DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
1. Desatul Hasanah (028STYC22)
2. Destiani (029STYC22)
3. Dian Anggun Permatasari (030STYC22)
4. Dian Wiratna (031STYC22)
5. Dirga Aprisa Yolanisa (032STYC22)
6. Evi Dwi Jayanti (045STYC22)
7. Evi Tamala (046STYC22)
8. Ewik Ladi Pratiwi (047STYC22)
9. Faizah (048STYC22)
10. Fathul Azmi Muzzakar (049STYC22)
11. Febrian Zulaifi (050STYC22)
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah tentang “Isue Etik Dalam Praktik Keperawatan” dapat terselesaikan dengan
baik. Tujuan penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca dan penulis tentang materi “Isue Etik Dalam Praktik Keperawatan”. Penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada ibu dosen Ernawati, Ners..,M.Kep selaku
pembimbing mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan. Berkat tugas yang diberikan
ini, dapat menambah wawasan penulis terkait dengan topik yang diberikan. Penulis
juga mengucapkan terimakasih yang sebenarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu
penulis memohon maaf atas kesalahan dan tidak kesempurnaan yang pembaca
temukan dalam makalah ini. Penulis juga berharap adanya krtitik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Mataram, 18 September
2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar belakang 4
1.2 Rumusan masalah 5
1.3 Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1 Pengertian issue dalam praktik keperawatan 6
2.2 Konsep Dasar Etik Keperawatan 7
2.3 Tipe-Tipe Etik 7
2.4 Teori Etik 9
2.5 Prinsip-Prinsip Etik 9
2.6 Kode Etik Keperawatan Indonesia 11
BAB III PENUTUP 15
3.1 Kesimpulan 15
3.2 Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang menurut araaskar
dan davit (1978) berarti “kebiasaan”. “model perilaku“ atau setandar yang
diharapkan dan kriteria tertentu untuk sutau tindakan.penggunaan suatu etika
sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang
mempengaruhi perilaku.
Etika dalam kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik
bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakaan peraturtan dan prinsip bagi
perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang
tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan
untuk berbuat atau bertindak yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta
prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggujawab moral.
Masalah etika keperawatan pada dasarnya merupakan masalah etika
kesehatan, dimana telah terjadi perkembangan-perkembangan sesuai
kemajuan ilmu dan teknologi (revolusi biomedis).
Kaidah-kaidah dasar moral (asas etika) Beneficence dan non
maleficence (berbuat baik dan tidak, merugikan pasien) sudah harus
mengalami perubahan sistem nilai. Daqlam banyak kasus asas otonomi,
beneficence dan non maleficence justice dan asas-asas derivative belum,
cukup sebagai acuan untuk pemecahan masalah yang dapat diterima.
Praktik keperawatan yang aman memerlukan pemahaman tentang
batasan legal yang ada dalam praktik perawat. Sama dengan semua aspek
kweperawatan, pemahaman tentang implikasi hukum dapat mendukuing
pemikiran kritis perawat. perawat perlu memahami hokum untuk melindungi
hak klien nya dan dirinya sendiri dari masalah perawat tidak perlu takut
hukuim. Tetapi lebih melhat hokum sebagai dasar pemahaman terhadap apa
yang masyarakat harapkan dari penyelenggraan pelayanan keperawatan yang
professional.
1.2Rumusan masalah
Adapun batasan masalah dalam malkalah ini adalah
1. Pengertian isue dalam praktik keperawatan?
2. Definisi konsep dasar etik keperawatan?
3. Tipe-tipe etik keperawatan?
4. Teori etik keperawatan?
5. Prinsip-prinsip etik keperawatan?
6. Kode etik keperawatan Indonesia?
1.3Tujuan
Adapun tujuan dalam malkalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian isue dalam praktik keperawatan
2. Untuk mengetahui definisi konsep dasar etik keperawatan
3. Untuk mengetahui tipe-tipe etik keperawatan
4. Untuk mengetahui teori etik keperawatan
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip etik keperawatan
6. Untuk mengetahui kode etik keperawatan Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Etik merupakan kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak dan
juga nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2.3Tipe-Tipe Etik
Tipe-tipe etik antara lain:
2.3.1.Bioetik
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang
kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan.
Lebih lanjut, bioetik difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul
tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan,
politik, hukum, dan theology.
Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik
pada moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu
pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas,
bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin
membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme
terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang
berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara
lain: peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan
kesehatan.
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema
yang menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan
prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanan kesehatan.
2.3.2.Clinical ethics/Etik klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih
memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada
klien. Contoh clinical ethics: adanya persetujuan atau penolakan, dan
bagaimana seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang
kurang bermanfaat (sia-sia).
2.3.3.Nursing ethics/Etik Perawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu
etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis
untuk mendapatkan keputusan etik (R. Rizal Isnanto, 2009).
2.4Teori Etik
Teori-Teori etik antara lain:
2.4.1.Utilitarian
Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung dari
konsekwensi atau akibat tindakan Contoh: Mempertahankan kehamilan
yang beresiko tinggi dapat menyebabkan hal yang tidak menyenangkan,
nyeri atau penderitaan pada semua hal yang terlibat, tetapi pada
dasarnya hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan
bayinya.
2.4.2.Deontologi
Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip-
prinsip tersebut antara lain autonomy, informed consent, alokasi sumber
-sumber, dan euthanasia.
2.5Prinsip-Prinsip Etik
2.5.1.Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat
sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang
harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk
respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan
tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan
hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan
diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang
perawatan dirinya.
2.5.2.Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik.
Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan
oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan
kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
2.5.3.Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika
perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar
praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan.
2.5.4.Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan
psikologis pada klien.
2.5.5.Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini
diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien
sangat mengerti.
Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi
akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman
dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya
kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian,
terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk
kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien
untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa
”doctors knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka
memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang
kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun
hubungan saling percaya.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berbagai permasalahan etik dapat terjadi dalam tantanan klinis yang
melibatkan interaksi antara klien dan perawat. Permasalahan bisa menyangkut
penentuan antara mempertahankan hidup dengan kebebasan dalam menentukan
kematian,upaya menjaga kesehatan klien yang bertentangan dengan kebebasan
menentukan nasibnya,dan penerapan tetapi yang tidak ilmiah dituntut dapat
mengambil keputusan yang menguntungkan pasien dan diri perawat dan tidak
bertentang dengan nilai-nilai yang diyakini klien. Pengambilan keputusan yang tepat
diharapkan tidak ada pihak yang dirugikan sehingga semua merasa nyaman dan
mutu asuhan keperawatan dapat di pertahankan.
Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk
dalam hubungan dengan orang lain. Adapun tipe-tipe etik yaitu bioetik, Clinical
ethics/Etik klinik, Nursing ethics/Etik Perawatan. Teori-teori etik yaitu utilitarian dan
deontologi. Selain itu,etik mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Otonomi (Autonomy)
2. Berbuat baik (Beneficience).
3. Keadilan (Justice)
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
5. Kejujuran (Veracity)
6. Menepati janji (Fidelity)
7. Kerahasiaan (Confidentiality)
8. Akuntabilitas (Accountability)
3.2 Saran
Isu etik dalam praktik keperawatan tentu saja bukan barang langka, yang bisa
didapatkan oleh calon perawat sekalipun. Dengan mempelajarinya secara rinci, dan
dengan mengatahui akibat yang dapat ditimbulkannya. Maka tidaklah bisa dikatakan
seorang perawat yang baik, apabila masih melakukan tindakan di luar batas yang
diperbolehkan.
Dengan adanya pembahasan menganai isu etik seperti ini, kita akan
diingatkan batapa kejinya perbuatan yang melanggar aturan itu. Dan kita juga
diajarkan tentang bagaimana menyikapi semuanya itu dalam praktik keseharian kita.
Semoga makalah ini dapat menjadi acuan, atau referensi dalam pengajaran mata
kuliah etika keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA