BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 4
1
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
3
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Bab I
Pendahuluan
4
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
5
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Bab II
Tahap-tahap Pemeriksaan
Pelaksanaan :
1. Mempelajari seluruh dokumen yang merupakan isi
berkas Wajib Pajak
dan berkas data termasuk mencocokan bukti
pelunasan pembayaran
pajak.
2. Membuat catatan mengenai hal-hal penting yang perlu
dikembangkan
setelah mempelajari berkas Wajib Pajak, berkas data,
SPT dan Laporan
Keuangan Wajib Pajak dan menuangkannya ke dalam
Kertas Kerja
Pemeriksaan.
Pelaksanaan :
1. Membuat perbandingan Laporan Keuangan tahun yang diperiksa
dengan
Laporan Keuangan tahun-tahun sebelumnya minimal untuk 2 (dua)
tahun berturut-turut baik secara vertikal maupun horisontal.
2. Membuat catatan mengenai perkiraan-perkiraan yang berdasarkan
hasil
analisis menunjukkan adanya gambaran atau
perubahan yang cukup
material. Perkiraan-perkiraan tersebut merupakan
perkiraan-perkiraan
yang akan diprioritaskan dan atau dikembangkan
pemeriksaannya.
3. Membuat analisis rasio yang dapat meliputi rasio likuiditas,
rasio
leverage, rasio aktivitas, dan rasio keuntungan.
Beberapa rasio keuntungan dan rasio aktivitas yang
perlu diketahui antara lain :
Pelaksanaan :
1. Mempelajari dan mengidentifikasi masalah-masalah
yang ditemukan
dalam berkas Wajib Pajak atau berkas data, Surat
Pemberitahuan, dan
Laporan Keuangan serta masalah-masalah yang
ditemukan dari data atau
informasi lainnya.
2. Membuat catatan mengenai masalah-masalah
tersebut dan
menuangkannya ke dalam Kertas Kerja Pemeriksaan.
8
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Pelaksanaan :
1. Melakukan pengenalan lokasi setempat tanpa
sepengetahuan Wajib
Pajak, misalnya dengan bertindak sebagai pembeli.
2. Apabila memungkinkan, lakukan wawancara dengan
pegawai Wajib
Pajak maupun penduduk di sekitar lokasi.
3. Membuat catatan mengenai hasil pengenalan
lokasi tersebut dan
menuangkannya kedalam Kertas Kerja Pemeriksaan.
9
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
2. Pemeriksaan Lapangan :
- memeriksa di tempat Wajib Pajak;
- menilai Struktur Pengendalian Intern;
- menyesuaikan cakupan dan program pemeriksaan;
- memeriksa buku, catatan dan dokumen;
- melakukan konfirmasi kepada pihak ketiga (apabila dipandang
perlu);
- memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Wajib Pajak; dan
- melakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan ( Closing
Conference)
3. Pengujian
Berdasarkan hasil penilaian sementara terhadap
Struktur Pengendalian Intern, pemeriksa melakukan
pengujian mengenai kepatuhan atau ketaatan dalam
mengikuti sistem atau prosedur atau metode atau
peraturan yang telah ditetapkan.
12
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Pelaksanaan :
1. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-
dokumen dengan
berpedoman pada program pemeriksaan yang telah
disusun dan dapat
dilakukan dengan menggunakan metode langsung,
yaitu menelusuri
kembali atau mencocokkan angka-angka yang ada
dalam pembukuan
dengan dokumen-dokumen pendukungnya dan atau
menggunakan
metode tidak langsung.
2. Pemeriksaan buku-buku, catatan-catatan dan
dokumen-dokumen
pendukung dilakukan secara menyeluruh (full audit ),
namun dalam
keadaan tertentu dapat dilakukan secara sampling
apabila Struktur Pengendalian Intern dinilai baik.
3. Temuan-temuan yang dihasilkan baik dari
pemeriksaan buku-buku,
catatan-catatan dan dokumen-dokumen maupun dari
hasil pemeriksaan
13
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Pelaksanaan :
1. Meminta informasi melalui surat kepada pihak ketiga, dan atau
2. Melakukan Pemeriksaan dan atau meminta bantuan
terhadap pihak
ketiga yang terkait.
Pelaksanaan :
1. Memberitahukan secara tertulis koreksi fiskal dan
penghitungan pajak
terutang kepada Wajib Pajak.
2. Melakukan pembahasan atas temuan dan
koreksi fiskal serta
penghitungan pajak terutang dengan Wajib Pajak.
3. Memberikan kesempatan kepada Wajib Pajak untuk
menyampaikan
pendapat, sanggahan, persetujuan atau meminta
penjelasan lebih lanjut
mengenai temuan dan koreksi fiskal yang telah dilakukan.
2.2.7 Melakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
14
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Pelaksanaan :
1. Menyampaikan undangan kepada Waiib Pajak untuk
mengadakan
pembahasan akhir hasil pemeriksaan pada waktu yang
telah ditetapkan;
2. Membahas hasil temuan dan koreksi fiskal dengan Wajib Pajak;
3. Membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Pemeriksaan yang
memuat secara terinci seluruh koreksi hasil
pemeriksaan, koreksi yang
disetujui oleh Wajib Pajak dan koreksi terakhir setelah
pembahasan yang
disetujui oleh pemeriksa beserta perhitungan jumlah pajak
terutang; dan
4. Apabila Wajib Pajak menolak untuk menandatangani
Berita Acara Hasil
Pemeriksaan, maka pemeriksa membuat Berita Acara
tidak Memberikan
Tanggapan/Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak.
15
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
- Kolom "Dihitung"
- Kolom "Ditelaah" : diparaf oleh Ketua Tim Pemeriksa
- Kolom "Disetujui" : diparaf oleh Ketua Kelompok/Kepala
Seksi
- Kolom : diparaf oleh Kepala UP3 atau
"Ditetapkan" pejabat yang
ditunjuk
: diparaf oleh Kepala
KPP
LPP, Nota Penghitungan dan berkas Wajib Pajak dikirim ke KPP terkait.
Bab III
Metode Pemeriksaan
17
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
3.1.1 Mengevaluasi
Mengevaluasi meliputi :
1. Menilai kebenaran formal SPT, yang pada prinsipnya
menyangkut informasi
umum dalam SPT.
2. Menilai kelengkapan SPT, yang menyangkut lampiran-lampiran SPT.
3. Menilai Sistem Pengendalian Intern perusahaan.
Pelaksanaannya meliputi :
18
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Formula :
Formula :
19
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Formula :
Formula :
3.1.8 Menginspeksi
3.1.9 Merekonsiliasi/ekualisasi
3.1.11 Mengecek
3.1.12 Memverifikasi
Teknik Sampling
1. Perencanaan :
Setiap pemeriksa dalam menggunakan sampling terlebih
dahulu harus membuat perencanaan yang matang. Dalarn
perencanaan ini pemeriksa harus mempertimbangkan
hubungan antara sampel dengan tujuan pemeriksaan
serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi besarnya sampel
yang akan dipilih untuk diuji.
2. Seleksi :
Pemilihan sampel harus dilakukan sedemikian rupa,
sehingga sampel
tersebut dapat diharapkan mewakili populasi. Dalam hal ini
setiap bukti atau
transaksi harus mempunyai kesempatan yang sama untuk
terpilih sebagai
sampel.
3. Evaluasi :
Pemeriksa harus memproyeksikan kesalahan hasil-hasil dari
pada sampel ke bukti atau transaksi dari mana sampel itu
dipilih.
(c) Tentukan rute penggunaan tabel, misaInya dari atas ke bawah atau
dari
kiri ke kanan dan sebagainya.
(d) Tentukan titik awal untuk mengetahui darimana pemilihan nomor
harus dimulai.
(e) Besarnya sampel untuk tahap awal ditentukan sebesar 10% dari
populasi dan dapat dikembangkan dengan ketepatan 10% apabila
didalam pemeriksaan sampel tersebut ditemukan deviasi :
- 20% - 40%
- 41% - 60%
- 61% - 80%
- 81% - 100%
25
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Contoh :
Laporan Keuangan PT. AAA di Jakarta antara lain mencantumkan
angka-angka sebagai berikut :
- Penghasilan kotor Rp. 110.675.000,00
- Junilah aktiva Rp. 98.500.000,00
- Pendapatan sebelum pajak Rp. 9.100.000,00
Untuk menentukan jumlah kesalahan yang dianggap
material dalam
Laporan Keuangan tersebut diatas, Pemeriksa Pajak
menggunakan
angka 1% dari penghasilan kotor sebagai patokan.
Jadi jumlah
kesalahan yang dianggap material (M) dalam laporan
keuangan
tersebut di atas adalah sebesar 1%, X Rp. 110.675.000,00 = Rp.
1.106.750,00.
(b) Lakukan penyesuaian (adjustment) terhadap jumlah kesalahan yang
dianggap material (M) pada huruf (a) di atas, karena
kemungkinan terdapat hal-hal sebagai berikut:
(1) Kesalahan (errors) yang bisa dideteksi dengan prosedur audit
lainnya seperti: analisa laporan keuangan dan audit lainnya
(PAL).
(2) Perkiraan kesalahan (errors) dari populasi yang akan diuji secara
sampling (KDP).
(3) Tidak akuratnya perkiraan yang digunakan (TAP).
Contoh:
Dalam melakukan pemeriksaan pajak atas PT AAA tersebut di atas,
26
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Keterangan:
PAL = Kesalahan yang bisa dideteksi dengan prosedur lainnya.
KDP = Perkiraan kesalahan dari populasi
TAP = Tidak akuratnya perkiraan yang digunakan
Md = Jumlah kesalahan yang dianggap material yang telah
disesuaikan.
M = Jumlah kesalahan yang dianggap material.
Contoh:
TYDM bagi PT. AAA bisa dihitung, sebagai
berikut : TYDM = Md/3
= Rp.
830.250,00/3
= Rp. 276.750.00
Pemeriksa pajak akan menggunakan Rp. 276.750,00
sebagai tolok ukur
TYDM dan akan memeriksa setiap transaksi
persediaan dan
kapitalisasi aktiva tetap yang nilainya sama dengan atau
lebih besar dari
Rp. 276.750,00.
Dari pemeriksaan pendahuluan ditemukan bahwa
TYDM dari persediaan sebesar Rp. 2.550.000,00 dan
TYDM dari kapitalisasi aktiva tetap sebesar Rp.
3.150.000,00.
Berdasarkan data tersebut di atas, sisa dari populasi (SP) yang
27
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
2. Pelaksanaan
(a) Tentukan jumlah sampel yang akan diperiksa berdasarkan rumus
dibawah ini
(SP x TRPS)
n = --------------
Md
n = Jumlah sampel
SP = Sisa populasi
TRPS = Tingkat resiko penggunaan sampling
Md = Jumlah kesalahan yang dianggap material setelah
disesuaikan.
Contoh:
Dengan menggunakan data:
SP = 7.150.000
TRPS = 3
Md = 830.250
maka jumlah sampel (n) bisa dihitung sebagai berikut:
(SP x TRSP)
n = -----------------
Md
7.150.000 x 3
n=-------------
28
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
830.250
n = 26 (dibulatkan).
JPK x SP
PK = ----------
n
Contoh :
Dari 26 sampel yang dipilih, ditemukan kesalahan sebagai berikut :
0,22 x 8.850.000
29
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
PK =--------------
26
= 74,885 (dibulatkan)
Bab IV
Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Kas
1. Bandingkan saldo kas menurut laporan kas opname
dengan saldo kas
menurut buku harian, buku besar dan neraca.
2. Cari transaksi-transaksi kas yang dapat mengungkapkan
kemungkinan
adanya penyimpangan pada penerimaan atau pengeluaran
kas, dan lacak
transaksi-transaksi tersebut ke bukti-bukti aslinya.
3. Pastikan bahwa pengeluaran kas, khususnya yang
material, benar-benar
digunakan dalam rangka usaha Wajib Pajak.
4. Pilih transaksi-transaksi kas pada periode tertentu secara
sampling. Periksa
keabsahan sample bukti-bukti kas tersebut, kemudian lacak
bukti-bukti yang
bersangkutan ke buku harian dan buku besarnya.
5. Lakukan pemeriksaan atas transaksi kas untuk periode 7 hari sesudah
tanggal neraca dan periksa jumlah yang material dari pos-pos
yang sifatnya tidak umum, misalnya pembayaran kepada
pegawai tertentu.
6. Lakukan analisis untuk meyakinkan bahwa saldo kas
mencukupi untuk
menutup pengeluaran, dengan cara memeriksa saldo kas
setelah terjadi
pengeluaran kas yang nilainya besar dan sebelum tejadi
penerimaan kas yang
nilainya besar.
35
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Bank
1. Dapatkan seluruh rekening koran dan kode transaksinya.
2. Apabila terdapat saldo kas atau bank dalam mata uang
asing, yakinkan
bahwa jumlah tersebut telah dikonversi dengan
menggunakan kurs pada
tanggal neraca secara taat asas.
3. Cari transaksi-transaksi bank yang dapat mengungkapkan
kemungkinan
adanya penyimpangan pada penerimaan atau pengeluaran
bank, dan lacak
transaksi-transaksi tersebut ke bukti-bukti aslinya.
