10. Tahap refleksi dan 1. Melengkapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan
tindak lanjut refleksi, serta menyusun langkah strategis.
2. Angket refleksi proyek pameran media aksi nyata
produk budaya Indonesia.
3. Asesmen evaluasi solusi yang ditawarkan.
Deskripsi kegiatan :
Proyek “Mencintai produk budaya Indonesia”merupakan proyek yang akan mengasah bakat
dan kemampuan sikap berkebhinekaan global peserta didik. Terdapat 3 elemen kunci guna
mencapai Profil Pelajar Pancasila yang berkebhinekaan global, yaitu : Mengenal dan menghargai
budaya. Kemampuan komunikasi inter kultural dalam berinteraksi dengan sesama. Refleksi dan
tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
Proyek ini melatih anak tentang bagaimana caranya mengidentifikasi, mengeksplor hingga
mengapresiasi budaya Indonesia dalam kehidupan sehari - hari. Diawali dengan mengidentifikasi,
mengeksplor dan menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
yaitu apresiasi terhadap produk budaya Indonesia. Keragaman produk budaya Indonesia
dipertanyakan eksistensinya dalam kehidupan masyarakat saat ini. Langkah selanjutnya adalah
menentukan proyek dalam bentuk hasil karya / produk yang mencerminkan berbagai tindakan
apresiasi pada produk budaya Indonesia. Proyek ini dikembangkan untuk seluruh peserta didik kelas
VIII dengan bimbingan wali kelas dan guru mata pelajaran dan guru BK yang kemudian digabungkan
dalam satu pameran di akhir proyek pada akhir semester ganjil.
Proyek ini mengakomodir tiga (3) dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu: berkebhinekaan
global, gotong royong, dan kreatif. Proyek ini merupakan integrasi dari seluruh mata pelajaran yang
ada di .................sebanyak sebelas ( 11) mata pelajaran dan layanan Bimbingan dan Konseling.
Perencanaan dilakukan pada Agustus minggu kesatu dan kedua sedangkan pelaksanaan atau proses
pembuatan proyek sampai dengan aksi pajang karya/aksinya menggunakan model blok yaitu
dijadwalkan secara tersendiri mulai tanggal 11 - 20 Oktober 2022 selama dua minggu
Jadwal Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kelas VIII SMPN 8 Cimahi
5. 19 Oktober 2022 Menyusun dan menyiapkan ujian proyek Wali kelas dan guru
serta mereview di akhir acara dengan pembimbing/fasilitator
melakukan evaluasi dan refleksi yang ditunjuk
A. Kegiatan Pembelajaran
2 Rabu/ 12 Oktober 07.00 – 09.00 Materi mengenai produk projek Pemateri Poster
2022 - Poster 1.Agus Nanan,
- Video S.Pd
- Penyusunan 2.Ahmad Sodikin,
laporan/presentasi S.Pd.
3. Agus Rustandi,
S.Pd
Pemateri Video :
1.Tri Wibowo,
S.Pd.
2. Vega
Zamaludin, S.Pd.
3. Dian Hidayat,
S.Pd
Pemateri laporan: .
1. Suhandini,
SPd.
2. Sri Saripah,
S.Pd.
3. Ayu Lestari,
S.Pd.
Setiap negara, pastinya memiliki penerus sebagai penegak dan pemimpin bangsanya, yaitu
muda-mudi saat ini, termasuk juga di Indonesia. Para generasi penerus ini merupakan harapan
masa depan yang diprioritaskan lebih maju dan terjamin intelektual, daya cipta, serta yang
terpenting budi pekertinya. Hal ini pun dilakukan demi meningkatkan kualitas sumber daya
manusia guna menjamin cerahnya masa depan Indonesia.
Pengembangan budi pekerti dan berwawasan luas para penerus bangsa ini haruslah didasari
dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari
itu, didukunglah dengan terciptanya gerakan Profil pelajar Pancasila yang diusung sedemikian
rupa dan ditujukan untuk menghadirkan para Pelajar Pancasila dengan penguatan karakter baik,
yakni melalui enam kunci utama yang terkandung di dalamnya yaitu; 1) Beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; 2) Berkebinekaan global; 3) Bergotong royong; 4)
Mandiri; 5) Bernalar kritis; dan 6) Kreatif. Pelajar Pancasila ini ialah sebagai perwujudan pelajar
Indonesia yang memiliki kompetensi global dan memiliki pola pikir juga sikap sesuai dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, agar hadirnya sumber daya manusia unggul dalam
setiap aspek kehidupan.
Setiap kunci dalam Profil Pelajar Pancasila memiliki perannya masing-masing dalam
membentuk karakter baik pemuda bangsa, seperti dalam kata kunci ke-2 yaitu “berkebinekaan
global” yang mengandung pesan bahwasannya para anak bangsa harus bersemangat
mempertahankan budaya asli, lokalitas dan identitas Indonesia, namun juga tetap terbuka
dengan budaya lainnya sebagai bentuk menghargai dan pengenalan positif terhadap budaya
tersebut.
Apalagi di zaman globalisasi saat ini, hal itu tentunya akan memudahkan pengenalan dan
pertukaran budaya satu dengan yang lain. Kebinekaan global ini pun bisa dikatakan pula sebagai
rasa menghargai perbedaan atau toleransi dalam keberagaman, menghargai budaya asal
namun tidak menutup diri dari budaya luar.
Kunci mengembangkan kebinekaan global yang pertama adalah dengan mengenal dan
menghargai budaya. Hal ini diawali dengan menggali lebih dalam dan meningkatkan minat
kepada budaya bangsa Indonesia terlebih dahulu sebagai pijakan kuat untuk tidak mudah
terbawa arus budaya luar. Selanjutnya, melestarikan juga mencintai budaya dan tradisi bangsa
agar tetap terjaga jati diri maupun keberadaannya hingga bisa bersanding di kancah
internasional. Lalu, mengikuti perkembangan budaya dunia.
Apalagi di zaman globalisasi yang perkembangan teknologinya pesat ini. Akses komunikasi
dan pertukaran informasi menjadi sangat mudah dilakukan. Yakni, dengan dipermudahnya
identifikasi informasi mengenai budaya luar agar dapat menyaring budaya yang baik untuk
diikuti tanpa bertentangan dengan budaya bangsa. Selain itu, juga sebagai bentuk apresiasi dan
menghargai budaya orang lain.
Kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama merupakan kunci
kedua dari berkebinekaan global. Interkultural menurut Matsumoto dan Juang (2008) adalah
komunikasi antara orang-orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Saat
mampu untuk menghargai, menerima perbedaan dengan terbuka dan memahami budaya lain.
Maka, akan terciptanya bentuk interaksi juga rasa empati dalam diri kepada masyarakat luas.
Hadirnya pengetahuan mengenai dunia juga budaya luar dibantu dengan mudahnya
menjalin komunikasi digital, menghadirkan banyak interaksi baru dalam bentuk komunikasi dan
kerja sama berbagai pihak dari seluruh kalangan hidup. Di mana hal ini berdampak positif untuk
peningkatan kemajuan bangsa tanpa diikuti prasangka terhadap budaya luar, yaitu hidup
berdampingan dengan segala perbedaan yang ada.
Poin kunci terakhir dalam berkebinekaan global adalah refleksi dan tanggung jawab
terhadap pengalaman kebinekaan. Refleksi dan tanggung jawab dalam tindakan berkebinekaan
global, ialah mengevaluasi sikap yang diambil terhadap budaya bangsa sendiri, yaitu dengan
tetap menjaga kemurnian budaya dan tradisi agar tidak lekang oleh waktu dan zaman. Hal ini
pun diyakini dapat dilaksanakan dengan wujud kegiatan pelestarian budaya bangsa.
Selanjutnya, bisa pula dengan menyikapi budaya luar dengan menghargai perbedaan yang
ada, memaknai keberagaman sebagai sesuatu hal yang positif untuk menciptakan perdamaian,
menyelaraskan perbedaan yang ada, dan menciptakan hubungan yang harmonis dengan
berbagai budaya lain. Ihwal ini pun akan mencapai kunci utama pembentukan poin kebinekaan
global dengan tujuan utama toleransi terhadap perbedaan, dikarenakan semua orang bisa
hidup berdampingan dengan perbedaan-perbedaan yang ada.
Globalisasi tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal ini dikarenakan dampak dari
globalisasi itu sendiri yang sangat besar bagi kehidupan manusia di bumi. Menurut studi
sosiologi, globalisasi merupakan fenomena yang mempermudah proses saling bertukar dan
berbagi informasi, pengetahuan, dan teknologi antar manusia di berbagai penjuru dunia yang
memiliki aksesnya. Globalisasi tidak bisa dihindari arus dan perkembangan geraknya. Ketika
memilih menutup diri dari globalisasi, berarti menutup diri dari dunia internasional. Maka dari
itu, perlu adanya penyesuaian sikap dan tindakan mengikuti perkembangan tersebut.
Globalisasi memiliki peranan penting dalam bidang sosial-budaya, yaitu memicu perubahan
tingkah laku masyarakat, gaya hidup, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, juga
perubahan sistem lainnya dalam sosial-budaya. Seperti setiap hal yang ada di kehidupan ini,
globalisasi pun memiliki dampak positif juga negatif yang saling berdampingan. Dengan
menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, akan memudahkan penyaringan
budaya asing yang sekiranya tidak sesuai dengan nilai norma Indonesia. Ketidaksiapan dengan
budaya asing ini pun akan menimbulkan culture shock atau gegar budaya pada masyarakat,
yang tentunya berdampak pada mudahnya terbawa arus budaya lain, hingga hilangnya
kebiasaan dan norma lama yang ada dalam setiap pribadi.
Dengan kebinekaan global, artinya kita siap untuk menerima setiap perbedaan yang ada baik
dengan segala sikap untuk menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi disebabkan oleh arus
globalisasi. Perihal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kecintaan terhadap budaya
bangsa, mendorong toleransi terhadap budaya lain, dan tetap mengikuti perkembangan dunia,
agar tidak adanya ketertinggalan zaman hingga bisa bersaing di kancah internasional untuk
kemajuan bangsa.
Sumber Pustaka:
https://www.sman1manggar.sch.id/read/685/berkebinekaan-global-bersama-globalisasi
Kreator:
Viola Jivanca
Artikel ini telah terbit di harian Belitong Ekspres pada Kamis (04/11/2021)
Pertanyaan Pemantik.
Budaya merupakan suatu cara pandang hidup sekelompok orang yang diwariskan dari generasi
ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Indonesia yang luas
memiliki beragam banyak budaya dari Sabang sampai Merauke. Sebagai generasi gen Z
(generasi yang lahir antara 1997-2012), bagaimana kalian mengpresiasi dan mempertahankan
produk budaya Indonesia di tengah gempuran produk – produk globalisasi seperti k-pop, manga
atau bahkan brand – brand import yang digunakan sehari - hari ?
Pecahkan persoalan tersebut dengan melakukan prosedur kerja berikut ini.
1. Buatlah rencana proyek yang akan kalian lakukan untuk mengatasi permasalahan terkait
apresiasi dan usaha mempertahankan produk budaya Indonesia !
2. Pilihan jenis budaya yang akan dieksplor adalah:
a. Tarian nusantara
b. Rumah adat nusantara
c. Makanan khas nusantara berbahan umbi-umbian dan kacang-kacangan.
3. Buatlah proyek tersebut sesuai jadwal yang sudah disepakati bersama.
4. Lakukan bimbingan proyek minimal 5 kali dengan pembimbing masing-masing.
5. Laporkan hasil proyek kalian dalam bentuk media yang menarik dengan kriteria di bawah
ini.
a. Produk berupa contoh karya budaya :
1.Kreatifitas
2.Kemasan.
3.Inovasi.
b. Poster
1 .Ukuran poster 60 cm x 160 cm.
2. Poster memuat judul kegiatan, tujuan kegiatan, langkah kegiatan, foto kegiatan, dan
hasil kegiatan.
3.Penilaian meliputi: ketepatan ukuran, kelengkapan struktur, desain poster dan
kelengkapan informasi.
c. Video pendek
1. Durasi maksimal 3 menit.
2. Kualitas gambar dan suara
3. Kebermaknaan isi pesan.
b.Asesmen Kegiatan Proyek
Penilaian kegiatan proyek terdiri dari beberapa komponen yaitu:
Gaya Bahasa yang digunakan Bahasa yang Bahasa yang digunakan luwes,
berkomunikasi kaku dan tidak mudah digunakan kaku formal dan mudah dicerna
dicerna oleh peserta dan mudah dicerna oleh peserta lainnya dengan
lainnya. oleh peserta Bahasa tubuh yang
lainnya. mendukung.
Tampilan Informasi yang disajikan Informasi yang Informasi yang disajikan tata
Media tata letaknya disajikan disajikan tata letaknya disajikan
terorganisasi, menarik, letaknya disajikan terorganisasi, menarik,
namun tidak original. terorganisasi, original, dan didukung ilustrasi
menarik, dan yang sesuai topik yang
original. disajikan.
5.Asesmen produk.
Rasa Rasa yang disajikan belum Rasa yang disajikan Rasa yang disajikan
sesuai dengan kriteria sesuai dengan kriteria sangat sesuai dengan
penilaian yang ditetapkan. penilaian yang ditetapkan kriteria penilaian yang
ditetapkan
Inovasi Produk belum tampak Produk sudah tampak Produk sudah tampak
adanya inovasi/ masih adanya inovasi yaitu rasa adanya inovasi yaitu
biasa baik dari rasa ada campuran kekinian beraneka rasa ada
maupun kemasan dan kemasan menarik campuran kekinian dan
dengan logo kelompok kemasan menarik dengan
logo kelompok dengan
desain yang lebih
menarik.