Anda di halaman 1dari 9

FILARIASIS

Kelompok 3
• Anisya Noviani
• Aura Luqyana Alie
• George Willy Hasan
• Hilyatu Yela Fadhilah
• Putri Utomo
• Siti Nurkartika R
• Tamara Andani
Filariasis tuh apa sih?

Filariasis ( penyakit kaki gajah ) atau juga dikenal dengan


elephantiasis adalah suatu infeksi sistemik yang disebabkan oleh
cacing filaria yang hidup dalam saluran limfe dan kelenjar limfe
manusia yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun
( kronis ) dan bila tidak mendapatkan pengobatan akan menimbulkan
cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, dan alat kelamin
baik perempuan maupun laki – laki.
Penyebab terjadinya penyakit filariasis

– Filariasis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang


disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis
nyamuk. bermula dari inflamasi saluran limfe akibat dilalui cacing filaria
dewasa (makrofilaria). Cacing dewasa yang tak tahu diri ini melalui
saluran limfe aferen atau sinus-sinus limfe sehingga menyebabkan
dilatasi limfe pada tempat-tempat yang dilaluinya. Dilatasi ini
mengakibatkan banyaknya cairan plasma yang terisi dari pembuluh
darah yang menyebabkan penebalan pembuluh darah di sekitarnya.
Gejala Klinis Penyakit Filariasis

1. Demam berulang-ulang selama 3 – 5 hari, demam dapat hilang bila


beristirahat dan muncul kembali setelah bekerja berat.
2.  Pembengkakan kelenjar limfe (tanpa ada luka) di daerah lipatan paha, ketiak
(lymphadenitis) yang tampak kemerahan. Diikuti dengan radang saluran
kelenjar limfe yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau
pangkal lengan ke arah ujung (Retrograde lymphangitis) yang dapat pecah dan
mengeluarkan nanah serta darah.
3. Pembesaran tungkai, buah dada, dan buah zakar yang terlihat agak kemerahan
dan terasa panas (Early lymphodema). Gejala klinis yang kronis berupa
pembesaran yang menetap pada tungkai, lengan, buah dada, dan buah zakar
tersebut.
Mekanisme penularan filariasis

Siklus hidup cacing Filaria terjadi melalui dua tahap, yaitu:


1. Tahap pertama, perkembangan cacing Filaria dalam tubuh nyamuk
sebagai vector yang masa pertumbuhannya kurang lebih 2 minggu.
2. Tahap kedua, perkembangan cacing Filaria dalam tubuh manusia
(hospes) kurang lebih 7 bulan.
Mekanisme penularan filariasis

 Siklus hidup cacing filaria dapat terjadi dalam tubuh nyamuk apabila
nyamuk tersebut menggigit dan menghisap darah orang yang terserang
filariasis, sehingga mikrofilaria yang terdapat ditubuh penderita ikut
terhisap kedalam tubuh nyamuk. Mikrofilaria tersebut masuk kedalam
paskan pembungkus pada tubuh nyamuk, kemudian menembus dinding
lambung dan bersarang diantara otot-otot dada (toraks). Bentuk
mikrofilaria menyerupai sosis yang disebut larva stadium I.
 Dalam waktu kurang lebih satu minggu larva ini berganti kulit, tumbuh
menjadi lebih gemuk dan panjang yang disebut larva stadium II.
 Pada hari ke sepuluh dan seterusnya larva berganti kulit untuk kedua
kalinya, sehingga tumbuh menjadi lebih panjang dan kurus, ini adalah
larva stadium III. Gerak larva stadium III ini sangat aktif, sehingga larva
mulai bermigrasi mula-mula ke rongga perut (abdomen) kemudian
pindah ke kepala dan alat tusuk nyamuk. Apabila nyamuk yang
mengandung mikrofilaria ini menggigit manusia. Maka mikrofilaria yang
sudah berbentuk larva infektif (larva stadium III) secara aktif ikut masuk
kedalam tubuh manusia (hospes).
 Bersama-sama dengan aliran darah dalam tubuh manusia, larva keluar
dari pembuluh kapiler dan masuk ke pembuluh limfe. Didalam pembuluh
limfe larva mengalami dua kali pergantian kulit dan tumbuh menjadi
cacing dewasa yang sering disebut larva stadium IV dan larva stadium V.
Cacing filaria yang sudah dewasa bertempat di pembuluh limfe, sehingga
akan menyumbat pembuluh limfe dan akan terjadi pembengkakan.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai