NPM : 2106653514
U-CLTS bukanlah metode yang paling efektif sebagai solusi untuk masalah sanitasi,
tetapi lebih mengutamakan kepada cara berpikir dari masyarakat. Hal yang menjadi titik focus
dari metode U-CLTS adalah hanya alat, ide, atau pemikiran tentang bagaimana caranya
masalah sanitasi. Salah satu dari masalah yang krusial dalam bidang sanitasi adalah masalah
feses. Diperlukan adanya sarana untuk mengolah feses agar dapat diciptakannya lingkungan
yang bebas feses di seluruh komunitas perkotaan. Langah penting yang dapat dilakukan untuk
mengolah feses adalah proses penyimpanan feses, pengangkutan feses, dan pembuangan feses.
perlu untuk diberi perhatian secara khusus. Tangki penyimpanan yang baik adalah tangki yang
kedap air, dibangun dengan mengikuti standar yang sesuai, dan menggunakan teknologi yang
tepat guna. Apabila tangki penyimpanan feses tersebut sudah dibangun dengan sebaik
mungkin, kondisi sanitasi wilayah tersebut akan terbantu pula. Meningkatnya angka penyakit
akibat kondisi yang kurang higienis dapat ditekan, lingkungan yang tidak tercemar, dan masih
banyak manfaat yang lainnya. Kemudian, proses pengangkutan feses juga tidak kalah
pentingnya dengan proses penyimpanan feses. Proses pengangkutan yang tidak menyeluruh
dan tidak higienis akan menyebabkan lingkungan tercemar. Terakhir, proses pembuangan juga
perlu untuk diperhatikan sebab apabila proses pembuangannya tidak direncanakan secara
matang, khawatir feses tersebut dapat mencemari lingkungan, misal mencemari air, tanah, dan
lain sebagainya.
Peraturan diperlukan di seluruh rantai sanitasi dan mungkin terkait dengan kualitas
toilet atau jenis toilet yang diizinkan. Agar peraturan tersebut dapat dipatuhi, peraturan tersebut
harus dipenuhi sesuai dengan konteksnya: yaitu. misal di daerah kumuh dibuat standar lain
yang mungkin diperlukan untuk mendorong langkah pertama menuju sanitasi yang lebih baik.
Peraturan juga perlu dikomunikasikan dengan baik serta diperlukannya diadakan pelatihan
untuk memastikan kapasitas masyarakat untuk mematuhinya. Agar peraturan menjadi efektif,
mereka harus dipantau dan ditegakkan dengan cara yang tepat. Tantangannya di sini dapat
dilihat dari kurangnya penegakan hukum hingga banyak terjadi penegakan yang tidak masuk
Proses Penampungan
Ada beberapa hal yang mampu dilakukan oleh masyarakat untuk proses penampungan
yang efektif. Misalnya ikut berpartisipasi membangun jamban baru, meningkatkan kebersihan
dam pemeliharaan fasilitas toilet yang sudah ada, membayar layanan pengelolaan feses, dan
lain-lain. Dalam pelaksanaannya juga mungkin ada beberapa hal yang dapat menghambat
proses penampungan yang baik, seperti perizinan tanah yang dipersulit, kurangnya
perencanaan, kurangnya lahan, dan lain sebagainya. Untuk itu, tentunya sangat dibutuhkan
adanya koordinasi dan kerja sama yang baik antara masyarakat, pemerintah, dan seluruh aspek
kota tersebut.
Proses Pengangkutan
memerlukan sistem untuk mengosongkan, mengangkut, dan mengolah lumpur tinja dari pipa
ledeng di lokasi dengan aman. Dibutuhkannya metode U-CLTS untuk partisipasi dan
pengosongan dan transportasi, perubahan perilaku agar dapat mengurangi praktik yang tidak
aman dan terakhir sanitasi total di mana setiap orang di area tertentu harus memiliki akses yang
memadai.
pengosongan toilet umum, memberti informasi kepada orang yang bertanggung jawab untuk
praktik berbahaya seperti pengosongan sumur atau tangki septik ke luar atau di saluran terbuka,
dan lain sebagainya. Untuk memastikan pembuangan lumpur yang aman setelah
Dibutuhkan upaya yang signifikan untuk meyakinkan perusahaan utilitas atau masyarakat
bahwa penyedia layanan informal dapat beroperasi dalam operasi yang aman dan terjamin
efektif.
Proses Pembuangan
Langkah yang terakhir ini sangat penting karena hasilnya harus diolah dengan sangat
baik agar tidak meninggalkan zat yang berbahaya bagi lingkungan. Masyarakat dapat
berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan di lokasi pabrik pengolahan, memobilisasi
masyarakat untuk mengambil tindakan yang aman dan memastikan tersedianya sanitasi yang
Kesadaran masyarakat akan system sanitasi yang baik memang harus dilakukan scara
menyeluruh dan harus segera diterapkan sejak awal proses sanitasi tersebut. Jika masyarakat
sudah peduli dengan lingkungan dan sanitasinya, maka pengolahan akan lebih mudah dalam
proses pengaplikasiannya. Hal ini juga tentunya perlu untuk didukung oleh partisipasi dari
pemerintah untuk memberikan layanan dan regulasi yang baika agar sanitasi total dapat
tercapai.
perubahan perilaku yang direncanakan terjadi dan dipertahankan dari waktu ke waktu untuk
mencapai tujuan dan hasil kebersihan yang diinginkan. Tujuan awal dapat didasarkan pada
kandungan lumpur tinja yang aman sebelum beralih ke tantangan yang lebih kompleks di rantai
layanan sanitasi. Ini mungkin juga mencakup melampaui sanitasi untuk mengatasi masalah air
dan sanitasi yang lebih luas, pembuangan limbah padat, drainase atau masalah masyarakat
Penindaklanjutan
Proses penindaklanjutan dapat dilakukan oleh natural leaders, staf NGO, petugas
hingga pertemuan dan pertukaran komunitas. Kunci keberhasilan tindak lanjut adalah
melibatkan dan bekerja dengan berbagai pemangku kepentingan di berbagai aspek dengan
rencana strategis menyeluruh. Ini penting untuk mulai melacak segera setelah memicu dan
Pemantauan
Pemantauan dapat difasilitasi oleh aktor masyarakat lokal seperti natural leaders,
relawan kesehatan, serta oleh aktor eksternal seperti staf NGO, petugas kesehatan masyarakat,
dll. Mengembangkan metode yang sederhana namun efektif dan pembagian tanggung jawab
yang jelas adalah kunci dari keberhasilan aspek ini. Jenis indikator yang dipilih untuk
memantau kemajuan U-CLTS mungkin berbeda dari yang digunakan di CLTS pedesaan. Di
daerah pedesaan indikatornya meliputi pembangunan jamban rumah tangga, bukti penggunaan,
kebersihan bekas lokasi OD dan bukti fasilitas cuci tangan. Dalam daerah perkotaan dapat
mencakup indikator-indikator di atas, jika relevan, tetapi sebagai tambahan ada beberapa hal
yang dapat diperhatikan pula. Seperti peningkatan kebersihan atau pemeliharaan toilet yang
ada, ,engurangi jumlah orang yang berbagi toilet, meningkatkan kualitas dan standar fasilitas,
penggunaan fasilitas cuci tangan secara teratur, toilet yang dapat diakses oleh semua area
komunitas (termasuk penyandang disabilitas, ibu hamil, lansia, anak-anak, tuna wisma, dll),
pembuangan kotoran bayi, popok, pembalut, dll secara aman, dan sebagainya.
Verifikasi, sertifikasi, dan perayaan
Peninjauan, sertifikasi, dan perayaan tujuan menuju lingkungan bebas kotoran digunakan
untuk mendorong suksesnya proses sanitasi. Mereka membantu untuk mencapai rasa
pencapaian, yang pada gilirannya mendorong tindakan masyarakat lainnya. Perayaan yang
diiklankan dengan baik juga meningkatkan kesadaran masyarakat. Pengaturan verifikasi sangat
penting karena verifikasi seharusnya harus menjadi bentuk dorongan. Beberapa verifikasi
membantu memastikan perubahan perilaku: misalnya, mungkin ada pemeriksaan ulang pada
satu, tiga, dan enam bulan dan sebelum sertifikasi. Terdapat berbagai macam metode verifikasi
dan sertifikasi serupa dengan metode pemantauan, yaitu kunjungan dari rumah ke rumah,
Keberlanjutan
mencapai hasil sanitasi yang lebih baik, kapasitas organisasi dan antusiasme yang sudah
terbentuk dapat lebih diperkuat untuk memastikan hasilnya berkelanjutan melalui pemantauan
berkelanjutan dan banyak lagi modernisasi teknologi sanitasi; mengatasi masalah yang lebih
luas seperti menangani limbah padat, air limbah dan kebersihan umum masyarakat; dan
menangani topik yang melampaui sektor sanitasi, seperti perumahan standar, hak asasi
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempertahankan momentum. Pertama, jika
progresnya buruk, periksa semua proses untuk mencari tahu apa yang salah. Ini mungkin
melibatkan memikirkan kembali beberapa aspek pada bagian persiapan, termasuk perencanaan
dan analisis ekonomi. Kedua, mengutamakan kualitas di atas mengutamakan kecepatan waktu
pengerjaan. Ketiga, gunakan kegiatan monitoring untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
prosesnya untuk dapat mengajak masyarakat unutk berpartisipasi lebih dalam lagi.