Laporan Praktikum Tatt
Laporan Praktikum Tatt
Disusun Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan ini yang
berjudul ” ANALISIS UNSUR HARA N, P, K PADA TANAH DAN
TANAMAN JERUK”.
Penyusun
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.2. Tujuan............................................................................................................1
1.3. Manfaat..........................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................2
BAB III....................................................................................................................4
METODE PRAKTIKUM......................................................................................4
3.2.1. Alat.........................................................................................................4
3.2.2. Bahan......................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................7
iii
3.1.1. Unsur Hara N..........................................................................................7
BAB IV....................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................8
4. 1. Kesimpulan...................................................................................................8
4.2. Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
LAMPIRAN..........................................................................................................10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Tanah yang baik dan subur adalah tanah yang mampu menyediakan unsur
hara secara cukup dan seimbang untuk dapat diserap oleh tanaman. Hal ini dapat
dilihat dari nilai produktifitas lahan, salah satunya dengan menganalisa
konsentrasi unsur hara yang terkandung di dalam tanah tersebut.
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jeruk Siam (Citrus Nobilis Lour) merupakan dari sekian banyak varietas
jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan Jeruk siam mempunyai ciri khas :
kulit buahnya tipis (sekitar 2 mm), permukaanya halus, licin mengkilap dan
menempel lekat pada daging buahnya. Dasar buahnya berleher pendek dengan
puncak berlekuk. Tangkai buahnya pendek dengan panjang sekitar 3 cm dan
berdiameter 2,6 mm. Biji buahnya berbentuk ovoid, warnanya putih kekuningan
dengan ukuran sekitar 0,9 cm x 0,6 cm, dan jumlah biji per buahnya sekitar 20
biji. Daging buahnya lunak dengan rasa manis dan harum. Lebih menarik lagi,
produksi buahnya cukup lebat dengan berat per buah sekitar 75,6 gram. Satu
pohon ratarata dapat menghasilkan sekitar 7,3 kg buah. Biasanya sudah dapat
dipanen pada bulan Mei – Agustus ( Setiawan et al, 2003).
2
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Ordo : Sapindales
Famili : Rutales
Unsur Nitrogen merupakan unsur hara yang sangat penting bagi tanaman,
jika kekurangan nitrogen menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dengan
normal. Nitrogen juga merupakan salah satu unsur pupuk yang diperlukan dalam
jumlah paling banyak, namun keberadaannya dalam tanah sangat mudah
berpindah dan mudah hilang dari tanah melalui pencucian maupun penguapan.
Jumlah nitrogen dalam tanah bervariasi, sekitar 0.02% sampai 2.5% dalam lapisan
bawah dan 0.06% sampai 0.5% pada lapisan atas (Darmono et al., 2009).
Pada umumnya, nitrogen diserap oleh tanaman dalam bentuk NH4 + atau
NO3 yang dipengaruhi sifat tanah, jenis tanaman, dan tahapan dalam
pertumbuhan tanaman. Pada tanah kering, nitrogen diserap oleh tanaman dalam
bentuk ion nitrat dikarenakan telah terjadi perubahan bentuk NH4 + menjadi NO3
- , sedangkan pada tanah yang tergenang air, tanaman akan meyerap nitrogen
dalam bentuk senyawa NH4 + . Hal ini dikarenakan nitrogen merupakan unsur
yang mobil, yaitu mudah terlindi dan mudah menguap sehingga tanaman mudah
mengalami defisiensi (Fahmi et al., 2010). Nitrogen menurut (Kushartono et al.,
2009) adalah sebagai unsur makro yang memiliki kelebihan untuk merangsang
pertumbuhan suatu tumbuhan hingga berkembang pesat, dan kekurangan unsur
nitrogen akan menghambat pertumbuhan tumbuhan dikarenakan nitrogen
merupakan unsur yang dibutuhkan sebagai sumber energi dalam proses
fotosintesis.
3
2.4. Unsur Hara P
4
2.6. Kriteria Hara pada Tanah dan Tanaman
Menurut Arnon & Stout, suatu unsur dapat dikatakan esensial apabila
memnuhi 3 (tiga) kriteria, yaitu :
Unsur hara yang tidak termasuk dalam istilah tersebut sebagai contohnya
adalah suatu unsur yang memiliki efek yang sama sehingga menggantikan fungsi
dari unsur lain. sehingga, walaupun suatu unsur hara dapat membantu
pertumbuhan tanaman tetapi tidak memenuhi ketentuan diatas, maka tidak dapat
digolongkan sebagai sebuah “nutrisi”, melainkan hannya sebatas unsur yang
“bermanfaat” (Tabel 1) (Marschner, 1983).
5
Tabel 1. Esensialitas unsur mineral berdasarkan tanaman makro dan mikro
(Marschner, 1995).
Hingga saat ini masih sulit dalam mendiskusikan elemen mineral mana
yang merupakan esensial bagi pertumbuhan tanaman dikarenakan perbedaan
antara tanaman makro (pepohonan, perkebunan, hortikultura) dan mikro (fungi,
diatom, lumt, dsbg) . Untuk tanaman makro, esensialitas dari 14 elemen unsur
hara sangat dibenarkan, walaupun adanya Cl dan Ni terbatas esensial untuk
beberapa spesies tanaman saha. Kebanyakan unsur hara mikro didominasi oleh
molekul enzim, dan esensial apabila dalam jumlah yang sedikit (Romheld, 1991).
Disisi lain, unsur hara makro didominasi oleh komponen organik, seperti protein
dan asam nukleat, atau bersifat osmosis (Marschner, Mineral Nutrition of Higher
Plants, 1995).
6
Elemen Nutrisi Bentuk Serapan Fungsi pada Tanaman
7
Elemen Nutrisi Bentuk Serapan Fungsi pada Tanaman
8
Elemen Nutrisi Bentuk Serapan Fungsi pada Tanaman
9
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.2.1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum adalah sebagai berikut :
Pinggan aluminium
Penjepit tahan karat
Oven
Eksikator
Neraca analitik ketelitian 3 desimal
Penetapan N-total
Neraca analitik
Tabung digestion & blok digestion
Labu didih 250 ml
Erlenmeyer 100 ml bertera
Buret 10 ml
Pengaduk magnetik
Dispenser
Tabung reaksi
10
Pengocok tabung
Alat destilasi atau Spektrofotometer
Neraca analitik
Dispenser 25 ml
Dispenser 10 ml
Tabung reaksi
Pipet 2 ml
Kertas saring
Botol kocok 50 ml
Mesin pengocok
Spektrofotometer
Neraca analitik
Botol kocok
Mesin kocok bolak-balik
Alat sentrifus
Tabung reaksi
Dispenser 10 ml
Pipet volume 0,5 ml
Pipet volume 2 ml
Pipet ukur 10 ml
Spektrofotometer UV-VIS
Flamefotometer
11
3.2.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum adalah sebagai berikut :
12
PEMBAHASAN
Adapun hasil dan pembahasan dari praktikum ini ialah sebagai berikut :
13
BAB IV
PENUTUP
4. 5. Kesimpulan
4.2. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Mukhlis. (2021, 6 6). Unsur Hara Makro dan Mikro yang dibutuhkan oleh
Tanaman. Diambil kembali dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura &
Perkebunan Kabupaten Luwu Utara:
https://dtphp.luwuutarakab.go.id/berita/3/unsur-hara-makro-dan-mikro-
yang-dibutuhkan-oleh tanaman.html?
fb_comment_id=3189773321086078_3795980587132012
Peck, T., & P.N.Soultanpour. (1990). The Principles of Soil Testing. Dalam S. Rd,
& Madison, Soil Testing and Plant Analysis (hal. 1-9). USA: Soil Science
Society of America.
15
LAMPIRAN
Dokumentasi :
16