ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
T.A 2022/2023
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Klep-kkep jantung anda letaknya di pintu-pintu keluar dari keempat nangan jantung anda dan
mempertahankan satu arah aliran darah didalam jantung. Keempat klep jantung memastikan bahwa
darah mengalir dengan bebas pada satu arah aliran dan tidak adanya aliran balik yang bocor. Darah
mengalir dari atria(serambi) kanan dan atria kiri menuju ventricles(bilik) melalui klep tricuspid dan klep
mitral yang terbuka. Ketika ventricles penuh, maka klep tricuspid dan klep mitral menutup. Ini mencegah
darah mengalir balik ke atria ketika ventricles berkontraksi
Ketika ventricles mulai berkontraksi, maka klep pulmonic dan klep aortic dipaksa buka dan darah
dipompa keluar dari ventricles melahi klep-kep yang terbuka masuk kedalam arteri pulmonary menuju
ke paru-paru, ke aorta dan keseluruh tubuh Ketika ventricles selesai dengan kontraksi dan mulai relax,
klep-klep aortic dan pulmonary menutup. Klep-klep ini mencegah darah mengalir balik ke ventricles
Pola ini diulangi terus menerus, menyebabkan darah mengalir terus menerus ke jantung. paru-paru dan
tubuh untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan selanjutnya
B. Tujuan penulisan
Adapun tujuan makalah ini yaitu agar maghasiswa lebih memahami tentang penyakit Katub jantung
BAB II
TUJUAN TEORITIS
1. DEFENISI
Katup merupakan pintu yang mengalirkan darah di dalam jantung antara atrium dan ventrikel serta
antara ventrikel dan aorta/arteri pulmonals. Pergerakan membuka dan menutupnya pasif tergantung
pada tekanan dari atrium dan ventrikel jantung Beberapa katup (valvula):
a. Katup aorta
b. Katup pulmonal
Masing-masing memiliki 3 daus kabukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel
berkontraksi (tekanan ventrikel lebih tinggi daripada tekanan yang ada dalam pembuluh darah
arteriaorta.
Hal ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonals dan aorta
selama systole ventrikel dan mencegah aliran balik sewaktu ventrikel diastole. Dalam
1. Stenosis katup: katup menyempit. Katup menjadi lebih tebal sehingga menurunkan fleksibilitas katup
2 Insufisiensi katup (regurgitasi) katup mengalami kekakuun akibat scar dan retraksi sehingga tidak
dapat menutup dengan sempurna.
✔MITRAL STENOSIS
Yaitu terhambatnya aliran darah dalam jantung akibat perubahan struktur katup mitral yang
menyebabkan tidak membukanya katup mitral secara sempurna pada saat diastolic
2 .ETIOLOGI:
3. PATOFISIOLOGI/WOC
Tingkatan stenosis
1. Sedang bila las pembukaan katup 1,5-2 cm. Sudah menimbulkan perubahan hemodinamik. Aliran
darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri dengan tekanan abnormal 2. Berat: Bila has pembukaan katup < 1
cm. Darah mengalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri demn tekanan yang tinggi terjadi peningkatan
tekanan vena pulmonal tekanan onkotik terganggu terjadilah edema para Akibat hint Darah yang
dialirkan dari atrium ke ventrikel berkurang, deficit aliran darah ke
4.MANISFETASI KLINIK
2. Cepat lelah
3. Lemah
4. Palpitasi, keringat dingin
9. Cianosis
5.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG
2. Echocardiography
3. Thoraks foto
6 .PENATALAKSANAAN
2. Obat-obatan
✔MITRAL INSUFISIENS
Keadaan dimana terjadi aliran darah balik (regurgitasi) dari selama sistolik yang disebabkan oleh
kebocoran katup mitral. Insiden minsufisiensi mitral lebih sedikit daripada mitral stenosis ventrikel ke
atrium selama sistolik yang disebabkan oleh kebocoran katup mitral. Insiden minsufisiensi mitral lebih
sedikit daripada mitral stenosis
7.PENCEGAHAN
Melakukan beragam aktivitas fisik, makan sehat, dan mengubah gaya hidup jantung sehat, dan konsumsi
obat-obatan tertentu juga diperlukan. Tujuannya untuk mencegah serangan jantung, tekanan darah
tinggi, atau gagal jantung juga dapat membantu mencegah penyakit katup jantung.
8.KOMPLIKASI
Komplikasi penyakit jantung akibat rusaknya katup jantung adalah terjadinya penggumpalan darah. Pada
dasarnya, sistem peredaran darah terdiri dari vena dan arteri yang mengangkut dan mengalirkan darah
dari dan ke seluruh tubuh. Gumpalan terjadi pada pembuluh vena atau arteri.
1.PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1.Data Subyektif
Sulit didapatkan karena komunikasi verbal belum berkembang pada usia bayi, pada usiayang lebih tua
---÷sesak
2.Data Obyektif
•Bising sistolik
•Blue spell
•Sesak
•Dyspnoe
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
struktur Jantung
Data Obyektif
•Echokardiografi : ASD, VSD
Tujuan : CO meningkat
Kriteria hasil :
Data Obyektif
•Dyspnoe
•Sianosis
•RR ↑
•Vaskularisasi paru ↑
Tujuan : fungsi respirasi kembali efektifKriteria hasil : respirasi dalam batas normal sesuai usia
Intervensi
4.IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu
klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Untuk sesuksesan pelaksanaan implementasi
keperawatan agar
5.EVALUASI
Evaluasi adalah langkah kelima dalam proses keperawatan dan merupakan dasar pertimbangan yang
sistematis untuk menilai keberhasilan tindakan keperawatan dan sekaligus dan merupakan alat untuk
melakukan pengkajian ulang dalam upaya melakukan modifikasi/revisi diagnosa dan tindakan. Evaluasi
dapat dilakukan setiap akhir tindakan pemberian asuhan yang disebut sebagai evaluasi proses dan
evaluasi hasil yang dilakukan untuk menilai keadaan kesehatan klien selama dan pada akhir perawatan.
Evaluasi dicatatan perkembangan klien.
Dilakukan secara cepat, terus menerus dan dalam waktu yang lama untuk mencapai keefektifan masing-
masing tindakan/ terapi, secara terus-menerus menilai kriteria hasil untuk mengetahui perubahan status
pasien.Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pasien kritis prioritas pemenuhan kebutuhan tetap
mengacu pada hirarki kebutuhan dasar Maslow dengan tidak meninggalkan prinsip holistic bio-psiko-
sosio dan spritual.Pada tinjauan pustaka evaluasi belum dilaksanakan karena kasus semua, sedangkan
pada tinjauan kasus evaluasi dapat dilaksanakan karena dapat diketahui keadaan pasien dan
masalahnya secara
DAFTAR PUSTAKA
Pierce A. Grace & Neil R. Borley. 2006. At a Glance Ilmu Bedah.Jakarta:Erlangga
Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-ProsesPenyakit.
Jakarta:EGC