Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pasien dapat datang dengan kondisi yang mengharuskan dilakukannya
anophtalmic socket surgery atau bedah pengangkatan mata maupun isi orbita
untuk menyelamatkan nyawanya, mempertahankan penglihatan mata lainnya,
maupun untuk tujuan kenyamanan dan kosmetik1.

Indikasi dilakukannya anophtalmic socket surgery beragam, dan pilihan


prosedurnya pun bervariasi. Enukleasi melibatkan pengangkatan seluruh bola
mata, namun otot yang mengatur pergerakan bola mata tetap dipertahankan untuk
kemudian dapat disambungkan pada implan bola mata. Eviserasi adalah
pembuangan isi intraokular (lensa, uvea, retina, dan vitreous), dengan
meninggalkan sklera, otot ekstraokular, dan saraf optik tetap utuh. Eksenterasi
mengacu pada menghilangkan beberapa atau seluruh jaringan orbita, termasuk
bola mata, juga beberapa bagian periorbita. Upaya bedah ini dapat menghasilkan
kesimetrisan orbita dan kelopak mata agar menyediakan posisi prostetik juga
kosmetik yang baik1,2.

Eviserasi pertama kali diperkenalkan oleh James Bear pada tahun 1817
sebagai Teknik yang digunakan pada perdarahan ekspulsif selama iridektomi.
Noyes dan Mules masing-masing menambahkan teknik ini pada akhir abad ke-19
ketika menjelaskan pendekatan ini untuk mengobati infeksi mata dan pertama kali
melakukan penempatan implan orbita3.

Eviserasi merupakan salah satu modalitas terapi yang dapat digunakan dalam
tatalaksana trauma okular berat, endoftalmitis, maupun kondisi okular lainnya.
Eviserasi sebagai salah satu prosedur anophtalmic socket surgery harus
dipertimbangkan hanya ketika sudah dipastikan tidak ada keganasan intraokular.
Tindakan pembedahan ini dapat dilakukan di bawah anestesi lokal maupun
anestesi umum1.
Tindakan eviserasi memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan
tindakan enukleasi, seperti waktu operasi yang lebih singkat, lebih sederhana,
lebih murah, lebih tidak menimbulkan nyeri, tidak banyak merusak jaringan
orbita, dapat meningkatkan motilitas, juga dapat menurunkan kemungkinan
penyebaran infeksi terhadap sistem saraf. Namun, beberapa kerugian seperti risiko
terjadinya oftalmia simpatetik dan penyebaran tumor-tumor intraokular mungkin
terjadi. Maka dari itu, penentuan indikasi dan pemilihan teknik bedah yang
digunakan perlu dipertimbangkan dengan baik3.

Kehilangan mata dapat menyebabkan penurunan citra diri maupun depresi


bagi pasien. Dokter dapat membantu pasien baik sebelum maupun sesudah operasi
dengan memberikan jaminan dan dukungan psikologis terhadap pasien. Diskusi
mengenai prosedur, proses rehabilitasi, dan perubahan fungsi yang diharapkan
dapat membantu pasien dalam proses penyesuaiannya. Pasien-pasien monokular
(dengan sedikit pengecualian di antaranya) dapat melanjutkan berbagai kegiatan
rumah, pekerjaan, maupun rekreasi. Ketika melanjutkan aktivitasnya, pasien harus
berhati-hati untuk memungkinkan penyesuaian hilangnya beberapa persepsi
kedalaman dan lapang pandang, sehingga menyebabkan keterbatasan okupasional.
Untuk itu, dokter dan pasien perlu bekerja sama dengan baik agar didapatkan hasil
yang memuaskan1.

1. Korn BS, Burkat CN, Carter KD, Perry JD, Setabutr P, Steele EA, et al.
Oculofacial Plastic and Orbital Surgery. In: Rapuano CJ, Stout JT, McCannel CA,
editors. Basic and Clinical Science Course 2020-2021. San Franscisco: American
Academy of Ophtalmology; 2021.
2. Porter D. Eye Removal Surgery: Enucleation and Evisceration [Internet].
American Academy of Ophtalmology. 2019 [cited 2022 Nov 8]. Available from:
https://www.aao.org/eye-health/treatments/eye-removal-surgery-enucleation-
evisceration

3. Merritt H, Pfeiffer ML, Monte MA del, Murchison A, Davies B. Evisceration


[Internet]. American Academy of Ophthalmology. 2022 [cited 2022 Nov 8].
Available from: https://eyewiki.aao.org/Evisceration

Anda mungkin juga menyukai