Anda di halaman 1dari 18

A.

KEBUTUHAN OKSIGEN
1. Definisi oksigen
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk
mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh (tarwoto dan wartonah,2006).
Oksigen adalah kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolism
sel tubuh, mempertahankan dan aktifitas berbagai organ atau sel (carpenito,Lynda
juall,2012).
Oksigen adalah suatu proses untuk mendapatkan O2 dan mengeluarkan CO2. Kebutuhan
fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolism sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya dan untuk aktivitas
organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak dapat mendapatkan oksigen maka akan
berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan
meninggal.
Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional. Tidak
adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional mengalami kemunduran atau
bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan
kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh. Pemenuhan kebutuhan oksigen ini
tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan secara fungsional.
Kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hisup dan aktivitas berbagai organ
atau sel. Seseorang biasanya mengalami masalah oksigen disebabkan oleh:
a. Ketidak efektifan jalan nafas adalah suatu keadaan Ketika seseorang individu
mengalami suatu ancaman yang nyata atau potensial pada status pernafasan
sehubungan dengan ketidakmampuan untuk batuk secara efektif (carpenito,Lynda
juall 2012)
b. Ketidakefektifan pola pernafasan adalah keadaan seoranf individu mengalami
kehilangan ventilasi yang actual atau potensial yang berhubungan dengan
perunahan pola pernafasan (carpenito,Lynda juall 2012)
c. Gangguan pertukaran gas adalah keadaan Ketika seorang individu mengalami
penurunan jalannya gas (gas dan karbondioksida) yang actual (atau dapat
mengalami potensial) antara alveoli paru-paru dan system varkuler
(carpenito,Lynda juall 2012)
2. Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan oksigen
Sistem tubuh yang berperan dalam membantu dalam pemenuhan kebutuhan oksigen
adalah saluran pernafasan bagian atas dan saluran pernafasan bagian bawah.
Secara anatomi, system respirasi terbagi menjadi dua, yaitu saluran pernafasan dan
parenkim paru. Saluran pernafasan dimulai dari organ hisung, mulut, trakea, bronkus
sampai bronkiolus. Didalam rongga toraks, bronkus bercabang menjadi dua kanan dan
kiri. Bronkus kemudian bercabang-cabang menjadi bronkiolus. Bagian parenkim paru
berupa kantong-kantong yang menempel di ujung bronkiolus yang disebut alveolus
(bila 1) atau alveoli (bila banyak).
3. Indikasi dan kontra indikasi
a. Indikasi pemberian oksigen
 Klien dengan kadar O2 arteri rendah dari hasil Analisa gas darah
 Klien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh berespon terhadap
keadaan hipoksemia melalui peningkatan laju dan dalamnya pernafasan
serta adanya kerja otot-otot tambahan pernafasan
 Klien dengan penigkatan kerja miokard, dimana jantung berusaha untuk
mengatasi gangguan O2 melalui peningkatan laju pompa jantung yang
adekuat.
b. Kontaindikasi
Tidak ada kontaindikasi absolut
 Kanual nasal/kateter binasal/nasal prong: jika ada obstruksi nasal
 Kateter nasal faringeal/kateter nasal: jika ada faktur dasar tengkorak
kepala, trauma maksilo fasial, dan obstraksi nasal.
 Sungkup muka dengan kantong rebreathing: pada pasien dengan PaCo2
tinggi, akan lebih meningkatkan kadar PaCo2nya lagi.
4. Persiapan alat dan bahan
a. Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidiefer
b. Nasal kateter, kanula atau masker
c. Vaselin atau lubrikan atau pelumas (jelly)
B. KEBUTUHAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1. Definisi
Kebutuhan cairan dan elektorlit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologis dan
lingkaran. Cairan dan elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yang terdiri sendiri
jarang terjadi dalam bentuk kelebihan dan kekurangan. (Kebutuhan Dasar Manusia, Tarwoto
dan Martonah, 2003: 29)
Agar dapat mempertahankan Kesehatan dan kehidupannya, manusia membutuhkan cairan
dan elektrolit dalam jumlah dan proporsi yang tepat diberbagai jaringan tubuh hal ini disebut
dengan serangkaian manuver fisika kimia yang kompleks. Air menempati proporsi yang
besar dalam tubuh seseorang dengan berat badan 70 kg bisa memiliki sekitar 50liter air dalam
tubuhnya. (Kebutuhan Dasar Manusia, Wahid Iqbal Mubarok, 2007:70)
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi cairan dan elektrolit
a. Usia, berkatian dengan luas permukaan tubuh, metabolism yang diperlukan dan
berat badan.
b. Temperatur lingkungan, panas yang berlebih menyebabkan berkeringat, seseorang
dapat kehilangan NaCl melalui keringat sebanyak 15-30g/hari
c. Diet, kekurangan nutrisi tubuh akan memecah cadangan energi, menimbulkan
pergerakan cairan dari interstial ke intraseluler
d. Stress, dapat menimbulkan peningkatan metabolism sel. Konsentrasi darah dan
glikolisis otot.

Keseimbangan cairan dan elektorlit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh
total dan elektrolit kedalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling
bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada
yang lainnya. Cairan cairan elektolit tubuh dibagi dalam dua kelompok; intraseluler (CIS)
adalah cairan yang berada didalam sel diseluruh tubuh. Cairan ekstraseluler (CES) adalah
cairan yang berda diluar sel.

3. Mekanisme keseimbangan cairan dan elektrolit


Pergerakan zat dan air di bagian-bagian tubuh melibatkan transport pasif, yang tidak
membutuhkan energi terdiri dari difusi dan osmosis, dan transpraktif yang membutuhkan
energi ATP yaitu pompa Na-K. osmosis adalah bergeraknya molekul melalui semipermeable
dari larutan berkadar lebih tinggi hingga kadarnya sama. Seluruh membran sel dan kapiler
permeable terhadap air, sehingga tekanan osmotic cairan tubuh seluruh kompartemen sama.
Tekanan osmotic plasma darah ialah 270-290 mOsm/L4. Difusi ialah proses bergeraknya
molekul lewat pori-pori. Larutan akan bergerak dari konsentrasi tinggi kea rah larutan
berkosentrasi rendah. Difusi tergangung kepada perbedaan konsentrasi dan tekanan
hidrostatik.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu; cairan intraseluler dan cairan
ekrtaseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berbeda di dalam sel seluruh tubuh,
sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dann terdiri dari tiga
kelompok yaitu; cairan intravaskuler(plasma), cairan intersitial dan cairan traseluler. Cairan
plasma adalah cairan didalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak
diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan
serebrospinal, cairan intrakuler dan sekresi.

4. Masalah keseimbangan cairan


a. Hipovolemi atau dehidrasi
Kekurangan cairan eksternal terjadi karena penurunan asupan cairan dan kelebihan
pengeluaran cairan. Tubuh akan merespon kekurangan cairan tubuh dengan
mengosongkan cairan vascular sebagai kompensasi akibat penurunan cairan
interstial, tubuh akan mengalirkan cairan keluar sel.
b. Hypervolume atau overdehidrasi
Terdapat dua manisfestasi yang ditimbulkan akibat kelebihan cairan yaitu
hypervolume (peningkatan volume darah dan edema kelebihan cairan pada
interstial). Normalnya cairan interstial tidak terikat dengan air, tetapi elsatsi dan
hanya terdapat diantara jaringan, penting edema merupakan edema yang berada
pada darah perifer atau akan berbentuk cekung setelah ditekan pada daerah yang
bengkok, hal ini disebabkan oleh perpindahan cairan ke jaringann melalui titik
tekan. Cairan dalam jaringan yang edema tidak digerakkan ke permukaan lain
dengan penekanan jari. Nonpitting edema tidak menunjukkan tunda kelebihan
cairan ekstrasel, tetapi sering karena infeksi dan trauma yang menyababkan
membekunya cairan pada permukaan jaringan. Kelebihan cairan vascular
meningkatkann hidrostatik cairan dan akan menekan cairan ke permukaan
interstitial. (Kebutuhan Dasar Manusia Wahid Iqbal Mubarok.2007: 70)
C. KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR
a. Definisi Aktivitas
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda Kesehatan adalah adanya kemampuan
seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan, dan bekerja. Kemampuan aktivitas
seseorang tidak terlepas dari keadkuatan sstem persarafan dan musculoskeletal. (Towarto,
Wartonal.2007)
b. Tujuan aktivitas
a. Memperkuat jantung
Dengan memperkuat otot jantung, anda bisa menghindari penyakit jantung
yang bisa menyebabkab kematian, bahkan pada anak sekalipun.
b. Menjaga arteri dann vena supaya dapat bekerja dengan baik
Latihan fisik atau olahraga dapat mengurangi jumlah kolestrol dan lemak
berbahaya dalam darah.
c. Memperkuat paru-paru
d. Olahraga dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi paru terutama saat
beraktivitas, sehingga akan lebih banyak oksigen yang masuk kedalam tubuh
dan lebih banyak karbon dioksida yang dikeluarkan dari tubuh.
e. Menurunkan kadar gula darah
Latihan fisik akan mencegah akumulasi berlebih gula dala sirkulasi darah.
f. Mengontrol berat badan
Tubuh kita akan membutuhkan lebih banyak kalori, sehingga lemak tubuh
yang tersimpan akan dibakar untuk diubah menjadi energi. Penurunan berat
badan, memberikan efek positif bagi bagi Kesehatan jantung dan pengontrolan
kadar gula darah.
g. Mencegah kanker
Seseorang yang berolahraga teratur memiliki risiko lebih kecil terkena
penyakit kanker terutama pada usus besar, Rahim dan payudara.
h. kn
D. KEBUTUHAN KESEIMBANGAN SUHU TUBUH

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu tubuh adala thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat cenderung mengukur suhu dengan menggunakan indra peraba. Tetapi dengan
adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah thermometer untuk emngukur suhu
dengan valid.

Macam-macam suhu tubuh menurut (Tamsuri Anas 2007); Hipotermi, bila suhu tubuh
kurang dari 36°C, normal, bila suhu tubuh berkiran antara 36-37,5°C, Febris/pireksia, bila
suhu tubuh antara 37,5-40°C, Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C.

Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh yaitu kecepatan metabolism basal, rangsangan
saraf, simpatis, hormone partumbuhan, hormone tiroid, hormone kelamin, demam
(peradangan), status gizi, aktivitas gangguan organ dan lingkungan.

Mekanisme kehilangan panas melalui kulit

1. Radiasi, adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang


panas inframerah. Gelombang inframerah yang dpecahkan dari tubuh memiliki
Panjang gelombang 5-20 mikrometer. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan
panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan
panas.
2. Konduksi, adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-
benda yang ada di sekitar tubuh
3. Evaporasi (penguapan air dari kulit), dapat memfasilitasi perpindahan panas
tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan
kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori. Pada kondisi individu tidak
berkeringat , mekanisme evoporasi berlangsung sekitar 450-600ml/hari. Evaporasi
ini tidak dapat dokendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air
secara terus menerus melalui kulit dan system pernafasan.
4. Konveksi, perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau
cairan

Mekanisme adaptasi tubuh pada gangguan keseimbangan suhu tubuh.


1. Vasodilatasi, vasodilatsi pembuluh darah perifer hamper dilakukan pada semua
arena tubuh. Vasodilatasi ini disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada
hipotalamus posterior yang menyebabkan vasokontriksi sehingga terjadi
vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan
panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak
2. Berkeringat, pengeluaran keringat melaluikulit terjadi sebagai efek peningkatan
suhu yang melewati batas kritis, yaitu 37°C. pengeluaran keringat menyebabkan
peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi. Pengeluaran keringat
dirangsang oleh pengeluaran implus di area proptik anterior hipotalamus melalui
jaras saraf simpatis ke seluruh kulit tubuh kemudian menyebabkan rangsangan
pada saraf kolinergic kelenjar keringat, yang merangsang produksi keringat.
3. Penurunan pembentukan panas, beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti
thermogenesiskimia dan menggigil dihambat dengan kuat.
4. Vasokontriksi kulit diseluruh tubuh, terjadi karena rangsangan pada pusat simpatis
hipotalamus posterior
5. Piloreksi, rangsangan simpatis menyebabakan otot erector pili yang melekat pada
folikel rambut berdiri. Mekanisme ini tidak penting pada manusia, tetapi pada
bianatang tingkat rendah, berdirinya bulu ini akan berfungsi sebagai isolator panas
terhadap lingkungan.
6. Peningkatan pembentukan panas, pembentykan panas oleh sistem metabolisme
meningkat melalui mekanisme menggigil, pemebntukan panas akibat rangsangan
simpatis, serta peningkatan sekresi toksin.

Pengaruh suhu tubuh terhadap sel dan jaringan tubuh manusia, penelitian garis-garis
sel dan model hewan menunjukan bahwa panas secara langsung merangsang cedera
jaringan.

Suhu tubuh merupakan salah satu tanda vital yang menggambarkan status Kesehatan
seseorang. Energi panas dihasilkan di dalam tubuh kemudian didistribusikan keseleuruh
tubuh melalui sirkulasi darah, namun suhu bagian-bagian tubuh tidak merata. System
thermoregulator harus dapat mencapai dua gradien suhu yang sesaui, yaitu anatara suhu inti
dengan suhu permukaan dan antara suhu permukaan dengan suhu lingkungan. Dari keduanya
gradien suhu ini dengan suhu permukaan adalah yang terpenting untuk kelangsungan fungsi
tubuh yang optimal
E. KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN
1. Definisi aman dan nyaman

Keamanan, seringakali didefinisikan sebagai keadaan bebas dari cedera fisik da


psikologis. (Potter dan Perry, 2006). Nyaman adalah keadaan Ketika individu mengalami
sensai yang menyenangkan dalam bersepon terhadap suatu rangsangan berbahaya. (Lynda
Juall Carpenito-Moyet edisi 10).

Kenyamanan adalah konsep sentral tentang kiat keperawatan. Donahue (1989)


meringkaskan melalui rasa nyaman dan tindakan untuk mengupayakan kenyamanan perawat
memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dan bantuan. Secara umum dalam
aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah kebbutuhan rasa nyaman bebas dari
nyeri dan hipertermia atau hipotermia. Hal ini dipengaruhi perasaan tidak nyaman yang
dirasakan oleh pasien yang ditujukkan dengan timbulnya gejala dan tanda pada pasien.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa rasa aman dan nyaman adalah kebutuhan dasar
manusia berupa keadaan terpenuhinya kebutuhan akan ketentraman dan kelegaan, serta
terbebas dari cedera fisik dan psikologis.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan


Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keamanan dan kenyaman yaitu anatara lain
emosi, kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan dan
kenyamanan status mobilisasi keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resiko injury gangguan persepsi sensory mempengaruhi
adaptasi terhadap rangsangan yang berbahay seprti gangguan penciuman dan penglihatan
keadaan imunitas. Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga
mudah terserang penyakit tingkat kesadaran pada pasien koma, respon akan menurun
terhadap rangsangan, paralisis, disorientasi, dan kurang tidur.
3. Gangguan rasa nyaman akibat nyeri

Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensai tunggal yang disebabkan
oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat individual. Stimulus nyeri
dapat berupa stimulus yang bersifat fisik dan mental, sedangkan kerusakan dapat terjadi pada
jaringan actual atau pada fungsi ego seorang individu (Mahon, 1994).

Menurut McCaffery (1980): Nyeri adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang
tentang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja seseorang mengatakan bahwa ia merasa nyeri.
Secara umum nyeri dibagi menjadi dua, yakni neyri akut dan nyeri kronis. Nyeri akut
adalah nyeri yang timbul secara mendadak dan sepat menghilang, yang tidak melebihi 6
bulan. Nyeri kronis adalah nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsuung
dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan.

Menurut Potter & Perry (2006), terdapat tiga komponen fisiologis dalam nyeri yaitu
resepsi, presepsi, dan reaksi. Stimulus penghasil nyeri mengirimkan implus melalui serabut
saraf perifer. Serabut nyeri memasuki medulla spinalis dan menjalani salah satu dari beberapa
rute saraf dan akhrinya sampai di dalam masa berwarna abu-abu di medulla spinalis. Terdapat
pesan nyeri dapat berinteraksi dengan sel-sel saraf inhibitor, mencegah stimulus nyeri
sehingga tidak mencapai otak atau ditransmisi tanpa hambatan ke koeteks serebral, maka otak
menginterpretasi kualitas nyeri dan memproses informasi tentang pengalaman dan
pengetahuan yang dimiliki serta asosiasi kebudayaan dalam upaya mempersiapkan nyeri.

4. Faktor yang mempengaruhi nyeri


a. Usia
Merupakan variable penting yang mempengaruhi nyeri, khususnya padaa anak-
anak dan lansia.
b. Jenis kelamin
Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam berespons
terhadap nyeri. (Gill, 1990).
c. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri.
d. Makna nyeri
Makna seseorang yang dikatakan dengan nyeri mempengaruhi pengalaman nyeri
dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri.
e. Ansietas
Hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks. Ansietas seringkali
meningkatakan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu
perasaan ansietas. Pola bangkitan otonom adalah sama dalam nyeri dan ansietas
(Gill, 1990)
f. Keletihan
Keletihan meningkatkan persepsi nyeri. Rasa kelelahan meyebabkan sensasi
nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping.
F. KEBUTUHAN SEKSUAL
1. Pengertian

Kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi perasaan dua orang
individu secara pribadi yang saling menghargai, memerhatikan, dan menyayangi sehingga
terjadi sebuah hubungan timbal balik antara dua individu tersebut.

Seksualitas dan seks merupakan hal yang berbeda :

a. Seksualitas adalah bagaimana seseorang merasa tentang diri mereka dan bagaimana
mereka mengkomunikasikan perasaan tersebut kepada orang lain melalui tindakan
yang dilakukannya seperti sentuhan, pelukan, ataupun perilaku yang lebih halus
seperti isyarat gerak tubuh, cara berpakaian, dan perbendaharaan kata, termasuk
pikiran, pengalaman, nilai, fantasi, emosi.
b. Seks adalah menjelaskan ciri jenis kelamin secara anatomi dan fisiologi pada laki-laki
dan perempuan, hubungan fisik antar individu (aktivitas seksual genital).
2. Factor – factor yang mempengaruhi kebutuhan seksualitas
 Pertimbangan Perkembangan
a. Proses perkembangan manusia mempengaruhi aspek psikososial, emosional dan
biologik kehidupan yang selanjutnya akan mempengaruhi seksualitas individu
b. Hanya aspek seksualitas yang telah dibedakan sejak fase konsepsi
 Kebiasaan Hidup Sehat dan Kondisi Kesehatan
a. Tubuh, jiwa dan emosi yang sehat merupakan persyaratan utama untuk dapat
mencapai kepuasan seksual
b. Trauma atau stress dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk melakukan
kegiatan atau fungsi kehidupan sehari-hari yang tentunya juga mempengaruhi
ekspresi seksualitasnya, termasuk penyakit
c. Kebiasaan tidur, istirahat, gizi yang adekuat dan pandangan hidup yang positif
mengkontribusi pada kehidupan seksual yang membahagiakan
 Peran dan Hubungan
a. Kualitas hubungan seseorang dengan pasangan hidupnya sangat
mempengaruhi kualitas hubungan seksualnya
b. Cinta dan rasa percaya merupakan kunci utama yang memfasilitasi rasa
nyaman seseorang terhadap seksualitas dan hubungan seksualnya dengan
seseorang yang dicintai dan dipercayainya
c. Pengalaman dalam berhubungan seksual seringkali ditentukan oleg dengan
siapa individu tersebut berhubungan seksual
 Konsep Diri

Pandangan individu terhadap dirinya sendiri mempunyai dampak langsung terhadap


seksualitas

 Budaya, Nilai dan Keyakinan


a. Faktor budaya, termasuk pandangan masyarakat tentang seksualitas dapat
mempengaruhi individu
b. Tiap budaya mempunyai norma-norma tertentu tentang identitas dan perilaku
seksual
c. Budaya turut menentukan lama hubungan seksual, cara stimulasi seksual dan
hal lain terkait dengan kegiatan seksual
3. Tahapan Respon Seksual
 Fase 1: Perangsangan
 Fase 2: Dataran tinggi (plateau)
 Fase 3: Orgasme
 Fase 4: Resolusi

Selama fase ini, tubuh akan kembali pada kondisi normal. Bagian-bagian tubuh yang
mengembang dan pmeregang lambat laun akan kembali normal pada ukuran dan warna
semula. Tahap ini juga ditandai dengan perasaan puas oleh pasutri, keintiman dan bahkan
kelelahan.

Beberapa wanita mampu melanjutkan fase orgasme tersebut dengan sedikit rangsangan
dan inilah yang disebut sebagai multiple orgasm. Sebaliknya pri memerlukan waktu setelah
orgasme yang disebut dengan periode refraksi, dimana pada waktu ini pria tidak akan mampu
orgasme lagi.

Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik
dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini dapat beraneka
ragam, mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah laku berkencan, bercumbu dan senggama.
Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri.
G. KEBUTUHAN RASA MEMILIKI
1. Definisi
Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi, maka muncullah
kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki. Kebutuhan-kebutuhan ini
meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan
untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antarpribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan
menerima cinta. Seseorang yang kebutuhan cintanya sudah relatif terpenuhi sejak kanak-
kanak tidak akan merasa panik saat menolak cinta. Ia akan memiliki keyakinan besar bahwa
dirinya akan diterima orang-orang yang memang penting bagi dirinya.
2. Teori Kebutuhan Dasar Memiliki dan Dimiliki
a. Kasih sayang
Satu istilah yang konotatif, dan tidak denotatif. Akan tetapi ia tidak akan muncul dan
berkembang tanpa adanya kehendak sesuatu pihak yang memberikannya. Sebelum
kita memberi kasih sayang kepada orang lain, sayangilah diri anda sendiri terlebih
dahulu dengan mencerminkan akhlak dan moral yang baik.
b. Cinta
Kebutuhan hidup yang sangat mendasar. Cinta memang sulit untuk didefinisikan,
namun secara sederhana cinta bisa dikatakan sebagai paduan rasa simpati antardua
makhluk dan cinta milik semua orang.
c. Kemesraan
Hubungan akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun
yang sudah berumah tangga.
d. Balas kasihan
Rasa Toleran, saling berbagi & memberi/rasa ingin menolong hambatan-hambatan
seperti adanya pertengkaran, permusuhan, kerasukan, kedengkian, dll, akan terobati
jika sesama Umat Manusia saling mengasihi, saling memberi, saling membantu satu
dengan yang lain
e. Cinta kasih erotis
Aktivitas hubungan badan Seksual. Parameter cinta erotis diukur dari kepuasan
biologis.
3. Beberapa Bentuk Rasa Memiliki Dan Di Miliki
1. Rasa memiliki dan dimiliki dalam keluarga
2. Rasa memiliki dan dimiliki dalam Kehidupan Bertetangga
3. Rasa Memiliki dan Dimiliki Terhadap Lingkungan
4. Cinta Persaudaraan
5. Rasa Memiliki dan dimiliki Terhadap Tuhan
6. Cinta Kepada Diri Sendiri
4. Faktor-faktor pendukung rasa memiliki dan dimiliki
1. Kesamaan
2. Keakraban
3. Kedekatan fisik
4. Daya tarik pribadi
5. Unsur-unsur Rasa Memiliki dan Dimiliki
Adapun 5 (Lima) unsur Rasa memiliki dan dimiliki, yaitu :
1. Perasaan kasih sayang, yang meliputi cinta, senang, suka dan belas kasihan.
2. Kepada sesuatu, yaitu objek yang disayangi meliputi Tuhan Sang Pencipta,
manusia dan alam lingkungan.
3. Diungkapkan secara nyata, yaitu dalam bentuk sikap, tingkah laku dan
perbuatan nyata yang dapat diamati.
4. Penuh tanggung jawab yaitu segala akibat yang timbul atau terjadi adalah
baik, berguna, menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan
kebahagiaan.
5. Pengabdian dan pengorbanan, yaitu keikhlasan atau kerelaan semata- mata,
beban pengeluaran maupun perbuatan tidak diharapkan memperoleh pengambilan
ataupun imbalan.
6. Menggambarkan Emosi Seseorang dalam Kebutuhan Rasa
Memiliki dan Dimiliki, meliputi :
a) Memberi dan menerima kasih sayang
b) Perasaan yang dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain
c) Kehangatan
d) Persahabatan
e) Mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, serta kelompok dan lingkungan
sosial.
Kegagalan dalam memenuhi rasa memiliki dan dimiliki yaitu : Stres, Merasa di
kucilkan atau tersendiri, Tidak mempunyai teman, Kurangnya perhatian dan kasih
sayang dan Rasa ingin mati.
H. KEBUTUHAN HARGA DIRI

harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan mene
PERTANYAAN PENGKAJIAN

1. KEBUTUHAN OKSIGEN
J

Anda mungkin juga menyukai