Anda di halaman 1dari 50

SOSIALISASI & ADVOKASI

PENGENDALIAN FILARIASIS
DALAM RANGKA
PEMBERIAN OBAT MASAL PENCEGAHAN
(POMP) FILARIASIS
DI PUSKESMAS SURISINA TAHUN 2016
AL O R
F LO R E S T IM U R
M A N G G A R A I T IM U R LE M B AT A
MA NG G A RA I N AG E K EO
M A N G G A R A I B AR AT
EN D E SIK K A
N G AD A

BE L U
T IM O R T EN G AH UTA RA

SU M B A T EN G AH
SB D SU M B A BA R A T

KU P A N G
SU M B A T IM U R T IM O R T EN G AH S EL AT A N

KO T A K U P AN G

RO TE NDA O

P2 ;PUSKESMAS SURISINA

KAMIS, 29 SEPTEMBER 2016


PENDAHULUAN
PUSKESMAS SURISINA
 Kecamatan : 1 buah
 Desa / Kel. : 11 buah
Pustu : 2 buah
Poskesdes : 3 buah
Polindes : 2 buah
Posyandu : 28 buah
KERANGKA PIKIR PROGRAM KESEHATAN

ORG. SEHAT SEHAT

PREVENTIF

SASARAN

PREVENTIF
SEHAT
ORG. SAKIT
KURATIF

REHABILITATIF
MASALAH KESEHATAN DI PROVINSI NTT

1. PENYAKIT MENULAR :
a. Malaria
b. TBC
c. ISPA/Pneumonia
d. Diare Kerugian Ekonomi
sangat besar
e. DBD
f. HIV / AIDS
g. RABIES
h. Kusta
i. Frambusia
j. Filariasis
2. PENYAKIT TIDAK MENULAR
a. Peny. Jantung &
Pembuluh darah
b. Diabetes Melitus &
Metabolik lain
c. Kanker Kecenderungan terus
d. Peny. Kronik & meningkat
Degenaratif
1, 2, 3, 4, 5 Sangat
e. Gangguan Cidera & menentukan mutu SDM
Kecelakaan (Mutu inteligensia,
emosional, spritual, Mutu
3. MASALAH-MASALAH KIA
kesehatan fisik)
4. MASALAH GIZI
5. BENCANA DAN KLB
SITUASI PENGENDALIAN FILARIASIS
GLOBAL & NASIONAL
FILARIASIS atau PENYAKIT KAKI GAJAH

1. Penyakit yang disebabkan infeksi penyakit


filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk

2. Penyakit filariasis dapat menyebabkan


kecacatan permanen, stigma dan penurunan
produktivitas penderitanya

3. Penduduk dunia yang beresiko tertular


penyakit kaki gajah 1,3 M di > 83 negara, 60%
kasus di Asia Tenggara
Situasi Endemisitas Filariasis di Indonesia
1. Dilaporkan pertama kali tahun 1889, Haga & Van
Eecke
2. Tiga spesies cacing penyebab Filaria di Indonesia,
a) Brugia Malayi (paling luas jangkauan se
Indonesia),
b) Brugia Timori (hanya di P. Timor, Flores, Rote,
Alor dan beberapa pulau kecil)
c) Wuchereria Brancofti (P. Jawa, Bali, NTB dan
Papua)
PENYEBAB FILARIASIS
ADA 3 SPESIES CACING FILARIA
gambar mikrofilaria sbb :

Wuchereria bancrofti Brugia malayi


NYAMUK PENULAR
FILARIASIS

Semua nyamuk dpt jadi vektor penular filariasis !!

(saat ini sdh diketahui 23 spesies nyamuk dari 5 genus yaitu


Anopheles, Aedes, Armigeres, Culex & Mansonia).
CACING DEWASA FILARIA

Cacing dewasa hidup di


saluran atau kelenjar limfe
Menimbulkan sumbatan
dan kerusakan, sehingga
aliran limfe terganggu.
Menimbulkan
pembengkakan dan sistem
pertahanan tubuh
dibawahnya terganggu
SKEMA PENULARAN FILARIASIS
CARA PENULARAN FILARIASIS
• FILARIASIS DITULARKAN DARI SEORANG YG DALAM
DARAHNYA TERDAPAT ANAK CACING (MIKROFILARIA)
KEPADA ORG LAIN MELALUI GIGITAN NYAMUK. ORG
TERSEBUT MUNGKIN MENJADI SAKIT MUNGKIN JUGA
TIDAK
• PADA WAKTU NYAMUK MENGHISAP DARAH,
MIKROFILARIA AKAN TERHISAP DAN MASUK KEDALAM
BADAN NYAMUK
• DALAM 1-2 MINGGU KEMUDIAN MIKROFILARIA
BERUBAH MENJADI LARVA DAN DAPAT DITULARKAN
KEPADA ORG LAIN SEWAKTU NYAMUK MENGGIGITNYA
PENDERITA KAKI GAJAH
PENDERITA KAKI GAJAH
(Limfedema)
GEJALA KLINIS FILARIASIS

a. Demam berulang-ulang selama 3 - 5 hari, demam dapat


hilang bila si penderita istirahat dan muncul lagi
setelah si penderita bekerja berat.
b. Pembengkakan kelenjar getah bening sehingga terlihat
bengkak di daerah lipatan paha, ketiak yang tampak
kemerahan, panas dan sakit.
c. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar
yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas
d. Sedangkan gejala klinis filariasis kronis yaitu berupa
pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai,
lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
Lanjutan…..(3) FILARIASIS atau PENYAKIT
KAKI GAJAH

4. Penyakit filariasis prioritas untuk eliminasi

5. WHO dekarasi “The global goal of elimination


of lymphatic filariasis as a public health
problem by the year 2020”.

6. Indonesia sepakat memberantas filaria sebagai


bagian eliminasi filariasis global.
DISTRIBUSI KASUS KRONIS FILARIA
PER PROVINSI DI INDONESIA SAMPAI DENGAN
TAHUN 2014
SITUASI PENGENDALIAN FILARIASIS
DI NTT
FILARIASIS di Provinsi NTT Tahun 2014
(Penyakit Kaki Gajah)

Distribusi Mikrofilaria Rate di Kab/Kota


(%)
Propinsi NTT s/d Tahun 2013

18.00 16.02
16.00
14.00
12.00 10.54 10.00
10.00 8.7 8.3
8.00 6.1 5.5
6.00 4.60
4.00 3.1 2.7 2.1 1.50 1.50 1.35 1.2 1.16 1.14 1.14
2.00 - - -
-

Mikrofilaria 1 % - Batas Nilai Endemisitas Filariasis

Ada 18 dari 22 kab/kota di Provinsi NTT yang endemis filaria, 4 Kab/Kota belum
dilakukan survey. Endemisitas tertinggi di Kab Ende, Rote Ndao, Lembata, Manggarai
dan Sikka.
PETA ENDEMISITAS FILARIASIS DI PROVINSI NTT
TAHUN 2015
(Flotim)
(Alor) 59/0
L A U T F L O R E S LARANTUKA
KALABAHI

(Mgra Tmr ) (Ngada) (Ende) LEMBATA 25/0


(Mgra)i
(Mabar) Borong BAJAWA 12/0 ENDE 11/0
Ruteng P.ADONARA
L.Bajo

P. SOLOR

(Sumba Brt Daya) 51/0 Sikka DILLI


Nagekeo
WAITABULA
SELAT SUMBA
(Sumba Tengah Belu Atambua
WAIRASA (TTU)
KEFA

L A U T S A W U
(TTS)
(Sumba Brt)
SO'E
WAIKABUBAK
P. SAWU
(Sumba Tmr)
WAINGAPU KAB.KUPANG 32/2
SABU RAIJUA
P. ROTE
KOTA KUPANG U
Prevalensi 475/0
Mikrofilaria rate > 1% ROTE NDAO 10/0

Kabupaten tidak endemis filariasis 1 kab. Y.i. BELU

Kabupaten Belum Terpetakan: ada 3 kab/kota


18 Kabupaten endemis filariasis di Prov NTT
PETA PENGOBATAN FILARIASIS DI PROVINSI NTT
TAHUN 2015
(Flotim) (Alor) 59/0
L A U T F L O R E S LARANTUKA KALABAHI
(Mgra Tmr ) (Ngada) (Ende) LEMBATA 25/0
(Mabar) (Mgra)i
Borong BAJAWA 12/0 ENDE 11/0 P.ADONARA
L.Bajo Ruteng

P. SOLOR

(Sumba Brt Daya) 51/0 Sikka DILLI


Nagekeo
WAITABULA
SELAT SUMBA
(Sumba Tengah
WAIRASA (TTU)
KEFA
Belu Atambua
L A U T S A W U
(TTS)
(Sumba Brt)
SO'E
WAIKABUBAK
P. SAWU
(Sumba Tmr)
WAINGAPU KAB.KUPANG 32/2
SABU RAIJUA
P. ROTE
KOTA KUPANG U
Prevalensi 475/0
ROTE NDAO 10/0
Mikrofilaria rate > 1%

Kab Endemis Belum POMP : ada !2 kab/kota


Kab Endemis Sudah POMP 5 Tahun : ada 2 kab/kota
Kabupaten Endemis Sedang POMP : ada 4 kab/kota
Kabupaten sudah Terpetakan belum ada hasil : ada
Dasar Hukum
1. UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Perpres No. 7 Tahun 2005 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN
2005-2009) Eliminasi Filariasis sebagai salah satu
program prioritas dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit
3. Surat Edaran Menteri Kesehatan No.
612/MENKES/VI/2004 Tanggal 1 Juni 2004 Perihal
Eliminasi Penyakit Kaki Gajah di Indonesia
4. Kepmenkes RI No. 1582/Menkes/SK/2005 Tentang
Pedoman Pengendalian Filariasis
5. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.
443.43/875/SJ Tangal 24 April 2007 Perihal Pedoman
Pelakasanaan Pengobatan Masala Filariasis
KEBIJAKAN NASIONAL PENGENDALIAN FILARIASIS

1. Eliminasi Filariasis sebagai program prioritas


nasional pemberantasan penyakit menular
2. Menerapkan strategi WHO dalam program
eliminasi filariasis global
3. Satuan lokasi pelaksanaan (IU)
Kabupaten/Kota
4. Mencegah penyebaran filariasis antar
kabupaten, propinsi dan antar negara.
Tujuan Program

Tujuan Umum :
Filariasis tidak menjadi masalah
kesehatan masyarakat Indonesia
th 2020.
Tujuan Khusus :
1. Menurunnya Mikrofilaria Rate <
1% di Kabupaten/Kota.
2. Mencegah dan membatasi
kecacatan karena filariasis.
STRATEGI PROGRAM
1. Memutuskan mata rantai penularan
filariasis  Pemberian obat Massal
Pencegahan (POMP) filariasis di daerah
endemis.
Obat: DEC dan Albendazole
Sekali setahun selama 5 tahun berturut-
turut

UMUR DEC Abendazole


(Thn) (100 mg) (400 mg)
Tablet Tablet
2-5 1 1
6 - 14 2 1
> 14 3 1
STRATEGI

2. Mencegah dan membatasi kecacatan 


penatalaksanaan kasus filariasis

Monev : oleh petugas kesehatan


(puskesmas)
STRATEGI

3. Pengendalian Vektor Terpadu (Penggunaan


kelambu malaria)

4. Survailans

5. Kerjasama lintas batas daerah/negara


Bulan Eliminasi Kaki Gajah Tahun 2016
(BELKAGA)
Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA)

1. BELKAGA Tahun 2016, setiap penduduk yang


tinggal di kabupaten/kota endemis filariasis di
seluruh wilayah Indonesia serentak minum
obat pencegahan filariasis.
2. BELKAGA dilaksanakan setiap tahun sampai
tercapai eliminasi filaria.
3. Kabupaten/kota endemis wajib melaksanakan
Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP)
filariasis sekali setahun selama 5 tahun
berturut turut
Keuntungan Ganda POMP Filariasis

1. Dapat mematikan atau memandulkan cacing


dewasa filaria sekaligus mematikan cacing
perut seperti cacing gelang, cacing kremi,
cacing tambang, cacing cambuk
2. Bermanfaat pencegahan filaria dan
pencegahan kecacingan
Kebijakan BELKAGA Tahun 2016
Pemberian Obat Masal Pencegahan Filariasis di
semua kabupaten/kota endemis filaria tahun 2016
dilaksanakan secara serentak pada bulan Oktober
2016

Pelaksanaan POMP Provnsi


Pelaksanaan POMP Provinsi Bengkulu
Kalimantan Barat
Strategi BELKAGA Tahun 2016
1. Advokasi dan sosialisasi
2. Menggerakkan masyarakat minum obat untuk
mencegah penyakit kaki gajah ( mobilisasi sosial) ,
agar tercapai cakupan POMP > 80%. Meningkatkan
jumlah penduduk minum obat POMP dari 20 jta
tahun 2013 menjadi 50 juta tahun 2015 dan 120
juta tahun 2020
3. Mendekatkan pelayanan kesehatan ke masy.
Mendirikan pos minum obat di setiap desa, dusun
yg terjangkau
4. Meningkatkan peran Lintas Sektor & masyarakat
(Diknas, Agama, TNI/POLRI, tokoh agama, tokoh
masyarakat, kader)
Sasaran BELKAGA Tahun 2016
1. Penduduk yang mendapat POMP adalah, semua
penduduk yang tinggal di kabupaten/kota endemis
filariasis.
2. Kecuali:
a). Anak < 2 tahun, orang tua >70 tahun
b) Ibu hamil
c) Penderita epilepsi, anak < 8 thn riwayat sering
kejang
d) Penderita sakit berat (marasmus/kwasiorkor,
kanker, batuk darah, dll)
e) Penderita filariasis klinis kronis sedang serangan
akut (demam tinggi)
Obat-obatan yang digunakan pada POPM
• DEC
• Albendazole
• Paracetamol
• Antasida Doen
• CTM
• Kortikosteroid
• Adrenalin Injeksi
• Amoksisilin
Efek Samping
DEC Albendazol paracetamol
Jarang efek berat Jarang Alergi ringan
Mual Mual Demam
Sakit kepala Nyeri ulu hari Lesi pada mukosa
Demam Pusing Anemia hemollitik pada
pemakaian lama

Mengantuk Sakit kepala


Urtikaria Demam
Muntah Lemas
Alergi ringan (matinya Asma
cacing filaria)

Keluar cacing
Kejadian Ikutan Pasca POPM
Kejadian Ikutan pasca POPM adalah berbagai masalah medis yang
• Terjadi pasca POPM
• Menyebabkan kecemasan bagi sektor kesehatan dan masyarakat
banyak dan
• Dipercayai orang banyak disebabkan oleh obat yang digunakan

Sebagian besar kejadian ikutan pasca POPM:


• Sembuh sendiri (tidak membutuhkan pengobatan)
• Bisa ditangani dengan penanganan sederhana
• Direkap jumlahnya dan dilaporkan secara rutin ke pihak yang
berwenang
Pentingnya melakukan penatalaksanaan kejadian
ikutan

• Memastikan bahwa pembagian obat POPM aman dan untuk


menambah kredibilitas program pemberian obat
pencegahan masal.

• Penatalaksanaan kejadian ikutan yang tidak baik bisa


merusak kepercayaan massa dan menyebabkan POPM tidak
bisa berlanjut

• Untuk memastikan kepatuhan minum obat pada POPM


berikutnya
Kejadian Ikutan pasca POMP

1. Kejadian ikutan yang 2. Kejadian ikutan


tidak diinginkan terhadap hasil
– Efek farmakologik pengobatan
– Efek samping – Akibat respon imunitas
– Interaksi obat individu thd mikrofilaria
yg mati. (sakit kepala,
– Intoleransi
demam, mual lemas, dll)
– Idiosinkrasi
– Akibat respon imunitas
– Reaksi alergi individu thd cacing
dewasa yg mati (nodul,
linfadenitis, orkitis, dll)
KEJADIAN IKUTAN PASCA POMP FILARIASIS
DI 7 KABUPATEN TAHUN 2013
Kejadian ikutan pasca POPM berikut ini bisa ditangani /diobati di
tingkat pos obat, puskesmas atau rumah penderita:

• Nyeri perut, muntah, diare


• Demam, sakit kepala, nyeri badan, nyeri sendi, peradangan
• pusing
• Lemas, lelah, lesu
• Photophobia (sensitif terhadap cahaya)
• Ruam-ruam ringan
• Wheezing/bengek
ELIMINASI FILARIASIS
• TIDAK DAPAT DILAKUKAN OLEH SEKTOR
KESEHATAN SAJA

• HARUS ADA KERJA SAMA LINTAS PROGRAM


DAN LINTAS SEKTOR

• PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT


LAPORAN CAKUPAN BELKAGA TAHUN 2015
SASARAN
LUAR
NAMA DESA JUMLAH JUMLAH UMUR UMUR JUMLAH
BUMIL MENYUSUI MERANTAU PENYAKIT SASARAN
WILAYAH %
SASARAN YANG YANG
/ KEL PENDUDUK RILL < 2 Thn > 70 KRONIS DILAYANI DILAYANI

FAOBATA 2216 2109 64 43 24 21 256 40 1768 9 83.83

PAPE 623 579 14 30 5 13 80 3 478 82.56

BOWALI 807 747 17 43 9 12 87 11 628 23 84.07

NARU 2090 1959 85 46 27 68 132 21 1711 30 87.34

BORANI 1057 975 47 35 8 34 168 53 712 5 73.03


LANGAGEDH
A 864 807 32 25 12 27 135 24 609 75.46

BOMARI 1479 1348 88 43 23 32 166 43 1084 80.42

BEJA 804 752 15 37 5 20 143 6 578 76.86

BELA 883 823 24 36 8 20 175 40 580 70.47


UBEDOLUM
OLO 1465 1395 33 37 15 33 130 44 1173 84.09
UBEDOLUM
OLO I 855 785 30 42 4 28 89 32 630 3 80.25
TOTAL
13,143 12,279 449 417 140 308 1,561 317 9,951 81.04
DATA SASARAN RIL BELKAGA 2016
Jumlah Jumlah Umur Umur Penyakit
No Nama Desa Bumil Menyusui Merantau

Penduduk Sasaran Rill < 2 Th > 70 Th Kronis

28 35 257
1 Faobata 2216 1736 64 56 40

2 Pape 617 418 17 30 4 19 120 9

3 Bowali 795 656 21 42 8 19 45 4

4 Naru 2127 1794 63 53 12 62 126 17

5 Langagedha 863 540 43 32 11 35 163 39

6 Bomari 1495 1097 59 84 15 39 183 18

7 Beja 840 602 19 58 19 19 103 6

8 Bela 890 630 27 30 6 22 156 19

9 Ubedolumolo 1532 1206 46 38 8 29 199 6

10 Dolumolo I 857 628 25 43 15 23 102 21

11 Borani 1015 804 28 31 4 28 116 4

JUMLAH 13.247 10.111 412 497 130 330 1570 183


JADWAL KEGIATAN BELKAGA 2016
NO NAMA POSYANDU NAMA DESA TGL KEGIATAN

1 Posyandu Bosiko Ubedolumolo 3/10/2016


2 Posyandu Boua Ubedolumolo 3/10/2016
3 Posyandu Boradho Bomari 4/10/2016
4 Posyandu Bonewaru Bomari 4/10/2016
5 Posyandu Bomuzi Bomari 4/10/2016
6 Posyandu Mari Bomari 4/10/2016
7 Posyandu bejo Dolumolo I 5/10/2016
8 Posyandu Belu Dolumolo I 5/10/2016
9 Posyandu Pape Pape 7/10/2016
10 Posyandu Niro Pape 7/10/2016
11 Posyandu Boba Bowali 6/10/2016
12 Posyandu Radha Bowali 6/10/2016
13 Posyandu Waeguru Borani 11/10/2016
JADWAL KEGIATAN BELKAGA 2016
NO NAMA POSYANDU NAMA DESA TGL KEGIATAN

14 Posyandu Borani Borani 11/10/2016


15 Posyandu Lesanio Borani 11/10/2016
16 Posyandu Tanatoro Langagedha 17/10/2016
17 Posyandu Sabiwaja Langagedha 17/10/2016
18 Posyand cendrawasi Naru 14/10/2016
19 Posyandu Merpati Naru 14/10/2016
20 Posyandu Pomaleda Naru 14/10/2016
21 Posyandu Hortensia Naru 14/10/2016
22 Posyandu Namu Bela 18/10/2016
23 Posyandu Bela Bela 18/10/2016
24 Posyand Mojongange Langagedha 19/10/2016
25 Posyandu Poma Beja 20/10/2016
26 Posyandu Linawaru Beja 20/10/2016
JADWAL KEGIATAN BELKAGA 2016
NO NAMA POSYANDU NAMA DESA TGL KEGIATAN

27 Rt 01 Ogi Faobata 24/10/2016


28 Rt 02 Faobata 24/10/2016
29 Rt 03 Faobata 24/10/2016
30 Rt 04 Faobata 24/10/2016
31 Rt 05 Faobata 24/10/2016
32 Rt 06 Faobata 25/10/2016
33 Rt 07 Faobata 25/10/2016
34 Rt 08 Faobata 25/10/2016
35 Rt 09 Faobata 25/10/2016
36 Rt 10 Faobata 25/10/2016
37 Rt 11 Faobata 25/10/2016
38 Rt 12 Faobata 25/10/2016

Anda mungkin juga menyukai