Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN STUDI KASUS TERMINOLOGI

SISTEM KARDIOVASKULAR

DI SUSUN OLEH:

AA GYMNASTIAR_21134039

DUTA HUZAIVI HAQIQI DUNDO_21134040

JIHAN SINTIYA_21134041

ADINDA PUTRI ARIAWAN_21134042

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI SETYA INDONESIA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa, atas rahmat dan Karunianya
kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari laporan ini adalah
Bronchitis.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada
dosen mata kuliah Terminologi Medis yaitu Bapak Drs. Hery Setiawan, M. Si yang telah
memberikan tugas. Kami juga berterima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam
pembuatan laporan ini.

Kami menyadari, bahwa laporan Studi Kasus Penyakit Stroke yang kami buat ini masih
jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maiupun penulisannya. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
kami harapkan semoga laporan ini dapat diterima dan berguna bagi kita khususnya dan orang
lain yang berkepentingan pada umumnya.

Yogyakarta, Januari 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen
darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan
nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh.
Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas
suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah
tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang
berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, dan
pembuluh darah. Sistem tersebut memiliki tugas utama untuk mengedarkan oksigen, nutrisi,
dan darah ke seluruh sel dan jaringan tubuh.

1.2 TUJUAN PENULISAN


Tujuan Khusus :
1. Untuk menyelesaikan Tugas Kelompok Terminologi
2. Untuk menyeselaikan studi kasus

Tujuan Umum:

1. Untuk mengetahui kesehatan pada sistem kardiovaskular


2. Untuk mengetahui penyakit pada sistem kardiovaskular
BAB II

PEMBAHASAN

PENYAKIT PADA SISTEM KARDIOVASKULAR

A. PENGERTIAN STROKE
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak
berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke
hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi,
sehingga sel-sel pada area otak yang terdampak akan segera mati.

B. GEJALA STROKE
1. Mual dan muntah
2. Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher dan
pusing berputar (vertigo)
3. Penurunan kesadaran
4. Sulit menelan (disfagia), sehingga mengakibatkan tersedak
5. Gangguan pada keseimbangan dan kendali gerak tubuh
6. Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda

C. PENYEBAB STROKE

Berdasarkan penyebabnya, stroke terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu stroke iskemik
dan stroke hemoragik. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Stroke iskemik

Sekitar 80% kasus stroke yang terjadi adalah jenis stroke iskemik (iskemia). Stroke
iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke
otak mengalami penyempitan total, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak
berkurang.

Stroke iskemik dapat dibagi lagi ke dalam dua jenis, yaitu:


 Stroke trombotik
Stroke trombotik adalah stroke yang terjadi ketika gumpalan darah terbentuk
di salah satu pembuluh darah arteri yang memasok darah ke otak.
Pembentukan gumpalan darah ini disebabkan oleh timbunan lemak atau plak
yang menumpuk di arteri (aterosklerosis) sehingga menyebabkan
berkurangnya aliran darah.
 Stroke embolik
Stroke embolik adalah stroke yang terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di
bagian tubuh lain, umumnya jantung, terbawa melalui aliran darah dan
tersangkut di pembuluh darah otak, sehingga menyebabkan pasokan darah ke
otak berkurang. Jenis gumpalan darah ini disebut embolus. Salah satu
gangguan irama jantung, yaitu atrial fibrilasi, sering menyebabkan stroke
embolik.

Menurut beberapa penelitian, diduga bahwa penyakit COVID-19 juga


berpotensi menyebabkan stroke iskemik. Namun, hal ini masih memerlukan
penelitian lebih lanjut.

2. Stroke hemoragik

Sekitar 13% kasus stroke yang ada adalah jenis stroke hemoragik. Kondisi ini terjadi
ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan. Pecahnya
pembuluh darah di otak dapat dipicu oleh beberapa kondisi, seperti:

 Hipertensi yang tidak terkendali


 Penonjolan pembuluh darah (aneurisma otak)
 Pengobatan dengan antikoagulan (pengencer darah)
 Penumpukan protein pada dinding pembuluh darah (angiopati amiloid
serebral)
 Cedera kepala, misalnya akibat kecelakaan mobil
 Stroke iskemik
 Malformasi arteri vena
Ada dua jenis stroke hemoragik, yaitu perdarahan intraserebral dan perdarahan
subarachnoid. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

 Perdarahan intraserebral
Pada perdarahan intraserebral, pembuluh darah di dalam otak pecah, sehingga
darah mengalir ke jaringan otak dan merusak sel otak.

 Perdarahan subarachnoid
Pada perdarahan subarachnoid, pembuluh darah arteri yang berada dekat
permukaan otak pecah, sehingga darah mengalir ke rongga subarachnoid,
yaitu ruang antara permukaan otak dan tulang tengkorak.  

D. PENGOBATAN STROKE
1. Pengobatan stroke iskemik

Penanganan awal stroke iskemik akan berfokus untuk menjaga jalan napas,
mengontrol tekanan darah, dan mengembalikan kondisi aliran darah. Penanganan
tersebut dapat dilakukan dengan:

 Penyuntikkan rtPA
Penyuntikan rtPA (recombinant tissue plasminogen activator) melalui
infus dilakukan untuk mengembalikan kondisi aliran darah. Namun, tidak
semua pasien dapat menerima pengobatan ini.
 Obat antiplatelet
Pemberian obat antiplatelet, seperti aspirin, bertujuan untuk mencegah
terjadinya pembekuan darah.
 Obat antikoagulan
Obat antikoagulan, seperti heparin, biasanya diberikan kepada penderita
stroke dengan gangguan irama jantung. Sama seperti obat antiplatelet,
antikoagulan juga berfungsi untuk mencegah pembekuan darah.
 Obat antihipertensi
Obat antihipertensi digunakan untuk mengendalikan tekanan darah. Obat
ini juga berfungsi untuk mencegah stroke kembali kambuh.
 Endarterektomi karotis
Operasi endarterektomi karotis diperlukan untuk mencegah berulangnya
stroke iskemik. Melalui prosedur ini, tumpukan lemak yang menghambat
arteri karotis di leher pasien dibuang.
 Angioplasti
Selain endarterektomi karotis, arteri karotis juga dapat dilebarkan dengan
teknik angioplasti. Angioplasti dilakukan dengan
memasukkan kateter melalui pembuluh darah di pangkal paha untuk
selanjutnya diarahkan ke arteri karotis.
Kateter ini membawa sebuah balon khusus dan stent. Setelah berada di
dalam arteri karotis, balon akan dikembangkan agar memperluas arteri
yang tersumbat lalu disangga dengan stent.

2. Pengobatan stroke hemoragik

Pada kasus stroke hemoragik, penanganan awal bertujuan untuk mengurangi


tekanan pada otak dan mengontrol perdarahan. Beberapa penanganan yang dapat
diberikan untuk pasien stroke hemoragik adalah:

 Obat-obatan
Dokter dapat memberikan obat untuk menurunkan tekanan di otak,
menurunkan tekanan darah, dan mencegah kejang.
 Operasi
Selain dengan obat, stroke hemoragik juga bisa ditangani dengan
operasi. Operasi dilakukan untuk mengurangi tekanan dalam otak dan
memperbaiki pembuluh darah yang pecah bila memungkinkan.
E. PENCEGAHAN PENYAKIT STROKE
1. Menjaga pola makan
Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan berlemak dapat meningkatkan
jumlah kolesterol dalam darah dan meningkatkan risiko terjadinya hipertensi yang
dapat memicu stroke.
2. Olahraga secara teratur
Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan sistem peredaran darah
bekerja lebih efisien.
3. Hindari konsumsi minuman beralkohol
Minuman beralkohol mengandung kalori tinggi. Jika dikonsumsi secara
berlebihan, minuman ini dapat menimbulkan berbagai penyakit pemicu strok.
4. Berhenti merokok
Risiko stroke meningkat dua kali lipat jika seseorang merokok, karena rokok
dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat darah mudah menggumpal

F. ANALISIS TERMINOLOGI
 Stroke Root = Strok yaitu serangan pada otak
 (e) menuju ke kata jamak yaitu lebih dari satu

G. KODE DALAM BUKU ICD


Stroke Iskemik
 Leadterm= Stroke
-Ischemic I63.9
 Kodenya yaitu I63.9
BAB III
KESIMPULAN

Hasil dari persentasi kelompok kami yaitu ada beberapa pertanyaan dari kelompok lain
berupa :

1. Bagaminana penangan stroke?


Jawab: -. Stroke iskemik
Pada stroke iskemik, dokter harus segera membuat aliran darah ke otak
kembali lancar. Dokter akan memberikan obat yang dapat memecah
sumbatan di aliran darah, yang dikenal dengan intravenous tissue
plasminogen activator (tPA). Obat ini biasanya disuntikan melalui pembuluh
vena di lengan, dan bekerja dengan mengencerkan bekuan darah yang
menyumbat pembuluh darah di otak pada keadaan stroke.
-. Stroke hemoragik
Pada kondisi stroke hemoragik, penting untuk mengontrol perdarahan yang
terjadi dan menurunkan tekanan di dalam otak. Beberapa kasus stroke
hemoragik yang mengalami perdarahan luas, perlu dilakukan operasi.
Namun, sebelum melakukan operasi, dokter juga perlu mempertimbangkan
efek terapi dan efek samping dari operasi itu sendiri, tergantung dari
keparahan stroke yang dialaminya.

2. Sistem Organ apa saja yang terpengaruh jika seseorang terkena penyakit stroke?
Jawab ; -. Sistem pernapasan.
-. Sistem saraf.
-. Sistem sirkulasi.
-. Sistem otot.
-. Sistem pencernaan.
-. Sistem saluran kencing.
-. Sistem reproduksi.
3. Jika orang yang sudah terkena stroke bagaimana cara untuk penyembuhannya selain
dengan pengobatan medis?
Jawab : -. Pengobatan herbal, Dengan mengonsumsi bawang putih,ginseng,kunyit.
-. Pengobatan Alternatif yaitu dengan melakukan yoga,terapi pijat,dan Tai
chi( dilakukan dengan melakukan berbagai gerakan secara perlahan, lalu
meregangkan otot sambil menarik napas yang panjang.)

4. apa yg dimaksud perdarahan intraserebral dan subarachnoid?


Jawab : Perdarahan intraserebral
Pada perdarahan intraserebral, pembuluh darah di dalam otak pecah,
sehingga darah mengalir ke jaringan otak dan merusak sel otak.
Perdarahan subarachnoid
Pada perdarahan subarachnoid, pembuluh darah arteri yang berada dekat
permukaan otak pecah, sehingga darah mengalir ke rongga subarachnoid,
yaitu ruang antara permukaan otak dan tulang tengkorak.

5. Apakah benar kasus stroke hemoragik berat terjadi karena keterlambatan penanganan
yg diakibatkan oleh ketidaktahuan keluarga tentang gejala - gejala stroke?
Jawab : Tidak selalu stroke hemoragik itu berat dan stroke iskemik itu ringan.
memang benar stroke iskemik bisa menjadi hemoragik (Hemorrhagic
transformation) yang disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya karena
luasnya area iskemik di otak. Kita mengenal Time is brain. Target penanganan
stroke adalah menyelamatkan sebanyak mungkin area di otak yang secara
anatomi/bentuk masih baik namun fungsinya terganggu (daerah penumbra).
Seiring waktu, daerah penumbra ini bisa jatuh ke kondisi infark dimana baik
bentuk dan fungsinya sudah terganggu. Infark yang disebabkan karena
sumbatan pembuluh darah besar dapat diikuti dengan bengkak yang luas pada
jaringan otak dan meningkatkan risiko perdarahan.
Semakin cepat dibawa ke RS untuk mendapatkan penanganan, outcome atau
luaran diharapkan akan semakin baik.
6. Jelaskan hubungan antara hiperlipidemia dengan stroke ?
Jawab : Hiperlipidemia sangat berhubungan erat dengan stroke. Apabila kadar lemak
dalam darah seseorang meningkat khusunya fraksi lipoprotein berupa LDL
maka makrofag yang ada dalam tubuh akan merespon dengan melakukan
fagositosis pada LDL tersebut lalu kemudian makrofag tersebut akan
melakukan transformasi membentuk sel busa dan mengendap pada pembuluh
darah. Kondisi ini disebut dengan arterosklerosis. Lemak yang menempel
pada pembuluh darah ini akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah
sehingga menyebabkan kekakuan pembuluh darah. Apabila arterosklerosis
ini terjadi di pembuluh darah dekat otak maka pembuluh darah ini akan
mengalami sumbatan dan dapat mengalami pemecahan akibat kehilangan
elastisitas pembuluh darah. Pecahnya pembuluh darah di otak ini di sebut
dengan storke hemoragik. Apabila plak arterosklerosis yang terdapat di
pembuluh darah mengalami kerusakan maka plak tersebut akan beregerak
mengikuti aliran darah. Plak tersebut akan menyumbat di pembuluh darah
yang diameternya kecil yaitu di pembuluh darah otak sehingga terjadi
sumbatan pada pembuluh darah di otak. Kondisi ini disebut dengan stroke
iskemik.

7. Apakah penyakit stroke itu menular?


Jawab : Dari segi tingkat fatalitasnya, stroke dianggap sebagai penyakit menular yang
penyebabnya paling fatal, kemudian diabetes melitus, dan penyakit jantung
koroner berada di urutan ketiga. Untuk menghindari ketiga jenis penyakit
tidak menular tersebut, Anda perlu menghindari beberapa faktor pemicu
risiko penyakit tersebut.

Anda mungkin juga menyukai