesulitan pasca operasi dengan komplikasi
ileus, ostomi tinggi, dan kesulitan diet oral. Pasien dirujuk konsul gizi karena
output ostomi tinggi dan malabsorpsi. Limbah ileostominya encer dan berair.
Anatomi: Ny. M memiliki usus halus untuk ileostomi dan tidak ada
usus besar yang tersisa, tidak katup ileocecal (ICV), tidak ada rektum, dan
tidak ada anus. Ny. M tidak memiliki potensi lebih lanjut untuk operasi
penyambungan kembali usus. Riwayat asupan oral: Penurunan nafsu makan
dan asupan oral selama 3 bulan terakhir karena sakit perut, mual, dan diare.
Sebelum masuk rumah sakit, Ny. M makan dengan porsi sama dengan yang
biasa. Tidak dapat konsumsi suplemen nutrisi. Cairan: minum banyak cairan
(kopi, es teh, air), 8 sampai 10 gelas per hari. Asupan saat ini: Ny. M
mengonsumsi 50% dari makanan yang disediakan, bisa makan camilan, dan
asupan dari oral rehidration solution (ORS) 500 mL setiap hari. Ny. M merasa
nafsu makannya perlahan membaik. Riwayat berat: Tinggi: 152,4 cm (60 inci)
Berat: 43,2 kg (95 lb), berat BMI: 18,6 kg / m2. Berat badan biasa: 51 kg (112
lb); perubahan berat badan: 15% perubahan 3 bulan (penurunan berat badan
yang signifikan).
Pemeriksaan fisik: cekung, rongga mata gelap, sedikit depresi di
pelipis, skapula menonjol, paha depan dan betis kurus, kehilangan lemak di
tulang rusuk, tidak ada edema. Kapasitas fungsional: tingkat energi rendah
selama 3 bulan terakhir, tidak dapat pergi ke pertandingan sepak bola
putranya, letih dan lelah sepanjang waktu. Pengobatan: loperamide 2 mg
sebelum makan dan waktu tidur, multivitamin, tablet rilis berkelanjutan KCl,
cairan IV untuk menggantikan kehilangan stoma. Output urin dan ostomi 24
jam: 650 ml dan 2200 ml. Laboratorium terkait: natrium serum (130) rendah,
kalium serum (3,4) rendah, magnesium serum (2,0) rendah normal, CRP: tidak
tersedia, analisis toksin feses untuk Clostridium difficile negatif. Diet saat ini:
diet rendah serat, diet rendah gula sederhana.
II. SKRINING (DATA UMUM)
A. Pemilihan Metode Skrining
Berdasarkan kasus Ny. M diketahui bahwa beliau berusia 33 tahun
sehingga metode skrining yang tepat digunakan dalam kasus ini adalah
menggunakan Malnutrition Screening Tools (MST). Penggunakan
skrining dengan MST merupakan metode yang digunakan untuk
menentukan malnutrisi atau berisiko malnutrisi usia dewasa. Alat skrining
gizi MST sangatlah cepat, mudah, dan tepat digunakan dengan kondisi
pasien yang dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan alat skrining lain.
Kelebihan dari alat skrining MST yaitu lebih efisien (dapat digunakan 30
detik), pertanyaan lebih simpel, nilai sensitivitas dan spesifisitas 93-95%,
nilai keandalan 90- 97%, dan tidak tergantung pada nilai antropometri dan
nilai laboratorium.1 MST dapat dilakukan untuk mengetahui pengukuran
malnutrisi dan mengukur tingkat keparahan penyakit. Alat skrining ini
terdiri dari 2 pertanyaan awal yaitu mengalami penurnan berat badan dan
nafsu makan berkurang, jika skor >2 maka diberikan skrining lanjut dan
perlu ditangani oleh ahli gizi.2 Alat skrining lanutan MST terdiri dari 3
pertanyaan yaitu skor IMT, kehilangan BB dalam 3-6 bulan terakhhir, dan
efek penyakit akut. Total penjumlahan semua skor akan menentukan
seseorang tergolong berisiko rendah, menengah, dan berisiko tinggi
B. Pengisian Kuesioner
Nama : Ny. M
Umur : 33 tahun
No RM : -
NO PARAMETER SKOR
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang
tidak direncanakan/tidak diinginkan dalam 6
bulan terakhir ?
- Tidak 0
- Tidak yakin (ada tanda – tanda baju menjadi lebih 0
longgar)
- Ya, ada penurunan BB sebanyak :
a. 1 – 5 kg 1
b. 6 – 10 kg 2
c. 11 – 15 kg 3
d. > 15 kg 4
- Tidak tahu berapa kg penurunannya 2
2. Apakah asupan makan pasien berkurang karena penurunan
nafsu makan / kesulitan menerima makanan ?
- Tidak 0
- Ya 1
TOTAL SKOR 3
Bila skor ≥2, pasien berisiko malnutrisi, segera konsul ke ahli gizi
Kesimpulan :
Dari data klinis dan fisik Ny. M di atas dapat disimpulkan bahwa Ny. M
terlihat lelah, letih, tulang skapula menonjol, paha depan dan betis kurus,
kehilangan lemak di tulang rusuk, tidak ada edema. Pada bagian mata cekung,
rongga mata gelap mengindikasikan dehidrasi dan kekurangan vitamin. Pada
sistem pencernaan mengalami fistula Crohn’s Disease sehingga Sakit perut,
mual, diare, limbah ileostomy encer dan berair. Tidak ada usus besar yang
tersisa, ICV, tidak ada rektum, dan tidak ada anus. Ny. M tidak memiliki
potensi penyambungan usus kembali.
6. Comparative Standar (CS)
Perhitungan Kebutuhan Makronutrien dan Mikronutrien di Lampiran
Tabel 9. Comparative Standar (CS)
Domain MRS Interpretasi
Ny. M mengonsumsi ORS (Oral Rehydration Salts) sebanyak 500 mL per sajian
Maka asupan elektrolit dan mikronutrien dari ORS yang dikonsumsi Ny. M
dalam sehari adalah
Composition
Sodium chloride : 2.6g
Potassium chloride IP : 1.5g
Sodium citrate : 2.9g
Dextrose I.P : 2.9g
Dextrose IP (anhydrous) : 13.5g
Concetration in mmol/Litre
Sodium 75
Potassium 20
Chloride 65
Citrate 10
Dextrose 75
Total osmolarity =245
C. Hasil Analisis Rekomendasi Menu Menggunakan Nutrisurvey
==========================================================
Analysis of the food record
==========================================================
Food Amount energy carbohydr.
BREAKFAST
bubur nasi 50 g 36,4 kcal 8,0 g
daging ayam 40 g 114,0 kcal 0,0 g
telur ayam 30 g 46,5 kcal 0,3 g
pisang ambon 50 g 46,0 kcal 11,7 g
Drinking water 200 g 0,0 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 242,9 kcal (19 %), carbohydrate 20,0 g (11 %)
1. BREAK
Yoghurt skimmed 150 g 57,0 kcal 6,3 g
singkong putih 50 g 65,5 kcal 15,9 g
LUNCH
nasi tim 75 g 87,8 kcal 19,3 g
daging sapi 40 g 107,6 kcal 0,0 g
Carrot fresh 20 g 5,2 kcal 1,0 g
makaroni 25 g 88,3 kcal 17,7 g
Drinking water 200 g 0,0 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 288,8 kcal (22 %), carbohydrate 37,9 g (21 %)
2. BREAK
kentang 50 g 46,5 kcal 10,8 g
susu skim / tak berlemak cair 10 g 3,5 kcal 0,5 g
Mayonnaise for salads 50% fat 15 g 72,3 kcal 0,8 g
tepung maizena 40 g 152,4 kcal 36,5 g
gula pasir 15 g 58,0 kcal 15,0 g
tepung susu skim 25 g 92,0 kcal 12,9 g
Drinking water 200 g 0,0 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 424,8 kcal (32 %), carbohydrate 76,4 g (43 %)
DINNER
nasi tim 50 g 58,6 kcal 12,9 g
bayam segar 25 g 9,3 kcal 1,8 g
cumi-cumi segar 45 g 66,1 kcal 2,3 g
Carrot fresh 10 g 2,6 kcal 0,5 g
minyak kelapa sawit 5g 43,1 kcal 0,0 g
Drinking water 200 g 0,0 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 179,6 kcal (14 %), carbohydrate 17,4 g (10 %)
==========================================================
Result
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment