Anda di halaman 1dari 3

HARI YANG TAK TERLUPAKAN

Pada suatu hari yang cerah, yang terletak di pinggiran kota, tinggallah seorang pemuda yang
bernama Sony. Ketika itu, dia baru saja terbangun saat jam wekernya berdering pada pukul
08.00 pagi.

Pagi ini, Sony berencana untuk jalan-jalan. Oleh karena itu, ia langsung mempersiapkan diri
untuk jalan-jalan. Ia segera mandi, setelahnya ia segera memakai pakaian serapi-rapinya.
Selesai makan, ia pamit ke ibunya untuk pergi jalan-jalan. Ibunya pun mengizinkannya
dengan syarat berhati-hati selama di jalan.

Sony pun meninggalkan rumah. Tapi, tak berapa lama ia jalan, terdengar suara orang sedang
kecopetan. Pencopet itu tiba-tiba berlari ke arah dirinya. Tanpa banyak pikir, Sony lamgsung
memberi bogem mentah ke wajah pencopet itu. Sehingga pencopet itu pun tersungkur. Lalu
Sony segera mengambil tas itu dan mengembalikannya ke wanita itu. Ucapan terima kasih
pun didapat oleh Sony dari wanita itu. Lalu wanita itu menyodorkan beberapa lembar uang
kepada Sony. Tapi Sony menolaknya dengan alasan ia menolong tanpa pamrih. Wanita itu
pun kagum padanya. Dan Sony pun pergi meninggalkan wanita itu.

Sony mulai melanjutkan perjalanannya. Ia mulai teringat untuk pergi ke warnet dalam rangka
mengerjakan tugas sekolahnya. Sesampainya di warnet, ia langsung memesan tempat duduk.
Ia dapat tempat duduk nomor 9. Lalu ia mengarah ke situ dan langsung menyalakan
komputer dan mulai mengerjakan tugasnya. Sambil mengerjakan tugas, ia juga chatting
dengan teman- temannya di Facebook. Setelah dirasa cukup, ia mencetak tugasnya lewat
printer di warnet. Setelah itu, ia mematikan komputernya, lalu bayar ke kasir, dan langsung
pulang.

Di perjalanan, tiba-tiba Sony merasa perutnya keroncongan. Ia lalu mampir ke sebuah


warung. Ia lalu memesan sepiring bakso komplit dengan kerupuknya dan segelas jus jeruk.
Setelah menunggu cukup lama, pesanannya akhirnya tiba. Ia pun menyantabnya dengan
nikmat. Setelah ia makan, ia langsung ke pemilik warung dan berkata “ Berapa semuanya? “
tanya Sony. “ Semuanya Rp.15.000 “ kata pemilik warung itu. Sony langsung merogoh
sakunya. Tiba-tiba ia kaget karena uangnya tidak ada alias hilang. Begitu pemilik warung itu
mengetahuinya, pemilik warung pun tanpa basa basi, langsung menyuruh Sony untuk
mencuci piring selama 1,5 jam. Sony pun mencuci semua piring kotor yang ada di belakang
warung itu. Setelah 1,5 jam, Sony akhirnya diperbolehkan pulang. Sehingga perasaan Sony
kini terbagi 2, yaitu rasa senang dan rasa kesal. Senang karena sudah menyelesaikan
tugasnya, dan kesal karena disuruh mencuci piring selama 1,5 jam. Benar-benar apes sekali.

Di tengah jalan, ia menemukan uang senilai Rp.100.000,-. Lalu ia melihat tulisan kecil di
uang itu. Tertulis SONY ERICKSON. Lalu ia sadar kalau itu adalah tulisannya dan
menyadarinya pula kalau itu uangnya yang hilang. Begitu dia mengambilnya, uang itu tiba-
tiba terbawa angin. Kali ini uang itu menyangkut di tas seorang wanita. Sony pun mengejar
wanita itu. Dan lagi, uang itu terbang kembali. Sony masih terus mengejarnya hingga uang
itu tersangkut antenna mobil. Begitu Sony melihatnya, ia langsung menghampiri mobil itu.
Sayang lagi, mobil itu langsung jalan meninggalkan Sony. Sony yang terlihat capek, dengan
keringat bercucuran yang kira-kira mampu mengisi 10 ember, masih terus mengejar mobil
itu.
Hingga sampailah mobil itu di lampu merah, lalu Sony pun mendekatinya. Ia langsung naik
ke atap mobil dan mendekati antenna mobil itu. Tapi tiba-tiba, lampu mulai hijau sehingga
mobil itu mulai jalan. Sony pun terjungkal ke aspal karena mobil itu jalan mendadak. Sony
pun terluka di bagian lutut. Darah pun mengeluarkan wujudnya. Tapi Sony tetap tak peduli.
Dia tetap lanjut mengejar mobil itu.

Di tengah jalan, Sony benar-benar capek, dan langsung meminjam sepeda yang ditunggangi
seorang anak kecil. Awalnya anak itu tidak mau meminjamkan sepedanya ke Sony. Tapi Sony
tetap memaksa sehingga sepeda itu ditarik paksa oleh Sony. Anak kecil itu pun jatuh dan
menangis sekencang-kencangnya. Lalu Sony langsung mengayuh sepeda itu sekencang-
kencangnya meninggalkan anak itu menangis sendirian. Sehingga anak itu pun menangis.
Jadi tinggallah Sony yang masih terus berusaha mengejar mobil itu.

Pengejaran berlanjut di jalan raya. Ketika itu jalan raya sangat ramai dengan kendaraan. Di
mana saat itu semua kendaraan melaju dengan tenang, muncullah Sony dengan sepedanya
yang dikayuh dengan kecepatan tinggi, sehingga semua mata tertuju kepada Sony, sambil
berkata “ Wow, silau man....! “ sahut mereka. Lalu Sony masih bersemangat mengejar
uangnya. Sementara kendaraan yang lain melaju dengan tenang dan tertib, tapi Sony justru
sebaliknya. Dia melaju dengan kecepatan tinggi dan salib-menyalib dengan kendaraan lain.
Sungguh keadaan yang berbeda di jalanan.

Hingga sampailah Sony di sebuah jembatan besar, lalu ia mendekati mobil itu. Sony pun
berhasil loncat ke atap mobil itu. Tapi tidak disangka, Mobil itu tiba-tiba semua bannya bocor
karena terkena paku. Lalu mobil itu berbelok tajam ke kanan dan menabrak pengendara
motor. Si Sony pun terjungkal ke pengendara motor itu dan jatuh tersungkur bersama
pengendara motor itu. Setelah menabrak motor, mobil itu pun menabrak truk pengangkut
elpiji. Lalu truk pengangkur elpiji itu pun oleng ke kiri dan menabrak dinding pembatas
jembatan dan jatuh terpelosok ke jurang. Di lain sisi, truk kontainer yang melihat di depannya
ada seorang pengendara motor yang jatuh tersungkur beserta si Sony pun menghindarinya
dengan belok tajam ke kiri. Tapi nahas, truk itu menabrak dinding pembatas jembatan,
sehingga kontainer itu pun jatuh ke jurang pula. Berikutnya, ada bis antar kota yang muncul
dengan kecepatan tinggi. Bis itu pun menabrak mobil yang semua bannya bocor tadi. Lalu di
belakang bis itu muncul mobil pick-up dan mobil-mobil lainnya yang berhenti mendadak.
Saking mendadaknya, akhirnya semua mobil-mobil itu pun saling menabrak bemper depan
dan belakang masing-masing mobil. Sungguh kecelakaan lalu lintas yang sangat parah. Luka
di lutut Sony pun bertambah banyak. Dengan banyak darah segar yang siap diminum. Lalu,
melihat tabrakan beruntun itu sudah usai, Sony pun menghampiri mobil yang semua bannya
pecah itu sambil menahan kesakitan. Sesampainya di mobil itu, ia pun menaiki mobil itu dan
bergerak merangkak menuju antenna mobil itu dan meraih uangnya. Ia senang bukan main.
Akhirnya, ia bisa pulang dengan kepala tegak.

Ia pun tak lupa untuk mengembalikan sepeda itu ke anak tadi. Ketika sampai ke tempat di
mana Sony meminjam sepedanya, ia langsung mencari anak itu. Betapa kagetnya Sony,
ketika tiba-tiba anak itu muncul dengan kerumunan orang. Lalu anak kecil itu menunjuk jari
telunjuknya ke arah Sony, dan berlarilah orang-orang itu ke arah Sony. Sony yang kaget
langsung meninggalkan sepeda itu dan langsung kabur. Lalu Sony langsung bersembunyi di
gang sempit. Setelah orang-orang sudah pergi, Sony pun keluar dari gang itu dan beranjak
pulang.
Sesampainya di rumah, ia lega sekali. Ia tidak mengira bahwa dalam sehari, ia merasa telah
melakukan suatu petualangan yang jarang sekali terjadi. Dan dari situlah ia mendapat
pelajaran agar lebih berhati-hati dalam menjaga barang pribadinya. Dan setelah itu, ia
langsung menggoreskan tinta ke buku hariannya, yaitu sebuah cerpen yang berjudul “ HARI
YANG TIDAK TERLUPAKAN “

Anda mungkin juga menyukai