Anda di halaman 1dari 6

Logista Vol. 5 No.

2 Tahun 2021
Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat ISSN: 2579-6283 E-ISSN: 2655-951X

PELATIHAN PENGOLAHAN PROTEIN BAR BERBAHAN BAKU DAUN KELOR


UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN GIZI MASYARAKAT DI DAERAH
TERDAMPAK BENCANA SIKLON SEROJA

TRAINING OF PROCESSING PROTEIN BAR MADE OF MORINGA LEAVES


TO MEET THE NUTRITIONAL NEEDS OF THE COMMUNITY IN AREA AFFECTED
BY THE SEROJA CYCLON DISASTER

Wilmientje Marlen Nalley 1)*, N.G.A Mulyantini S.S2), Ulrikus Romsen Lole3)
1)
Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana Kupang NTT
email: wilmientjenalley@gmail.com
2)
Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana Kupang NTT
email: ngamulyantini29@gmail.com
3)
Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana Kupang NTT
email: ulrikusromsenlole@gmail.com

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi
oleh ibu-ibu rumah tangga di pesisir pantai Oesapa Kupang NTT khususnya yang terkena
musibah badai siklon seroja pada awal tahun 2021 Salah satu dampak dari bencana alam
tersebut yaitu gangguan penyediaan makanan. Masyarakat dituntut untuk dapat
memanfaatkan sumber daya lokal yang potensial, diantaranya daun kelor yang kaya nutrisi
dan banyak tersedia hampir disemua tempat di kota Kupang. Namun, kelompok mitra kurang
memanfaatkan daun kelor sebagai bahan baku pakan lokal yang potensial, dan kurang
memahami tentang menyediakan stok makanan darurat yang bergizi dan tahan lama. Maka,
dirasakan perlu untuk memberi pelatihan pengolahan daun kelor menjadi camilan sehat kaya
manfaat Metode kegiatan pengabdian ini yaitu penyuluhan, konsultasi, difusi iptek, dan
pelatihan Hasil dari kegiatan ini yaitu meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan mitra
dalam memanfaatkan komoditas unggulan lokal yaitu daun kelor. Kesimpulan, kelompok
mitra mampu memanfaatkan daun kelor untuk dijadikan bahan baku membuat protein bar
sebagai camilan sehat, praktis, dapat disimpan lama, dan bergizi.
.Kata kunci : protein bar, daun kelor, camilan, makanan darurat, siklon seroja

ABSTRACT

This service activity aims to provide solutions to the problems faced by housewives on the
coast of Oesapa Kupang, NTT, especially those affected by the Seroja cyclone at the
beginning of 2021. One of the impacts of the natural disaster is the disruption of food supply.
The community is required to be able to take advantage of potential local resources, including
Moringa leaves which are rich in nutrients and are widely available in almost all places in
the city of Kupang. However, the partner group does not use Moringa leaves as a potential
local feed raw material, and lacks understanding about providing emergency food stocks that
are nutritious and can last a long time. Based on the analysis of the problem above, it is felt
necessary to provide training in processing Moringa leaves into healthy snacks that are rich
in benefits. The methods are counseling, consultation, diffusion of science and technology,
and training. The results of this activity are increasing the knowledge and skills of partners in
utilizing local superior commodities, namely Moringa leaves. In conclusion, the partner
group was able to utilize Moringa leaves to be used as raw materials for making protein bars
as healthy, practical, long-storage, and nutritious snacks
Keywords: protein bar, moringa leaves, snack, emergency food, seroja cyclon
145
http://logista.fateta.unand.ac.id
Corresponding author:
 wilmientjenalley@gmail.com
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.2 Tahun 2021 Hal: 145-150

PENDAHULUAN makanan jika suatu waktu diperlukan


Bencana alam siklon seroja yang mendadak [3]. Bahan pangan darurat harus
menimpa NTT telah menimbulkan dampak dari pangan lokal dan harus mencukupi gizi
yang merugikan bagi masyarakat. Salah satu [4]. Sumber daya lokal yang banyak tersedia
tempat yang terkena dampak yaitu di hampir semua tempat di kota Kupang NTT
masyarakat di daerah pesisir pantai Oesapa yaitu pohon kelor. Provinsi NTT telah
Selatan Kupang NTT. Banyak rumah dan ditetapkan menjadi provinsi kelor sekaligus
bangunan yang rusak, sumber air bersih menjadikan kelor sebagai komoditas
tercemar, dan ketersediaan makanan unggulan lokal. Daun kelor kaya akan
terganggu. Salah satu tanggung jawab vitamin A, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2
pemerintah dan lembaga bantuan setelah (riboflavin), vitamin B3 (niacin), vitamin B6,
terjadi bencana alam adalah menyediakan serta vitamin C, mineral, dan senyawa
makanan darurat bagi para korban. Ini adalah tanaman bermanfaat lainnya. Selain itu,
tindakan yang tak terelakkan untuk kandungan polifenol dalam daun kelor
menyelamatkan nyawa bagi yang terkena memiliki sifat melawan kanker dan dapat
dampak bencana [1]. Pangan darurat adalah mengurangi risiko seperti penyakit jantung
jenis pangan khusus yang dikonsumsi pada dan diabetes [5],[6],[7] meneliti formulasi
saat atau setelah masa darurat untuk pangan darurat yang berenergi tinggi dan
memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari padat nutrisi untuk memenuhi persyaratan
manusia dan siap makan serta bergizi [2] . nutrisi yang diperlukan bagi individu yang
Berbagai bantuan baik dari pemerintah terkena bencana.Memanfaatkan bahan
dan masyarakat diberikan kepada korban pangan alternatif melalui penerapan
bencana. Misalnya bantuan makanan, berupa teknologi sederhana dapat meningkatkan
mie instan atau beras yang memerlukan nilai tambah dari bahan pangan tersebut [8].
peralatan dan juga air bersih untuk Berdasarkan observasi yang telah
memasaknya. Hal tersebut tidak mudah dillakukan di lokasi mitra diketahui terdapat
dilakukan di daerah terdampak bencana beberapa permasalahan diantaranya, yaitu
karena tidak selalu ada air bersih dan kurangnya ketrampilan ibu-ibu dalam
peralatan yang cukup untuk memasak. memanfaatkan daun kelor untuk dijadikan
Kondisi seperti ini membuat masyarakat camilan yang bermanfaat. Selain itu
memerlukan stok makanan yang bergizi yang pengetahuan mengenai cara mengolah daun
praktis dan bisa langsung dikonsumsi tanpa kelor masih kurang. Sebagian besar
harus diolah terlebih dahulu sebagai kelompok mitra hanya mengolah kelor untuk
pengganjal perut yang praktis. Stok makanan dijadikan sayur. Jika kelor diolah lebih
darurat bisa dalam bentuk protein bar yang inovatif maka akan menjadi makanan yang di
dapat disimpan lama untuk persediaan sukai semua usia Oleh karena itu, perlu perlu

146
http://logista.fateta.unand.ac.id
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.2 Tahun 2021 Hal: 145-150

diberi pelatihan agar mereka dapt berikut :


menghasilan produk camilan berbahan daun 1. Penyuluhan. Pada tahap ini diberikan
kelor yang mudah mengolahnya, praktis, dan teori dan penjelasan kepada peserta
bergizi bagi keluarganya. Berdasarkan tentang: pangan darurat, kandungan gizi
uraian maka dapat diidentidfikasi masalah daun kelor, dan manfaatnya bagi
yang ada yaitu sebagai berikut : kesehatan. Metode penyuluhan yang
 Kurangnya pengetahuan dalam mengolah dilakukan pada program pengabdian ini
makanan dengan bahan baku daun kelor. adalah penjelasan awal sebelum kegiatan
Sebagian besar mereka mengolah kelor dimulai oleh beberapa narasumber yang
untuk dijadikan sup sayuran saja. memahami kandungan gizi daun kelor,
 Kurangnya memanfaatkan daun kelor dan narasumber yang mengetahui
sebagai bahan pakan lokal yang potensial. pengolahan pngan darurat dan cara
 Kurang memahami tentang menyediakan pengemasannya. Tujuan penyuluhan agar
stok makanan darurat yang bergizi mitra memahami bahwa teknologi dan
 Tingkat pendidikan sebagian besar lulusan manajemen yang diberikan bermanfaat

SMA, sehingga perlu pelatihan untuk untuk menyediakan stok makanan atau

menerima transfer eteknologi dan cemilan yang bermanfaat bagi kesehatan,

pelatihan yang komprehensif . Minimya khususnya dalam mengatasi masalah

minat berwirausaha. penyediaan pangan darurat.. Materi

Oleh karena itu, Tujuan Program penyuluhan diberikan dengan susunan

Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah kata yang yang sederhana, dan mudah

memperkenalkan kepada masyarakat pesisir dipahami, sehingga dapat menambah

pantai Oesapa mengenai protein bar cemilan pengetahuan dalam ketrampilan.

sehat kaya manfaat dari olahan daun kelor,. Berbagai materi yang diberikan dapat
diterima dengan baik.
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
2. Konsultasi dan tanya jawab mengenai
Khalayak sasaran kegiatan pengabdian materi yang telah diberikan.
ini adalah kelompok ibu-ibu rumah tangga 3. Difusi Iptek. Pada kegiatan ini diberikan
sebanyak 15 orang yang dibagi dalam 2 ketrampilan dalam membuat protein bar,
kelompok pertemuan. Lokasi mitra dekat yang di awali dengan mempersipakan
dengan tempat rekreasi dan juga pasar hasil semua bahan yang dibutuhkan, lalu
tani, sehingga, daerah ini ramai dikunjungi mengolah daun kelor menjadi tepung.
masyarakat sekitar. Proses nya adalah sebagai berikut :
Langkah-langkah yang ditempuh untuk  Daun kelor muda dari dipetik,
melaksanakan solusi atas permasalahan kemudian dilepas tangkai-tangkainya,
spesifik yang dihadapi mitra adalah sebagai
dicuci bersih.

147
http://logista.fateta.unand.ac.id
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.2 Tahun 2021 Hal: 145-150

 Lalu dikeringkan pada suhu kamar di 6. Promosi pada masyarakat sekitar.


dalam ruangan selama 2 hari. 7. Evaluasi; dilakukan untuk:
 Setelah mongering dihaluskan a) mengetahui tingkat pencapaian target
menggunakan blender kering, digiling semula agar ibu- ibu dapat mandiri dan
selama 5 menit dengan kecepatan tinggi. usaha berkelanjutan, b) mengobservasi
 Kemudian serbuk diayak dengan ukuran tingkat pemahaman mitra, c)
100 mesh, untuk memisahkan terpung dari Membuktikan manfaat kegiatan PKM
tulang daun dan tangkai daun. Tepung bagi kelompok mitra, d)
kelor siap digunakan untuk campuran Mengidentifikasi hambatan yang
cemilan sehat dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
4. Pelatihan. Mitra diberi arahan dan buku saku HASIL DAN PEMBAHASAN
berisi petunjuk pembuatan produk, lalu
Pelaksanaan kegiatan PKM ini diikuti
diikuti dengan demonstrasi untuk membuat
oleh 15 orang peserta, yaitu ibu-obu rumah
protein bar. Proses demonstrasi diawali
tangga di Kelurahan Oesapa Kupang NTT.
dengan membuat serbuk kelor, lalu
Luaran yang dicapai secara umum dari
mencampur semua bahan yang diperlukan.
kegiatan pengabdian ini yaitu meningkatnya
Bahan tersebut yaitu : 200ml susu (sumber
pengetahuan dan ketrampilan tentang
nutrisi lengkap), 250 gram kacang tanah yang
pembuatan pangan darurat dari sumberdaya
telah disangrai sebagai sumber lemak, susu
lokal yang banyak tersedia di lokasi mitra.
bubuk rasa coklat + 6 sdm tepung daun kelor
Meningkatnya pengetahuan ini diperoleh dari
sumber protein, 100 gram kurma, dan 25 gr
hasil kegiatan penyuluhan Tampak dari
kismis sebagai sumber energi. Campuran
motivasi, semangat dan antusiasme dari
bahan dibentuk seperti batang/bar, sehingga
kelompok ibu-ibu sangat tinggi dan selalu
disebut “Protein bar” dengan kandungan
hadir pada acara penyuluhan. Luaran yang
nutrisi lengkap, terdiri dari karbohidrat,
dicapai secara khusus yaitu:
portein, lemak,vitamin, dan mineral.
1. Pengetahuan mitra sebanyak 15 orang
Dikemas dengan berat 75 g untuk dapat
ibu-ibu meningkat tentang pemanfaatan
memenuhi konsumsi energi harian sebesar
daun kelor sebagai sumber daya lokal
2100 kkal.
yang potensial. Sebanyak 15 orang
5. Pendampingan. Kegiatan ini untuk
peserta trampil mengolah daun kelor
memonitor kemampuan ibu-ibu dalam
menjadi pangan darurat atau camilan
membuat protein bar. Mitra pada saat
yang sehat bagi keluarganya.
kegiatan harus mengisi daftar hadir, dan
Demonstrasi dalam pengolahan produk
harus aktif mengikuti kegiatan mulai dari
dapat dilakukan dengan baik. Tehnik
persiapan bahan sampai pelaksanaan
yang dilakukan adalah tehnik yang
kegiatan.

148
http://logista.fateta.unand.ac.id
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.2 Tahun 2021 Hal: 145-150

sederhana, namun sesuai dengan standar


baku yang sudah ditetapkan dan
memenuhi syarat Bahan yang digunakan
adalah bahan yang banyak tersedia di
daerah sekitar, mudah didapat dan harga
relatif murah. Namun, kegiatan
bimbingan masih terus dilakukan untuk
saling memotivasi .diantara peserta Gambar 3. Serbuk kelor

kegiatan pengabdian.
2. Mitra mampu mempromosikan produk
makanan yang sehat, dan mudah cara
membuatnya ke daerah lainnya. Namun,
hanya 5% saja yang berminat untuk
menjual produk pada kegiatan bazar atau
Gambar 4.
kegiatan lainnya, sehingga dapat Proses membuat protein bar
menambah pendapatannya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.

.Gambar.1. Pembukaan kegiatan pengabdian Gambar 5.


masyarakat bersama RT setempat Proses membuat protein bar

Gambar 2. Daun kelor


Gambar 6.
Produk protein bar cemilan sehat kaya
manfaat

149
http://logista.fateta.unand.ac.id
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.2 Tahun 2021 Hal: 145-150

Tabel. 1. Data kepuasan mitra terhadap REFERENSI


pelaksanaan kegiatan PKM
[1] Soheyla A., Pouran Raeissi, Hariid
% kinerja Ravaghi, and Mohammedreza M, 2019.
Indikator
kepuasan The characteristics features of
Pelaksanaan PKM 100% peserta puas enmergency food in national level
sesuai dengan natural disaster response programs : A
kebutuhan mitra qulitative study. Journal of Education
Pengetahuan mitra 100% peserta puas and Health Promotion Vol, 8 :5.
meningkat tentang [2] Aini, N. Prihanato V., Wijanarko, G.
protein bar Sustriawan, B. Dinayati., M, and
Produk PKM yang 100% peserta puas Aporinati, F. 2018. Formulation and
dihasilkan dalam characterization of emergency food
program PKM based on instant corn flour
bermanfaat bagi mitra supplemented by instant tempeh
Keingingan mitra 5 % peserta puas (or soybean) flour. International Food
untuk menjual produk Research Journal 25(1) : 287-292.
dalam rangka [3] Dyah R.B. 2020. Buku Saku:
meningkatkan Pemanfaatan Tepung Daun Kelor
pendapatan ekonomi Sebagai Komponen Makanan
rumah tangga Pendamping Asi (MPASI) Padat Nilai
Pelaksanaan PKM 100% peserta puas Gizi. Surakarta : Universitas Sebelas
mampu Maret
memberdayakan [4] Sheibani E, Dabbagh M. A, Sharifan A,
peserta sehingga Afshari Z. 2018 Linear programming:
sanggup berkarya An alternative approach for developing
mandiri formulations for emergency food
products. J Sci Food Agric. 98:1444–52
KESIMPULAN [5] Brisske L, Lee S, Klein B, Cadwallader
Kelompok ibu-ibu yang berlokasi di K. 2004. Development of a prototype
high-energy, nutrient- dense food
pesisir pantai Oesapa Kupang NTT sebagai product for emergency relief. J Food
mitra dari kegiatan pengabdian ini dapat Sci. 69:S361–7
[6] Hermayanti, M. E., Rahmah, N. L., &
memanfaatkan daun kelor sebagai sumber Wijana, S. 2016. Formulasi Biskuit
daya lokal yang potensial untuk dijadikan sebagai Produk Alternatif Pangan
Darurat. Industrial : Jurnal Teknologi
pangan darurat atau cemilan sehat kaya dan Manajemen Agroindustri.5(2):107-
manfaat, aman, dan bergizi. Hasil kegiatan 113.
[7] Yulianis, R Dewi, Indri M., Jelly P.,
PKM ini adalah berdasarkan data kuesioner Armini H. 2021. Sosialisasi tentang
dari peserta kegiatan yang dirangkum pada sehat dengan obat traisional dan
suoemen kesehatan di masa new normal
Tabel berikut ini. covid 19. Logista, Jurnal ilmiah
Pengabdian kepada Masyarakat . Vol 5
UCAPAN TERIMAKASIH (1)
[8] Prima Y.F., Nela E.P., Rilma, N.,
Terimakasih kepada LP2M Universitas Gusmalini, dan Yenni M. 2021. Alih
Nusa Cendana Kupang NTT yang telah Teknologi Pengolahan Pangan Lokal di
Kenagarian Nadaleh, Limapuluh Kota.
memberikan dana PNBP kegiatan Logista, Jurnal Ilmiah Pengabdian
Pengabdian Masyarakat Tahun anggaran kepada Masyarakat. Vo.4 (1)

2021.

150
http://logista.fateta.unand.ac.id

Anda mungkin juga menyukai