Anda di halaman 1dari 1

ustad, jika selama daring ini sekolah membuat kebijakan utk mengadakan pembelajaran daring/ zoom

pada pagi hari, namun krn kesibukan orangtua akhirnya ada yg mnt dilayani sore hari. nah sebagai
bentuk acceptance apa kita kemudian hrs melayani permintaan tsb yg akhirnya hrs melakukan layanan
daring 2 kali sehari? pagi dan sore

tentu perlu di diskusikan dengan pihak sekolah bagaimana solusi yang sesuai atau pas dengan
permasalahan tersebut karena ada banyak solusi untuk mengatasi masalah tersebu karena setiap
permasalahan punya solusi yang berbeda-beda untuk menyelesaikannya.

Bagaimana mengetahui bhs atau ungkapan kita yg dibutuhkn murid.

Perlu klarifikasi dan tidak boleh menghakimi perasaan anak. Ketika anak2 kita beri respons empati
yang tepat maka dia akan lebih cepet selesai kondisi sikologisnya, ketika kondisi sikologis anak cepet
selesai maka kita bisa berpindah ke kondisi yang lain yaitu bangkit menuju tantangan baru. Anak2
gak bisa menuju tantangan baru kalau responnya selalu negatif atau selalu bertentangan dengan
dirinya, bisa jadi mereka hanya terpaksa melalukan itu. Guru harus latihan, sering belajar dan diskusi
mengenai respons empati sampai clear agar guru mudah menyadari respon yang dibutuhkan anak-
anak.

mohon izin bertanya. jika selama zoom kan nanya kabar dan sebagainya.
tapi ada siswa yang ceritanya panjang , seperti semi curhat.
bagaimana kita sebagai guru menyikapi. menderkan sampai tuntas atau di cut. Kalau di cut feelnya
berbeda.

Maka harus dibuat kontrak diawal, agar anak-anak terlatih untuk sadar terhadap waktu, terlatih
mengkontrol diri, fokus terhadap apa yang mereka ingin ceritakan.

krn satu Kelas ada 30 siswa bgm cara menggali atau menanyakan kabar secara satu2 atau bersamaan
atau bgm spy semua siswa merasa diperhatikan.

Maka harus dilakukan pembagian perhatian ke siswa secara bergantian, agar semua siswa merasa
diperhatikan semua. Jangan hanya memperhatikan siswa yang nakal saja agar tidak terbentuk
pemikiran di siswa kalau pingin diperhatikan guru maka aku harus nakal.

Bagaimana membangun komunikasi efektif dengan siswa yang kecanduan game, sehingga sering
sekali ngelag ketika diajak bicara?

Jangan memberikan instruksi lebih dari 1 ke anak. Harus dibuat sebuah pertanyaan-pertanyaan yang
membantu anak tersebut belajar untuk terbuka dengan ortu.

td coach mengatakan bahwa, anak perlu didengarkan perasaannya, direspon yg tepat,dll,bahkan ketika
zoom perlu utk ngobrol receh. Berkaitan dg hal tsb bagaimana menyikapi jika ada orang tua yg
menganggap bahwa pelajaran hanya ngobrol saja, terus anak2 dapat apa?padahal sdh membutuhkan
quota internet dsb.

Mengedukasi ortu tersebut kalau ngobrol adalah bagian dari pendidikan sehingga kebutuhan siswa
terpenuhi terutama kebutuhan ruhiyyah atau perasaan. Ketika kebutuhan ruhiyyah siswa terpenuhi
maka mereka akan bahagia, ketika mereka bahagia maka emosinya stabil dan emosi stabil akan
mempengaruhi kognitif siswa tersebut. Dan sebaliknya kalau emosi siswa tidak stabil maka siap-siap
akan panen siswa bermasalah.

Anda mungkin juga menyukai