(RPP 2)
SatuanPendidikan : SMP Negeri 8 Cimahi
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Identifikasai unsur-unsur dan Menyimpulkan Teks Eksposisi
Sub Materi : Pola pengembangan dan gagasan umum teks eksposisi
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Alokasi Waktu : 3X 35 Menit (3 Jam Pelajaran)
KOMPETENSI DASAR
3.5 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi berupa artikel ilmiah populer dari koran/ majalah) yang didengar
dan dibaca yang didengar dan dibaca. (C4) Pengetahuan Faktual
4.5 Menyimpulkan (menyalin ulang garis besar ) isi teks eksposisi (artikel ilmiah populer dari koran dan
majalah) yang diperdengarkan dan dibaca.(P5) Keterampilan Konkret
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem based Learning,
dengan teknik diskusi kelompok peserta didik secara kritis dan tanggungj jawab dapat:
a. Menjelaskan pola pengembangan kutipan teks eksposisi dengan tepat
b. Menentukan ide pokok setiap paragraf teks eksposisi yang dibaca dengan tepat.
c. Menentukan unsur-unsur teks eksposisi yang terdapat dalam teks tersebut dengan tepat.
B. LANGKAH-LANGKAH (KEGIATAN) PEMBELAJARAN
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 Menit)
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin (Religius
Penguatan dan tanggung jawab).
Pendidikan b. Guru bertanya jawab dengan peserta didik tentang materi sebelumnya. (Apresiasi).
Karakter c. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari teks eksposisi dalam
kehidupan sehari-hari
d. Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran, materi ajar , dan teknik penilaian serta
kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran. (Motivasi)
KEGIATAN INTI ( 80 Menit)
1. Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian dengan
membaca teks eksposisi yang berjudul ‘ Nasib Hutan Kita Semakin Suram” pada
Orientasi pada buku paket peserta didik halaman 60. Mengamati
masalah 2. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan pengamatan dan menentukan
permasalahan tentang gagasan umum teks eksposisi yang terdapat di dalam teks
tersebut.
3. Guru memberikan tugas pada peserta didik untuk mengidentifikasi pertanyaan yang
berkaitan dengan gagasan umum teks yang disajikan.
Pengorganisasian
4. Peserta didik mencari data dari berbagai sumber yang relevan (buku paket dan LK)
terkait gagasan umum.
5. Peserta didik bersama kelompoknya masing-masing membaca contoh teks eksposisi
Penyelidikan yang terdapat dalam buku teks hal 71 yang berjudul “ Manajemen Pengelolaan
pada masalah Sampah”.
6. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang gagasan umum dan jenis-jenis
paragraf.
7. Peserta didik menerima LKPD dari guru dan mendiskusikan informasi yang terdapat
dalam teks eksposisi.
8. Peserta didik mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan
lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu Identifikasai Unsur-
Unsur dan Menyimpulkan Teks Eksposisi.
D. Penilaian
a. Penilaian sikap : Lembar penilaian sikap
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tulis (bentuk uraian)
c. Penilaian Keterampilan : Tes Tulis (bentuk portofolio)
Gagasan penjelas merupakan ide pendukung dari sebuah gagasan utama. Gagasan ini tertuang dalam
kalimat penjelas. Sama halnya dengan gagasan utama dan kalimat utama, gagasan penjelas berbentuk
frasa dan kata benda, sementara kalimat penjelas merupakan kalimat utuh yang menjelaskan atau
menjabarkan kalimat utama dan bersifat khusus. Kalimat penjelas ini berciri khas mengulang sebagian
kata pada kalimat utama, selain itu juga dapat pula menggunakan kata ganti seperti ini, itu, tersebut
karena fungsinya sebagai menjelaskan kalimat utama.
Contohnya adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan teknologi memiliki dampak negatif dan dampak positif. (kalimat utama)
2. Kecanduan sebagai dampak negatif perkembangan teknologi (gagasan penjelas 1)
3. Dampak negatif dari perkembangan teknologi adalah kecanduan. (kalimat penjelas 1)
4. Kemudahan mendapatkan informasi dan pengetahuan (gagasan penjelas 2)
5. Dampak positif dari perkembangan teknologi adalah kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pengetahuan tanpa dibatasi tempat dan waktu. (kalimat penjelas 2)
Sehingga jika kita melihat paragraf utuhnya adalah sebagai berikut:
Perkembangan teknologi memiliki dampak negatif dan dampak positif. Dampak negatif dari
perkembangan teknologi adalah kecanduan. Dampak positif dari perkembangan teknologi adalah
kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan tanpa dibatasi tempat dan waktu.
Paragraf di atas merupakan paragraf deduktif (pola pengembangan umum-khusus). Kata yang berwarna
merah menunjukkan adanya pengulangan kata sebagai ciri khas dari gagasan penjelas yang berfungsi
menguraikan hal umum pada kalimat utama menjadi lebih khusus.
Dengan memperhatikan gagasan utama dan gagasan penjelas dalam menulis, maka tulisan kita akan
terhindar dari kata yang bertele-tele maupun terlihat banyak lompatan ide. Sebuah paragraf yang kita buat
akan sistematis dan mengacu pada satu gagasan. Ada baiknya ketika kita akan menulis, kita membuat
kerangka tulisan yang berisi gagasan-gagasan utama, setelah itu barulah kita kembangkan menjadi sebuah
teks utuh.
2. Jenis Paragraf
Berdasarkan letak gagasan umum, kita dapat mengetahui jenis paragrafnya. Adapun jenis paragraf dalam
teks teksposisi sebagai berikut
1) Paragraf deduktif
Paragraf induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf.
Contoh:
Peserta didik sering tidak konsentrasi saat belajar di dalam kelas. Kondisi ruangan yang tidak nyaman
turut memengaruhi proses pembelajaran di kelas. Kemampuan guru menyampaikan materi yang kurang
profesional pun menyebabkan peserta didik malas mengikuti pembelajaran. Kurangnya kesadaran
belajar mandiri pada peserta didik juga turut memperparah tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
Itulah beberapa penyebab nilai peserta didik turun di sekolah ini.
Paragraf tersebut termasuk paragraf induktif karena kalimat utama terletak di akhir paragraf,
yakni “Itulah beberapa penyebab nilai peserta didik turun di sekolah ini”.
2) Paragraf induktif
Paragraf induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf.
Contoh:
Peserta didik sering tidak konsentrasi saat belajar di dalam kelas. Kondisi ruangan yang tidak nyaman
turut memengaruhi proses pembelajaran di kelas. Kemampuan guru menyampaikan materi yang kurang
profesional pun menyebabkan peserta didik malas mengikuti pembelajaran. Kurangnya kesadaran
belajar mandiri pada peserta didik juga turut memperparah tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
Itulah beberapa penyebab nilai peserta didik turun di sekolah ini.
Paragraf tersebut termasuk paragraf induktif karena kalimat utama terletak di akhir paragraf,
yakni “Itulah beberapa penyebab nilai peserta didik turun di sekolah ini”.
3) Paragraf campuran
Paragraf campuran merupakan paragraf yang kalimat utamanya ada di dua bagian. Biasanya kalimat
utama paragraf dengan jenis ini diletakkan di bagian awal dan akhir paragraf. Sebenarnya dua kalimat
utama di dua bagian itu sama, tetapi disajikan dengan kata-kata yang berbeda untuk penekanan inti
masalah.
Contoh:
Peserta didik mesti rajin membaca buku. Dengan rajin membaca buku, pengetahuan peserta didik akan
semakin banyak. Semakin banyak informasi yang diserap peserta didik, maka dia akan lebih mudah
dalam menerima pembelajaran. Dengan banyak membaca, peserta didik juga kaya kosa kata bahasa.
Jadi, sudah seharusnya sekarang peserta didik rajin membaca buku.
Paragraf tersebut termasuk paragraf campuran karena kalimat utama terletak di awal dan akhir paragraf,
yakni “Peserta didik mesti rajin membaca buku” dan “Jadi, sudah seharusnya sekarang peserta
didik rajin membaca buku”.
SUMBER BAHAN
1. Kemendikbud RI.2018. Bahasa Indonesia SMP/MTs KELAS VIII. Jakarta:Kemendikbud.
2. Kosasih,E,Endang Kurniawan. 2018.Jenis-Jenis Teks: Fungsi, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan.
Bandung: Yrama Widya
3. Setyaningsih Ika, Meita Sandra Santhi. 2019. PR Bahasa Indonesia. Klaten: PT Penerbit Intan Pariwara.
4. https://www.kudupinter.com/2019/10/contoh-teks-eksposisi.html
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS VII/SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KOMPETENSI DASAR :
3.5 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi berupa artikel ilmiah populer dari koran/ majalah) yang didengar
dan dibaca yang didengar dan dibaca.
4.6 Menyimpulkan (menyalin ulang garis besar ) isi teks eksposisi (artikel ilmiah populer dari koran dan
majalah) yang diperdengarkan dan dibaca.
A. PETUNJUK UMUM:
1. Amati Lembar Kerja ini dengan saksama,
2. Baca dan diskusikan dengan teman kelompokmu dan tanyakan kepada guru jika ada hal yang kurang
dipahami,
3. Setiap kelompok akan mengerjakan permasalahan yang berkaitan dengan:
a.Pola pengembangan teks eksposisi
b. Menentukan ide pokok paragraf
c.Mendata pendapat dan fakta teks eksposisi
B. TUGAS/LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN:
1. Bacalah dengan saksama teks eksposisi berikut!
Indonesia kembali menjadi sorotan dunia terkait dengan masalah sampah yang terus berkembang dan
belum dapat teratasi. Melihat perkembangan masalah sampah plastik, agaknya pemerintah memang sudah harus
mempercepat perbaikan sistem pengelolaannya.
Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton
sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga
mencemari lautan.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran
sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia. China memimpin dengan tingkat pencemaran sampah plastik ke
laut sekitar 1,23-3,53 juta ton/tahun.
Dampak untuk Indonesia, tentu saja polusi akan semakin meningkat. Kualitas lingkungan hidup sudah
tentu akan terancam.
Sudah bukan rahasia lagi kalau Indonesia adalah salah satu pusat dari ekosistem laut dunia. Perairan
Indonesia merupakan rumah dari 76% spesies karang, hutan bakau, dan padang lamun. Berbagai spesies
perikanan, tentu akan terganggu dengan adanya sampah plastik.
Selain dampak lingkungan, sampah plastik juga berisiko menekan kegiatan perekonomian Indonesia.
Sebab, berdasarkan buku saku Kementerian Pariwisata, sektor pariwisata RI menyumbang 9% terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) tahun 2014.
Adanya polusi perairan tentu saja akan berdampak pada penurunan kinerja pariwisata RI. Apalagi dunia
internasional menilai daya tarik utama pariwisata Indonesia adalah di wilayah pesisir. Hal itu dibuktikan dari
jumlah wisatawan asing yang mendarat di Bali mencapai 2,29 juta sepanjang Januari-Mei 2019 atau 62% dari
total wisatawan yang datang melalui pintu udara.
Masalah sampah plastik di Indonesia tidak bisa dibiarkan untuk terus bertumbuh. Pemerintah
diharapkan untuk lebih tegas dalam membuat kebijakan untuk mengatasi masalah sampah plastik yang tersebut
bekembang di indonesia. Selain itu, diperlukan adanya kerja cerdas dan kerja keras yang tersinergi antara
pemerintah dalam mengatasi masalah sampah ini.
Sumber : https://www.kudupinter.com/2019/10/contoh-teks-eksposisi.html,