4. Lakukan pemeriksaan atas transaksi bank untuk periode 7
hari sesudah
tanggal neraca dan periksa jumlah yang material dari pos-pos
yang sifatnya
tidak umum, misalnya pembayaran kepada pegawai tertentu.
5. Jika memungkinkan, lakukan pengujian arus uang kas.
6. Teliti kemungkinan adanya objek pajak yang terutang dari
transaksi-transaksi
penerimaan dan pengeluaran bank.
Prosedur Pemeriksaan
diperiksa
- Piutang pendapatan investasi sementara pada akhir tahun
2. Yakinkan bahwa pencatatan atas penambahan investasi sementara tersebut
telah sesuai dengan kriteria yang berlaku yaitu :
- Saham dicatat berdasarkan harga perolehan, yang meliputi jumlah harga
beli ditambah biaya-biaya yang berhubungan
dengan transaksi pembelian, seperti komisi pialang.
- Surat berharga lainnya seperti wesel tagih di luar piutang usaha, deposito
berjangka dan sejenisnya dicatat sebesar nilai nominalnya
sesuai dengan jumlah yang tercantum pada sertifikat
deposito dan surat promes yang dikeluarkan oleh bank atau
lembaga keuangan bukan bank.
3. Periksa penambahan investasi sementara selama tahun yang diperiksa ke
dokumen pendukung seperti bukti pembayaran kas/bank,
nota debet, kwitansi, dan sebagainya.
4. Yakinkan bahwa atas penjualan saham :
- Harga pokok saham yang dijual telah dihitung sesuai dengan ketentuan
perpajakan.
- Laba/Rugi atas penjualan saham telah dibukukan secara benar.
- Telah dicek ke bukti penerimaan kas/bank, nota kredit dan dokumen
pendukung lainnya.
5. Untuk meyakinkan kebenaran saldo akhir dari investasi sementara, lakukan
hal-hal berikut ini:
- Teliti bukti kepemilikan dari seluruh investasi sementara yang ada.
- Bilamana perlu, kirim permintaan konfirmasi kepada pihak lain yang
menyimpan dan mengelola investasi sementara tersebut.
6. Periksa Pajak Penghasilan Pasal 23/Pasal 24/Pasal 4 (2) atas penghasilan
dari investasi sementara ke Bukti Pemotongan Pajak Penghasilannya.
7. Apabila terdapat investasi sementara dalam mata uang asing, yakinkan
bahwa jumlah tersebut telah dikonversi dengan
menggunakan kurs pada tanggal neraca secara taat asas.
Prosedur Pemeriksaan
37
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
40
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat rincian aktiva tidak berwujud yang memuat informasi sebagai berikut :
- Nilai buku pada awal tahun
- Penambahan selama tahun yang diperiksa
- Pengurangan selama tahun yang diperiksa
- Dasar amortisasi
- Tarif amortisasi
- Amortisasi tahun yang diperiksa
- Nilai buku pada akhir tahun
- Masa manfaat aktiva tidak berwujud
- Metode amortisasi yang digunakan
2. Pastikan saldo awal aktiva tidak berwujud telah sesuai
dengan dokumen
pendukungnya.
3. Periksa penambahan aktiva tidak berwujud dalam tahun
yang diperiksa
mengenai hal-hal berikut:
a. Tambahan aktiva tersebut dilengkapi dengan surat-surat
atau dokumen
pendukung misalnya perjanjian franchise, perjanjian lisensi,
HGB, HGU,
43
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Perneriksaan
Prosedur Pemeriksaan
44
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
1. Buat daftar utang bank/LKBB per tanggal neraca yang memuat informasi
mengenai nama kreditur, jangka waktu, suku bunga, nama
dan alamat pihak lain yang menjamin utang, dan satuan mata
uang pinjaman, dengan rincian sebagai berikut :
- Saldo pada awal tahun.
- Tambahan selama tahun yang diperiksa.
- Pelunasan atau perpanjangan utang selama tahun yang diperiksa.
- Saldo pada akhir tahun.
2. Periksa jumlah pinjaman yang diterima selama tahun yang diperiksa ke
dokumen pendukungnya seperti perjanjian kredit, nota bank,
bukti transfer, dan sebagainya. Yakinkan bahwa pinjaman
tersebut benar-benar diterima serta digunakan dalam kegiatan
usaha.
3. Periksa jumlah saldo pinjaman awal tahun ke dokumen pendukung seperti
perjanjian kredit, nota bank dan sebagainya.
4. Periksa pelunasan atau perpanjangan utang pokok ke dokumen pendukung
seperti nota debet dari bank, dan sebagainya.
