Anda di halaman 1dari 16

BAB III

PENGAMATAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.T DENGAN TINDAKAN

SECTIO CESAREA (SC) DENGAN GAGAL INDUKSI

DI RSIA BUNDA JAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Data Demografi

Nama : Ny. T

No. RM : 186904

Tanggal Lahir : 19 April 1992

Umur : 27 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Wahab No 78 RT/RW 005/ 009

Status Perkawinan : Menikah

Status Pendidikan : SMA

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam
Diagnosa Medis : G1P0A0 H39-40 minggu dengan gagal induksi

Rencana Tindakan : Sectio Caesaria

Status pembedahan : Elektif

Posisi pasien : Supine

Dokter Bedah : dr. YSN

Asisten : dr. AIR

Instrumentator : Br. Dd

Sirkulating : Zr. Yn

Dokter Anastesi : dr. Rss

Jam pembedahan : 14.00WIB – 15.00 WIB

Keluhan utama saat ini:

Klien mengatakan cemas dengan rencana tindakan operasi caesar yang akan dilakukan, klien
takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terutama pada bayinya pada saat operasi
dilakukan, klien tampak sering diam, klien tampak tegang, klien tampak di dampingi suami.
Klien mengatakan rencana untuk persalinan normal, sering buang air kecil, mules hilang
timbul. Klien mengatakan masuk RSIA Bunda pada tanggal 9 September 2022 pukul 12:00
WIB. Tanda-tanda vital sign: Tekanan darah: 120/70 mmHg, nadi: 89 kali/menit, pernapasan
20 kali/menit, suhu: 36,4 ° C.

Riwayat penyakit dahulu:


Klien mengatakan pernah operasi apendiktomi pada tahun 2016.
Riwayat penyakit keluarga:
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti penyakit jantung,
diabetes mellitus, asma, ginjal, kanker. TB.

Riwayat Ginekologi
Klien tidak ada menderita penyakit menular seksual dan belum pernah mengalami
pembedahan ginekologi.

G1 P0 A0

HPHT : 07 Maret 2019

HPL : 12 Desember 2019

Usia kehamilan : 39-40 Minggu

Keluhan yang muncul selama kehamilan ini:

Trimester I : tidak ada.

Trimester II : tidak ada.

Trimester III : Persalinan kala pertama memanjang.

Imunisasi:

Klien mendapatkan imunisasi TT di salah satu rumah sakit swasta Jakarta.

Kebutuhan dasar sehari-sehari:

Nutrisi

Klien makan 3 kali sehari, menu nasi lauk dan sayur serta susu 1 kali sehari. Tidak ada
keluhan mual dan muntah. Tidak ada riwayat alergi makanan. Minum ± 1600 cc/hari.

Eliminasi

Klien BAK 5-7 kali sehari, warna urine jernih ± 1500 cc/hari. Tidak ada keluhan saat
berkemih. BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak, tidak ada keluhan konstipasi.

Aktivitas dan latihan

Aktivitas selama hamil tidak ada perubahan, klien tetap menjalankan aktivitasnya sebagai ibu
rumah tangga. Tidak ada keluhan sesak atau pusing saat beraktivitas.
Istirahat dan tidur

Tidak ada gangguan dalam pola tidur. Malam hari tidur 7 jam dan siang 1 jam.

Seksualitas

Pasien melakukan aktivitas seksual 1 kali dalam seminggu. Tidak ada keluhan dalam aktifitas
seksual.

Persepsi dan kognitif

Status Mental : Kesadaran Composmentis

Pendengaran : Baik, dapat mendengar dengan baik.

Perabaan : Baik, tidak ada keluhan sensasi perabaan.

Berbicara : Bicara jelas dan bisa dipahami.

Kejang : Tidak ada kejang selama kehamilan.

Penciuman : Baik, tidak ada keluhan.

Nyeri :Terdapat nyeri dengan skala 3 dari 0-10.

Kognitif : Klien kadang-kadang terlihat gugup.

Persepsi diri dan konsep diri

Pasien mengatakan percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan ibadah
sesuai dengan ajaran yang dianut.

Keluarga Berencana

Klien belum pernah menggunakan alat kontrasepsi karena klien tidak meu menunda
kehamilan.

Pemeriksaan Fisik
Kaji vital sign

Tekanan Darah: 110/80 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Temperatur : 36 °C

RR : 20 x/mnt

Kulit, rambut dan kuku

Inspeksi kulit terdapat linea nigra, tidak ada pucat di daerah akral.

Kebersihan rambut baik dan kuku pendek bersih.

Pemeriksaan head to toe :

Kepala dan leher

Sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis, tidak ada edema palpebra. Klien tidak menggunakan
kacamata.

Tidak ada pembesaran limphe node anterior dan posterior dan tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid.

Telinga bersih, membran timpani utuh.

Mulut, tenggorokan dan hidung.

Mukosa mulut lembab, gigi lengkap. tidak ada keluhan, tidak ada pembesaran tonsil. Mukosa
hidung lembab dan tidak ada epistaksis.

Thoraks dan paru-paru

Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, palpasi dalam batas normal. Suara paru
vesikular, tidak ada bunyi tambahan weezhing atau ronchi.

Payudara
Payudara membesar, hiperpigmentasi pada areola mammae. Putting susu menonjol keluar.
Teraba lunak dan tidak ada teraba benjolan.

Jantung

Pulsasi ictus cordis tidak terlihat, teraba dalam batas normal. Pada perkusi tidak ada
pembesaran jantung. Terdengar bunyi jantung I dan II “lub, dub.

Abdomen

Inspeksi terdapat linea nigra dan adanya bekas jahitan di bagian abdomen kuadran kanan
bawah karena pernah dilakukan operasi apendiktomy pada tahun 2016, terasa nyeri ketika di
palpasi.

TFU : 3 jari di atas proesus xipodeus.

DJJ : 150x/menit, frekuensi teratur.

Tafsiran berat janin 3500 gram.

Genetalia

Tidak ada bekas luka, terdapat lendir.

Anus dan rectum

Tidak ada hemoroid, tidak ada lesi.

Vaskularisasi perifer

Wajah pucat, ekstremitas pucat, pengisian kapiler < 3 detik, tidak ada edema.

Perkusi refleks tendon

Normal

Neurologik

Tidak ada keluhan pusing.


Pemeriksaan Diagnostik

USG

Janin hidup, presentasi kepala. DJJ positif dan baik 150x/menit. Persalinan kala pertama
memanjang. Umur kehamilan 39-40 minggu.

Laboratorium

WBC : 10,2 10^3/ul


RBC : 4,2 10^3/ul
Hb : 12,0 g/dl
Hct : 24,5 %
CT/BT : 6/4 detik
Neutrofil : 7,7 10^3/ul
Limfosit : 26,4 10^3/ul
Monosit : 5,6 10^3/ul
Eosinofil : 0,5 10^3/ul
Basofil : 0,3 10^3/ul

Tindakan Medik

Akan dilakukan sectio caesarean tanggal 08 Desember 2019.

Fisik

Tekanan Darah: 110/80 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Temperatur : 36 °C

RR : 20 x/mnt

BB : 64 kg

TB : 153 cm
Psikis

Menjelaskan kepada klien tentang prosedur operasi yang akan dilakukan kepada klien.

Orientasi ruangan, lingkungan kamar dan tim operasi.

Menjelaskan rutinitas perioperatif dikamar operasi.

Administrasi

Persetujuan tindakan operasi telah ditanda tangani oleh keluarga, saksi, dan dokter.

Status rekam medik lengkap.

ASUHANKEPERAWATAN PRE OPERASI

Persiapan ruang dan alat

Surgical Equipment

Meja operasi : baik

Lampu operasi : baik

Mesin suction : baik

Meja instrumen : baik

Meja mayo : baik

Sampah infeksius : baik

Sampah non infeksius : baik

Safety box : baik

Trolly : baik
Mesin diatermi : baik

Mesin anestesi : baik

Penyangga tangan : baik

Tiang buffer : baik

Tiang infus : baik

Persiapan cuci tangan bedah

Air mengalir

Sikat

Cairan antiseptik clorheksidin 4%

APD lengkap (topi, google, masker, apron, sepatu bot/sendal yang tertutup)

Instrumen Steril (set microsurgery) dan Linen Steril :


Instrumen Steril
Bisturi no.20
Scapel no.4
Pinset chirurgis kecil 2 buah
Pinset chirurgis besar 1 buah
Pinset anatomis kecil 2 buah
Pinset anatomis besar 1 buah
Gunting jaringan 3 buah
Gunting benang 1 buah
Needle holder forcep 3 buah
Hak gigi empat tumpul 1 buah
Pean forcep 6 buah
Duk klem 6 buah
Kocher forcep 4 buah
Mikulik 4 buah
Sponge holding forcep 10 buah
Forcep 1 pasang
L hak 2 buah
Hak segitiga retraktor 1 buah
Kassa X-ray 40 buah
Kassa partus 5 buah
Kassa operasi 5 buah
Kom kecil 2 buah
Kom besar 2 buah
Nierbeken 1 buah
Couther 1 buah
Selang suction 1 buah
Vakum bayi 1 buah
Kondom lampu 2 buah
Linen Steril

Jas operasi :4

Penutup meja mayo :1

Penutup meja instrumen :1

Laken besar bawah :1

Laken besar atas :2

Laken samping :2

Duk bolong :1

Medical Supply meliputi:

Spuit disp 10 cc :1

Spuit disp 5 cc :1

Spuit disp 1 CC :1
Spinal needle no 27 :1

Kassa steril polos :5

Drain Catheter no. 12 :1

Urine bag :1

Jelly Catheter :1

Bisturi no. 20 :1

Handscoon steril :7

Sofratule :1

Tegaderm pad besar :1

Betadine 10% :3

Hibiscrube : 30cc

Fentanil :1

NaC1 500 :3

Venvlon no 18 :1

IV dresing :1

Swab alcohol :3

Lidocain :1

Diatermi plate :1

Electosurgical pencil :1

Vicril no 1 :2
Chromic cutgut no 2/0 :1

T-Mono no 3/0 :1

Instrumen tambahan
Jas operasi 4 buah
Duk bawah 1 buah
Duk atas 2 buah
Duk samping 2 buah
Duk lubang besar 1 buah
Duk towel
Towel
Persiapan pasien Pre-Operasi
Mengecek status atau identitas pasien (lengkap)
Pasien diterima di ruang penerimaan, pakaian diganti dengan baju operasi
Memakai topi operasi
Memastikan perhiasan, gigi palsu/implant, make up, soft lens dan kutek telah dilepas semua
Mengecek gelang pasien (ada)
Mengecek ada alergi/tidak (tidak ada alergi)
Mengecek sign marking pada daerah yang akan operasi.
Memasang infus pasien di tangan kiri dengan cairan Gelafusal 500 ml
Melakukan skin test untuk antibiotik ceftriaxone I gr.
Memberikan suntikan IV Omevel (perawat anastesi)
Memberikan suntikan IV Ondavel 8 mg (perawat anastesi)
Memasukkan pasien ke ruang OK

ASUHAN KEPERAWATAN INTRA OPRASI


Prosedur Operasi:
Memakai alat pelindung diri (topi, google, masker, apron, sepatu boot).

Melakukan cuci tangan bedah.

Masuk ruang operasi, mengeringkan tangan dengan handuk atau lap yang telah disediakan.

Memakai jas operasi dan sarung tangan secara tertutup.

Memasang linen mayo dan duk towel disertai dengan menyiapkan set anastesi (kasa 2 buah,
handscoon, sponge holding forcep 1 buah, kom), set bayi (kassa polos 5 buah, jas steril 1
buah, duk linen 1 buah, handscoon 1 buah, gunting jaringan 1 buah), set kateter (urine bag,
poli kateter, kom, kassa 3 buah, handscoon).

Menghitung kasa x-ray dan instrumen dihadapan sirkuler

Menyiapkan instrument yang dibutuhkan selama operasi.

Pasien memasuki ruangan operasi dan dilakukan anastesi oleh dokter anastesi. Dilanjutkan
dengan pemasangan kateter dan arde oleh sirkuler.

Melakukan aseptic area operasi (kom kecil, betadine, sponge holding, kassa x-ray) dan di lap
sekali dengan towel.

Drapping area operasi (duk bawah, duk atas, duk samping, duk klem 5 buah).

Pemasangan selang suction dan couter (selang suction, couter).

Cek selang suction dan couter

Melakukan time out :

Nama pasien : Ny. T

Diagnosa : G1P0A0 atas indikasi gagal induksi

Jenis Operasi : Sectio Caesare

Team Operasi : dr. YSN, dr. AIR, dr RSS


Instrumen : Br. Dd

Sirkuler : Zr. Yn

Kassa X-Ray : 40

Antibiotik : Ceftriaxon 1gram,

Hb : 12,0

Riwayat : OP (+) APP 2016.

Dan membaca doa sesuai kepercayaan masing masing untuk kelancaran operasi

Insisi kulit dibuat secara pannenstiel dengan panjang 10-15 cm dengan menggunakan bisturi
no.20

Dinding perut dibuka lapis demi lapis dimulai dari epidermis dan dermis dengan bisturi no
20, jika terdapat perdarahan terus-menerus dihentikan dengan couter yang coagulation.
Dilanjutkan jepit fasia dengan dua klem kocher atas bawah dan di insisi 2-3 cm dengan
bisturi no 20 dan diperlebar dengan gunting jaringan. Selanjutnya angkat fasia dengan
menggunakan hak gigi 4 dan otot dibuka dengan bitsuri serta diperlebar dengan gunting
jaringan, apabila terdapat perdarahan di hentikan dengan couter. Setelah otot terbuka, insisi
peritonium dengan bitsuri dan diperlebar dengan gunting jaringan, dan dipasang spekulum
segitiga jika anak pertama terdapat lapisan flika. Selanjutnya membuka lapisan uterus dengan
menggunakan bisturi dan pean untuk memperlebar lapisan uterus berikan pinset sirugis jika
ketuban belum pecah, setelah ketuban pecah segera hisap cairan menggunakan suction.
Untuk melahirkan bayi bantu dokter dengan cara menekan abdomen dengan hati-hati setelah
kepala bayi keluar bersihkan wajah bayi menggunakan kassa lalu berikan kocher 2 untuk
menjepit tali plasenta dan gunting tali plasenta diantara 2 kocher. Berikan 4 buah sponge
holder untuk menjepit uterus agar tidak terjadi perdarahan berlebih setelah itu berikan depper
untuk memperjelas lapang pandang dokter pada saat menjait uterus dengan menggunakan
jarum benang vicryl 1. Setelah uterus tertutup berikan mikulik 4 buah untuk menjepit
peritonium dan bersihkan sisa perdarahan dengan cairan NaCl 0,9 % lalu hisap menggunakan
suction. Setelah itu pastikan tidak ada perdarahan lagi apabila terdapat perdarahan hentikan
dengan couter. Jahit peritonium dengan menggunakan jarum benang cromic cat gut no 2-0
disertai dengan pinset anatomis, pean, dan gunting benang. Setelah itu jahit otot
menggunakan jarum benang vicryl 1dan jahit lapisan subkutis dan kulit dengan jarum benang
cromic cat gut no 3-0.

Desinfeksi area jahitan (menggunakan kassa dengan dibasahi Nacl 0,9%)

Penutupan area luka operasi (lomatulle, ditutup dengan 3 kassa dan tegaderm).

Setelah tertutup dengan rapi kemudian di periksa perdarahan pervaginam menggunakan


betadine dan kassa serta melihat kontraksi uterus.

Setelah itu bersihkan dengan t-towel, pemasangan pembalut.

Operasi selesai.

Drapping dibuka.

Jas, sarung tangan, dan apron dilepaskan.

Perawat melakukan dekontaminasi alat.

Setelah itu, manset tekanan darah, Spo2, EKG yang terpasang pada pasien dilepas dan pasien
di pindahkan ke ruang RR oleh perawat sirkuler dan dokter anastesi

Perawatan selanjutnya oleh perawat anastesi

Evaluasi

Operasi di mulai pukul 11.50 WIB

Operasi selesai pukul 12.30 WIB

Alat dan kassa lengkap (kassa yang digunakan 35, sisa 5)

Jumlah perdarahan 250 cc

Urine 200 cc

Panjang sayatan insisi 10-15 cm.


TTV selama operasi berlangsung:

TD : 110/80 mmHg

RR : 20 x/mnt

N : 80x/mnt

SpO2 : 100 %

ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERATIF

Pengkajian

Pasien dipindahkan ke ruang recovery room pada pukul 12.35 WIB.

Kesadaran pasien composmentis dibawah pengaruh obat.

Kulit teraba dingin, tampak sianosis, konjungtiva anemis.

Pasien terpasang elektroda, pulse oxymetri, dan tensimeter. Terpasang oksigen 3 L/menit.
Tampak terpasang kateter lancar 200 cc berwarna kuning jernih.

Tanda vital pasien

Anda mungkin juga menyukai