MINGGUAN
PT. MITRA MULIA MAHAKAM DEPT HSE
Contoh :
Kebocoran pipa pada área pengeboran Lumpur Lapindo di Sidoarjo,
menyebabkan kematian > 1 orang dan kerugian material yang sangat besar dan
menenggelamkan beberapa desa yang terdampak.
2. Kategori kedua adalah Critical (Kritis)
Perkiraan konsekuensi :
Kematian
Rawat inap kurang dari sepuluh pekerja dan/ atau cedera pada masyarakat
sekitarnya
Kerusakan berat pada peralatan, gangguan menengah pada usaha
perusahaan
Dampak lingkungan yang parah
Gangguan besar dari masyarakat
1
SAFETY TALK
MINGGUAN
PT. MITRA MULIA MAHAKAM DEPT HSE
Contoh :
Kecelakaan Truk Trailer pengangkut limbah olie yang menyebabkan cedera
hingga kematian orang, kerusakan pada alat produksi,
menganggu/menyebabkan hilangnya proses produksi perusahaan, serta dampak
lingkungan akibat ceceran limbah oli.
3. Kategori ketiga adalah Significant (Signifikan)
Perkiraan konsekuensi :
Terlepas dalam jumlah besar atau menengah dari bahan mudah terbakar
atau beracun (dampak minimal)
Kecederaan dengan perawatan medis yang tidak terlalu parah terhadap
pekerja
Kerusakan sedang pada peralatan, gangguan kecil pada usaha perusahaan
Dampak lingkungan sedang, atau
Gangguan kecil dari masyarakat
Contoh :
Kecelakaan Bulldozer yang terperosok ke jurang, menyebabkan cedera pada
operator, kerugian material dan alat, serta tumpahan BBM tercecer mencemari
lingkungan.
4. Kategori keempat adalah Minor (Rendah)
Perkiraan konsekuensi :
Terlepas dalam jumlah kecil dari bahan mudah terbakar atau beracun
Kecederaan ringan (P3K) terhadap pekerja
Kerusakan kecil pada peralatan, gangguan kecil pada usaha perusahaan,
atau
Dampak lingkungan kecil
Contoh :
Terkena pisau, iritasi bahan B3 saat melakukan pekerjaan yang menyebabkan
tindakan P3K. Tetapi tidak menganggu proses produksi perusahaan.
2
SAFETY TALK
MINGGUAN
PT. MITRA MULIA MAHAKAM DEPT HSE
Demikian safety talk penjelasan “Tingkatan Risiko Bahaya” sebagai edukasi kita agar
lebih memahami terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Sehingga kita
berperan aktif dalam mempertahankan “zero accident” dan produktifitas perusahaan.
Lampiran :