PENGAMATAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Data Demografi
Nama : Ny. T
No. RM : 186904
Umur : 27 Tahun
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Diagnosa Medis : G1P0A0 H39-40 minggu dengan gagal induksi
Instrumentator : Br. Dd
Sirkulating : Zr. Yn
Klien mengatakan cemas dengan rencana tindakan operasi caesar yang akan dilakukan, klien
takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terutama pada bayinya pada saat operasi
dilakukan, klien tampak sering diam, klien tampak tegang, klien tampak di dampingi suami.
Klien mengatakan rencana untuk persalinan normal, sering buang air kecil, mules hilang
timbul. Klien mengatakan masuk RSIA Bunda pada tanggal 9 September 2022 pukul 12:00
WIB. Tanda-tanda vital sign: Tekanan darah: 120/70 mmHg, nadi: 89 kali/menit, pernapasan
20 kali/menit, suhu: 36,4 ° C.
Riwayat Ginekologi
Klien tidak ada menderita penyakit menular seksual dan belum pernah mengalami
pembedahan ginekologi.
G1 P0 A0
Imunisasi:
Nutrisi
Klien makan 3 kali sehari, menu nasi lauk dan sayur serta susu 1 kali sehari. Tidak ada
keluhan mual dan muntah. Tidak ada riwayat alergi makanan. Minum ± 1600 cc/hari.
Eliminasi
Klien BAK 5-7 kali sehari, warna urine jernih ± 1500 cc/hari. Tidak ada keluhan saat
berkemih. BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak, tidak ada keluhan konstipasi.
Aktivitas selama hamil tidak ada perubahan, klien tetap menjalankan aktivitasnya sebagai ibu
rumah tangga. Tidak ada keluhan sesak atau pusing saat beraktivitas.
Istirahat dan tidur
Tidak ada gangguan dalam pola tidur. Malam hari tidur 7 jam dan siang 1 jam.
Seksualitas
Pasien melakukan aktivitas seksual 1 kali dalam seminggu. Tidak ada keluhan dalam aktifitas
seksual.
Pasien mengatakan percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan ibadah
sesuai dengan ajaran yang dianut.
Keluarga Berencana
Klien belum pernah menggunakan alat kontrasepsi karena klien tidak meu menunda
kehamilan.
Pemeriksaan Fisik
Kaji vital sign
Nadi : 84 x/menit
Temperatur : 36 °C
RR : 20 x/mnt
Inspeksi kulit terdapat linea nigra, tidak ada pucat di daerah akral.
Sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis, tidak ada edema palpebra. Klien tidak menggunakan
kacamata.
Tidak ada pembesaran limphe node anterior dan posterior dan tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid.
Mukosa mulut lembab, gigi lengkap. tidak ada keluhan, tidak ada pembesaran tonsil. Mukosa
hidung lembab dan tidak ada epistaksis.
Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, palpasi dalam batas normal. Suara paru
vesikular, tidak ada bunyi tambahan weezhing atau ronchi.
Payudara
Payudara membesar, hiperpigmentasi pada areola mammae. Putting susu menonjol keluar.
Teraba lunak dan tidak ada teraba benjolan.
Jantung
Pulsasi ictus cordis tidak terlihat, teraba dalam batas normal. Pada perkusi tidak ada
pembesaran jantung. Terdengar bunyi jantung I dan II “lub, dub.
Abdomen
Inspeksi terdapat linea nigra dan adanya bekas jahitan di bagian abdomen kuadran kanan
bawah karena pernah dilakukan operasi apendiktomy pada tahun 2016, terasa nyeri ketika di
palpasi.
Genetalia
Vaskularisasi perifer
Wajah pucat, ekstremitas pucat, pengisian kapiler < 3 detik, tidak ada edema.
Normal
Neurologik
USG
Janin hidup, presentasi kepala. DJJ positif dan baik 150x/menit. Persalinan kala pertama
memanjang. Umur kehamilan 39-40 minggu.
Laboratorium
Tindakan Medik
Fisik
Nadi : 84 x/menit
Temperatur : 36 °C
RR : 20 x/mnt
BB : 64 kg
TB : 153 cm
Psikis
Menjelaskan kepada klien tentang prosedur operasi yang akan dilakukan kepada klien.
Administrasi
Persetujuan tindakan operasi telah ditanda tangani oleh keluarga, saksi, dan dokter.
Surgical Equipment
Trolly : baik
Mesin diatermi : baik
Air mengalir
Sikat
APD lengkap (topi, google, masker, apron, sepatu bot/sendal yang tertutup)
Jas operasi :4
Laken samping :2
Duk bolong :1
Spuit disp 10 cc :1
Spuit disp 5 cc :1
Spuit disp 1 CC :1
Spinal needle no 27 :1
Urine bag :1
Jelly Catheter :1
Bisturi no. 20 :1
Handscoon steril :7
Sofratule :1
Betadine 10% :3
Hibiscrube : 30cc
Fentanil :1
NaC1 500 :3
Venvlon no 18 :1
IV dresing :1
Swab alcohol :3
Lidocain :1
Diatermi plate :1
Electosurgical pencil :1
Vicril no 1 :2
Chromic cutgut no 2/0 :1
T-Mono no 3/0 :1
Instrumen tambahan
Jas operasi 4 buah
Duk bawah 1 buah
Duk atas 2 buah
Duk samping 2 buah
Duk lubang besar 1 buah
Duk towel
Towel
Persiapan pasien Pre-Operasi
Mengecek status atau identitas pasien (lengkap)
Pasien diterima di ruang penerimaan, pakaian diganti dengan baju operasi
Memakai topi operasi
Memastikan perhiasan, gigi palsu/implant, make up, soft lens dan kutek telah dilepas semua
Mengecek gelang pasien (ada)
Mengecek ada alergi/tidak (tidak ada alergi)
Mengecek sign marking pada daerah yang akan operasi.
Memasang infus pasien di tangan kiri dengan cairan Gelafusal 500 ml
Melakukan skin test untuk antibiotik ceftriaxone I gr.
Memberikan suntikan IV Omevel (perawat anastesi)
Memberikan suntikan IV Ondavel 8 mg (perawat anastesi)
Memasukkan pasien ke ruang OK
Masuk ruang operasi, mengeringkan tangan dengan handuk atau lap yang telah disediakan.
Memasang linen mayo dan duk towel disertai dengan menyiapkan set anastesi (kasa 2 buah,
handscoon, sponge holding forcep 1 buah, kom), set bayi (kassa polos 5 buah, jas steril 1
buah, duk linen 1 buah, handscoon 1 buah, gunting jaringan 1 buah), set kateter (urine bag,
poli kateter, kom, kassa 3 buah, handscoon).
Pasien memasuki ruangan operasi dan dilakukan anastesi oleh dokter anastesi. Dilanjutkan
dengan pemasangan kateter dan arde oleh sirkuler.
Melakukan aseptic area operasi (kom kecil, betadine, sponge holding, kassa x-ray) dan di lap
sekali dengan towel.
Drapping area operasi (duk bawah, duk atas, duk samping, duk klem 5 buah).
Sirkuler : Zr. Yn
Kassa X-Ray : 40
Hb : 12,0
Dan membaca doa sesuai kepercayaan masing masing untuk kelancaran operasi
Insisi kulit dibuat secara pannenstiel dengan panjang 10-15 cm dengan menggunakan bisturi
no.20
Dinding perut dibuka lapis demi lapis dimulai dari epidermis dan dermis dengan bisturi no
20, jika terdapat perdarahan terus-menerus dihentikan dengan couter yang coagulation.
Dilanjutkan jepit fasia dengan dua klem kocher atas bawah dan di insisi 2-3 cm dengan
bisturi no 20 dan diperlebar dengan gunting jaringan. Selanjutnya angkat fasia dengan
menggunakan hak gigi 4 dan otot dibuka dengan bitsuri serta diperlebar dengan gunting
jaringan, apabila terdapat perdarahan di hentikan dengan couter. Setelah otot terbuka, insisi
peritonium dengan bitsuri dan diperlebar dengan gunting jaringan, dan dipasang spekulum
segitiga jika anak pertama terdapat lapisan flika. Selanjutnya membuka lapisan uterus dengan
menggunakan bisturi dan pean untuk memperlebar lapisan uterus berikan pinset sirugis jika
ketuban belum pecah, setelah ketuban pecah segera hisap cairan menggunakan suction.
Untuk melahirkan bayi bantu dokter dengan cara menekan abdomen dengan hati-hati setelah
kepala bayi keluar bersihkan wajah bayi menggunakan kassa lalu berikan kocher 2 untuk
menjepit tali plasenta dan gunting tali plasenta diantara 2 kocher. Berikan 4 buah sponge
holder untuk menjepit uterus agar tidak terjadi perdarahan berlebih setelah itu berikan depper
untuk memperjelas lapang pandang dokter pada saat menjait uterus dengan menggunakan
jarum benang vicryl 1. Setelah uterus tertutup berikan mikulik 4 buah untuk menjepit
peritonium dan bersihkan sisa perdarahan dengan cairan NaCl 0,9 % lalu hisap menggunakan
suction. Setelah itu pastikan tidak ada perdarahan lagi apabila terdapat perdarahan hentikan
dengan couter. Jahit peritonium dengan menggunakan jarum benang cromic cat gut no 2-0
disertai dengan pinset anatomis, pean, dan gunting benang. Setelah itu jahit otot
menggunakan jarum benang vicryl 1dan jahit lapisan subkutis dan kulit dengan jarum benang
cromic cat gut no 3-0.
Penutupan area luka operasi (lomatulle, ditutup dengan 3 kassa dan tegaderm).
Operasi selesai.
Drapping dibuka.
Setelah itu, manset tekanan darah, Spo2, EKG yang terpasang pada pasien dilepas dan pasien
di pindahkan ke ruang RR oleh perawat sirkuler dan dokter anastesi
Evaluasi
Urine 200 cc
TD : 110/80 mmHg
RR : 20 x/mnt
N : 80x/mnt
SpO2 : 100 %
Pengkajian
Pasien terpasang elektroda, pulse oxymetri, dan tensimeter. Terpasang oksigen 3 L/menit.
Tampak terpasang kateter lancar 200 cc berwarna kuning jernih.