Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENYAKIT KATUB JANTUNG

Disusun Oleh kelompok 8:

DEA KURNIA RAHMADANI 2114201027

MELVA CENTELA BELA 2114201069

MUHAMMAD FAYZAL. 2114201244

SUKMA DEWI 2114201139

WIDYA SANDYERA 2114201148

DOSEN PENGAMPU : Ns.M.Nurman,M,kep

MATA KULIAH : KEPERAWATAN KARDIOVASKULAR

ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

T.A 2022/2023
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Klep-kkep jantung anda letaknya di pintu-pintu keluar dari keempat nangan jantung anda dan
mempertahankan satu arah aliran darah didalam jantung. Keempat klep jantung memastikan bahwa
darah mengalir dengan bebas pada satu arah aliran dan tidak adanya aliran balik yang bocor. Darah
mengalir dari atria(serambi) kanan dan atria kiri menuju ventricles(bilik) melalui klep tricuspid dan klep
mitral yang terbuka. Ketika ventricles penuh, maka klep tricuspid dan klep mitral menutup. Ini mencegah
darah mengalir balik ke atria ketika ventricles berkontraksi

Ketika ventricles mulai berkontraksi, maka klep pulmonic dan klep aortic dipaksa buka dan darah
dipompa keluar dari ventricles melahi klep-kep yang terbuka masuk kedalam arteri pulmonary menuju
ke paru-paru, ke aorta dan keseluruh tubuh Ketika ventricles selesai dengan kontraksi dan mulai relax,
klep-klep aortic dan pulmonary menutup. Klep-klep ini mencegah darah mengalir balik ke ventricles

Pola ini diulangi terus menerus, menyebabkan darah mengalir terus menerus ke jantung. paru-paru dan
tubuh untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan selanjutnya

B. Tujuan penulisan

Adapun tujuan makalah ini yaitu agar maghasiswa lebih memahami tentang penyakit Katub jantung

BAB II

TUJUAN TEORITIS

A . KONSEP DASAR MEDIS

1. DEFENISI

Katup merupakan pintu yang mengalirkan darah di dalam jantung antara atrium dan ventrikel serta
antara ventrikel dan aorta/arteri pulmonals. Pergerakan membuka dan menutupnya pasif tergantung
pada tekanan dari atrium dan ventrikel jantung Beberapa katup (valvula):

1. Katup atrioventrikuler (katup antara atrium dan ventrikel)

a. Valvula trikuspidalis: antara atraum kanan dan ventrikel kanan


b. Vakula bikuspidals: antara ventrikel kiri dengan atrium kiri kedua katup terseb memungkinkan darah
mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada diastole ventrikel dan mencegah aliran balik pada
saat diastole ventrikel

2. Katup semilunar (katup antara ventrikel dengan aorta arteri pulmonalis)

a. Katup aorta

b. Katup pulmonal

Masing-masing memiliki 3 daus kabukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel
berkontraksi (tekanan ventrikel lebih tinggi daripada tekanan yang ada dalam pembuluh darah
arteriaorta.

Hal ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonals dan aorta
selama systole ventrikel dan mencegah aliran balik sewaktu ventrikel diastole. Dalam

keadaan normal, luis permukaan katup 4-6 cm.

2.2 JENIS PENYAKIT KATUP

Ada dua jenis penyakit katup yaitur

1. Stenosis katup: katup menyempit. Katup menjadi lebih tebal sehingga menurunkan fleksibilitas katup

2 Insufisiensi katup (regurgitasi) katup mengalami kekakuun akibat scar dan retraksi sehingga tidak
dapat menutup dengan sempurna.

✔MITRAL STENOSIS

Yaitu terhambatnya aliran darah dalam jantung akibat perubahan struktur katup mitral yang
menyebabkan tidak membukanya katup mitral secara sempurna pada saat diastolic

2 .ETIOLOGI:

1. Penyakit jantung rematik (99%)

2. Pembentukan thrombus, penumpukan kalsium dan atrial mixoma.

3. PATOFISIOLOGI/WOC

Perubahan yang terjadi pada mitral stenosis adalah:


1. Komisura saling melengket satu sama lain dan bentuk berubah

2. Cup daun katup menjadi lebih tebal membentuk jaringan fibrosis

3. Chordate tendine menebal, memendek dan saling melekat

Tingkatan stenosis

1. Sedang bila las pembukaan katup 1,5-2 cm. Sudah menimbulkan perubahan hemodinamik. Aliran
darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri dengan tekanan abnormal 2. Berat: Bila has pembukaan katup < 1
cm. Darah mengalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri demn tekanan yang tinggi terjadi peningkatan
tekanan vena pulmonal tekanan onkotik terganggu terjadilah edema para Akibat hint Darah yang
dialirkan dari atrium ke ventrikel berkurang, deficit aliran darah ke

