Anda di halaman 1dari 3

RUMAH PANDUAN PRAKTIK KLINIS

SAKIT ADVENT
BANDAR LAMPUNG
KSM : BEDAH (BEDAH ANAK)
Jl. Teuku Umar No. 48
Bandar Lampung
KISTA DUKTUS TIROGLOSUS (Kista duktus tiroglosus)
ICD X : Q89.2
1. Pengertian (Definisi) Kista duktus tiroglosus adalah salah satu massa kogenital tersering yang
ditemukan padamidline leher. Kista ini terbentuk akibat kegagalan involusi
dari duktus tiroglossus. Pada proses perkembangannya, kelenjar tiroid turun
ke tempatnya yang seharusnya melalui suatuduktus bernama tiroglossus.
Normalnya, duktus ini akan berinvolusi. Patensi dari duktus inimenimbulkan
potensi besar terbentuknya kista duktus tiroglossus.
2. Anamnesis Munculnya kista di leher (biasanya usia kurang dari 30tahun). Muncul kista
diikuti dengan infeksi saluran pernapasan atas. Massa yang muncul dapat
berlokasi mulai dari batas bawah tulang hyoid sampai setinggitiroid. Kista
yang muncul biasanya tidak menimbulkan gejala apapun selain
pembesarannya
3. Pemeriksaan Fisik 1. Kista ini biasanya terletak di garis median leher, ditemukan di mana saja
antara pangkal lidah dan batas atas kelenjar tiroid.
2. Benjolan membesar dan tidak menimbulkan rasa tertekan di tempat
timbulnya kista.
3. Konsistensi massa teraba kistik, berbatas tegas,bulat, mudah digerakkan,
tidak nyeri, warna sama dengan kulit sekitarnya dan bergerak saat menelan
atau menjulurkan lidah.
4. Diameter kista berkisar antara 2-4 cm, kadangkadang lebih besar.
5. Kista duktus terinfeksi : berwarna merah, disfagia, disfonia, draining sinus,
sesak, kista bertambah besar.
4. Kriteria Diagnosis Gejala :
 Kista ini biasanya terletak di garis median leher, ditemukan di mana
saja antara pangkal lidah dan batas atas kelenjar tiroid.
 Benjolan membesar dan tidak menimbulkan rasa tertekan di tempat
timbulnya kista.
 Konsistensi massa teraba kistik, berbatas tegas,bulat, mudah
digerakkan, tidak nyeri, warna sama dengan kulit sekitarnya dan
bergerak saat menelan atau menjulurkan lidah.
 Diameter kista berkisar antara 2-4 cm, kadangkadang lebih besar.
 Kista duktus terinfeksi : berwarna merah, disfagia, disfonia, draining
sinus, sesak, kista bertambah besar.
Klasifikasi
 Kista Suprahyoid
 Kista Juxtahyoid
 Kista Intralingual
 Kista Suprasternal
 Kista Intralaryngeal
 Kista Infrahyoid
KISTA DUKTUS TIROGLOSUS (Kista duktus tiroglosus)
ICD X : Q89.2
5. Diagnosis KISTA DUKTUS TIROGLOSUS ( ICD X : Q89.2)
6. Diagnosis Banding  nodul submental
 kista dermoid
 metastase karsinoma tiroid
 lobus piramidalis tiroid
 kista celah brachial
 lipoma dan kista sebaseus
7. Pemeriksaan Pada pemeriksaan radiologi :
Penunjang 1. TFTs : kelenjar tiroid ektopik tidak bisa dikesampingkan
bahkan dalam adanya tingkat TSH yang normal dan riwayat klinis
eutiroid.
2. Ultrasonografi adalah paling sering digunakan dalam pemeriksaan.
USG dan CTscan adalah pemeriksaan penunjang pilihan pertama:
 USG dapat membedakan yang solid dari komponen kistik.
 CT scan dapat menunjukkan capsular enhancement.
3. Fistulogram dapat menunjukkan jalan saluran
4. Scanning tiroid dapat digunakan untuk menunjukkan fungsi tiroid
ektopik. Jaringan tiroid ektopik dapat menyertai kista tiroglosus
(TGCs) pada lokasi mereka sepanjang garis keturunan embriologi
tiroid.
8. Terapi Manajemen Pre Operatif/manajemen initial
 Puasa
 Pemasangan NGT untuk dekompresi
 Pemasangan Kateter Urine untuk monitoring cairan
Prosedur Operatif
 insisi dan drainase
 aspirasi perkutan
 eksisi sederhana
 reseksi dan injeksi dengan
 bahan sklerotik.
Penanganan Post Operatif/monitoring
 Monitoring tanda vital
 pemberian cairan ( intake output )
 pemberian antibiotik dilanjutkan selama 5 hari
9. Edukasi Penting dilakukan pada pasien atau keluarganya, dan tergantung beratnya /
kategorinya:
10. Prognosis Quo Ad Vitam : Tergantung penyakit penyerta
Quo Ad Functionam : Tergantung kategori infeksi lain
11. Tingkat Evidens I/II/III/IV
12. Tingkat A/B/C/D
Rekomendasi
KISTA DUKTUS TIROGLOSUS (Kista duktus tiroglosus)
ICD X : Q89.2
13. Penelaah Kritis Dr. Nurul Azizah Bustam, Sp.BA
14. Indikator Medis  Nyeri perut
15. Indikator Outcome
Keluhan  Tanda- tanda infeksi pre dan post op
Pemeriksaan Klinik  Perawatan luka
Lama rawat  Dalam batas normal
 4 – 5 hari
16. Kepustakaan 1. Coran, A. G., et al. Pediatric Surgery 7 th edition, p. 1255-1263. Elsevier
Saunders, Philadelphia, 2012.
2. Holcomb, G. W., et al. Ashcraft’s Pediatric Surgery 5 th edition, p. 456-465.
Elsevier Saunders, Philadelphia, 2010.Sub-Divisi Gastro-Intestinal
3. dr. Dikki Drajat Kusmayadi, Sp.BA
4. Dr. dr. Rizki Diposarosa, Sp.BA
5. dr. Emiliana Lia, Sp.BA

Ketua KSM Bedah : dr. Tavip, Sp.B (K) Trauma FINACS ……………………………………………..

Anggota : dr. Nurul Azizah Bustam, Sp.BA ……………………………………………

Kabid. Pelayanan Medik : dr. Susana ……………………………………………..

Ketua Komite Medik : dr. Tavip, Sp.B (K) Trauma FINACS ……………………………………………..

Direktur : dr. Charles. Z. Suoth, MARS ……………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai