Anda di halaman 1dari 14

BISNIS DAN PARIWISATA

Mata Kuliah :
BISNIS PARIWISATA
Dosen Pengampu :
Dewa Nyoman Benni Kusyana, SE.MM
Disusun Oleh :
Kelompok 2

1. Ni Kadek Parida Rivana (2102014178)


2. Ni Putu Ayu Martina Asih (2102014202)
3. I Made Pande Sedana Merta (2102014230)
4. Ni Putu Eka Cahyani (2102014236)
5. Ni Made Widartini (2102014237)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas Asung Kerta
Waranugraha-NYA, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi kewajiban kontrak perkuliahan dalam Mata Kuliah “BISNIS
PARIWISATA” .
Judul yang penulis angkat dalam makalah ini adalah “BISNIS DAN PARIWISATA”.
Dalam menyusun makalah ini penulis menyadari banyak kekurangan dan ketidaklengkapan yang
ada dalam makalah ini. Hal ini karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman
yang penulis miliki. Maka dari itu kritik, saran, bimbingan serta petunjuk-petunjuk dari semua
pihak sangat penulis harapkan guna kelengkapan serta penyempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pengampu
mata kuliah BISNIS PARIWISATA dan semua pihak yang berperan dan berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Denpasar, 18 Septermber 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN UTAMA .................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
BAB II ............................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3
2.1 Definisi dan Tujuan Bisnis Pariwisata .............................................................................. 3
2.2 Rupa Bisnis Pariwisata ....................................................................................................... 3
2.3 Potensi Bisnis Pariwisata .................................................................................................... 5
2.4 Bisnis Pariwisata dan Manajemen .................................................................................... 7
2.5 Prospek Bisnis Pariwisata .................................................................................................. 8
BAB III......................................................................................................................................... 10
PENUTUP .................................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 10
3.2 Saran................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai dari pengadaan
bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi sampai pada konsumen dalam bentuk barang
maupun jasa dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan kemanfaatan. Adanya bisnis tidak
bisa terlepas dari adanya dua unsur yaitu, subjek dan objek. Subjek bisnis adalah pelaku bisnis
itu sendiri meliputi pemerintah, pemilik perusahaan, pemegang saham, manajer, karyawan,
produsen, pemasok, distributor, masyarakat, dan konsumen. Sedangkan objek bisnis adalah
barang dan jasa yang menjadi objek dari pelaku bisnis. Selain itu dalam bisnis juga diperlukan
beberapa hal penting bagi berjalannya bisnis itu sendiri, yaitu keuangan, manajerial, dan etika.
Pariwisata merupakan sektor yang ikut berperan penting dalam usaha peningkatan
pendapatan. Indonesia merupakan negara yang memiliki keindahan alam dan keanekaragaman
budaya, sehingga perlu adanya peningkatan sektor pariwisata. Hal ini dikarenakan pariwisata
merupakan sektor yang dianggap menguntungkan dan sangat berpotensi untuk dikembangkan
sebagai salah satu aset yang di gunakan sebagai sumber yang menghasilkan bagi Bangsa dan
Negara. Pariwisata berasal dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari dapat diartikan sebagai
banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan wisata dapat diartikan sebagai
perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata ”travel” dalam bahasa
Inggris. Atas dasar itu, maka kata ”Pariwisata” dapat diartikan sebagai perjalanan yang
dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain, yang dalam
bahasa Inggris disebut dengan ”Tour”. Sedangkan menurut RG. Soekadijo, Pariwisata ialah
segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan. Bisnis pariwisata
adalah usaha yang menyediakan barang dan atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan
dan penyelenggaraan pariwisata.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dan tujuan bisnis pariwisata?
2. Bagaimana rupa bisnis pariwisata?

1
3. Bagaimana potensi bisnis pariwisata?
4. Apa itu bisnis pariwisata dan manajemen?
5. Bagaimana prospek bisnis pariwisata?

1.3 Tujuan Rumusan Masalah


1. Untuk mengetahui definisi dan tujuan bisnis pariwisata.
2. Untuk mengetahui rupa bisnis pariwisata.
3. Untuk mengetahui potensi bisnis pariwisata.
4. Untuk mengetahui bisnis pariwisata dan manajemen.
5. Untuk mengetahui prospek bisnis pariwisata.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Tujuan Bisnis Pariwisata


Bisnis pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Pariwisata adalah kegiatan yang
memiliki tujuan menyelenggarakan jasa pariwisata, menyediakan objek atau daya tarik wisata,
bisnis fasilitas pariwisata dan bisnis lain yang menyangkut pada bidang tersebut. Dengan
demikian, pengertian bisnis pariwisata adalah suatu kegiatan bisnis yang memiliki tujuan
menyediakan jasa pariwisata, bisnis fasilitas pariwisata dan bisnis lain yang menyangkut pada
bidang tersebut.
Tujuan dari bisnis pariwisata adalah untuk meningkatkan divisa negara, tetapi masih ada
faktor-faktor lain yang menjadi tujuan dari bisnis pariwisata, yaitu :
a) Memperkenalkan keindahan alam dan kebudayaan yang ada di Indonesia
kepada masyarakat luas.
b) Mensejahterakan masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar objek wisata dengan
memberikan lapangan pekerjaan.
c) Menjalin kerjasama dengan negara lain dalam bidang bisnis pariwisata.
d) Meningkatkan pendapatan daerah dan devisa negara.
e) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan sejarah kekayaan negaranya.
f) Meningkatkan kreatifitas masyarakat.

2.2 Rupa Bisnis Pariwisata


Menurut Pendit (2002:37) bentuk bisnis pariwisata dapat dibagi menjadi lima kategori
yaitu: menurut asal wisatawan, menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran, menurut
jangka waktu, menurut jumlah wisatawan, dan menurut alat angkut yang dipergunakan.
Bentuk-bentuk bisnis pariwisata tersebut dijelaskan dibawah ini:
a. Menurut Asal Wisatawan
Pertama-tama perlu diketahui wisatawan itu berasal dari dalam atau luar negeri. Kalau
asalnya dari dalam negeri berarti sang wisatawan hanya pindah tempat sementara di dalam

3
lingkungan wilayah negerinya sendiri dan selama mengadakan perjalanan maka disebut
pariwisata domestik, sedangkan kalau ia datang dari luar negeri disebut pariwisata
internasional.

b. Menurut Akibatnya Terhadap Neraca Pembayaran


Kedatangan wisatawan dari luar negeri adalah membawa mata uang asing. Pemasukan
valuta asing ini berarti memberi dampak positif terhadap neraca pembayaran luar negeri suatu
negara yang dikunjunginya, yang ini disebut pariwisata aktif. Sedangkan kepergian seorang
warga negara ke luar negeri memberikan dampak negatif terhadap neraca pembayaran luar
negerinya, disebut pariwisata pasif.

c. Menurut Jangka Waktu


Kedatangan seorang wisatawan di suatu tempat atau negara diperhitungkan pula menurut
waktu lamanya ia tinggal di tempat atau negara yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan
istilah-istilah pariwisata jangka pendek dan pariwisata jangka panjang, yang mana tergantung
kepada ketentuan-ketentuan yang diberlakukan oleh suatu negara untuk mengukur pendek atau
panjangnya waktu yang dimaksudkan.

d. Menurut Jumlah Wisatawan


Perbedaan ini diperhitungkan atas jumlah wisatawan yang datang, apakah sang wisatawan
datang sendiri atau rombongan. Maka timbulah istilah-istilah pariwisata tunggal dan pariwisata
rombongan.

e. Menurut Alat Angkut yang Dipergunakan


Dilihat dari segi penggunaan yang dipergunakan oleh sang wisatawan, maka kategori ini
dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisata kereta api dan pariwisata
mobil, tergantung apakah sang wisatawan tiba dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api
atau mobil.

4
2.3 Potensi Bisnis Pariwisata
Peluang usaha di bidang pariwisata masih sangat terbuka lebar bagi siapa saja. Industri
pariwisata menjadi salah satu peluang bisnis yang sangat menjanjikan untuk dijalankan dan
tidak akan pernah sepi akan pengunjung karena kebutuhan akan rekreasi yang tidak akan
pernah ada habisnya. Seperti contohnya di daerah Bali yang selalu ramai oleh wisatawan
mancanegara ataupun domestik juga memiliki industri pariwisata yang sangat tertata dengan
baik. Kepopuleran Bali juga menyebabkan banyaknya macam bisnis wisata yang dibuka di
daerah Bali dan menjadi tempat menciptakan serta menyerap banyak lapangan pekerjaan.
Berikut ini merupakan 7 contoh macam bisnis wisata yang bisa dicoba dan dilakukan
sebagai peluang bisnis:

1. Bisnis Kuliner
Satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari tempat wisata adalah kuliner atau macam
makannya. Kebanyakan orang akan mencari tahu mengenai jenis kuliner atau makanan apa
yang khas dan banyak ditemukan di sebuah tempat wisata. Maka tak heran jika kuliner menjadi
salah satu dari macam bisnis wisata yang sangat berpotensi dan menjanjikan. Bisnis kuliner
juga dapat menjadi ikon dari suatu tempat wisata, dan untuk itulah dibutuhkan pengelolaan
yang benar-benar matang dan baik dari bisnis kuliner di tempat wisata ini. Karena sepatutnya
bisnis yang dikembangkan juga harus bisa lebih maju dan tidak hanya terbatas pada tempat
wisata itu saja. Akan lebih baik jika bisnis kuliner yang dikembangkan mampu menjadi produk
unggulan dari tempat wisata tersebut.

2. Bisnis Tempat Penginapan


Selain kuliner, tempat wisata juga sangat bergantung pada penginapan. Penginapan berupa
hotel, motel, hostel, ataupun guest house bisa menjadi salah satu macam bisnis wisata yang
sangat menjanjikan dan menguntungkan. Hal ini dikarenakan peran krusial yang dipegang oleh
peran penginapan tersebut terhadap tempat wisata yang ada. Para wisatawan yang datang
tentunya tidak hanya mengunjungi dalam waktu satu hari saja, pasti diantara mereka ada yang
menginap dan menghabiskan waktu lebih dari satu hari di tempat wisata yang mereka tuju.
Inilah peluang usaha di bidang pariwisata yang bisa dicoba. Selain itu, bisnis tempat

5
penginapan juga akan menyerap banyak tenaga kerja dari warga sekitar yang akan bekerja di
tempat penginapan tersebut.
3. Bisnis Penyewaan atau Rental Kendaraan
Kendaraan atau transportasi akan sama pentingnya dengan peran dari penginapan pada
sebuah tempat wisata. Penyewaan atau rental kendaraan juga bisa menjadi salah satu dari
macam bisnis wisata yang sangat menjanjikan sekaligus menguntungkan bagi penduduk yang
tinggal ditempat wisata tersebut. Kendaraan yang disewakan bisa berupa mobil, motor,
ataupun sepeda biasa. Layanan penyewaan yang diberikan bisa berupa perjam, perhari,
minggu, ataupun perbulan. Dan harga yang diberikan juga akan berbeda pada setiap durasi
penyewaan dan jenis kendaraan yang disewa.

4. Bisnis Jasa Tour Guide


Tour guide merupakan orang yang akan mendampingi para wisatawan untuk mengelilingi
tempat wisata. Tak hanya itu saja, tour guide juga akan memberikan banyak informasi kepada
para wisatawan mengenai tempat wisata tersebut. Jika ingin memulai usaha jasa pariwisata
yang mudah, maka bisa menjadi tour guide untuk tempat wisata tersebut. Kita akan bertugas
memandu para wisatawan dan mengenalkan tempat wisata. Usaha ini cukup menjanjikan
mengingat kita tidak perlu mengeluarkan modal apapun. Walaupun begitu, usaha ini tetap
menguntungkan karena orang-orang akan selalu membutuhkan tour guide untuk berwisata.
Usaha jasa pariwisata ini cukup banyak diminati karena selalu memberikan keuntungan dan
tidak pernah sepi peminat.

5. Bisnis Penjualan Souvenir dan Oleh-oleh


Setiap kita berwisata, pasti oleh-oleh dan souvenir akan menjadi satu hal yang tidak bisa
dipisahkan dari wisata tersebut. Pasti terbesit keinginan kita untuk membawakan souvenir dan
oleh-oleh kepada orang yang kita cintai di rumah. Dan hal inilah yang menjadikan bisnis ini
menjadi salah satu dari macam bisnis wisata yang menjanjikan. Kita bisa membuka toko
souvenir ataupun oleh-oleh yang isinya berkaitan dengan tempat wisata yang ada. Seperti
contohnya di sekitar Kawasan Wisata Gunung Bromo, maka oleh-oleh yang dibuat juga harus
berkaitan dengan wisata tersebut supaya bisa menunjukkan identitas dari tempat wisata yang
dikunjungi oleh wisatawan.

6
6. Usaha Jasa Pariwisata Fotografi
Jika mempunyai kamera maka kita bisa memulai untuk membuka jasa fotografi pada
tempat wisata. Kita bisa memotret para wisatawan dan kemudian memberikan hasil fotonya
kepada mereka. Usaha fotografi juga merupakan usaha pada bidang jasa yang cukup
menjanjikan. Fotografi dianggap penting karena bisa menjadi kenang-kenangan ketika
wisatawan pergi ke suatu tempat. Oleh sebab itu, jasa fotografi akan selalu dibutuhkan oleh
para wisatawan kapanpun dan dimanapun.

7. Usaha Penyewaan Peralatan


Jika tinggal di sekitar tempat wisata seperti misalnya kolam renang, pantai, gunung, dan
lain sebagainya maka bisa mencoba usaha penyewaan peralatan. Misalnya, kita bisa
menyewakan peralatan renang seperti ban, kacamata renang, pelampung, dan lain sebagainya
pada wisatawan di sekitar pantai. Kemudian, kita juga bisa menyewakan peralatan gunung jika
berada di sekitar lokasi wisata pegunungan. Usaha pariwisata penyewaan alat ini juga cukup
banyak diminati. Para wisatawan akan selalu membutuhkan peralatan-peralatan penunjang
tersebut. Maka, usaha jasa pariwisata ini akan memberikan keuntungan.

2.4 Bisnis Pariwisata dan Manajemen


Bisnis Pariwisata dan Manajemen Bisnis Pariwisata akhir-akhir ini memang memberikan
kecerahan bagi pergerakan roda ekonomi nasional. Investasi pada bisnis penyedia jasa
traveling, bisnis perhotelan, souvenir, transportasi darat, laut dan udara, sampai dunia
perbankan pun turut terimbasi bisnis pariwisata ini. Dampak lain dari maraknya industri
pariwisata ini adalah terserapnya tenaga kerja lokal. Singkatnya bisnis pariwisata cukup
memberikan angin segar bagi ekonomi nasional, terlebih pengeluaran pemerintah sangat
tergantung pada penyediaan devisa melalui pajak dalam negeri. Sampai saat ini lebih kurang
76 persen pendapatan nasional berasal dari penerimaan pajak. Bisa dibayangkan dampak yang
ditimbulkan bilamana sektor riil, termasuk bisnis pariwisata ini lumpuh, maka tidaklah
mengherankan jika sebagian besar roda ekonomi nasional pun terkena dampaknya.
Dalam bisnis kita bisa mencurahkan energi untuk menjaring wisatawan domestik dan
mancanegara, memberi diskon super murah tapi tetap memelihara lingkungan, budaya,

7
keramahan, pelayanan dan membangun sumber daya manusia yang unggul, maka bukan hanya
pelanggan akan datang melainkan juga tidak sabar memberi tahu teman mereka betapa
bagusnya kepribadian, lingkungan, batin dan pesona bisnis pariwisata Indonesia.
Bisnis pariwisata tentunya memerlukan manajemen yang baik. Unsur keputusan yang
cepat dan cerdas dalam inovasi manajemen sering berperan membantu perusahaan
mengembangkan keunggulan yang bertahan lama. Tampaknya tak ada faktor yang
mencerminkan instrumen yang sama dalam menjamin keberhasilan persaingan jangka
panjang. Artinya setiap pelaku bisnis pariwisata memiliki inovasi manajemen dengan teknik
dan keunggulannya masing-masing. Pelaku bisnis pariwisata di Indonesia harus melakukan
inovasi yang dapat bersaing dengan negara – negara lain dalam bidang pariwisata. Hal itu akan
menarik wisatawan lebih banyak.

2.5 Prospek Bisnis Pariwisata


Indonesia adalah negara yang memiliki banyak destinasi wisata menarik yang berpeluang
untuk dinikmati oleh wisatawan dalam dan luar negeri. Sektor pariwisata memang cukup
menjanjikan untuk turut membantu menaikkan cadangan devisa dan secara pragmatis juga
mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Prospek industri pariwisata Indonesia
diprediksikan WTO akan semakin cemerlang. Selain itu sektor industri pariwisata nasional
memberikan kontribusi nasional bagi program pembangunan.
Sebagai contoh, pada tahun 1999 sektor pariwisata menghasilkan devisa langsung sebesar
US$ 4,7 juta, serta menyumbang 9,61% pada PDB dan menyerap 8% angkatan kerja nasional
(6,6 juta orang) pada tahun yang sama. Selain faktor-faktor tersebut, industri pariwisata juga
memiliki karakter unik, bahwa sektor pariwisata memberikan efek berantai terhadap distribusi
pendapatan penduduk di kawasan sekitar pariwisata.
Berangkat dari pemahaman bahwa model yang digunakan untuk pengembangan kawasan
wisata adalah model terbuka maka berarti tidak mentutup kemungkinan akan terjadi kontak
antara aktivitas kepariwisataan dengan aktivitas masyarakat sekitar kawasan wisata. Kontak-
kontak ini tidak bisa dibatasi oleh kekuatanapapun apalagi ditunjang dengan adanya sarana
pendukung yang memungkinkan mobilitas masyarakat. Kontak yang paling mungkin terjadi
adalah kontak antara masyarakat sekitar dengan pengunjung atau wisatawan. Masyarakat
sekitar berperan sebagai penyedia jasa kebutuhan wisatawan. Kontak ini apabila terjadi secara

8
massif akan mengakibatkan keterpengaruhan pada perilaku pola hidup dan budaya masyarakat
setempat. Misalnya bagaimana terjadinya pergeseran kultur kehidupan masyarakat sekitar
kawasan Candi Borobudur yang semula berbasis dengan aktivitas kehidupan Agraris (bertani)
bergeser menjadi masyarakat pedagang dan penjual jasa. Pariwisata dengan segala aktivitasnya
memang telah mampu memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi perubahan
masyarakat baik secara ekonomi, sosial maupun budaya. Hal itu menuntut adanya perhatian
yang lebih dari para pengambil kebijakan sektor pariwisata untuk mempertimbangkan kembali
pola pengembangan kawasan wisata agar masyarakat sekitar lebih dapat merasakan
manfaatnya. Dengan kata lain bagaimana membuat suatu kawasan wisata yang mampu
membuka peluang pelibatan aktif masyarakat sebagai subyek dalam kegiatan industri
pariwisata bukan hanya sekadar sebagai obyek. Faktor kemanusiaan dan entitas budaya lokal
tidak boleh diabaikan, artinya kehidupan masyarakat tidak boleh tercabut dari akar budayanya
karena adanya penekanan segi komersial dari tourism.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai dari pengadaan
bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi sampai pada konsumen dalam bentuk barang
maupun jasa dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan kemanfaatan. Pariwisata merupakan
sektor yang ikut berperan penting dalam usaha peningkatan pendapatan. Maka, bisnis
pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan
wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Tujuan dari bisnis pariwisata adalah untuk
meningkatkan divisa negara dan juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Bentuk
bisnis pariwisata dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu: menurut asal wisatawan, menurut
akibatnya terhadap neraca pembayaran, menurut jangka waktu, menurut jumlah wisatawan,
dan menurut alat angkut yang dipergunakan. Industri pariwisata menjadi salah satu peluang
bisnis yang sangat menjanjikan untuk dijalankan dan tidak akan pernah sepi akan pengunjung
karena kebutuhan akan rekreasi yang tidak akan pernah ada habisnya. Bisnis pariwisata
tentunya memerlukan manajemen yang baik. Unsur keputusan yang cepat dan cerdas dalam
inovasi manajemen sering berperan membantu perusahaan mengembangkan keunggulan yang
bertahan lama. Serta, prospek industri pariwisata Indonesia diprediksikan WTO akan semakin
cemerlang. Selain itu sektor industri pariwisata nasional memberikan kontribusi nasional bagi
program pembangunan.

3.2 Saran
Bisnis dan Pariwisata merupakan bidang yang menguntungkan dan menjanjikan bila
dilakukan dalam jangka panjang dan dengan tertata. Maka dari itu hendaknya kita bisa
mengelola bidang itu dengan baik agar bisa lebih bermanfaat. Semoga dengan adanya makalah
ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca tentang bagaimana Bisnis dan
Pariwisata itu sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sisca Joanna 2022 “Pengertian Bisnis Pariwisata” https://donabisnis.com/pengertian-bisnis-


pariwisata/ diakses pada 18 September 2022 pukul 20:00 wita

Rismatsy 2016 “Bisnis Pariwisata” https://rismatsy.wordpress.com/2016/10/19/bisnis-pariwisata/


diakses pada 18 September 2022 pukul 20:25 wita

Antnah Blog 2015 “Makalah Bisnis Pariwisata” http://antnah12.blogspot.com/2015/03/makalah-


bisnis-pariwisata.html diakses pada pukul 20:50 wita

https://www.jurnal.id/id/blog/peluang-usaha-di-bidang-pariwisata-sbc/ diakses pada pukul 21:00


wita

https://library.unmas.ac.id/repository/EBK-00025.pdf diakses pada pukul 21:30 wita

11

Anda mungkin juga menyukai