Anda di halaman 1dari 21

PENTINGNYA GREEN AUDITING UNTUK MENGHASILKAN

KUALITAS AUDIT YANG MAKSIMAL

Disusun Oleh :

1. Rahadewi Neta (1221900066)


2. Moch. Ifal Alfarizi (1221900150)

Mata Kuliah :
SEMINAR AUDIT (G)
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Tri Ratnawati, S.E., M.S., Ak., CA., CPA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2022
PENDAHULUAN

Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan


pemerintah yang bersih, adil, transparan, serta akuntabel haruslah disikapi dengan
serius dan sistematis. Setidaknya terdapat tiga aspek utama yang mendukung agar
terciptanya pemerintahan yang baik yakni, pengawasan, pengendalian, dan
pemeriksaan. Selain itu pemerintah juga mengeluarkan peraturan bagi perusahaan
yang kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam
untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Salah satu bentuk
tanggung jawab tersebut adalah dengan melakukan audit lingkungan.
Audit lingkungan atau green audit adalah proses identifikasi sistematis,
kuantifikasi, pencatatan, pelaporan dan analisis komponen keanekaragaman
lingkungan dari berbagai instansi. Yang bertujuan untuk menganalisis praktik
lingkungan didalam dan diluar situs yang bersangkutan, yang akan berdampak
pada suasana ramah lingkungan. Audit lingkungan merupakan salah satu
pengelolaan lingkungan hidup yang bersifat sukarela yang diatur dalam Undang-
undang No. 23/1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Kep-42/MENLH/11/1994 tentang pedoman umum pelaksanaan audit lingkungan
(Sukrisno, 1999). Selain itu, audit lingkungan merupakan salah satu standar dari
standarisasi internasional ISO seri 14000, yang termasuk dalam kelompok standar
evaluasi organisasi (manajemen) yang meliputi SML-ISO 14001, Audit
Lingkungan-ISO 14010 dan EKL-ISO 14031.
Melaksanakan proses identifikasi sistematis, kuantifikasi, pencatatan,
pelaporan dan analisis komponen keanekaragaman lingkungan tentu
membutuhkan seorang auditor yang kompeten. Dimana kompetensi auditor disini
meliputi independensi, integritas, dan keprofesionalan, yang dimana masih dalam
ruang lingkup tanggung jawab profesi seorang auditor yang diatur dalam PSA No.
4 (SPAP (2011:230:1), kecermatan dan keseksamaan dalam penggunaan
kemahiran profesional menuntut auditor untuk melaksanakan skeptisme
profesional, yaitu suatu sikap auditor yang berpikir kritis terhadap bukti audit
dengan selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi terhadap bukti audit
tersebut, sehingga dapat menghasikan kualitas audit yang maksimal. Kualitas
audit saat ini menjadi sesuatu yang sangat penting karena hasil audit digunakan
oleh banyak pihak dan digunakan untuk mengambil keputusan. Dan dapat
disimpulkan bahwasannya kualitas audit sangatlah berpengaruh terhadap Opini
Audit yang akan disampaikan dalam laporan keuangan yang telah di audit.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam artikel ini adalah pengertian dari Green Auditing beserta ruang
lingkupnya dan pengaruhnya terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah diuraikan diatas, sehingga tujuan
dari penulisan artikel ini adalah untuk menngetahui apa itu Green Auditing beserta
ruang lingkupnya dan pengaruhnya terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
Manfaat dari penulisan artikel ini bagi penulis beserta pembacanya
diharapkan dapat sebagai pengembangan wawasan serta pemahaman mengenai
Green Auditing, ruang lingkupnya, dan pengaruhnya terhadap Kualitas Audit

TELAAH PUSTAKA

Pengertian Audit

Menurut (Sukrisno Agoes, 2012) audit adalah Suatu pemeriksaan yang


dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap
laporan keuagan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan
pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Pengertian
audit menurut (Arens et al., 2015) adalah Pengumpulan dan evaluasi bukti tentang
informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat keseuaian antara informasi
itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Dari berbagai pengertian di atas, dapat
dikatakan bahwa audit merupakan suatu proses pemeriksaan yang dilakukan
secara sistematik terhadap laporan keuangan, pengawasan intern, dan catatan
akuntansi suatu perusahaan. Audit bertujuan untuk mengevaluasi dan memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan berdasarkan bukti-bukti yang
diperoleh dan dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten.
Ruang Lingkup Green Auditing Beserta Pengertiannya

Green Audit adalah proses identifikasi sistematis, kuantifikasi, pencatatan,


pelaporan dan analisis komponen keanekaragaman lingkungan dari berbagai
instansi. Ini bertujuan untuk menganalisis praktik lingkungan di dalam dan di luar
situs yang bersangkutan, yang akan berdampak pada suasana ramah lingkungan.
Green Audit dapat menjadi alat yang berguna bagi perguruan tinggi untuk
menentukan mereka menggunakan energi atau sumber daya paling banyak
terbuang dimana, sehingga dapat mempertimbangkan bagaimana melakukan
penghematan akan energi tersebut. Lingkungan yang bersih dan sehat membantu
pembelajaran yang efektif dan menyediakan lingkungan belajar yang kondusif.
Ada berbagai upaya di seluruh dunia untuk mengatasi masalah pendidikan
lingkungan, salah satunya yaitu dengan green audit. Green Audit adalah semacam
perawatan profesional yang merupakan tanggung jawab setiap individu yang
dimana bagian dari proses ekonomi, keuangan, sosial dan lingkungan. Area
sasaran yang termasuk dalam green auditing ini adalah air, energi, limbah, green
campus, dan jejak karbon.

1. Audit air adalah metode untuk mengukur aliran dan kualitas air dalam sistem
yang sederhana atau kompleks, dengan maksud untuk mengurangi
penggunaan air dan seringkali menghemat uang untuk penggunaan air yang
sebenarnya tidak perlu.
2. Audit energi adalah inspeksi, survei, dan analisis aliran energi untuk
konservasi energi di gedung, institusi, proses, atau sistem untuk mengurangi
jumlah input energi ke dalam sistem tanpa mempengaruhi output secara
negatif. Ini menunjukkan di mana konsumsi daya lebih banyak dalam sistem
yang diberikan. Ini juga bisa disebut sebagai pengendalian penggunaan daya
untuk menghindari kerugian dan memaksimalkan efisiensi.
3. Audit limbah adalah proses yang dipikirkan secara metodis yang dapat
digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis limbah yang dihasilkan oleh
suatu organisasi. Informasi dari audit ini dapat membantu organisasi untuk
menentukan bagaimana kita dapat mengurangi jumlah limbah yang
dihasilkan oleh suatu institusi. Di sebagian besar tempat kerja, karton, kertas,
plastik, logam, dan makanan merupakan mayoritas dari apa yang masuk ke
dalam sampah. Polusi dari sampah secara estetika tidak menyenangkan dan
menghasilkan banyak sampah di komunitas kita yang dapat menyebabkan
masalah kesehatan.
4. Green Campus adalah lingkungan yang meningkatkan efisiensi energi,
melestarikan sumber daya dan meningkatkan kualitas lingkungan dengan
mendidik untuk keberlanjutan dan menciptakan lingkungan yang sehat, hidup
dan belajar. Green Campus menghargai komitmen jangka panjang untuk
perbaikan lingkungan yang berkelanjutan dari komunitas kampus.
5. Jejak Karbon. Aspek penting dalam melakukan audit adalah untuk dapat
mengukur dampak Anda sehingga kami dapat menentukan cara yang lebih
baik untuk mengelola dampak tersebut. Selain audit air, limbah, energi, dan
keanekaragaman hayati, kami juga dapat menentukan jejak karbon kami,
berdasarkan jumlah emisi karbon yang dihasilkan. Salah satu aspeknya
adalah mempertimbangkan jarak dan metode yang ditempuh antara rumah
dan kampus setiap hari. Ini melakukan ukuran sebagian besar ekuivalen
karbon dioksida yang dihembuskan oleh organisasi tempat penghitungan
karbon dilakukan. Penting untuk mengetahui seberapa besar kontribusi
organisasi terhadap pembangunan berkelanjutan.

Tujuan dari audit tersebut adalah untuk memastikan bahwa praktik-praktik


yang diikuti di kampus sesuai dengan Kebijakan Hijau yang dianut oleh institusi
tersebut. Kriteria, metode dan rekomendasi yang digunakan dalam audit
didasarkan pada risiko yang teridentifikasi. Metodologi yang digunakan meliputi:
persiapan dan pengisian kuesioner, pemeriksaan fisik kampus, observasi dan
review dokumen, wawancara penanggung jawab dan analisis data, pengukuran
dan rekomendasi. Metodologi yang diadopsi untuk audit ini adalah proses tiga
langkah yang terdiri dari: (1) Pengumpulan Data, dimana pada tahap
pengumpulan data, pengumpulan data lengkap dilakukan dengan menggunakan
berbagai alat seperti observasi, komunikasi survei dengan orang yang bertanggung
jawab, dan pengukuran. Pengumpulan data dilakukan dari sumber primer. (2)
Analisis Data, analisis detail data yang dikumpulkan meliputi: perhitungan
konsumsi energi, analisis tagihan listrik terbaru kampus, memahami rencana tarif
yang diberikan oleh Dewan Listrik Negara Kerala (KSEB). Data terkait
penggunaan air juga dianalisis dengan menggunakan metodologi yang tepat. (3)
Rekomendasi, berdasarkan hasil analisis data dan pengamatan, beberapa langkah
untuk mengurangi daya dan konsumsi air direkomendasikan. Metode pengolahan
yang tepat untuk limbah juga disarankan. Daerah sasaran di atas khususnya
perguruan tinggi dievaluasi melalui kuisioner yang diedarkan di kalangan
mahasiswa untuk pengumpulan data.

Pengaruh Green Auditing Terhadap Kualitas Audit

Menurut Arens (2014:2) kualitas audit merupakan pengumpulan dan


evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat
kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan, audit harus
dilakukan oleh orang yang berkompeten dan independen. Kualitas hasil kerja
berhubungan dengan seberapa baik sebuah pekerjaan diselesaikan dibandingkan
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Untuk auditor, kualitas kerja dilihat dari
kualitas audit yang dihasilkan yang dinilai dari seberapa banyak auditor
memberikan respon yang benar dari setiap pekerjaan audit yang diselesaikan (Tan
dan Alison, 1999).
Kualitas audit didefinisikan sebagai pelaksanaan audit yang dilakukan sesuai
standar akuntansi dan standar audit yang telah ditetapkan, hal ini diperlukan
dalam proses green auditing untuk menghasilkan kualitas audit yang baik. Seperti
yang telah dijelaskan untuk menghasilkan kualitas audit yang maksimal
memerlukan seorang auditor yang kompeten, dimana point kompeten tersebut
meliputi independensi dan integritas auditor dalam melaksanakan tugasnya.
Independensi dalam pengauditan sebagai penggunaan cara pandang yang tidak
bias dalam pelaksanaan pengujian audit, evaluasi hasil pengujian tersebut, dan
pelaporan hasil temuan audit. Independensi juga diartikan sebagai suatu sikap
mental yang dimiliki auditor untuk tidak memihak dalam melakukan audit.
Dengan begitu adanya independensi dan integritas seorang auditor bisa menilai
bahwa kualitas audit yang diberikan auditor baik atau buruk.

Penelitian Terdahulu

1. Analisa Pelaksanaan Audit Lingkungan Atas Pengelolaan Limbah Cari Pada


PT. Chevron Pacific Indonesia (Studi Kasus Limbah Air Terproduksi Lapngan
Minas, Provinsi Riau) (Hermiyetti & Arinta Satya Poetri, 2010). Hasil
penelitian menjukkan bahwa pelaksanaan audit lingkungn di PT tersebut telah
dilakukan dengan baik menggunakan auditor internal dan auditor eksternal
dalam hal ini sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Dan dari
hasil evaluasi kebijakan manajemen perusahaan telah memiliki beberapa
kebijakan manajemen yang tepat dalam upaya pengelolaan lingkungan. Dan
menurut hasil laboratorium dari badan independensi yaitu PT. Succofindo
limbah cari yang dibuang telah sesuai dengan standar baku mutu lingkungan
yakni Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2007, kecuali untuk
parameter temperatur yang melebihi standar, tetapi tidak berpengaruh pada
lingkungan.
2. Audit Lingkungan: Pengungkapan Isu Lingkungan Dalam Laporan Keuangan
Auditan (Wahyu Manuhara P.) Dalam Artikel nya menyebutkan bahwa isu
lingkungan telah menjadi perhatian utama dari konsumen, kreditur, investor,
pemerintah dan masyarakat. Dengan meningkatnya kesadaran lingkungan,
para pemakai laporan keuangan menghendaki informasi kinerja lingkungan
perusahaan. Sehingga laporan ini akan mempengaruhi posisi jangka panjang
perusahaan. Audit Lingkungan merupakan kegiatan evaluasi sistematik,
obyektif atas dampak aktivitas operasi perusahaan terhadap lingkungannya.
Tujuan Audit Lingkungan adalah mengevaluasi operasi dan kinerja
perusahaan dengan mengacu pada kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
serta mengidentifikasi risiko.
3. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit Di
Lingkungan Pemerintah Daerah (Jaka Winarna & Havidz Mabruri, 2015).
Hasil pengujian mengungkapkan bahwa kemandirian, obyektivitas,
pengalaman kerja, pengetahuan dan integritas mempengaruhi kualitas hasil
audit secara bersama-sama. Obyektivitas, pengalaman kerja, pengetahuan dan
integritas memiliki pengaruh yang signifikan secara `parsial (sendiri-sendiri)
terhadap hasil audit. Hal ini berarti bahwa tujuan audiotor dan integritas
auditor melakukan excelsior, semakin banyak pengalaman dan pengetahuan
yang dimiliki oleh auditor maka semakin banyak dan baik hasil kualitas
auditas yang dia lakukan, sementara variabel kemandirian tidak berpengaruh
secara parsial terhadap kualitas hasil audit dalam pemerintahan regional.
4. Audit Lingkungan TI: Prespektif Dan Dampak Pada Proses Auditing Secara
Komprehensif (Mahendra Adhi Nugroho, 2011). Dalam penelitiannya,
ringkasnya dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis seorang auditor
harus dapat menyesuaikan diri dengan kecepatan paling tidak sama dengan
perubahan lingkungan. Penyesuaian itu tidak hanya pada satu sisi saja tetapi
harus secara menyeluruh mencakup seluruh sendi audit.
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Lingkungan Perusahaan (Studi
Empiris Terhadap Perusahaan Peserta PROPER Yang Terdaftar di BEI)
(Annisha Fitri Purnamasari & Erwin Saraswati). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa profitiabilitas, ukuran perusahaan, media exposure dan
citra perusahaan merupakan faktor yang meningkatkan audit lingkungan
perusahaan. Penelitian ini tidak berhasil menemukan bahwa kepemilikan
saham oleh publik tidak meningkatkan kinerja hasil audit hasil audit
lingkungan perusahaan. Hal ini dikarenakan kepemilikan saham di Indonesia,
cenderung dimiliki oleh keluarga.
6. Audit Lingkungan Kegiatan Industri Hasil Tembakau Di Kabupaten Kediri
(Helmi Kristiwan, 2021). Berdasarkan hasil audit lingkungan kegiatan
industri hasil tembakau di Kabupaten Kediri dapat disimpulkan (1) Ketaatan
industri hasil tembakau dalam pemenuhan persyaratan perundangundangan
dan perizinan yang berlaku pemenuhan peraturan perundangan secara umum
termasuk legalitas perusahaan telah dipenuhi dengan baik, kecuali dokumen
lingkungan yang belum dimiliki oleh perusahaan, (2) secara umum pada aspek
teknis industri hasil tembakau masih perlu perbaikan fasilitas pencegahan
pencemaran lingkungan, (3) secara umum upaya pencegahan kebakaran dan
tanggap darurat industri hasil tembakau masih perlu perbaikan.
7. Audit Lingkungan Hidup Sebagai Upaya Mencegah Terjadinya Tindak Pidana
Lingkungan (Hasan Basri, S.H, 2010). Undang-undang dan peraturan
pemerintah tentang pengelolaan lingkungan sangatlah lengkap. Namun tidak
ada yang menghiraukannya, baik aparat penegak hukum pemerintah maupun
masyarakat. Kerusakan lingkungan pun makin berat. Audit lingkungan hidup
adalah kegiatan yang diharuskan untuk dilaksanakan dan merupakan tanggung
jawab pihak perusahaan yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip
dasar dan pedoman umum pelaksanaan audit lingkungan hidup. Audit
lingkungan dapat digunakan sebagai sarana yang efektif untuk menyelesaikan
masalah lingkungan hidup. Apabila dalam pemeriksaan oleh auditor terbukti
ada pelanggaran, maka tim auditor (tim inspeksi dan unsur-unsur terkait) akan
meneliti bagaimana terjadinya pelanggaran itu melalui audit lingkungan,
dengan demikian hasil penelitian dari audit lingkungan dapat membuktikan
telah terjadi tindak pidana.
8. Determinan Kualitas Hasil Audit Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bondowoso (Akbar Bagas Irfandiansyah, Yulinartati, dan Didik Eko
Pramono, 2019). Hasil penelitian menyatakan bahwa independensi,
kompetensi, pengalaman, dan etika audit berpengaruh terhadap kualitas hasil
audit di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso.
9. Green Auditing Nirmala College, Muvattupuzha (CMJ Eco Associates, Forum
for Ecological Analyses 2016-2017). Audit hijau didefinisikan sebagai
pemeriksaan resmi tentang dampak perguruan tinggi terhadap lingkungan. Ini
membantu untuk meningkatkan praktek-praktek yang ada dengan tujuan
mengurangi efek buruk dari ini pada lingkungan yang bersangkutan. Beberapa
institusi telah menerapkan berbagai sudut pandang untuk melestarikan
lingkungan di dalam kampus seperti promosi penghematan energi, daur ulang
limbah, pengurangan penggunaan air, pemanenan air, dll.
10. Audit Lingkungan Sebagai Perwujudan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibility Di Era Globalisasi Ekonomi) (Nur Sulistyo
B Ambarini). Audit lingkungan merupakan instrumen hukum dan ekonomi
perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Audit lingkungan merupakan
instrumen hukum yang bersifat sukarela dan wajib. Penerapan audit
lingkungan secara berkala dan berkesinambungan dapat menjadi wujud
tanggung jawab sosial perusahaan dalam era globalisasi ekonomi. Selain
memberikan keuntungan ekonomi dan perlindungan terhadap lingkungan,
perusahaan dapat mengembangkan hubungan dengan masyarakat setempat
dan memberikan perhatian kepada masyarakat dengan melakukan kegiatan
pembangunan dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan
mereka.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian
Metode yang dilakukan peneliti untuk menyelesaikan tugas penelitian
dengan cara mengumpulkan data dari buku, jurnal dan sumber data lainnya. Studi
Literatur adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan
sejumlah buku-buku, majalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan
penelitian (Danial dan Warsiah 2009:80). Studi literatur adalah mencari referensi
teori yang relevan dengan permasalahan dan persoalan yang ditemukan atau
diteliti. Studi literatur juga didefinisikan sebagai cara untuk menyelesaikan
persoalan dengan menelusuri sumber-sumber yang telah dibuat sebelumnya. Oleh
karenanya, studi literatur juga familiar disebut sebagai studi pustaka.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kepustakaan atau library research, yakni penelitian yang dilakukan melalui
mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang bertujuan dengan objek
penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan, atau telaah yang
dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu
pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang
relevan.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi literatur, yaitu
melakukan pencarian kata kunci, mencari subjek yang akan digunakan dalam
penelitian ini, mencari buku dan artikel ilmiah yang terbaru, mencari kutipan
dalam sumber-sumber ilmiah, mencari melalui sumber orang (baik melalui kontak
verbal, email, dan lain-lain). Selanjutnya melakukan penjelajahan sistematis
terutama sumber teks lengkap yang diatur dalam pengelompokan subjek yang
dapat diprediksi sesuai dengan judul dan tujuan penelitian.
Tahapan Studi Literatur
Studi literatur salah satu metode penelitian yang sering digunakan untuk
membantu menemukan persoalan dan menemukan landasan teori dari topik yang
diangkat oleh peneliti. Studi literatur atau yang akrab disebut dengan studi pustaka
seharusnya dijalankan oleh peneliti dengan syarat menguasai tema yang hendak
diteliti, agar sukses selama proses pengambilan data. Adapun tahapan membuat
studi literatur antara lain sebagai berikut:
 Memilih Sumber Pustaka

Pemilihan sumber pustaka untuk penelitian adalah yang sesuai atau


relevan dengan tema, topik atau ide yang diangkat. Adapun beberapa kriteria
ketika memilih sumber pustaka, diantaranya:

1. Harus relevan dengan topik penelitian yang diangkat 


2. Isi yang disampaikan harus mudah dipahami
3. Jika ingin menggunakan pernyataan, dapat dipertanggungjawabkan,
artinya dapat dibuktikan secara empiris 
4. Disusun secara terorganisir agar tersistematis dan mudah dalam
mencari rujukan informasi yang dibutuhkan. 
5. Bersifat terbarukan dan sesuai dengan perkembangan zaman yang
berlaku saat ini 
6. Sumber pustaka harus masih ada kaitannya dengan penelitian dan
menggunakan sumber terpercaya. 
 Menelusuri Sumber Pustaka
Penelurusan sumber pustaka merupakan bagian penting dalam melakukan
studi literatur. Mencari atau menelusuri sumber pustaka yang sesuai dengan
judul yang akan kita teliti, dengan menemukan sebuah kutipan yang penting
untuk dirujuk dan diklarifikasi apakah benar dari sumber pustaka atau tidak.

 Membaca Sumber Pustaka

Membaca langsung ke sumber pustaka memiliki tujuan, yaitu akan


memudahkan peneliti mendapatkan wawasan baru, dan akan membangu
membentuk kerangka teori dalam memudahkan proses penulisan.

 Melakukan Pencatatan

Pencatatan studi literatur dengan mencatat penelitian atau topik yang


diperoleh. Selama proses penelaahan sumber pustaka, pastikan untuk mencatat
poin-poin penting yang diperlukan. Setiap poin penting dengan menulis
sumber rujukan.

 Penyajian Kajian Pustaka

Setelah semua data sudah terkumpul. Penyajian kajian pustaka merupakan


tahapan terakhir dalam tahapan studi literatur, hal ini merupakan tahapan
terakhir dengan care menyajikan kajian pustaka ke sebuah deskripsi yang
sudah diolah menggunakan bahasa sendiri.

HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN

Research GAP
Berdasarkan hasil pencarian literatur melalui Jurnal Akuntansi Adapun
artikel yang digunakan sebagai reaserch GAP dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Tabel Research GAP
No. Penelitian Hasil Research Gap
1 Analisa Bahwa pelaksanaan audit 1. Perbedaan Analisa
Pelaksanaan lingkungn di PT tersebut Pelaksanaan Audit
Audit Lingkungan telah dilakukan dengan Lingkungan atas
Atas Pengelolaan baik menggunakan pengelolaan limbah
Limbah Cair Pada auditor internal dan cair pada PT Chevron
PT. Chevron auditor eksternal dalam Pacific Indonesia
Pacific Indonesia hal ini sesuai dengan (Hermiyetti & Arinta
(Studi Kasus ketentuan yang Satya Poetri, 2010)
Limbah Air ditetapkan pemerintah. perusahaan tersebut
Terproduksi Dan dari hasil evaluasi telah melakukan
Lapngan Minas, kebijakan manajemen pengelolaan limbah
Provinsi Riau) perusahaan telah dengan sangat baik.
(Hermiyetti & memiliki beberapa 2. Audit Linkungan
Arinta Satya kebijakan manajemen dalam (Wahyu
Poetri, 2010). yang tepat dalam upaya Manuhara P)
pengelolaan lingkungan. menyebutkan bahwa
2 Audit Dalam Artikel nya isu lingkungan telah
Lingkungan: menyebutkan bahwa isu menjadi perhatian
Pengungkapan Isu lingkungan telah menjadi utama sehingga dalam
Lingkungan perhatian utama dari penelitian (Hermiyetti
Dalam Laporan konsumen, kreditur, & Arinta Satya Poetri,
Keuangan investor, pemerintah dan 2010) dilaksanakan
Auditan (Wahyu masyarakat. Dengan dengan menghasilkan
Manuhara P). meningkatnya kesadaran kebijakan manajemen
lingkungan, para perusahaan telah
pemakai laporan memiliki beberapa
keuangan menghendaki kebijakan manajemen
informasi kinerja yang tepat dalam
lingkungan perusahaan.
Sehingga laporan ini upaya pengelolaan
akan mempengaruhi lingkungan.
posisi jangka panjang 3. Analisis Faktor yang
perusahaan. dapat mempengaruhi
3 Analisis Faktor- Mengungkapkan bahwa Kualitas Audit dalam
Faktor Yang kemandirian, pelaksanaan Audit Di
Mempengaruhi obyektivitas, pengalaman Lingkungan
Kualitas Hasil kerja, pengetahuan dan Pemerintah Daerah
Audit Di integritas mempengaruhi (Jaka Winarna &
Lingkungan kualitas hasil audit secara Havidz Mabruri, 2015)
Pemerintah bersama-sama. menyebutkan
Daerah (Jaka Obyektivitas, kemandirian,
Winarna & pengalaman kerja, obyektivitas,
Havidz Mabruri, pengetahuan dan pengalaman kerja,
2015). integritas memiliki pengetahuan dan
pengaruh yang signifikan integritas
secara `parsial (sendiri- mempengaruhi
sendiri) terhadap hasil kualitas hasil audit
audit. secara bersama-sama.
4 Audit Lingkungan Ringkasnya dalam 4. Perbedaan dengan
TI: Prespektif menghadapi perubahan penelitian (Mahendra
Dan Dampak lingkungan bisnis Adhi Nugroho, 2011)
Pada Proses seorang auditor harus adalah secara ringkas
Auditing Secara dapat menyesuaikan diri seorang auditor dalam
Komprehensif dengan kecepatan paling melaksanakan
(Mahendra Adhi tidak sama dengan tugasnya harus dapat
Nugroho, 2011). perubahan lingkungan. menyesesuaikan diri
Penyesuaian itu tidak dengan
hanya pada satu sisi saja lingkungannya.
tetapi harus secara
menyeluruh mencakup
seluruh sendi audit.
5 Faktor-Faktor Menunjukkan bahwa
Yang profitiabilitas, ukuran
Mempengaruhi perusahaan, media
Audit Lingkungan exposure dan citra
Perusahaan (Studi perusahaan merupakan
Empiris Terhadap faktor yang
Perusahaan meningkatkan audit
Peserta PROPER lingkungan perusahaan.
Yang Terdaftar di Penelitian ini tidak
BEI) (Annisha berhasil menemukan
Fitri Purnamasari bahwa kepemilikan
& Erwin saham oleh publik tidak
Saraswati). meningkatkan kinerja
hasil audit hasil audit
lingkungan perusahaan.
Hal ini dikarenakan
kepemilikan saham di
Indonesia, cenderung
dimiliki oleh keluarga.
6 Audit Lingkungan (1) Ketaatan industri
Kegiatan Industri hasil tembakau dalam
Hasil Tembakau pemenuhan persyaratan
Di Kabupaten perundangundangan dan
Kediri (Helmi perizinan yang berlaku
Kristiwan, 2021). pemenuhan peraturan
perundangan secara
umum termasuk legalitas
perusahaan telah
dipenuhi dengan baik,
kecuali dokumen
lingkungan yang belum
dimiliki oleh perusahaan,
(2) secara umum pada
aspek teknis industri
hasil tembakau masih
perlu perbaikan fasilitas
pencegahan pencemaran
lingkungan, (3) secara
umum upaya pencegahan
kebakaran dan tanggap
darurat industri hasil
tembakau masih perlu
perbaikan.
7 Audit Lingkungan Undang-undang dan
Hidup Sebagai peraturan pemerintah
Upaya Mencegah tentang pengelolaan
Terjadinya Tindak lingkungan sangatlah
Pidana lengkap. Namun tidak
Lingkungan ada yang
(Hasan Basri, menghiraukannya, baik
S.H, 2010). aparat penegak hukum
pemerintah maupun
masyarakat. Kerusakan
lingkungan pun makin
berat.
8 Determinan Menyatakan bahwa
Kualitas Hasil independensi,
Audit Lingkungan kompetensi, pengalaman,
Pemerintah dan etika audit
Kabupaten berpengaruh terhadap
Bondowoso kualitas hasil audit di
(Akbar Bagas Lingkungan Pemerintah
Irfandiansyah, Daerah Kabupaten
Yulinartati, dan Bondowoso.
Didik Eko
Pramono, 2019).
9 Green Auditing Audit hijau didefinisikan
Nirmala College, sebagai pemeriksaan
Muvattupuzha resmi tentang dampak
(CMJ Eco perguruan tinggi terhadap
Associates, lingkungan. Ini
Forum for membantu untuk
Ecological meningkatkan praktek-
Analyses 2016- praktek yang ada dengan
2017). tujuan mengurangi efek
buruk dari ini pada
lingkungan yang
bersangkutan.
10 Audit Audit lingkungan
Lingkungan merupakan instrumen
Sebagai hukum dan ekonomi
Perwujudan perlindungan dan
Tanggung Jawab pengelolaan lingkungan.
Sosial Perusahaan Audit lingkungan
(Corporate Social merupakan instrumen
Responsibility Di hukum yang bersifat
Era Globalisasi sukarela dan wajib.
Ekonomi) (Nur Penerapan audit
Sulistyo B lingkungan secara
Ambarini). berkala dan
berkesinambungan dapat
menjadi wujud tanggung
jawab sosial perusahaan
dalam era globalisasi
ekonomi.

Roadmap Penelitian
Berdasarkan hasil pencarian literatur melalui Jurnal Akuntansi, Artikel
Ilmiah, Research Gate, dan Google Scholar menemukan 10 jurnal namun dengan
beberapa pertimbangan yang kita ambil dalam penelitian ini 5 jurnal.
Tabel Roadmap
No Nama Peneliti, Judul dan Jurnal Hasil dan Penelitian
1 Nama Peneliti : Hermiyetti & PT Chevron Pacific Indonesia telah
Arinta Satya Poetri melakukan proses produksi minyak
Judul Penelitian : Analisa dengan baik, hal ini terbukti dari
Pelaksanaan Audit Lingkungan pengukuran setiap parameter (terdiri
Atas Pengelolaan Limbah Cari dari 8 parameter, yaitu COD, Minyak
Pada PT. Chevron Pacific dan Lemak, Sulfida (H2S), Amonia
Indonesia (Studi Kasus Limbah Air (NH3), Phenol Total, Temperatur, pH,
Terproduksi Lapngan Minas, dan TDS. Semua parameter ini telah
Provinsi Riau) sesuai dengan standar baku mutu
Judul Jurnal : Jurnal Investasi Vol. pemerintah. Saat ini sembilan puluh
6 No. 2 Desember 2010 Hal. 124- lima persen (95 %) air terproduksi
139 diinjeksikan kembali dan sisanya 5%
diolah lebih lanjut di kolam skimming
dan kolam pendingin (cooling pit)
sebelum dialirkan kekanal.
2 Nama Peneliti : Wahyu Manuhara Isu lingkungan telah menjadi
P. perhatian utama dari konsumen,
Judul Penelitian : Audit kreditur, investor, pemerintah dan
Lingkungan: Pengungkapan Isu masyarakat. Dengan meningkatnya
Lingkungan Dalam Laporan kesadaran lingkungan, para pemakai
Keuangan Auditan laporan keuangan menghendaki
Judul Jurnal : Jurnal Akuntansi & informasi kinerja lingkungan
Investasi Vol. 1 No. 2 hal: 85-92 perusahaan. Sehingga laporan ini akan
mempengaruhi posisi jangka panjang
perusahaan. Audit Lingkungan
merupakan kegiatan evaluasi
sistematik, obyektif atas dampak
aktivitas operasi perusahaan terhadap
lingkungannya. Tujuan Audit
Lingkungan adalah mengevaluasi
operasi dan kinerja perusahaan
dengan mengacu pada kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan serta
mengidentifikasi risiko.
3 Nama Peneliti : Jaka Winarna & Berdasarkan hasil analisis, diperoleh
Havidz Mabruri kesimpulan bahwa hipotesis 2,3,4 dan
Judul Penelitian : Analisis Faktor- 5 diterima yaitu bahwa obyektifitas,
Faktor Yang Mempengaruhi pengalaman kerja, pengetahuan, dan
Kualitas Hasil Audit Di integritas auditor berpengaruh positif
Lingkungan Pemerintah Daerah terhadap kualitas hasil audit di
Judul Jurnal : Journal of Rural and lingkungan pemerintah daerah. Dari
Development Volume VI No. 1 hasil perhitungan uji nilai F dapat kita
Februari 2015 ambil kesimpulan bahwa secara
serentak, seluruh variabel independen
tersebut berpengaruh signifikan
terhadap kualitas hasil audit dengan
kemampuan menjelaskan terhadap
variabel dependen sebesar 64,5%.
4 Nama Peneliti : Mahendra Adhi Pergeseran bukti audit dari bukti yang
Nugroho berbasis kertas menjadi bukti
Judul Penelitian : Audit elektronik merupakan tantangan baru
Lingkungan TI: Prespektif Dan bagi auditor. perubahan tersebut
Dampak Pada Proses Auditing berdampak pada seluruh segi audit.
Secara Komprehensif Perspektif audit yang pada mulanya
Judul Jurnal : Jurnal Pendidikan beorientasi pada tugas mulai bergeser
Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. ke arah orientasi risiko. Pada kondisi
1 – Tahun 2011, Hlm. 24 - 42 tersebut, penilaian risiko dan
keamanan TI menjadi isu yang sangat
penting. Untuk dapat memberikan
penilaian risiko dan keamanan dengan
tepat, seorang auditor harus mengerti
posisinya dalam tatakelola TI di
dalam perusahaan sehingga auditor
tidak salah kaprah dalam memberikan
pendapat dan berperan dalam
perusahaan yang menuju ke arah
penggunaan TI. Akibat perubahan
strategi yang berbasis TI, teknik audit
secara simultan berubah pula.
Perubahan dilakukan untuk mengatasi
perubahan strategi dan lingkungan
bisnis.
5 Nama Peneliti : Hasan Basri, S.H. Di dalam Keputusan Menteri tersebut
Judul Penelitian : Audit dijelaskan bahwa pemerintah berhak
Lingkungan Hidup sebagai Upaya untuk melakukan pemriksaan secara
Mencegah Terjadinya Tindak paksa terhadap suatu perusahaan yang
Pidana Lingkungan dicurigai ada suatu unsur kesalahan,
Judul Jurnal : Jurnal Hukum kelalaian sehingga dapat
Acakdemia Vol. 6 Tahun 2010 menimbulkan pelanggaran terhadap
pentaatan suatu hukum dan peraturan.
Jika terbukti ada unsur dimaksud,
maka pemerintah akan memberikan
peringatan, jika tetap tidak diindahkan
maka pemerintah mengeluarkan
sanksi, biasanya berupa sanksi
administrasi yang berupa pencabutan
izin usaha. Jika tata laksana audit
telah dilaksanakan dengan baik dan
benar serta didukung oleh pihak
pimpinan, keikutsertaan semua pihak,
kemandirian dan obyektifitas auditor
dan kesepakatan tentang tata laksana
dan lingkup audit, maka secara
otomatis fungsi audit lingkungan di
atas akan dijalankan dengan baik dan
benar juga.

Anda mungkin juga menyukai