PENDAHULUAN
Eviserasi pertama kali diperkenalkan oleh James Bear pada tahun 1817
sebagai Teknik yang digunakan pada perdarahan ekspulsif selama iridektomi.
Noyes dan Mules masing-masing menambahkan teknik ini pada akhir abad ke-19
ketika menjelaskan pendekatan ini untuk mengobati infeksi mata dan pertama kali
melakukan penempatan implan orbita3.
Eviserasi merupakan salah satu modalitas terapi yang dapat digunakan dalam
tatalaksana trauma okular berat, endoftalmitis, maupun kondisi okular lainnya.
Eviserasi sebagai salah satu prosedur anophtalmic socket surgery harus
dipertimbangkan hanya ketika sudah dipastikan tidak ada keganasan intraokular.
Tindakan pembedahan ini dapat dilakukan di bawah anestesi lokal maupun
anestesi umum1.
Tindakan eviserasi memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan
tindakan enukleasi, seperti waktu operasi yang lebih singkat, lebih sederhana,
lebih murah, lebih tidak menimbulkan nyeri, tidak banyak merusak jaringan
orbita, dapat meningkatkan motilitas, juga dapat menurunkan kemungkinan
penyebaran infeksi terhadap sistem saraf. Namun, beberapa kerugian seperti risiko
terjadinya oftalmia simpatetik dan penyebaran tumor-tumor intraokular mungkin
terjadi. Maka dari itu, penentuan indikasi dan pemilihan teknik bedah yang
digunakan perlu dipertimbangkan dengan baik3.
1. Korn BS, Burkat CN, Carter KD, Perry JD, Setabutr P, Steele EA, et al.
Oculofacial Plastic and Orbital Surgery. In: Rapuano CJ, Stout JT, McCannel CA,
editors. Basic and Clinical Science Course 2020-2021. San Franscisco: American
Academy of Ophtalmology; 2021.
2. Porter D. Eye Removal Surgery: Enucleation and Evisceration [Internet].
American Academy of Ophtalmology. 2019 [cited 2022 Nov 8]. Available from:
https://www.aao.org/eye-health/treatments/eye-removal-surgery-enucleation-
evisceration