Anda di halaman 1dari 3

2018 [MANAJEMEN LAHAN]

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerusakan lahan berdampak pada penurunan produktivitas lahan
baik sifatnya tetap maupun sementara. Kerusakan lahan di mulai dari
tidak terkontrolnya konversi hutan dan usaha pertambangan dan limbah
pabrik yang kemudian di ikuti dengan penggunaan lahan yang tidak
sesuai dengan potensi dan pengelolaan lahan yang kurang tepat.
Kerusakan lahan/lahan tidak produktif dapat menjadi sumber bencana,
mulai dari kekeringan, banjir, tanah longsor sampai kebakaran yang
bisa berdampak terhadap terjadinya percepatan pemanasan global.
Pada dasarnya kerusakan lahan di sebabkan karena adanya
penggunaan lahan dan/atau pengelolaan lahan yang kurang tepat.
Borrow (1991) kerusakan lahan di sebabkan oleh faktor jumlah
populasi manusia, marjinalisasi tanah, kondisi sosial ekonomi, ketidak
stabilan politik, bencana alam, dan aktivitas industri dan pertambangan.
Pengembangan sektor industri menjadi penyebab kerusakan lahan
karena adanya limbah cair, gas, dan padatan yang berbahaya bagi
lingkungan, disamping itu, limbah cair industri dapat mengandung
beberapa logam berat beracun yang dapat menyebabkan pencemaran air
dan berdampak bagi kesehatan manusia itu sendiri. Salah satu ancaman
dari kerusahan lahan/tanah pada suatu daerah adalah pencemaran air
bagi kehidupan adalah kualitas air yang semakin buruk di sekitar
wilayah tercemar industri.
Pencemaran air terjadi karena ada sebagian pabrik yang tidak
memperdulikan bahan sisa produksi yang berupa limbah untuk di olah
secara sempurna pada Unit Pengelolaan Limbah(UPL) sehingga bahan
buangan masih mengandung senyawa yang bersifat toksik (senyawa
beracun). Pada Kecamatan Marpoyan Damai tepatnya pada Kelurahan
Wonorejo terdapat daerah yang mengalami kerusakan lahan yang di
akibatkan oleh aktivitas industrialisasi pabrik karet PT.P&P
Bangkinang, kerusakan lahan tersebut berupa pencemaran air yang

1
2018 [MANAJEMEN LAHAN]

berada di kelurahan tersebut yang mengakibatkan air mengndung


senyawa kimia beracun( Pb, Ni, Cd, Hg) sehingga air cenderung
berbau, berasa dan tidak layak untuk di konsumsi. Akibat adanya
industri ini maka masalah permasalahan pencemaran sudah mencapai
tingkat yang menggelisahkan,pencemaran air ini sudah menimbulkan
kerugian yang cukup besar bagi kesehatan masyarakat yang berada di
sekitar kawasan industri. Kurangnya pencegahan kerusakan lahan dan
pemulihan kerusakan lahan yang tidak kompleks sebagai dampak dari
lemahnya komitmen dari pengambil dan pelaksana kebijakan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat di rumuskan suatu
permasalahan yang terkait dengan lahan sebagai berikut :
1. Apa saja faktor yang menyebabkan kerusakan lahan yang ada di
Kecamatan Marpoyan Damai?
2. Bagaimana masalah kerusakan lahan yang berada di Kecamatan
Marpoyan Damai?
3. Apa saja impact/dampak yang di timbulkan dari kerusakan lahan
yang berada di Kecamatan Marpoyan Damai?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan
makalah ini yaitu untuk mengidentifikasi dan manganalisis
permasalahan kerusakan lahan di Kecamatan Marpoyan Damai.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
1.4.1. Ruang Lingkup Materi
Adapun ruang lingkup materi “ Kerusakan Lahan di Kecamatan
Marpoyan Damai” adalah menganalisa kerusakan lahan yang
menyebabkan pencemaran air akibat Industri Pabrik Karet PT. P & P
Bangkinang dengan menggunakan metode primer dan skunder.
1.4.2. Ruang Lingkup Wilayah
Wilayah studi dalam penulisan laporan ini adalah meliputi
Kecamatan Marpoyan Damai yaitu sebuah kecamatan di Kota
Pekanbaru. Kecamatan ini memiliki luas wilayah 29,74 km².

2
2018 [MANAJEMEN LAHAN]

Kecamatan ini memiliki penduduk sebanyak 116.536 jiwa dengan


kepadatan 3919 jiwa/km². Luas wilayah Kecamatan Marpoyan Damai
saat ini adalah ± 29,79 KM2 yang terdiri dari 5 (lima) Kelurahan yaitu:
1. Kelurahan Tangkerang Barat 2. Kelurahan Tangkerang Tengah 3.
Kelurahan Sidomulyo Timur 4. Kelurahan Wonorejo 5. Kelurahan
Maharatu. Kecamatan Marpoyan Damai mempunyai batas-batas
sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sukajadi dan
Kecamatan Payung Sekaki
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tampan
c. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tampan
d. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Bukit Raya dan
Kecamatan Sail
1.5. Sistematika Pembahasan
Penulisan laporan permasalahan kerusakan lahan di Kecamatan
Marpoyan Damai ini berdasarkan kepada tata bahasa yang baik dan
ejaan yang disempurnakan(EYD). Sistematika laporan permasalahan
kerusakan lahan di Kecamatan Marpoyan Damai ini adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, ruang lingkup materi, ruanglingkup wilayah,
dan sistematika penulisan.
BAB II : GAMBARAN UMUM WILAYAH
Pada bab ini diuraikan tentang karakteristik wilayah studi
dimana terjadinya kerusakan lahan akibat industri di
Kecamatan Marpoyan Damai
BAB III : PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas secara tuntas permasalahan yang ada.
Pada bagian ini adalah bagian dari isi sesungguhnya makalah.
Dalam bagian pembahasan, dipaparkan fakta-fakta tentang
permasalahan dan analisa (Kerusakan lahan di Kecamatan
Marpoyan Damai)

Anda mungkin juga menyukai