Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA

“ KLASIFIKASI ILMU MENURUT AL- FARABI ”

Dosen pengajar : Dr. Khairil Anwar, S.Ag., M.A.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

RAHMATUL DHUHA 12260125177

SHINTA FEBRIYANTI BHAYANGKARA 12260121141

WIDIA FEBRIANI 12260121248

FAKULTAS PSIKOLOGI

PROGAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan kenikmatan

yang luar biasa berupa kesehatan , sehingga penulis diberi kesempatan untuk

menyelesaikan makalah yang berjudul “ KLASIFIKASI ILMU MENURUT AL-

FARABI ” tepat pada waktunya.

Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah yang di berikan oleh

Bapak Dr. Khairil Anwar, S.Ag., M.A. selaku dosen pengajar filsafat ilmu dan

logika . Makalah ini di tulis dari materi yang berkaitan dengan filsafat ilmu dan

logika . penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah atas

bimbingan yang diberikan.

penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak

terlepas dari keterbatas menulis makalah ini sebagai manusia biasa yang tidak

terlepas dari kesalahan dan kehilafan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan untuk masa yang akan

datang.

Pekanbaru, 25 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1

1.3 Tujuan..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2

2.1 Biologi tokoh ........................................................................................ 2

2.2 Klasifikasi ilmu menurut Al-Farabi .................................................... 2

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 6

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 6

3.2 Saran ...................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Al-Farabi adalah filososf muslim yang meletakkan dasar-dasar filsafat

Islam secara sistematis dan rinci untuk memudahkan pemahaman bagi orang

orang setelahnya, pemikiran filsafatnya dipengaruhi oleh pemikiran filsafat

Yunani. Menurutnya alam ini terjadi dari sebab wujud pertama (Allah) yang

melimpah secara bertingkat dan disebut emanasi, sedangkan untuk memperoleh

kebenaran para filosof memperolehnya dengan menggunakan kekuatan akal

sedangkan para Nabi memperolehnya melalui wahyu yang dituangkan kepada

manusia pilihanNya. Pemikiran al-Farabi dalam bidang politik seperti negara

utama menyerupai konsep negara idealnya Plato. Pemimpin adalah penggerak

pertama masyarakat untuk mendapat kebahagiaan, sebagaimana kedudukan hati

dalam jasad, sedangkan anggota tubuh lainnya adalah pembantu untuk

menghasilkan kebahagiaan yang dicita-citakan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Siapa itu Al-Farabi ?

2. Sebutkan klasifikasi ilmu menurut Al-Farabi ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui siapakah Al-Farabi itu

2. Untuk mengetahui klasifikasi ilmu menurut Al-Farabi

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Al-Farabi

Nama lengkap Al-Farabi ialah Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin

Tarkhan Al-Farabi. Sebutan Al-Farabi diambil dari nama kampung

kelahirannya Al-Farabi. Ayahnya adalah seorang Iran dan menikah dengan

wanita Turkistan. Oleh karena itu, Al-Farabi disebut keturunan Turkistan dan

kadang-kadang disebut keturunan Iran. Sejak kecil Al-Farabi suka belajar dan

ia mempunyai kecakapan luar biasa dalam bidang bahasa.

Beliau termasuk filosof yang produktif dalam melahirkan berbagai karya

tulis, baik berupa buku maupun berupa tulisan essai pendek dan makalah. Di

antara karyanya adalah; Aghrādh mā Ba’da al-Thābi’ah, Al-Jam’u Baina Ra’yai

al-Hākimain, karya ini menurut beberapa sumber berisi tentang kemampuan al-

Farabi mengulas dan mempertemukan pemikiran filsafat Plato dan Aristoteles.

adapun al-Ihshā al-Ulūm konon merupakan karya terakhir sebelum ia wafat.

2.2 Klasifikasi ilmu menurut Al-Farabi

Dalam hal ilmu, Al-Farabi telah memberikan klasifikasi tentang ilmu

dalam tujuh bagian, yaitu: logika, percakapan, matematika, fisika, metafisika,

politik, dan ilmu fiqih.

1. Ilmu logika, diajarkan kepada tingkatan tinggi, bagi orang-orang yang

hendak menyediakan dirinya menjadi sarjana. Oleh karena itu, ilmu logika

itu lebih dipandang bersifat seni daripada sifatnya sebagai ilmu. Ilmu atau

seni logika pada umumnya terdiri sebagai berikut: “Supaya dapat

2
mengoreksi fikiran seseorang, untuk mendapatkan kebenaran”. Logika itu

dibagi dalam delapan bagian, dimulainya dengan Catagory dan disudahi

dengan syair (poetry). Orang Arab juga memasukkan ilmu balaghah

(rothorika) dan syair menjadi bagian dari ilmu logika. Kemudian setelah

diselidiki, ternyata bahwa itu termasuk dalam bagian mantik, maka

sekarang ini pembagian ilmu logika menjadi sembilan fasal. Tentang

matematika, al-Farabi membaginya menjadi tujuh bagian, yaitu:

arithmatika, geometri, optika, astronomi, musik, hisabaqi (Latin: arte

ponderum), dan mekanika.

2. Ilmu pengetahuan tentang percakapan, yang dikenal sebagai ilmu al-lisan,

dibaginya pula atas tujuh bagian, yaitu: bahasa gramatika, syntax (ilmu

tarkib al-kalam), syair, menulis dan membaca. Aturan ilmu bahasa yang

melingkupi ketujuh pembagian ini, merupakan tujuh bagian pula, yaitu:

ilmu kalimat mufrad, ilmu kalimat yang dihubungkan oleh harf el-jar

(proposition), undang-undang tentang penulisan yang benar, undang-

undang tentang pembacaan yang betul, dan aturan tentang syair yang baik.

3. Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang angka, logika. Ilmu ini

menduduki posisi antara metafisika dan ilmu alam. Menurut Al-Farabi

materi-subjek matematika berupa bilangan dan besaran (a zham). Besaran

menurut Al-Farabi adalah garis, bidang, bentuk-bentuk padatan, yang

dikatakannya sebagai kuantitas-kuantitas kontinu (al-kam al-muttashil).

Bilangan adalah kuantitas diskrit, yang dimana bilangan dan besaran

sebagai kuantitas abstrak dan konkret.

3
4. Fisika:

a. Ilmu tentang prinsip-prinsip yang mendasari benda-benda alam.

b. Ilmu tentang sifat dan ciri elemen, dan prinsip yang mengatur

kombinasi elemen menjadi benda.

c. Ilmu tentang pembentukan dan kerusakan benda.

d. Ilmu tentang reaksi yang terjadi pada elemen-elemen dalam membentuk

ikatan.

e. Ilmu tentang benda-benda ikatan yang terbentuk dari empat elemen dan

sifat-sifatnya.

f. Ilmu mineral.

g. Ilmu tumbuhan.

h. Ilmu hewan

5. Metafisika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hal-hal yang

nonfisik atau tidak kelihatan. Dimana metafisika ini adalah ilmu filosofis

yang tertinggi karena materi subjeknya berupa non fisik mutlak yang

mengacu pada Tuhan dan malaikat. Wujud non fisik mutlak adalah wujud-

wujud yang bukan badani dan tidak berada dalam badan, dan mempunyai

pengetahuan yang aktif serta intelek. Sebab pertama adalah wujud yang

paling sempurna, tidak mempunyai musuh, dan dia adalah niscaya, berdiri-

sendiri, tidak terhingga, dan sama sekali transenden, dalam hubungannya

dengan wujud-wujud lainnya. Sebab pertama adalah sebab terdekat (al-

sabab al-qarib) dari sebab kedua dan intelek aktif, dan Al-Farabi

menyebutnya ini adalah wujud kedua, (al-maujud al-tsanawi)."

4
6. Ilmu politik Menurut Al-Farabi, adalah ilmu yang menyelidiki berbagai

jenis tindakan dan cara hidup: kecendrungan manusia, moral, dan keadaan

karakter yang menuntun tindakan dan cara hidup dan seharusnya bagaimana

keberadaan mereka pada manusia. Singkatnya, ilmu politik adalah ilmu

yang berhubungan dengan ruang lingkup yang sangat luas mencakup

manusia dan masyarakat manusia. Politik, dikatakannya juga sebagai ilmu

sipil, yang menjurus kepada etika dan politika. Filsuf-filusuf Islam,

menyalin perkataan Politeia dari bahasa Yunani, dengan perkataan Madani.

Arti perkataan ini adalah sipil yang berhubungan dengan kota.

7. Ilmu agama, dibaginya kepada Fikih (Yurisprudence) dan kalam (theology).

Ilmu kalam ada dua cabangnya yang kemudian dimasukkan menjadi ilmu

agama.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nama lengkap Al-Farabi ialah Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin

Tarkhan Al-Farabi. Beliau termasuk filosof yang produktif dalam melahirkan

berbagai karya tulis, baik berupa buku maupun berupa tulisan essai pendek dan

makalah. Di antara karyanya adalah; Aghrādh mā Ba’da al-Thābi’ah, Al-Jam’u

Baina Ra’yai al-Hākimain, karya ini menurut beberapa sumber berisi tentang

kemampuan al-Farabi mengulas dan mempertemukan pemikiran filsafat Plato dan

Aristoteles. adapun al-Ihshā al-Ulūm konon merupakan karya terakhir sebelum ia

wafat.

Al-Farabi mengklasifikasikan ilmu pengetahuan ke dalam tujuh bagian, yaitu:

logika, percakapan, matematika, physika, metaphysika, politik, dan ilmu fikih

(jurisprudence). Ketujuh ilmu pengetahuan ini telah melingkupi seluruh

kebudayaan Islam pada masa itu.

3.2 Saran

Demikianlah makalah yang dapat kami uraikan. Kami menyadari bahwa

dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami

mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk memperbaiki makalah

berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah referensi pengetahuan

kita.

6
DAFTAR PUSTAKA

Adhi, Mutiara. 2011. PEMIKIRAN AL-FARABI TENTANG KONSEP ILMU

PENGETAHUAN. http://adibazhamutiara.blogspot.com/2011/03/pemikiran-

al-farabi-tentang-konsep-ilmu.html. Di akses pada Rabu , 26 Oktober 2022.

Bagus, Lorens. (1991). Metafisika. Jakarta : Gramedia

MASYHURI. Mengenal filsafat sejarah dan perkembangannya. Suska press

Wiyono, M. (2016). Pemikiran filsafat Al-Farabi. Vol 18. Diakses 26 Oktober 2022

dari Pemikiran Filsafat Al-Farabi | Wiyono | Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu

Ushuluddin (ar-raniry.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai