Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putri Anugrah

Prodi : AS Semester 2
NIM : 01022001017
Matkul : Filsafat Ilmu pertemuan 6

Kebenaran Ilmiah
1. Pengertian Kebenaran Ilmiah
Kebenaran ilmiah berkaitan dengan metode penemuanya.
Kebenaran ilmiah yaitu kebenaran yang dalam hal penemuannya
bersifat ilmiah serta kebenaran ilmiah itu diaktualisasikan atau
diwujudkan dalam ilmu pengetahuan /sains. Jadi kebenaran ilmiah
adalah kebenaran yang memenuhi kaidah ilmiah atau pun kebenaran
yang memenuhi syarat atau kaidah ilmu pengetahuan. Adapaun yang
menjadi kriteria dalam kebenaran ilmiah yaitu empiris,bebas dari
prasangka,menggunakan prinsip analisis, menggunakan hipotesis
serta objektif.
Empiris berarti berkaitan peristiwa atau kejadian nyata dimana
harus didapat melalui penelitian,pengamatan atau eksperimen.
Sedangkan objektif sesuai fakta tidak ditambah dan dilebih-lebihkan,
lalu juga bebas dari prasangka maksudnya dari dugaan-dugaan atau
presfektif/sudut pandang individu yang tidak dapat dibuktikan
kebenarannya. Selain itu, harus menggunakan hipotesis atau dugaan
sementara sebelum di teliti dan dibuktikan.
2. Jenis-jenis kebenaran ilmiah dan contohnya
Adapun terdapat beberapa jenis kebenaran seperti kebenaran
absolute dan kebenaran temporer. Dalam kebenaran absolute di
tetapkan oleh tuhan dan landasan dari kebenaran absolute ini yaitu
keimanan.Contoh dari kebenaran absolute yaitu hukum gravitasi
dimana jika tidak ada gravitasi semuanya akan terlempar ke udara .
Jadi dapat kita ketahui bahwa gravitasi merupakan ketetapan tuhan
begitu pun penciptaan alam semesta beserta makhluk didalamnya,
juga contoh lain bumi itu bulat, matahari terbit dari timur ke barat dan
sebagainya.
Kebenaran temporer berkaitan dengan subjektivitas yang tinggi
dan tergantung dengan situasi serta kondisi dan juga sesuai dengan
orang yang mendefisikannya atau yang menafsirkannya. Contohnya
teori-teori kebenaran.
3. Cara memperoleh kebenaran ilmiah
Cara memperoleh kebenaran ilmiah yaitu dengan melakukan
peneltian . Rasa ingin tahu manusia disalurkan dengan melakukan
penelitian, dimana dalam proses penelitian terdapat langkah secara
terencana dan sistematis sesuai dengan metode ilmiah yaitu:
- Merumuskan masalah
- Mengumpulkan informasi
-Menyusun hipotesis, dimana hiptesis merupakan dugaan
sementara atau kesimpulan semntara
- Melakukan eksperimen/percobaan
- Menganalisa data
- Membuat kesimpulan
- Mempublikasikan hasil penelitian.
Dalam menemukan kebenaran ilmiah, maka perlu adanya
metodologis,konsep dan teori yang baku,universalitas dan objektivitas
serta sifat progresif dan kritis.
4. Teori kebenaran
a. Teori Korespodensi adalah teori yang berpandangan pernyataan-
pernyataan benar jika berkorespodensi terhadap fakta
maksudnya kebenaran atau suatu keadaan dianggap benar jika
terdapat suatu fakta yang sesuai menyatakan apa adanya.
Contohnya gunung dapat berjalan hal tersebut perlu di teliti oleh
ilmu tentang gunung (geologi) dan setelah diteliti gungung
mempunyai kaki (lempeng bumi) sehigga dapat bergerak.
b. Teori Koherensi adalah Kebenaran tidak dibentuk atas
hubungan fakta dan realitas, tapi atas hubungan antara putusan
itu sendiri. Maksud dari teori ini bahwa kebenaran yaitu
kesesuain antara suatu pernyataan dengan pernyataan lainnya
yang diketahui,diterima dan diakui bsienar. Contoh Ahmad
manusia dan ahmad membutuhkan air.
c. Teori pragmatisme berpandangan benar tau tidaknya suatu dalil
atau teori bergantumg pada berfaedah tidaknya dalil atau teori
tersebut bagi kehidupan manusia. Contohnya handphone
d. Teori Performatif menjelaskan pernyataan dianggap benar jika
ia menciptakan realitas.Contohnya saya mengangkat saudara
menjadi dekan fakultas filsafat UGM .

Anda mungkin juga menyukai