5. Hitung biaya bunga yang dibebankan pada tahun yang diperiksa.
6. Periksa pembayaran bunga selama tahun yang diperiksa ke bukti
pembayaran kas/bank, nota debet dan bukti pendukung lainnya.
7. Pastikan bahwa atas pembayaran bunga dan imbalan karena jaminan
pengembalian utang telah dipotong PPh yang seharusnya terutang.
8. Apabila terdapat utang Bank/LKBB dalam mata uang asing, yakinkan
bahwa jumlah tersebut telah dikonversi dengan
menggunakan kurs pada tanggal neraca secara taat azas.
Prosedur Pemeriksaan
45
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat rincian utang di luar usaha per tanggal neraca menurut jenisnya.
2. Pastikan bahwa utang di luar usaha benar-benar diterima
dan bunga yang
terutang, bila ada, telah dipotong PPh sesuai ketentuan
perpajakan yang
berlaku
3. Bilamana Wajib Pajak mempunyai utang di luar usaha
dalam mata uang
asing, yakinkan bahwa jumlah tersebut telah
dikonversi dengan
menggunakan kurs pada tanggal neraca sesuai ketentuan
perpajakan yang
berlaku.
Prosedur Pemeriksaan
46
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
47
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
yang berlaku.
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat analisis untuk setiap jenis saham, yang menunjukkan rincian saldo awal,
perubahan, dan saldo akhir modal serta nilai nominalnya.
2. Pastikan bahwa semua keterangan, jumlah modal dasar/ditempatkan/
disetor , nilai nominal per saham telah sesuai dengan
anggaran dasar Wajib Pajak atau perubahannya serta Risalah
Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Periksa semua penambahan dan pemindahan/penjualan semua saham dalam
tahun yang diperiksa ke dokumen pendukung, seperti
jumlah uang yang diterima/dibayarkan, besarnya
tagihan/utang yang timbul/dibatalkan, nilai wajar aktiva bukan
kas yang diterima/diserahkan.
4. Pastikan bahwa:
1) Selisih antara jumlah yang diterima dari pengeluaran
saham dengan
nilai nominal saham telah dibukukan sebagai
agio/disagio saham
(yang merupakan unsur tambahan modal disetor).
2) Selisih antara jumlah yang dibayarkan pada saat
perolehan kembali
saham yang telah disetor dengan jumlah yang telah
diterima pada
saat pengeluaran saham merupakan pembagian
dividen yang
dikenakan Pajak Penghasilan sesuai ketentuan yang
berlaku.
5. Yakinkan bahwa pencatatan perolehan kembali saham yang disetor telah
sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
6. Apabila terdapat selisih lebih revaluasi aktiva, pastikan bahwa revaluasi
tersebut telah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal
Pajak dan pajak-
pajak yang terutang telah dilunasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
7. Jika wajib pajak bertindak sendiri sebagai agen transfer :
a. Dapatkan daftar dari para pemegang saham, lakukan
perhitungan dan
bandingkan:
1) Jumlah total dari saham yang beredar seperti tercantum
dalam daftar
dengan jumlah saham pada angka 1.
2) Jumlah saham yang dipegang oleh pemegang saham
perorangan,
wajib pajak, dan sebagainya seperti tercantum pada
buku register
pemegang saham.
b. Periksa mengenai pemindahan saham dan saham yang
dibeli kembali
seperti terlihat pada buku pemegang saham ke
dokumen-dokumen
pendukung yang telah disetujui oleh pejabat yang
berwenang, risalah
rapat dan bukti-bukti lainnya.
c. Pastikan bahwa semua sertifikat saham yang
dibatalkan telah
dipertanggung jawabkan.
49
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
51
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
53
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
debet memo.
d. Periksa kebenaran nomor perkiraan (account coding) yang digunakan.
e. Trasir pencatatan untuk setiap transaksi ke buku
pembelian, retur
pembelian, buku besar dan buku tambahan hutang.
5. Lakukan prosedur pisah batas ( cut-off) atas pembelian dan
retur pembelian
selama periode 7 hari sesudah tanggal neraca dan yakinkan
bahwa transaksi
tersebut telah dicatat pada periode yang tepat.
6. Apabila pembelian telah dicatat untuk barang-barang yang
masih berada
pada gudang penjual, periksa kontrak pembeliannya.
Prosedur Pemeriksaan
Pendapatan Bunga
54
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Pendapatan Dividen
8. Buat daftar saham yang dimiliki Wajib Pajak dengan rincian sebagai berikut :
a. Nama dan NPWP Perusahaan yang mengeluarkan saham
b. Jenis saham (biasa, preferen, atau pendiri)
c. Jumlah lembar saham
d. Nilai nominal dan harga beli
e. Persentase kepemilikan.
10. Periksa risalah rapat para pemegang saham atau direksi
untuk meyakinkan
kebenaran jumlah dividen per saham.
11. Periksa penerimaan dividen ke buku kas/bank, rekening
koran dan
dokumen pendukung lainnya.
12. Periksa Bukti Pemotongan PPh dan yakinkan bahwa jumlah
dividen yang
tercantum sesuai dengan dividen yang dibayar.
Pendapatan Royalti
13. Buat daftar royalti dari Wajib Pajak dengan rincian sebagai berikut:
a. Jenis royalti
b. Pendapatan royalti yang masih harus diterima pada awal dan akhir tahun
c. Pendapatan royalti selama tahun yang diperiksa
14. Yakinkan kebenaran pendapatan royalti selama tahun yang
diperiksa dengan
memeriksa kontrak royalti mengenai hal berikut :
a. Nama, alamat dan NPWP pemakai hak atau aktiva dan
hubungannya
dengan Wajib Pajak
b. Jenis hak dan aktiva yang dipergunakan oleh si pemakai
c. Dasar pengenaan royalti:
1) produksi
2) penjualan
3) atau dasar lain
d. Tarif royalti
e. Saat pembayaran royalti
15. Periksa penerimaan royalti selama tahun yang diperiksa ke
bukti penerimaan
kas/bank, rekening koran dan bukti pendukung lainnya.
Yakinkan bahwa
jumlah yang diterima sesuai dengan perjanjian/kontrak.
16. Periksa kebenaran perhitungan royalti yang masih harus
diterima pada akhir
tahun.
17. Periksa Bukti Pemotongan PPh dan yakinkan bahwa jumlah penghasilan
55
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
24. Buat daftar mengenai imbalan jasa dengan rincian sebagai berikut :
a. Nama, alamat dan NPWP penerima jasa dan
hubungannya dengan
Wajib Pajak
b. Jenis jasa yang diberikan
c. Jangka waktu pemberian jasa
d. Jumlah imbalan
e. Imbalan jasa yang masih harus diterima pada awal tahun
f. Pendapatan imbalan jasa selama tahun yang diperiksa
g. Imbalan jasa yang masih harus diterima pada akhir tahun
25. Yakinkan bahwa pendapatan imbalan jasa selama tahun yang diperiksa
56
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Penghasilan Lain
Prosedur Pemeriksaan
laporan produksi.
c. Bagi karyawan borongan, bandingkan jumlah upahnya
dengan kontrak
kerja (surat perintah kerja).
d. Bagi karyawan honorer, bandingkan jumlah
honorariumnya dengan
surat perjanjian kerja.
e. Upah lembur dihitung berdasarkan daftar hadir/kartu
jam kerja dan
perhitungannya harus sesuai dengan yang ditetapkan oleh
pemerintah
f. Komisi untuk para salesman dihitung berdasarkan laporan penjualan.
g. Bandingkan jumlah tunjangan-tunjangan lainnya ke buku
besar/buku
pembantu.
5. Cocokkan jumlah keseluruhan gaji bruto selama setahun dengan jumlah
yang tercantum pada Formulir Surat Pemberitahuan PPh Pasal
21 (Formulir 1721) dan Formulir 1771.
6. Pastikan bahwa gaji, upah, bonus dan honorarium didukung dengan bukti
yang memadai seperti bukti pengeluaran kas/bank dan bukti pembayaran.
7. Periksa kebenaran penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang
dipungut/dipotong oleh Wajib Pajak selama tahun yang diperiksa.
8. Yakinkan bahwa untuk keperluan penghitungan PPh Pasal 21, penghasilan
yang diterima atau diperoleh dalam bentuk mata uang asing
telah dikonversi sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku.
9. Yakinkan bahwa honorarium yang diberikan kepada tenaga ahli, misalnya
honorarium akuntan, notaris, pengacara dan sebagainya telah dipungut
dan
dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 sesuai ketentuan perpajakan yang
berlaku.
10. Apabila Wajib Pajak menggunakan tahun buku berbeda
dengan tahun
takwim lakukan rekonsiliasi antara jumlah objek PPh Pasal 21
yang dicatat
pada perhitungan Laba/Rugi dengan jumlah yang tercantum
pada SPT PPh
Pasal 21 (Form 1721).
11. Yakinkan bahwa pembebanan biaya telah sesuai
dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku.
Prosedur Pemeriksaan
1. Bandingkan jumlah biaya promosi tahun yang diperiksa
dengan biaya
promosi pada tahun yang lalu untuk periode yang sama,
minta penjelasan
bila terdapat perbedaan yang material.
58
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
59
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
(Lihat program pemeriksaan aktiva tak berwujud).
60
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat daftar rincian Royalti yang masih harus dibayar pada awal dan akhir
tahun serta pembayaran royalti selama tahun yang diperiksa.
2. Yakinkan kebenaran biaya royalti selama tahun yang
diperiksa dengan
memeriksa kontrak tentang royalti sebagai berikut :
a. Nama dan negara pemberi hak
b. Lamanya perjanjian
c. Dasar pengenaan royalti :
1) Produksi
2) Penjualan
3) Atau dasar lain
d. Tarif royalti
e. Saat pembayaran royalti
3. Apabila terdapat hubungan istimewa, pastikan bahwa dasar
pengenaan dan
tarif royalti adalah wajar.
4. Periksa pembayaran royalti selama tahun yang
diperiksa ke bukti
pambayaran kas/bank dan bukti pendukung lainnya.
Teliti apakah
pembayaran tersebut sesuai dengan yang tercantum pada
perjanjian atau
61
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
kontrak.
5. Periksa kebenaran perhitungan royalti yang masih harus
dibayar pada akhir
tahun.
6. Pastikan bahwa PPh yang terutang telah dipotong dan disetor
sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku, termasuk tax treaty.
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat rincian dari biaya pajak menurut jenis pajak, dan minta
penjelasan bila
terdapat perbedaan yang material.
2. Yakinkan bahwa pada daftar tersebut tidak termasuk :
- pengeluaran untuk pembayaran pajak penghasilan, kecuali pajak
penghasilan yang ditanggung oleh Wajib Pajak atas
pembayaran bunga ke luar negeri.
62
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
63
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
64
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
- Nominal pinjaman
- Prosentase premi swap
- Jumlah biaya swap
- Jangka waktu kontrak swap
- Jumlah biaya swap yang masih harus dibayar pada awal tahun
- Jumlah biaya swap selama tahun yang diperiksa
- Jumlah pembayaran selama tahun yang diperiksa
- Jumlah biaya swap yang masih harus dibayar pada akhir tahun.
2. Hitung jumlah biaya swap selama tahun yang diperiksa
dan dapatkan
penjelasan bila terdapat perbedaan yang material dengan
yang dilaporkan
Wajib Pajak.
3. Periksa penyelesaian kontrak swap ke dokumen
pendukungnya seperti
.......(tanya koordinator)
Prosedur Pemeriksaan
2. PPh Pasal 22
a. Dapatkan bukti pemungutan PPh Pasal 22. Lakukan
konfirmasi ke KPP
dimana pemungut terdaftar dan lakukan ekualisasi objek
PPh Pasal 22
dengan pembelian menurut SPT Wajib Pajak.
b. Buat rekapitulasi bukti pungut PPh Pasal 22 dan cocokkan
dengan SSP
PPh Pasal 22. Cocokkan SSP lembar ke-1 dan ke-3 dengan
SSP lembar
ke-2. Apabila SSP lembar ke-2 tidak ada dalam berkas,
lakukan prosedur
konfirmasi ke Bank Persepsi/Kantor Pos. Jika dalam jangka
waktu 14
hari belum menerima jawaban dari Bank, lakukan
prosedur alternatif
antara lain pengecekan ke dokumen transaksi.
c. Lakukan ekualisasi objek PPh Pasal 22 impor dengan
pembelian impor
menurut SPT Wajib Pajak.
d. Lakukan ekualisasi objek PPh Pasal 22 menurut bukti
pungut dengan
penjualan menurut SPT Wajib Pajak.
3. PPh Pasal 23
a. Dapatkan dan buat rekapitulasi bukti potong PPh Pasal 23
dan lakukan
konfirmasi ke KPP dimana pemotong pajak terdaftar.
b. Periksa jenis penghasilan yang terutang PPh Pasal 23
dan cocokkan
dengan dokumen pendukung seperti R/K bank dan bukti
penerimaan
penghasilan.
4. PPh Ditanggung Pemerintah
a. Hitung persentase porsi pinjaman luar negeri dan hibah.
b. Hitung PPh ditanggung pemerintah sesuai ketentuan
perpajakan yang
berlaku.
5. PPh Pasal 25/29
a. Buat rekapitulasi SSP PPh Pasal 25/29. Cocokkan SSP
lembar ke-1 dan
ke-3 dengan SSP lembar ke-2. Apabila SSP lembar ke-2
tidak ada dalam
berkas, lakukan prosedur konfirmasi ke Bank Persepsi/Kantor
Pos.
b. Lakukan penelitian atas ketepatan waktu pembayaran dan
pelaporannya
ke KPP.
6. STP PPh Pasal 25/29
a. Yakinkan bahwa jumlah yang diperhitungkan adalah jumlah
pokok pajak
yang kurang dibayar.
7. Fiskal Luar Negeri
a. Dapatkan dan buat rekapitulasi SSP fiskal luar negeri
atau tanda bukti
pembayaran fiskal luar negeri dan teliti kebenaran formal
pengisian SSP.
b. Teliti apakah perjalanan ke luar negeri berkaitan dengan
usaha Wajib
Pajak dan bukan atas nama keluarga karyawan Wajib Pajak.
8. PPh Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan
67
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
68
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
69
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
5. Buat daftar setoran SSP PPh Pasal 22. Cocokkan SSP lembar
ke-1 dan ke-3
dengan SSP lembar ke-2. Apabila SSP lembar ke-2 tidak ada
dalam berkas,
lakukan prosedur konfirmasi ke Bank Persepsi/Kantor Pos.
6. Lakukan penelitian atas ketepatan waktu pembayaran dan pelaporannya.
Prosedur Pemeriksaan
70
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
72
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
73
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
pembayaran termin.
c. Periksa tanggal penyampaian dokumen tagihan
kepada pemungut
untuk mengetahui ketepatan saat pembuatan faktur
pajak.
d. Cocokkan SSP PPN lembar ke-1 yang dipungut oleh
pemungut
PPN dengan SSP lembar ke-2 dalam berkas Wajib
Pajak. Apabila
SSP lembar ke-2 tidak ada dalam berkas, lakukan
konfirmasi ke Bank
atau Kantor Pos.
6. Untuk penyerahan yang PPN-nya tidak dikenakan, tidak dipungut,
dibebaskan, lakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Pastikan kebenaran penyerahan yang PPN nya tidak
dikenakan ke
dokumen pendukung berupa Surat Keterangan
PPN Tidak
Dikenakan atas nama pembeli atas penyerahan yang
PPN nya tidak
dikenakan.
b. Pastikan kebenaran penyerahan yang PPN nya tidak
dipungut ke
dokumen pendukung berupa Surat Keterangan
PPN Tidak
Dipungut atas nama pembeli atas penyerahan yang
PPN nya tidak
dipungut.
c. Pastikan kebenaran penyerahan yang PPN nya
dibebaskan ke
dokumen pendukung berupa Surat Keterangan PPN
Dibebaskan
atas nama pembeli atas penyerahan yang PPN nya
dibebaskan.
7. Retur penjualan hanya dapat dikurangkan jika ada nota retur dari pembeli
dan hanya berkenaan dengan BKP yang dikembalikan.
8. Cocokkan penjualan seluruhnya, potongan penjualan, penyerahan non
BKP/JKP, penyerahan BKP/JKP, penjualan ekspor dan retur
penjualan ke saldo pada buku besar.
9. Cocokkan penyerahan bulan terakhir tahun lalu yang dibuatkan faktur
pajaknya pada tahun yang diperiksa ke saldo pada KKP tahun lalu.
10. Teliti kebenaran perhitungan penyerahan bulan terakhir
tahun yang
diperiksa yang faktur pajaknya dibuat pada awal tahun
berikutnya.
11. Hitung pemakaian sendiri dan pemberian cuma-cuma
dan teliti ke
dokumen pendukungnya.
12. Lakukan rekonsiliasi/ekualisasi penyerahan menurut SPT
Masa PPN
dengan peredaran usaha menurut PPh Badan.
13. Dalam hal Wajib Pajak memiliki lokasi/cabang/perwakilan di
luar KPP di
mana Wajib Pajak berdomisili/berkedudukan, buat daftar per
KPP lokasi
dan pastikan apakah Wajib Pajak yang bersangkutan
memperoleh ijin
pemusatan tempat pajak terutang.
14. Dapatkan dan buat rekapitulasi Pajak Masukan yang
faktur pajaknya
diterima dan dapat dikreditkan sampai dengan bulan ketiga
tahun depan.
15. Untuk Pajak Masukan Impor, teliti pengganti Faktur Pajak
Standar berupa
PIB yang telah dilampiri dengan SSP PPN Impor.
16. Pastikan bahwa PPN atas retur pembelian telah didukung dengan nota
74
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
75
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
76
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
77
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
4.3.12
78