Anda di halaman 1dari 15

FILARIASIS

By. Sutiyo Dani Saputro, S.Kep., Ns., M.Kep


DEFINISI

Filariasis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria


yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.

Filariasis / kaki gajah adalah suatu penyakit yang mengalami infeksi sitemik
bersifat kronis dan menahun.

Filariasis merupakan jenis penyakit reemerging desease, yaitu penyakit yang


dulunya sempat ada, kemudian tidak ada dan sekarang muncul kembali
ETIOLOGI

• Wuchereria bancrofti
• Jenis Cacing yang Ditularkan Oleh Nyamuk Culex Ditemukan Di Daerah Perkotaan Seperti Jakarta,
Bekasi, Pekalongan Dan Sekitarnya. Sedangkan Whucheriria Bancrofti Yang Ditemukan Dipedesaan
Dengan Endemis Tinggi Terutama Di Irian Jaya (Papua) Yang Ditularkan Melalui Anopheles, Culex Dan
Aedes.
• Brugia malayi
• Beberapa negara yang mempunyai prevalensi B.Malayi antara lain adalah indonesia, malaysia, filipina,
dan india. Kehidupan cacing ini biasanya berada pada manusi dan hewan (kera, anjing, kucing). Terdapat
dua bentuk B. Malayi yang dapat dibedakan bedasarkan periodisitas mikrofilarianya pada darah tepi.
Di indonesia ditemukan tiga jenis Bentuk yang pertama, bentuk periodis nokturnal, hanya dapat ditemukan pada darah tepi pada malam
parasit penyebab filariasis limfatik hari.Bentuk yang kedua, bentuk subperiodis, dapat ditemukan pada darah tepi setiap saat, hanya saja
pada manusia yaitu : jumlah mikrofilaria terbanyak ditemukan di malam hari.
• Brugia timori
• Brugia Timori Ditularkan Oleh Anopheles Didalam Tubuh Nyamuk Betina, Mikrofilaria Yang Terisap
Waktu Menghisap Darah lalu Melakukan Penetrasi Pada Dinding Lambung Dan Berkembang Dalam Otot
Thorax Hingga Menjadi Larva Filariform Infektif, Kemudian Berpindah Ke Probosis. Saat Nyamuk
Menghisap Darah, Larva Filariform Infektif Akan Ikut Terbawa Dan Masuk Melalui Lubang Bekas
Tusukan Nyamuk Di Kulit. Larva Infektif Tersebut Akan Bergerak Mengikuti Saluran Limfa Dimana
Kemudian Akan Mengalami Perubahan Bentuk Sebanyak Dua Kali Sebelum Menjadi Cacing Dewasa
PATOFISIOLOGI

Penularan
filariasis dapat
terjadi bila ada
Penularan
tiga unsur, yaitu Seseorang dapat
filaria tidak
adanya sumber tertular
mudah dari satu Larva L3
penular seperti filariasis larva L3 akan
orang ke orang B.Malayi dan
manusia atau apabila telah masuk melalui sedangkan
Pada saat lain pada suatu B.Timori akan
reservoir yang mendapatkan luka bekas W.Bancrofti
nyamuk wilayah menjadi cacing
mengandung gigitan nyamuk gigitan nyamuk memerlukan
menarik tertentu, bahwa dewasa dalam
mikrofilaria infektif yang dan bergerak waktu kurang
probosisnya, orang yang kurun waktu
dalam mengandung menuju ke lebih 9 bulan.
menderita lebih dari 3,5
darahnya, larva infektif sistem limfe.
filaria telah bulan
adanya vektor (larva stadium 3
digigit nyamuk
penularan – L3).
ribuan kali.
filariasis, dan
manusia yang
rentan filariasis.
Ketika nyamuk yang
mengandung L3
L3 kemudian bergerak tersebut menggigit
menuju probisis manusia, maka terjadi
nyamuk. infeksi mikrofilaria
dalam tubuh orang
L1 kemudian tersebut.
berkembang hingga
menjadi L3 yang
membutuhkan waktu
12–14 hari.
Larva ini disebut
larva stadium I (L1).

Di dalam tubuh nyamuk, mikrofilaria berselubung (yang


didapatkannya ketika menggigit penderita filariasis), akan melepaskan
selubung tubuhnya yang kemudian bergerak menembus perut tengah
lalu berpindah tempat menuju otot dada nyamuk.
TANDA DAN GEJALA

Gejala klinis filariasis disebabkan oleh infeksi Infeksi W.Bancrofti dapat menyebabkan kelainan
W.Barcrofti, B.Malayi, dan B timori adalah sama, saluran pada saluran kemih dan alat kelamin, tetapi
tetapi gejala klinis akut tampak lebih jelas dan infeksi oleh B.Malayi dan B.Timori tidak menimbukan
berat oleh B.Malayi dan B.Timori. kelainan pada saluran kemih dan alat kelamin.
Terdapat gejala klinis akut dan klinis kronis maupun mikrofilaria tanpa gejala pada penyakit filariasis:

Mikrofilaremia tanpa gejala


Seseorang yang akan mengalami infeksi penyakit filariasis tidak akan langsung menunjukan gejala, walaupun tidak
menunjukan gejala pada fase inilah sebenarnya telah terjadi kerusakan system limfa dan ginjal dan terjadilah perubahan
sistem kekebalan tubuh pada manusia.

Gejala klinis akut


Adenolimfangitis akut demam berulang-ulang selama 3–5 hari, demam dapat hilang bila limfangitisfilaria akut gejala ini tidak disertai dengan terjadinya demam, namun
beristirahat dan muncul kembali setelah bekerja berat, pembengkakan getah bening limfadenopati,
bagian yang terinfeksi akan merasakan, kemerahan dan bengkak dikarenakan adanya pada gejala ini akan muncul benjolan kecil pada bagian tubuh seperti, pada
penumpukan cairan. sistem kelenjar getah bening dan skortum.

Gejala klinis kronik


Kiluria adalah kebocoran atau pecahnya saluran limfe
Gejala ini berupa pembesaran yang sangat jelas Gejala kronis terdiri dari limfa Limfa scortum adalah pelebaran saluran limfe dan pembuluh darah diginjal (pelvis renalis) sehingga
dilihat dengan kasap mata yaitu pembesaran superfisial pada kulit scortum, kadang pada kulit cairan limfe dan darah masuk kedalam saluran kemih
menetap pada tungkai, lengan, buah dada, dan buah edema, limfa scortum, kiluria, dan penis, sehingga mudah pecah dan cairan limfe dan pelebaran kantung buah zakar karena
zakar. hidrokel. mengalir keluar membasahi pakaian. terkumpulya cairan limfe di dalam tunica vaginalis
testis.
Diagnosis Deteksi parasit yaitu menemukan mikrofilaria di dalam darah,
cairan hidrokel atau cairan kiluria pada pemeriksaan sediaan
dibuat Diagnosis darah tebal, teknik konsentrasi, membran filtrasi dan tes
provokatif DEC. Pengambilan darah dilakukan pda malam
hari karena periodisitas mikroilaria umumnya
berdasarkan
gejala klinis parasitologi nokturna.Sedangkan diferensiasi spesiaes dan stadium filaria
dengan menggunakan pelacak DNA yang spesifik dan
antibodi monoklonal untuk mengidentivikasi larva filaria
dalam tubuh manusia dan vektor.
dan
dipastikan Pemeriksaa dengan ultrasonografi (USG) pada skrotum dan
dengan kelenjar getah bening inguinal pasien akan memberikan

pemeriksaan Radiodiagnosis gambaran cacing yang bergerak-gerak.

laboraturium:

Diagnosis ini menggunakan teknik ELISA dan


immunochromatographictest (ICT). Kedua teknik ini pada
Diagnosis dasarnya menggunakan antibodi monoklona yang spesifik
untuk mendeteksi antigen W.Bancrofti dalam sirkulasi. Hasil
tes yang positif menunjukkan adanya infeksi aktif walaupun

imunologi mikrofilaria tidak ditemukan dalam darah.


Upaya pencegahan filariasis
Pencegahan filariasis dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk (mengurangi kontak dengan vektor)
misalnya menggunakan kelambu sewaktu tidur

menutup ventilasi dengan kasa nyamuk

menggunakan obat nyamuk

mengoles kulit dengan obat anti nyamuk

menggunakan pakaian panjang menutupi kulit

tidak memakai pakaian berwarna gelap karena dapat menarik nyamuk

membersihkan got/selokan, memelihara ikan pada kolam


Upaya pengobatan filariasis

Efek samping dari DEC ini adalah


demam, menggigil, sakit kepala, mual
Tujuan utama dalam pengobatan penyakit hingga muntah.Pada pengobatan filariasis
filariasis ini adalah untuk membasmi Hingga saat ini, DEC adalah satu-satunya yang disebabkan oleh brugia malayi dan
parasit atau larva yang berkembang di obat yang efektif, aman, dan relatif brugia timori, efek samping yang
dalam tubuh penderita, sehingga tingkat murah. Untuk filariasis akibat wuchereria ditimbulkan lebih berat. Sehingga, untuk
penularannya dapat dikurangi. bankrofti, dosis yang dianjurkan 6 mg/kg pengobatannya dianjurkan dalam dosis
Pengobatan filariasis harus dilakukan berat badan/hari selama 12 hari. rendah, tetapi pengobatan dilakukan
secara masal dan pada daerah endemis Sedangkan untuk filariasis akibat brugia dalam waktu yang lebih lama.
dengan menggunakan obat malayi dan brugia timori, dosis yang Pengobatan kombinasi dapat juga
diethylcarbamazine citrate (DEC).DEC dianjurkan 5 mg/kg berat badan/hari dilakukan dengan dosis tunggal DEC dan
dapat membunuh mikrofilaria dan cacing selama 10 hari. albendazol 400mg, diberikan setiap tahun
dewasa pada pengobatan jangka panjang. selama 5 tahun, pengobatan kombinasi
meningkatkan efek filarisida DEC.
PROGRAM PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN
PENYAKIT TROPIS: FILARIASIS

KEMENKES NOMOR 1582/MENKES/SK/XI/2005 Tentang Pedoman


Pengendalian Filariasis (Penyakit Kaki Gajah)

Strategi PENANGGULANGAN PENYAKIT FILARIASIS


• Memutuskan rantai penularan filariasis melalui pengobatan massal di daerah endemis filariasis
• Mencegah dan membatasi kecacatan melalui penatalaksanaan klinis filariasis
• Pengendalian vector secara terpadu
• Memperkuat kerjasama lintas batas daerah dan negara
• Memperkuat surveilans dan mengembangkan penelitian
LATIHAN SOAL

1. Penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria dengan penularan melalui berbagai jenis nyamuk disebut..
2. Filariasis merupakan jenis penyakit reemerging desease, apa arti dari reemerging desease.....
3. Jenis cacing penyebab filariasis yang sering ditemukan di daerah perkotaan dan disebarkan melalui nyamuk culex
adalah....
4. Jenis cacing penyebab filariasis yang biasanya hidup di manusia dan hewan adalah...
5. Cacing penyebab filariasis yang ditularkan melalui nyamuk anopheles adalah...
6. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perkembangan cacing apda tahap L1 sampai ke L3.....
7. Pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) pada skrotum disebut pemeriksaan...
8. Yang bukan merupakan upaya pencegahan filariasis adalah....
a. Menggunakan obat nyamuk
b. Menutup ventilasi
c. Menggunakan pakaian berwana gelap
d. Membersihakan got/selokan
e. Mengoleskan kulit dengan obat anti nyamuk

Anda mungkin juga menyukai