aorta gangguan hemodinamik

4.MANISFETASI KLINIK

1. Sesak saat aktivitas

2. Cepat lelah

3. Lemah
4. Palpitasi, keringat dingin

5. Batuk, pada kongesti vena ada orthopnea hemoptisis, PND

6. Disfagia, tidak napsu makan

7. Kadang-kadang chest pain

8. Edema perifer (malai terjadi gagal jantung kanan)

9. Cianosis

10. BJ Jantung keras, murmar sistolik

11.kekuatan radi melemah, takikardi

12.Gangguan pada EKG

5.PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. EKG

2. Echocardiography

3. Thoraks foto

6 .PENATALAKSANAAN

1. Perbaikan katup/penggantian katup digitals,denganmitralvalvereplacement(MVR)

2. Obat-obatan

3. Diet rendah garamantibiotic.diureticantikoagulan,antiaritmia

✔MITRAL INSUFISIENS

Keadaan dimana terjadi aliran darah balik (regurgitasi) dari selama sistolik yang disebabkan oleh
kebocoran katup mitral. Insiden minsufisiensi mitral lebih sedikit daripada mitral stenosis ventrikel ke
atrium selama sistolik yang disebabkan oleh kebocoran katup mitral. Insiden minsufisiensi mitral lebih
sedikit daripada mitral stenosis

7.PENCEGAHAN
Melakukan beragam aktivitas fisik, makan sehat, dan mengubah gaya hidup jantung sehat, dan konsumsi
obat-obatan tertentu juga diperlukan. Tujuannya untuk mencegah serangan jantung, tekanan darah
tinggi, atau gagal jantung juga dapat membantu mencegah penyakit katup jantung.

8.KOMPLIKASI

Komplikasi penyakit jantung akibat rusaknya katup jantung adalah terjadinya penggumpalan darah. Pada
dasarnya, sistem peredaran darah terdiri dari vena dan arteri yang mengangkut dan mengalirkan darah
dari dan ke seluruh tubuh. Gumpalan terjadi pada pembuluh vena atau arteri.

B.KONSEP DASAR KEPERAWATAN

1.PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1.Data Subyektif

Sulit didapatkan karena komunikasi verbal belum berkembang pada usia bayi, pada usiayang lebih tua
---÷sesak

2.Data Obyektif

•Cyanosis berat & akut saat lahir

•Cyanosis ringan & terus berkembang pd thn pertama

•Bising sistolik

•Blue spell

•Sesak

•Dyspnoe

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko penurunan CO berhubungan dengan defek

struktur Jantung

Data Obyektif
•Echokardiografi : ASD, VSD

•Sianosis bertambah setelah aktifitas

atau yang lama.

Tujuan : CO meningkat

Kriteria hasil :

•HR, TD, Perkusi Perifer dlm batas normal

•Urine output adekuat ( 0,5-2cc/kg BB ).

2. efektifnya pola nafas berhubungan kongesti pulmonal.

Data Obyektif

•Dyspnoe

•Sianosis

•RR ↑

•Vaskularisasi paru ↑

•Saturasi O2 ↓ ( < 80%)

Tujuan : fungsi respirasi kembali efektifKriteria hasil : respirasi dalam batas normal sesuai usia

Intervensi

•Posisikan bayi/anak 30 – 45° utk meningkatkan ekspansi dada

•Hindari pemakaian baju yg ketat di daerah dada /abdomen.

•Berikan O2 yang terhumidikasi dengan baik sesuai program

•Monitor RR, sarurasi O2


C.INTERVENSI KEPERAWATAN

• Kolaborasi pemberian digitalis

• Monitor tanda-tanda keracunan digitalis

• Monitor vital signs sebelum pemberian digoksin

• Berikan intake potasium cukup adekuat

• Monitor kadar serum potasium

• Observasi gejala hipokalemi

• Kolaborasi pemberian ACE-inhibitor

• Monitor vital signs sebelum&sesudah pemberian ACE-inhibitor

• Observasi tanda-tanda hipotensi

4.IMPLEMENTASI

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu
klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Untuk sesuksesan pelaksanaan implementasi
keperawatan agar

sesuai dengan rencana keperawatan, perawat harus mempunyai


kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan dalam hubungan interpersonal, danketerampila dalam
melakukan tindakan. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-
faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan
kegiatan komunikasi

5.EVALUASI

Evaluasi adalah langkah kelima dalam proses keperawatan dan merupakan dasar pertimbangan yang
sistematis untuk menilai keberhasilan tindakan keperawatan dan sekaligus dan merupakan alat untuk
melakukan pengkajian ulang dalam upaya melakukan modifikasi/revisi diagnosa dan tindakan. Evaluasi
dapat dilakukan setiap akhir tindakan pemberian asuhan yang disebut sebagai evaluasi proses dan
evaluasi hasil yang dilakukan untuk menilai keadaan kesehatan klien selama dan pada akhir perawatan.
Evaluasi dicatatan perkembangan klien.

Dilakukan secara cepat, terus menerus dan dalam waktu yang lama untuk mencapai keefektifan masing-
masing tindakan/ terapi, secara terus-menerus menilai kriteria hasil untuk mengetahui perubahan status
pasien.Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pasien kritis prioritas pemenuhan kebutuhan tetap
mengacu pada hirarki kebutuhan dasar Maslow dengan tidak meninggalkan prinsip holistic bio-psiko-
sosio dan spritual.Pada tinjauan pustaka evaluasi belum dilaksanakan karena kasus semua, sedangkan
pada tinjauan kasus evaluasi dapat dilaksanakan karena dapat diketahui keadaan pasien dan
masalahnya secara

DAFTAR PUSTAKA
Pierce A. Grace & Neil R. Borley. 2006. At a Glance Ilmu Bedah.Jakarta:Erlangga

Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-ProsesPenyakit.
Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai